Kini Rio telah kembali dari perjalanan bisnisnya di Semarang. Sebenarnya putra pertama Nadia dan Gio itu bisa menyelesaikan masalah yang sedang terjadi dengan proyek-proyek mereka yang di Jawa Tengah lebih cepat dari waktu yang tekah diperkirakan. Tetapi, Rio yang selama ini sudah bekerja keras, mem
Sebagai salah satu keluarga pemilik restaurant tentu saja Dio bisa mengetahui jadwal kerja Chef Tia. Biasanya Dio bisa menahan rasa untuk bisa menatap wajah cantik chef itu hingga akhir pekan saat dia libur bekerja. Tetapi semakin lama, Dio ingin setiap hari bisa melihat wajah cantik itu, meskipun h
Setelah memarkirkan mobil mereka secara berdampingan, kini Dio dan Chef Tia melangkah menuju kafe secara bersamaan. Obrolan ringan mengiringi langkah dua anak manusia yang berbeda gender tersebut, sesekali terdengar tawa di antara mereka. Layaknya pasangan yang sefrekuensi, Dio dan Chef Tia begitu c
Entah mendapat keberanian dari mana, hingga Dio nekat meraih jemari Chef Tia dan menggandengnya saat melangkah menuju ke tempat mobil mereka terparkir. Chef Tia pun hanya bisa pasrah bahkan terkesan terseret arus asmara yang telah menerjang, hingga dia pun semakin mempererat genggaman tangannya. Ke
"Hai Safwa!" sapa Dio kepada sahabatnya tersebut. Dengan punggung tangannya, Dio menyeka sisa-sisa ciumannya dengan Chef Tia. "Dia siapa?" lirih Safwana melontarkan pertanyaan, tenggorokannya terasa kering hingga terasa sulit untuk berucap. Dio meraih tangan Chef Tia dan menggenggamnya dengan erat
Nama lengkapnya Mutiara Cinta Rahardja, seorang chef muda yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di sebuah sekolah kuliner terbaik di Singapura. Setelah menyelesaikan pendidikan di Singapura, sebenarnya Chef Tia ingin menikmati masa muda terlebih dahulu dengan membangun karir di bidang kuliner.
Di pagi hari yang begitu cerah dimana awan mendung seakan tak berani menghalangi hamparan langit nan biru untuk menyapa bumi, Keluarga Oetama dikejutkan dengan kabar kepergian Safwana yang tanpa pamit kepada kedua orang tuanya. Bahkan sudah beberapa hari ponsel gadis itu tidak bisa mereka hubungi.
"Kakak berangkat saja dulu! Nanti aku menyusul," tolak Dio saat sang kakak mengajaknya untuk berangkat bersama. "Baiklah! Tapi jangan sampai terlambat!" pesan Rio kepada sang adik sebelum berangkat bekerja. Setelah memastikan jika sang kakak sudah benar-benar meninggalkan rumah, Dio segera mengamb
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak