Saat pertanyaan dijawab dengan pertanyaan balik sudah pasti tidak akan ditemukan jawabannya. Begitu juga yang terjadi antara Nadia dan Gio saat mereka mempertahankan ego masing-masing. Menganggap pertanyaannya lebih penting dan harus mendapat jawaban lebih dahulu, sebelum menjawab pertanyaan dari la
"Kau benar-benar ingin tahu?" "Ya." Jawab Nadia singkat. "Kau mengenal Leo?" Gio menatap tajam Nadia. "Ya," Nadia membalas tatapan Gio. "Harusnya aku tahu kalau kalian mempunyai hubungan, Giovanni Kalandra Oetama dan Leonardo Kaindra Oetama. Mengapa aku tak pernah berpikir kesana?" "Ada yang kau
Benar kata nasihat bahwa amarah tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah dan justru akan semakin menambah masalah yang ada. Apa yang dialami oleh Nadia dan Gio saat mereka tidak bisa mengendalikan amarah hanya menyisakan sebuah penyesalan. Penyesalan selalu datang terlambat, jika datang diawal i
Gio bergegas menatap ke arah Nadia saat merasakan ada gerakan kecil yang dilakukan oleh istrinya tersebut. Nadia dan Gio saling bertatapan, dengan tatapan mata yang sama, mereka sama-sama kehilangan, mereka sama-sama terluka. "Puas?" Lirih Nadia bertanya, dia masih terlihat lemah tak berdaya, perta
Ada perasaan tak tega saat melihat wajah pucat sang istri. Tapi tampaknya Gio sudah kehabisan cara untuk menghadapi betapa keras kepalanya sang istri. Gio tampak putus asa memaksa Nadia untuk segara makan, karena sudah memasuki waktu untuk minum obat. Dia ingin istrinya segera sembuh dan pulih seper
Nadia mengalihkan pandangannya, jengah dengan sikap suaminya tersebut. Sedangkan Noorma, tampak ada kelegaan di wajah wanita paruh baya itu, hingga senyum terukir manis di bibirnya. Tanpa membuang waktu Noorma segera menghampiri Nadia yang masih terduduk di brangkarnya. Noorma segera menjatuhkan pa
Seorang petugas keamanan rumah sakit menggiring Noorma, Permadi, dan Yunita keluar dari lingkungan rumah sakit. Sebuah mobil mewah berhenti di depan lobi rumah sakit, seorang pria paruh baya keluar dan segera membuka pintu mobil tersebut, bergegas Noorma masuk dan mobil pun melaju meninggalkan rumah
Nadia yang sedang pura-pura tidur tak dapat menahan air mata yang menetes. Dia tak tahu kesalahan apa yang sudah diperbuatnya hingga Helena begitu dendam padanya. Dia tahu Gio pun terluka, karena meskipun tidak melihat Gio, tetapi dari suaranya Nadia tahu jika Gio sedang menangis. "Itu kesalahanmu