Share

95. PERGILAH BILA MENGINGINKANNYA

"Hai, aku pikir kamu enggak di rumah. Aku mengirimi kamu pesan, tapi kamu tampak tak berniat melihat ponsel kamu. Apa yang sedang kamu pikirkan, Rana? Kamu tampak asyik terbengong-bengong di situ."

Alih-alih menjawab pertanyaan Bentala yang baru saja memasuki unitnya, Rana hanya memberi senyuman tipis. Seraya menggeleng, ia pun menyandarkan tubuhnya dengan pasrah ke kursi malas yang berada di ruang tengah unit apartemennya. Bentala yang melihat Rana tampak tak bergairah hidup langsung menghampiri gadis itu. Ia duduk di dekat Rana, dan mencium pipi gadis itu dengan lembut.

Rana pun membalas perlakuan lembut Bentala dengan senyuman termanis. Ia mengulurkan tangannya, menggapai lengan Bentala, dan menariknya agar bergabung di kursi malas yang sebenarnya hanya cukup untuk satu orang. Namun, Bentala selalu punya cara, ia bawa Rana ke atas tubuhnya, dan ia peluk erat agar tubuh gadis kesayangannya tak terjatuh.

"Jadi, ada apa? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Bentala pelan, seperti sebuah bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status