Dengan langkah gontai Rio memasuki kamarnya. Sulung dari tiga bersaudara itu menjatuhkan bobot tubuhnya di tepian ranjang tempat tidurnya. Dibukanya layar ponsel miliknya. Tampak keraguan mengelayuti Rio saat akan menggerakkan jarinya untuk membuka folder "My Love", folder yang dibuat Rio khusus unt
Dio tersenyum menyeringai seolah menertawakan sang kakak. Dio merasa dirinya sudah jauh melangkah untuk mewujudkan keinginannya agar bisa bersanding dengan Ishana. Tentu saja tidak akan semudah itu Dio mundur, apalagi hanya karena ancaman yang baru saja diucapkan oleh Rio, kakaknya. "Kakak hanya be
"Bunda tidak mau lagi mendengar nama Ishana di rumah ini," ucap Nadia dengan suara bergetar karena menahan tangis sebelum akhirnya memalingkan wajah dari kedua putranya. Bulir bening menetes dari sudut mata Nadia. Sekelebat bayangan wajah Ishana yang cantik mengganggu pikiran ibu tiga anak itu. Na
Jemari nan lentik menari di atas layar ponsel canggih keluaran terbaru. Membuka situs belanja online menjadi kesibukan Ishana setelah hubungannya dengan Rio harus berakhir. Jika teman-temannya sedang sibuk mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi, Ishana justru menyibukk
Berada di dalam mobil mewah yang sudah lama menjadi incarannya, tentulah sangat menyenangkan bagi Ishana, apalagi hari ini dia akan menemui seseorang yang sangat penting bagi masa depannya. Seolah ingin memacu adrenalinnya, setiap ada kesempatan kala jalanan terasa lengang, Ishana akan menaikkan kec
Ishana menganggukkan kepalanya pelan, seolah ingin memberi tahu kepada Nadia jika dirinya sudah siap untuk mendengarkan semua perkataan ibu dari mantan kekasihnya tersebut. "Tapi sebelumnya ... Isha tidak marah sama tante, kan?" Nadia terlihat sangat sungkan untuk memulai pembicaraan, ibu tiga anak
Ishana berusaha mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Nadia. Putri sulung Handa dan Satria itu menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Ishana tahu jika selama ini Dio memang sering menggodanya, tetapi dia anggap itu hal yang biasa, Ishana sama se
Waktu telah berganti, malam pun menjelang dan kini sudah saat untuk menikmati hidangan makan malam, seluruh anggota keluarga Oetama sudah berkumpul untuk menyantap menu yang sudah disediakan. Obrolan ringan dan denting sendok yang beradu dengann piring mengiringi makan malam bersama di keluarga Oeta