Gio bergegas menatap ke arah Nadia saat merasakan ada gerakan kecil yang dilakukan oleh istrinya tersebut. Nadia dan Gio saling bertatapan, dengan tatapan mata yang sama, mereka sama-sama kehilangan, mereka sama-sama terluka. "Puas?" Lirih Nadia bertanya, dia masih terlihat lemah tak berdaya, perta
Ada perasaan tak tega saat melihat wajah pucat sang istri. Tapi tampaknya Gio sudah kehabisan cara untuk menghadapi betapa keras kepalanya sang istri. Gio tampak putus asa memaksa Nadia untuk segara makan, karena sudah memasuki waktu untuk minum obat. Dia ingin istrinya segera sembuh dan pulih seper
Nadia mengalihkan pandangannya, jengah dengan sikap suaminya tersebut. Sedangkan Noorma, tampak ada kelegaan di wajah wanita paruh baya itu, hingga senyum terukir manis di bibirnya. Tanpa membuang waktu Noorma segera menghampiri Nadia yang masih terduduk di brangkarnya. Noorma segera menjatuhkan pa
Seorang petugas keamanan rumah sakit menggiring Noorma, Permadi, dan Yunita keluar dari lingkungan rumah sakit. Sebuah mobil mewah berhenti di depan lobi rumah sakit, seorang pria paruh baya keluar dan segera membuka pintu mobil tersebut, bergegas Noorma masuk dan mobil pun melaju meninggalkan rumah
Nadia yang sedang pura-pura tidur tak dapat menahan air mata yang menetes. Dia tak tahu kesalahan apa yang sudah diperbuatnya hingga Helena begitu dendam padanya. Dia tahu Gio pun terluka, karena meskipun tidak melihat Gio, tetapi dari suaranya Nadia tahu jika Gio sedang menangis. "Itu kesalahanmu
Flashback : Noorma lahir dan tumbuh dalam keluarga sederhana di lingkungan pedesaan. Saat lebaran para perantauan akan banyak yang mudik. Hari itu, tetangga depan rumahnya kedatangan tamu kerabat dari desa sebelah yang sedang bersilaturahim. Tanpa sengaja Noorma bertemu dengan seorang pria dengan p
Permadi hanya bisa terdiam saat melihat wanita dengan perut buncit dan wajah lelah di depannya. Rahasia yang selama ini dia simpan akhirnya terbongkar, bahkan dirinya kini sudah tidak bisa untuk mengelak lagi. "Siapa yang sedang sakit mas?" Noorma bertanya dengan menatap tajam ke arah mata Permadi.
Menjadi ayah yang telah menyerahkan putrinya dengan sadar dan ikhlas kepada seorang pria yang ia anggap baik untuk dinikahi, pastilah akan sangat kecewa saat mengetahui putrinya tidak bahagia. Di sinilah sekarang ayah Noorma berada untuk memperjuangkan hak-hak putrinya, memperjuangkan kebahagiaan pu
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak