Share

223. Berghibah Adalah Kenikmatan

"Ini apa lagi?" tanya Sonya yang kesal karena salah satu anak koas yang tidak bisa membedakan mana pembuluh vena dan arteri.

"Maaf, Dok," bisik Hilma sambil meremas morning report miliknya, rasanya ia ingin membenamkan kepalanya ke dalam ember berisi air es karena kepalanya panas diisi dengan berbagai informasi mengenai inkubasi oleh Sonya.

"Ini bukan osce inkubasi kalian yang pertama, kan?"Sonya berdiri dan menghela napasnya, rasa kesal sudah ada di ubun-ubun karena harus mengurusi adek-adek koas yang terkadang menguji kesabarannya.

"Maaf, Dok, bukan Dok," jawab Dira dan Hilma bersamaan.

"Saya merasa sia-sia, loh, menyempatkan waktu saya ke sini, padahal saya ada operasi dengan Dokter Bima," ucap Sonya kesal karena dia benar-benar menyempatkan datang, berharap adek-adek koas itu sudah bersiap ternyata belum sama sekali.

"Maaf, Dok, maaf," ucap Dira.

"Tolong jangan minta maaf terus, yah. Lebaran udah lewat ini, capek saya dengernya. Saya butuh buktu bukan kata maaf, maaf doang gampa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Yayu Hastiyani
relate banget pas saya duduk sama anak DM (dokter muda) ya yg digibahin dokter konsulennya atau dosennya...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Dek koas pada tukang ghibahin .....huhh ....emosi Awan haha
goodnovel comment avatar
tobeli
Ade" gemes udah belajar aja yang bener Jagan urusin hidup SOWAN kalian ga bakal kuat kalo tau yang sebenernya .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status