Menjadi ayah yang telah menyerahkan putrinya dengan sadar dan ikhlas kepada seorang pria yang ia anggap baik untuk dinikahi, pastilah akan sangat kecewa saat mengetahui putrinya tidak bahagia. Di sinilah sekarang ayah Noorma berada untuk memperjuangkan hak-hak putrinya, memperjuangkan kebahagiaan pu
Mendengar kedatangan Permadi dari kota, Noorma dan ayahnya segera mendatangi rumah orang tua Permadi. Matahari belum tinggi, tanpa persiapan Permadi sudah harus berhadapan dengan ayah mertuanya, ayah Noorma, apalagi dia baru tiba tadi pagi menjelang subuh. "Maaf pak, tapi bagaimanapun Noorma adalah
Menghabiskan waktu bersama mantan mungkin adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Namun pasangan paruh baya yang pernah berada dalam ikatan pernikahan ini harus duduk bersama untuk membicarakan anak mereka. Insting seorang ibu membuat Noorma merasa ada yang janggal dengan pernikahan Nadia dan
Yunita segera meraih makanan itu dari tangan Permadi. Lalu ia melangkah keluar rumah, Permadi mengikutinya dari belakang. "Mau dibawa kemana bu?" Permadi tahu jika istrinya sedang marah, tetapi dia berusaha tetap tenang menghadapinya. "Mau aku buang." Jawab Yunita singkat tetapi cukup jelas menyir
Nadia berdiri di depan cermin, dia mengelus perutnya yang rata. Tak mudah mengikhlaskan kepergian sang buah hati, apalagi kejadian naas itu telah terjadi untuk yang kedua kali. "Apakah suatu saat nanti aku masih akan diberi kepercayaan?" Tanya Nadia dalam hati diiringi derai air mata. "Ibu kesepian
Hanna mengangguk pelan. "Saya ambil tas dulu." Hanna masuk, dan tak lama kemudian keluar dengan membawa tas slempang, seperti yang biasa dibawa oleh Nadia. Mereka bersahabat sudah lama, sehingga selera mereka pun hampir sama, termasum dalam urusan fashion. Yang membedakan adalah Nadia sudah memutusk
Setelah melakukan beberapa kali konsultasi dengan Dokter Lelli, akhirnya membawa perubahan yang sangat signifikan pada Nadia. Melamun sudah tidak lagi mendominasi kesehariannya, bahkan komunikasinya dengan Gio perlahan-lahan mulai membaik. Mereka mulai membicarakan apa saja yang telah mereka lakukan
Mungkin dia sudah mulai bosan, sehingga mulai mencari mangsa baru. Pikiran itu terus mengisi benak Nadia setelah melihat pesan-pesan Hanna di ponsel Gio. Sejak awal Gio sudah mengatakan akan melepas Nadia saat ia sudah merasa bosan, dan saat itu pula hutangnya dianggap lunas. Nadia tersenyum getir,