Jingga tak akan menyangka, jika pernikahannya yg didepan mata harus kandas begitu saja. Seseorang yg kemudian datang menjadi pengantin pria telah menyelamatkannya, namun Jingga yg telah sangat terluka menjadi sulit menerimanya. Pernikahan yg maha sempurna bagi siapapun yg melihatnya justru menjadi sangkar emas bagi Jingga. Hati dan jiwanya telah mati bersama pengkhianatan calon suaminya. Akankah Jingga bisa membuka kembali hatinya dan meneruskan hidup dengan pria yg dengan sukarela menerima kehadirannya? Baca kisahnya yaa. Cover: dibuat di CANVA Free
View MoreHari demi hari Jingga kini semakin disibukkan dengan kegiatan kepenulisannya. Wanita ini memilih jalan yang akhirnya membuatnya sangat nyaman. Sementara Alkala kian bertambah besar, putera semata wayangnya itu akhirnya mengetahui sebab akibat dari setiap keputusan Jingga selama ini, dan Alkala mulai mengerti. Usia yang bertambah dewasa, membuat Alkala semakin sibuk dengan segala kehidupannya sebagai satu-satunya pewaris Prahara Group. Dengan Jingga dan Adjie di belakangnya, Alkala sukses menjadi CEO muda dengan segudang pesona dan juga karakter hebatnya yang mendunia. Pendidikan internasional yang direngkuhnya, membuat Alkala mampu semakin mebesarkan Prahara Group di kancah bisnis internasional. Akhirnya, Jingga benar-benar tak perlu lagi cemas, karena sang putera ternyata belajar banyak dari kehidupannya selama ini. Tuan Muda Prahara itu, kini menjadi sosok idola di berbagai kalangan di dunia, dan itu membuatnya sangat bangga.
Dua bulan setelah perpisahannya dengan Adjie Prahara, Jingga yang sejak perpisahannya itu memutuskan keluar dari Arshan Pallace peninggalan mendiang suaminya dan memilih kembali ke rumah orang tuanya di kota kelahirannya. Hari ini, untuk pertama kalinya sejak kepulangannya ke kota Borents, Jingga akhirnya keluar dari rumah mendiang Hadi-sang ayah. Rumah masa kecilnya, dimana dia dan Violet tumbuh besar bersama sang ibunda itu masih sangat terawat berkat tangan baik sang paman yang merawatnya meski Jingga tak berada disana. Setelah kedua orang tua dan adiknya tiada, rumah itu otomatis menjadi milik Jingga semata. Dan demi keluarganya yang telah lebih dulu pergi itu pula Jingga tak akan merenovasinya. Membiarkan rumah dan segala perabotannya seperti ini membuat Jingga merasa jika keluarganya itu masih ada. Sementara perpisahannya dengan Adjie masih ditentang oleh Alkala, Jingga dan puteranya yang beranjak remaja itu kini mulai merenggang.
"Jangan menghiburku mas, pergilah. Aku sedang ingin sendirian." ucap Jingga sambil menyibukkan lagi pandangannya dengan majalah di depannya. Wanita itu nampak sangat lusuh tak bertenaga setelah penguretan yang terpaksa dijalananinya demi membersihkan sisa janin di dalam rahimnya. Sangat dingin dan tak bersemangat, seperti itulah Jingga kali ini. Entah apa yang menyapukan luka sedalam itu di dalam hatinya. Namun sejak memergoki Adjie bersama Shana di dalam kamarnya, Jingg abeanr-benar seolah mati rasa dan tak ingin lagi hidup. "Aku bersalah kepadanya." ucap Adjie terus mengutuk dirinya sendiri yang bisa kebablasan oleh seorang pelayan seperti Shana. 'bukk' Satu pukulan menghantam rahang Adjie, namun pria itu tak akan melawan sedikitpun. "Bajingan kau Adjie!" ucap Badai sambil kembali bersiap menghajar pria tersebut. Namun meihat Adjie yang telah pasrah, Badai mengurungkan niatnya. "Kau tahu seberapa sulitnya aku
Adjie sudah sejak tadi menunggu Jingga di ruangan kerjanya, namun wanita itu tak juga muncul disana. Ini semakin membuatnya gusar. Raut wajah Adjie mendadak sumringah ketika melihat Jingga akhirnya datang ke kantornya meski hari sudah sangat siang. "Jingga .. Sayang ... Aku menunggumu untuk meminta maaf." ucap Adjie yang langsung mengatakan tujuannya menunggu Jingga di ruangan ini. Pria itu mengabaikan dua staff marketing yang datang bersama Jingga karena pria itu hanya ingin menyelesaikan masalahnya dengan sang istri saat ini. Namun sayangnya, Jingga hanya diam. Wanita itu sangat pemberani di lain sisi namun nyatanya sangat rapuh di sisi lainnya. "Pergilah dan semoga berhasil ya ... " ucap Jingga kepada dua staff marketing Prahara Group setelah menyerahkan sejumlah berkas kepada mereka. Kedua staffnya itu segera berpamitan. Dan Jingga kembali disibukkan dengan morning sick nya yang semakin parah. "S
"Kamu darimana?" ucap Adjie ketika melihat Jingga datang dengan sangat bahagia menatap istrinya itu dengan penuh selidik. "Aku ... Mas sudah pulang?" tanya Jingga balik bertanya. "Jingga? Kau menyembunyikan sesuatu dariku? Siapa yang kau temui?" tanya Adjie memberondongkan pertanyaannya kepada sang istri. 'glegg' Jingga menelan salivanya yang tercekat di kerongkongan, wanita ini sangat kebingungan. "Frans, aku bertemu dengan Frans di tempat billiard." ucap Jingga mengakuinya. 'glegg' Kini berbalik Adjie-lah yang menelan salivanya yang tercekat. Raut wajah pria itu menghitam oleh amarah. Namun dia berusaha menyamarkannya. Jingga menyadari ekspresi kecemburuan suaminya itu adalah sebuah pertanda cinta yang baik untuknya. Namun seringnya Adjie mencemburu, terkadang membuat Jingga kebingungan melangkah keluar dari rumah. "Dengar Jingga! Aku tak suka kau bergaul secara diam-diam dengan lelaki manapun." ucap A
Selesai dengan masalah di sekolah Alkala, Jingga kemudian memutuskan untuk mengajak puteranya itu berkeliling sejenak merehatkan fikirannya dari kesemrawutan di sekolah tadi. "Ini menyebalkan, semua tulangku rasanya akan patah." ucap Alkala mengeluh kepada Jingga. "Karena itulah, mulai sekarang kau harus bisa memilih mana yang terbaik sayang." jawab Jingga menimpali keluh kesah puteranya dengans angat tenang. Namun Alkala nampak sangat kesal sekali karena Jingga tak membelanya. Untuk satu masalah itu, Jingga memang tak bisa menyalahkan Alkala. Tujuan baiknya untuk mendidik dan menggembleng putera semata wayangnya itu tentu akan menuai pro dan kontra dari puteranya itu sendiri. Senyuman demi senyuman menyapu wajah Jingga yang kian jelita ini. Membuat Alkala semakin mengerucutkan bibirnya dipenuhi rasa kesal. "Kita akan bermain billiard?" ucap Alkala kegirangan ketika mobil ibunya masuk ke halaman parkiran sebuah gedung pusat permainan b
Jingga sudah duduk di kursi kerjanya, sementara Adjie tengah keluar kota meninjau slaah satu pabrik baru yang tengah dibangun disana. Absennya Frans dari Prahara Group setelah pengunduran diri resminya ke perusahaan saat itu, membuat Jingga sedikit kesulitan karena dia kini harus mengerjakan semuanya sendirian. Namun itu tak menyurutkan tekadnya sedikitpun. Jingga memilih melakukannya seperti ini daripada terus bergantung kepada Frans. Disisi lain, Frans yang sebelumnya terbiasa melayani Prahara Group, kini justru menjadi sangat kebingungan melangkah di perusahaan yang dibangunnya ini. Jingga masih mengevaluasi keseluruhan Prahara Group saat ini, wanita ini dengan sangat cermat mulai memilah produk-produk mana saja yang harus di upgrade dan di lanjutkan produksinya. "Nyonya, semua direksi sudha menunggu anda di ruang rapat." ucap Darma kepadanya. Mantan Kepala Pengamanan Rumah Arshan Pallace itu kini diangkat menjadi Kepala Bagian Peng
Jingga semakin menguatkan posisinya di dalam dunia bisnis negeri ini. Nyaris tak ada pesaing yang mampu membendung langkah Prahara Group demi menapaki karir tertinggi di negara ini. Sangat mengejutkan, tentu saja. Karena setelah penyelidikan panjang yang dilakukan Kepolisian. Akhirnya, mereka dapat membekuk pelaku perencanaan pembunuhan terhadap Adhie dan Jingga bersamaan. Malam ini, Komisaris Polisi mengumumkan tersangkanya yang membuat gempar dunia. ERIK PRAHARA Menjadi dalang atas percobaan pembunuhan terhadap Adjie Prahara sepuluh tahun silam dan terhadap Jingga dua tahun silam. Bukan hanya itu, bukti lain menyebutkan jika ELISA PRAHARA Adalah orang paling bertanggung jawab atas kematian perlahan Arshan Prahara yang diracuninya secara berkala. "Mereka sungguh keji!" ucap Jingga sambil tetap berusaha tenang duduk di sofanya menonton acara live dari kepolisian setempat ini. "Nenek Elisa dan kakek E
Hari ini, setelah dua pekan lamanya Jingga mengurung diri di kamarnya bersama Adjie dan juga Alkala. Wanita ini semakin mengingat semuanya. Tanpa tersisa, ingatannya sudah benar-benar pulih. "Darma! Kalian sudah menyiapkan semuanya?" ucap Jingga kepada kepala pelayannya itu bertanya. "Sudah Nyonya, semua yang anda minta sudah disiapkan." jawab Darma. Menggunakan hak penuhnya atas Prahara Group yang utuh miliknya dan milik Alkala, sebuah surat dilayangkan oleh Jingga kepada Thompson and Co yang langsung menjawabnya dengan mengirimkan dua utusannya dua hari lalu. Dengan didampingi kedua utusan perwalian hukumnya, Jingga membuat banyak perombakan di dalam Prahara Group termasuk menggeser kedudukan Badai dan Frans dari posisinya saat ini. Dan hari ini, semua surat sudah selesai dilegalkan, Darma akan mengantarkan semuanya ke Prahara Group. "Jingga, kau sudha yakin?" ucap Adjie kepada istrinya itu. "Iya mas, akan lebih baik
"Hikkzzz," Jingga terus menangis di depan gedung tempat pernikahannya seharusnya berlangsung.Dia telah menunggu beberapa jam, namun Frans tak kunjung datang. Semua dekorasi dan tamu undangan telah hadir disana, namun nyaris saja semua luluh lantah oleh kenyataan jika kekasihnya itu tak juga datang.Tanpa kabar ataupun utusan yang menyampaikan berita juga alasannya, Jingga dan keluarganya harus menerima kenyataan pahit jika kini dia telah ditinggalkan."Bangunlah!" ucap seseorang yang baru saja menghampiri Jingga."Ayo, kita menikah!" ucap pria itu dengan entengnya bicara sambil membawa Jingga bangkit dari duduknya.Semua mata menatap Jingga yang kini berjalan masuk ke gedung dengan seorang pria bersamanya."Aku adalah mempelai pria-nya, maaf atas keterlambatanku. Bisakah kita melanjutkan acaranya?" ucap pria itu sambil teris menuntun Jingga kembali duduk di pelaminannya."Kamu siapa?" tanya Jingga yang sangat terkejut dengan pria itu yang sama sekali tak dikenalnya."Kita menikah saja
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments