Share

Menjahili Maha

Aku membuka pintu di samping dan terpaku oleh kehadiran adikku, Maha. Ia terlihat menuangkan air dingin dengan mata setengah terpejam. Aku pun berjalan pelan-pelan dan mengagetkan dari belakang. Gelas plastik itu jatuh menumpahkan isinya yang membuat basah lantai dapur. Ketika Maha menatapku kesal, aku berjalan melengos pergi.

“Kak Citra.. Tolong bersihkan dulu ini,” celotehnya dengan wajah cemberut.

Aku selalu tahu cara untuk menggoda adikku. Salah satunya cara adalah seperti sekarang. Perasaan tidak karuan tadi lumayan membaik. Setelah berhasil melakukan sedikit keusilan. Tentu saja dengan mengusili satu-satunya adik kandungku.

Maha masih belum beranjak dan membiarkan jejak kakiku muncul di sepanjang lantai dapur. Membuat jejak kaki yang sangat mudah dikenali. Karena satu-satunya orang di rumah yang memiliki kaki berukuran kecil hanyalah diriku. Baik Maha atau orangtuaku memiliki postur tubuh yang besar. Kata ibuku, aku mengikuti gen yang sebagian besar kudapatkan dari keluarga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status