Share

Sisi Manis Kak Panggih

Pagi hari senin, aku harus segera bergegas ke kantor karena sudah terlambat lima menit. Kurasa aku akan mendapat ceramah di pagi hari. Tidak biasanya aku terlambat kerja kecuali disebabkan insiden kemarin lusa.

Semalaman aku tidak bisa memejamkan mata kecuali setelah pagi menjelang. Aku bahkan melewatkan sarapan. Sesampainya di kantor, aku mengabaikan semua teman yang menyapaku dan menaiki tangga secara terburu-buru.

Sewaktu bertemu Kak Panggih, aku pun sengaja mengabaikan. Rasanya masih seperti mimpi. Aku bahkan belum benar-benar bisa membedakan kenyataan dan mimpi. Dan hal terpenting aku masih malu. Kemarin lusa, setelah insiden ciuman itu. Aku buru-buru pamit pulang. Kebetulan hujan juga sudah berhenti.

Aku melangkahkan kaki perlahan ketika hendak memasuki ruangan. Seluruh pegawai sudah berada di meja masing-masing. Baik itu atasan langsungku Pak Denny yang memiliki kulit hitam terbakar sinar matahari. Dan juga Pak Johny duduk tepat berada di depan meja Dian –sebelumnya pimpin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status