"Kamu tahu enggak apa yang kamu lakukan, Rana Diatmika Husada? Kamu berhubungan dengan seorang pria yang sudah beristri? Apa yang ada di dalam pikiranmu, Nak? Kamu seorang princess Husada. Siapa yang enggak mau sama kamu? Kenapa harus suami orang lain? Kenapa, Rana? Jawab, Papa!"Jelas Rana tak bisa berkata-kata. Setelah ia mengakui bahwa apa yang ada di dalam foto tersebut adalah kebenaran, sang ayah jelas sangat marah. Rana tahu di kaca mata siapa pun apa yang dilakukannya adalah salah, tapi sungguh mereka tidak mengerti kejadian yang sebenarnya. Jadi, tugas Rana di sana untuk memberi pengertian pada ayahnya akan apa yang terjadi selama ini.Sayangnya nyali Rana perlahan ciut saat melihat ekspresi Emir yang penuh kemarahan. Ia sudah menyangka hal ini akan terjadi. Tapi, tak pernah terpikirkan di kepalanya bahwa ekspresi marah itu bercampur dengan kecewa."Papa harus mengerti kalau ini bukan seperti yang Papa pikirkan," ucap Rana dengan suara yang sangat pelan. Namun Emir cukup mende
"MINGGIR KAMU! SAYA MAU BERTEMU DENGAN BOS KAMU! MANA DIA! BENTALA, KELUAR KAMU!"Siapa saja jelas mulai teralihkan perhatiannya saat seorang Mahaka Gunawan berteriak kesal, karena tidak diperbolehkan masuk oleh Danish, asisten pribadi Bentala. Bukan karena Bentala tak ingin bertemu Mahaka, tapi lebih dikarenakan ada seorang investor penting yang tengah bosnya tersebut temui. Namun sayangnya Mahaka tak percaya, dan menganggap kalau Danish hanya membual. Dalam pikiran Mahaka yang sedang diliputi emosi, Bentala hanya tengah menghindari untuk bertemu dengannya."Ada apa, Pak Mahaka?" tanya Bentala yang ternyata berdiri di belakang Mahaka beserta asistennya. Kebetulan ruang rapat yang digunakan Bentala satu lantai terpisah dari ruang kerjanya. "Saya rasa akan tidak pantas bagi seorang Mahaka Andromeda Gunawan untuk berteriak-teriak seperti itu di ruang publik. Ya, meskipun ini ruang publik dengan lingkup kecil, tapi direksi saya yang lain bisa terganggu, karena sikap bapak ini."Mahaka mu
"Pantas saja, Bentala memilih mengejar cinta seorang Rana Diatmika Husada. Ternyata pernikahannya dengan Dr. Tanaya Gunawan memang tidak baik-baik saja. Bahkan dengan tidak tahu malu, dia mengandung anak dari pria lain, dan dengan cepat memutuskan hubungan pernikahan mereka. Sungguh, keempat orang ini benar-benar berada di dalam hubungan yang mengerikan. Apakah realita asmara manusia sekarang serumit, dan gila seperti saat ini?"Jelas saja komentar itu membuat Latisha geleng-geleng kepala. Semenjak keluarnya foto-foto Tanaya dengan seorang pria bule di rumah sakit, ada banyak komentar yang justru tertuju pada pernikahan Tanaya, dan Bentala. Alih-alih menyebut Rana sebagai perusak rumah tangga orang lain, kini netizen Indonesia lebih suka menyebut talent-nya sebagai korban dari hubungan toxic antara Tanaya, dan Bentala. Jujur bukannya merasa senang, Latisha justru merasa miris.Latisha lalu menoleh, memandangi Rana yang tengah membereskan berbagai macam keperluannya untuk berlibur di A
"Hari ini pihak KPK memeriksa keterlibatan Mahaka Andromeda Gunawan dalam kasus tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur. Kasus ini mencuat saat Gubernur Kalimantan Timur, James Panjaitan menyebutkan nama Mahaka Gunawan sebagai gembong terciptanya beberapa tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur yang diprediksi merugikan negara hingga 135 Triliun."Jelas saja Rana tak menduga kalau lima hari semenjak kasusnya viral, ada berita yang lebih kontroversial lagi di negara ini. Berita yang menyangkut nama Mahaka Gunawan, orang paling kaya di Indonesia saat ini, tentu saja berhasil mencuri lebih banyak perhatian. Entah disengaja, atau tidak, tapi berkat Tanaya, dan ayahnya, kasus Rana seakan tertimbun begitu saja. Ia bahkan tak benar-benar terlihat jelek di mata masyarakat, saat foto Tanaya di rumah sakit bersama dengan Edward muncul tiba-tiba di halaman sebuah portal berita online.Bahkan banyak netizen yang mulai menghujat keluarga Gunawan sebagai keluarga serakah, dan bermasalah.
"Keterangan anda sangat membantu dalam penyidikan kasus ini. Kami benar-benar berterima kasih kepada Pak Bentala, karena dengan baik mau memenuhi panggilan kami. Kami juga berterima kasih, karena kerja sama dari anda, kasus ini bisa berjalan dengan lancar. Kami berharap nomor kontak anda tetap aktif selama kasus ini berjalan."Hanya sebuah anggukan yang Bentala bisa berikan pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Bentala pun tersenyum tipis, mengulurkan tangannya dengan profesional, dan langsung disambut oleh pihak penyidik bernama Pak Adnan Dimitri tersebut. Ia pun bersama-sama dengan pengacara, dan juga Fahmi memilih untuk undur diri dari sana. Pak Adnan pun mempersilahkan tanpa berniat menunda, atau menghalangi tim Bentala."Jawaban Bapak benar-benar bagus, dan efisien." Ucapan itu terlontar dari pengacara Bentala di sepanjang koridor menuju lift. Bentala hanya mengangguk, mendengarkan, dan tak menanggapi. "Mereka hampir menerima semua jawaban yang Bapak berikan. Mudah-mudahan
"Tidak apa-apa memangnya kalau kita berada di ruang publik bersama-sama? Belum ada satu Minggu, dan kita terang-terangan jalan bersama di satu tempat. Rasanya agak kurang nyaman, ya."Mau dikatakan apa lagi, bagi Bentala kenyamanan Rana adalah yang nomor satu. Ia akan melakukan apa pun yang menurut gadis itu baik, dan membuat dirinya bahagia. Jadi, daripada berdebat akan sesuatu yang tak penting, maka Bentala memilih mengangguk, dan memberikan sebuah ide. Ia akan mencari jalan demi terciptanya keharmonisan hubungan yang menurut Rana masih tanpa nama."Pergilah lebih dulu," pinta Bentala tenang. Rana menoleh ke arah pria tersebut, dan Bentala terang saja langsung mengangguk. "Aku akan menyusul kamu. Kalau kamu sudah sampai di ruang rawat Tanaya, kamu bisa menghubungiku. Aku akan dengan cepat sampai di sana. Jadi, pergilah lebih dulu.""Apa ini akan baik-baik saja?""Untuk saat ini kenyamanan kamu lebih utama, Rana. Bila kamu merasa kita enggak seharusnya berada di satu ruang publik ber
"Hei, Rana Diatmika Husada, kamu sedang memikirkan apa sih?"Hanya sebuah senyuman yang mampir di wajah Rana saat ia menjawab pertanyaan Bentala. Mereka baru saja menyelesaikan makan siang mereka. Rana meminta Bentala untuk makan siang di apartemen saja. Entah mengapa, gadis itu ingin sekali memasak untuk Bentala sebelum dirinya menghabiskan banyak waktu untuk berlibur ke luar negeri.Rana sendiri tak sadar bahwa ia telah termenung sejak tadi. Namun selama Bentala mencuci segala alat makan yang mereka pakai, Rana justru mengenang segala hal yang terjadi ke belakang. Ia tak pernah menyangka sebelumnya kalau pada akhirnya ia bersama dengan Bentala di saat pria itu bahkan masih berstatus suami orang tadinya. Sekarang ia juga harus merelakan pekerjaannya sebagai aktris setelah kedekatannya dengan Bentala tercium oleh netizen."Hanya memikirkan banyak hal," jawab Rana pelan. "Belum ada satu tahun, tapi telah terjadi banyak hal yang bahkan enggak aku terpikirkan sebelumnya. Aku enggak perna
"Aku pasti akan merindukanmu. Pergilah sekarang, kamu akan terlambat. Perjalanan dari sini menuju bandara belum tentu aman, dan lancar lho! Ayo, lepaskan pelukanmu, dan pergi cepat!"Tentu saja Rana terkekeh geli saat Bentala menyuruhnya pergi. Ia ingin sekali melepaskan pelukannya, dan berlalu meninggalkan laki-laki kesayangannya. Tapi, apalah daya, Bentala seperti memiliki lem yang tak bisa ia lepaskan. Rana tak ingin pergi, ia tak ingin melepas kebersamaannya dengan Bentala, entah untuk alasan apa.Bentala sendiri sejak pagi menyimpan sebuah kegelisahannya. Hatinya seperti menolak membiarkan Rana pergi, tapi pikirannya lebih menolak untuk membiarkan gadis tersebut di sini bersamanya. Ia lebih tak tega melihat Rana hanya terdiam di negara ini tanpa melakukan apa-apa, karena terlalu takut keluar rumah, dan mendengar gunjingan jahat orang lain yang jelas-jelas salah besar."Entah mengapa, tubuh kamu seperti lem sekarang," ungkap Rana dengan suara pelan. "Aku bahkan enggak bisa ke mana