Ketujuh pembunuh itu bergerak cepat, mengelilingi Zhao Xueyan dengan formasi mengepung. Mata mereka penuh keyakinan bahwa lawan mereka hanyalah "pria muda" tanpa kekuatan berarti."Kau benar-benar ingin melawan kami?" salah satu pembunuh mendesis sambil menyiapkan senjata berbentuk belati panjang yang berkilauan di bawah sinar bulan.Zhao Xueyan tersenyum tipis, angin malam menerpa rambutnya yang terurai. "Kalian datang mencari kematian sendiri," ucapnya dingin.Dalam sekejap, Zhao Xueyan bergerak secepat kilat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit tertangkap mata. Dia tidak hanya menghindari serangan pertama, tetapi juga membalikkan keadaan dengan memukul balik seorang pembunuh hingga terpental ke tanah.Brugh! "Bagaimana mungkin?" salah satu pembunuh terkejut, matanya membelalak saat melihat kecepatan gerakan Zhao Xueyan.Dengan tenang Zhao Xueyan mengayunkan pedangnya. Cahaya tajam terpancar, memotong udara dan langsung melukai tiga pembunuh yang berada di garis depan. Mereka jatu
Di tengah kepungan lima pembunuh yang berbicara dengan nada sombong, Tian Ming tetap berdiri dengan wajah datar. "Serahkan dirimu, atau nyawamu melayang malam ini," ancam salah satu dari mereka.Namun sebelum ancaman itu selesai, dalam sekejap bayangan tubuh Tian Ming bergerak seperti kilatan petir. Angin tajam berdesir, dan suara tebasan pedang menggema di udara.Dalam hitungan detik, kelima pembunuh itu terdiam dengan mata terbelalak. Tubuh mereka roboh satu per satu tanpa sempat memberi perlawanan berarti. Tian Ming kembali berdiri tegak dengan tatapan dingin, seolah apa yang baru saja terjadi hanyalah angin malam yang berlalu begitu saja.“Sungguh membuang waktu,” gumam Tian Ming pelan, membersihkan noda darah yang menempel di ujung pedangnya sebelum melangkah pergi untuk memeriksa keadaan Zhao Xueyan dan Wu Liang.Keempat orang itu bertemu di luar hutan yang gelap itu. “Apa kau baik-baik saja?” tanya Tian Ming pada Zhao Xueyan saat melihat Zhao Xueyan datang. Gadis cantik itu m
Setelah kepergian Zhao Xueyan bersama rombongannya. Para murid dan tetua Sekte Bulan Darah masih dalam keadaan terkejut setelah melihat bahwa Zhao Xueyan dan rombongannya berhasil selamat dari para pembunuh bayaran yang mereka sewa. Wajah mereka tampak pucat dengan ekspresi tidak percaya."Bagaimana mungkin? Bukankah para pembunuh bayaran itu terkenal tidak pernah gagal?" salah satu tetua sekte berbisik dengan nada penuh kekhawatiran.“Benar! Bagaimana mereka bisa lolos? Keempat pemuda itu hanya orang biasa, kecuali pria berbaju hitam itu, auranya terlihat misterius,” balas tetua sekte dua sambil mengingat wajah Tian Ming yang dingin. Murid perempuan yang sebelumnya menjadi perwakilan dalam kompetisi mengepalkan tangannya dengan wajah geram. "Pemuda bernama Zhao Xueyan dan rombongannya itu pasti bukan orang biasa. Mereka menyembunyikan kekuatan mereka," gumamnya penuh amarah.Tetua tertinggi dari kelompok itu akhirnya berkata dengan nada dingin, "Kita tak bisa membiarkan dia lolos ke
Di panggung yang megah, suasana begitu tegang. Para penonton berdesakan menyaksikan 20 peserta yang telah lolos, termasuk Zhao Xueyan, berdiri di posisi masing-masing sesuai urutan nama yang dipanggil oleh pembawa acara. Beberapa peserta dari sekte-sekte besar terlihat memancarkan aura percaya diri, sementara pandangan meremehkan masih tertuju pada Zhao Xueyan yang berdiri dengan tenang tanpa ekspresi.“Kompetisi putaran kedua akan segera dimulai. Para peserta, bersiaplah untuk tantangan yang jauh lebih sulit!” seru pria paruh baya pembawa acara dengan suara lantang.Zhao Xueyan melirik ke samping, di mana beberapa peserta dari sekte terkenal mulai menyiapkan diri dengan berbagai bahan alkemis mereka. Namun, gadis cantik itu tetap tenang tanpa terlihat terburu-buru. Penonton mulai berbisik-bisik, sebagian penasaran apakah kejutan dari putaran pertama akan terulang kembali.Tian Ming yang berdiri di antara penonton hanya memasang wajah datar sambil memandang Zhao Xueyan dengan penuh ke
Setelah penilaian yang menegangkan, giliran pil buatan Zhao Xueyan diperiksa. Dengan tenang, salah satu juri utama mengamati warna, tekstur, dan aroma pil yang berada di tangan mereka. Keheningan menyelimuti seluruh arena."Tidak mungkin ...." gumam juri yang rambutnya telah memutih dengan wajah penuh keterkejutan. "Pil ini adalah Pil Jiwa Suci tingkat delapan."Seruan kaget pun terdengar dari para penonton. Para alkemis lain yang hadir, termasuk murid-murid sekte besar, tampak tidak percaya. Pil Jiwa Suci adalah pil yang sangat langka dan sulit untuk dibuat, bahkan para alkemis senior pun jarang berhasil menciptakannya."Bagaimana mungkin seseorang tanpa latar belakang sekte mampu membuat pil langka seperti ini?" salah satu tetua sekte angin biru berseru dengan nada penuh rasa tidak percaya. Zhao Xueyan tetap tenang dengan wajah datarnya, padahal itu hanya kemampuan kecilnya. Dia sengaja menurunkan kualitas pil tersebut agar tidak terlalu mencolok. Zhao Xueyan tentu bisa membuat pil
Malam harinya, Zhao Xueyan, Tian Ming, Niuniu serta Wu Liang makan malam bersama. Terlihat makanan yang disediakan oleh pemilik penginapan sangat lengkap dan menggugah selera. Namun, bukan itu yang menjadi perhatian Tian Ming. Pria tampan itu menatap Zhao Xueyan dengan wajah datar, tapi terlihat tatapan lembut di sana. “Hukuman apa yang akan kau berikan pada sekte bulan darah?” Zhao Xueyan menatap Tian Ming dengan senyum tipis yang sulit ditebak. "Hukuman?" tanyanya retoris sambil mengambil secuil daging di piringnya. "Aku bukan orang yang suka main-main dengan hidup orang lain, tapi mereka juga tidak akan pergi tanpa pelajaran."Wu Liang yang duduk di seberang mereka mengangkat alis. "Jadi apa rencanamu?"Zhao Xueyan meletakkan sumpitnya dengan tenang. "Mungkin tidak sekarang. Kita lihat saja nanti di arena. Bukankah balas dendam paling manis adalah kemenangan yang membuat lawan terhina di depan semua orang. Aku juga akan membuat akademi mereka tercoreng.” Niuniu tersenyum lebar.
Kompetisi akhirnya memasuki babak berikutnya. Zhao Xueyan dan ketiga peserta lainnya melangkah mantap ke atas panggung besar yang telah disiapkan dengan meja alkemis. Suasana tegang memenuhi udara, sementara para penonton bersorak menyemangati peserta favorit mereka.Seorang juri yang tampak bijaksana maju ke tengah panggung dan berkata dengan lantang, "Untuk babak ini, setiap peserta akan diminta membuat dua pil, yaitu pil Pemulihan Jiwa tingkat tinggi dan pil cahaya Ilahi. Semua bahan telah diperiksa, tidak ada yang boleh menggunakan trik curang. Waktu yang diberikan adalah setengah batang dupa!"Sorak penonton menggema kembali saat tanda dimulainya pertandingan diberikan. Zhao Xueyan tetap tenang di tengah ejekan kecil dari beberapa sekte yang masih meremehkannya.Zhao Xueyan menyadari adanya perubahan pada bahan-bahan yang diberikan kepadanya sebelum kompetisi dimulai. Dengan gerakan cepat dan penuh kehati-hatian, dia diam-diam mengganti bahan-bahan tersebut dengan persediaannya s
Para juri kini berunding untuk memutuskan hukuman yang dilakukan oleh sekte Bulan Darah. Beberapa tetua sekte lainnya ikut protes karena kecurangan ini. Setelah beberapa saat, akhirnya salah satu juri pria tua dengan janggut putih angkat suara. “Dengan ini, kami tidak hanya mendiskualifikasi Nona Mei Long. Tapi kami juga memutuskan untuk mendiskualifikasi sekte Bulan Darah dari setiap pertandingan yang ada sampai kapan pun,” ucap juri pria tua itu dengan suara lantang. Semua penonton bersorak mendukung, mereka juga ikut geram dengan tindakan yang dilakukan oleh sekte Bulan Darah itu. “Ternyata selama ini Sekte Bulan Darah menang karena katak pembuat pil itu,” ujar salah satu tetua sekte yang muridnya telah gugur.“Kau benar! Aku mengira, muridnya benar-benar berbakat,” sahut yang lain. Zhao Xueyan tersenyum tipis mendengar hal itu, lalu Zhao Xueyan melirik ke arah juri yang menukar bahan-bahan miliknya. Diam-diam dia melempar sebuah jarum yang telah diolesi sebuah ramuan penurun
Di dalam kamar yang diterangi oleh cahaya lentera, Nyonya Bing Qing duduk dengan cemas di samping ranjang. Tangannya dengan lembut menyeka keringat dingin yang mengalir di pelipis Jenderal Zhao Yun, suaminya yang masih terbaring lemah akibat racun mematikan.Wajahnya pucat, napasnya tersengal. Sudah berhari-hari racun itu menggerogoti tubuhnya, dan hingga kini, mereka masih belum menemukan penawarnya.Tiba-tiba, suara langkah kaki tergesa dari pelayan terdengar di luar pintu."Nyonya, Nona Xueyan sudah kembali! Tapi keadaannya … dia pingsan, dan dibawa oleh seorang pria asing!""Apa?"Napas Bing Qing tercekat. Ia bangkit dari tempat duduknya dengan tatapan panik.Tanpa membuang waktu, ia langsung berjalan cepat keluar kamar, nyaris berlari menyusuri lorong menuju aula utama. Hatinya berdebar keras. Perasaan gelisah menggerogoti dirinya.Dan di sana, tepat di tengah aula yang diterangi lentera besar, suaminya tidak sendirian yang terbaring lemah—putri kesayangannya juga dalam keadaan s
Wu Liang berusaha tetap tegak saat memapah Niuniu yang terluka parah. Gadis itu hampir tidak sadarkan diri, wajahnya pucat dengan darah mengalir dari sudut bibirnya. Napasnya tersengal, tapi matanya masih berusaha terbuka. “Ayo! Pelan-pelan saja!” Wu Liang memperingati Niuniu yang masih bergerak. Bai Long, yang sebelumnya bertarung tanpa henti, mengerti bahwa mereka tidak bisa bertahan lebih lama. Tanpa banyak bicara, ia segera masuk ke ruang dimensi, kembali ke tempat di mana ia bisa memulihkan energinya.Di sisi lain, Kaisar Tian Ming masih menggendong Zhao Xueyan dalam pelukannya. Wajahnya dingin, tetapi sorot matanya menyimpan kekhawatiran yang dalam.Tanpa memberi kesempatan bagi siapa pun untuk menghentikannya, ia memberi isyarat pada pasukannya, lalu—dengan satu gerakan tajam, mereka menghilang dalam sekejap. Seakan mereka tidak pernah ada di tempat itu.Dan tepat setelah mereka pergi. “Hentikan! Siapa disana?!"Dari kejauhan, pasukan lain mendekat dengan cepat. Pasukan Kaisa
Kabut pekat menyelimuti Lembah Iblis, menyisakan kegelapan yang semakin mencekik. Zhao Xueyan berjuang sekuat tenaga, tetapi akar hitam darah yang melilit tubuhnya semakin erat, menghisap energi Qi dalam tubuhnya sedikit demi sedikit. Semakin lama, tubuhnya terasa lemas, kekuatannya terkuras."Nona!" Niuniu melesat ke depan dengan belati terhunus, mencoba menebas akar hitam yang mengikat Zhao Xueyan.Namun, sebelum ia berhasil, sebuah energi hitam melesat ke arahnya.Boom!Duar! Tubuh Niuniu terpental ke belakang, menghantam tanah dengan keras. Ia merasakan dadanya sesak, lalu seteguk darah segar keluar dari mulutnya.Uhuk! Uhuk! Sementara itu, Bai Long masih bertarung sengit dengan makhluk-makhluk menjijikkan yang seakan tidak ada habisnya."Sial! Berapa banyak lagi mereka akan muncul?!" Bai Long menggeram, pedangnya terus bergerak, menebas tubuh-tubuh mengerikan itu. Namun, seperti sebelumnya, mereka kembali menyatu dan melipatgandakan diri.Zhao Xueyan semakin melemah. Matanya mu
Zhao Xueyan berdiri di atas batu besar, memegang erat bunga Hua yang baru saja ia petik. Matanya masih waspada, memastikan tidak ada lagi ancaman dari danau hitam yang kini tampak tenang.Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama.Groaaarrrhh! Suara raungan menggelegar mengguncang seluruh lembah. Permukaan air danau yang semula diam tiba-tiba kembali bergolak. Gelembung-gelembung besar bermunculan di permukaannya, diikuti oleh ratusan makhluk aneh yang melompat keluar.Zhao Xueyan menyipitkan matanya. Pertarungan belum selesai.Di antara makhluk-makhluk itu, muncul sosok raksasa dengan kulit hitam legam, tanduk besar, dan mata merah menyala. Tangan raksasa itu terangkat ke udara, bibirnya bergerak melantunkan mantra dalam bahasa iblis kuno.Zhao Xueyan merasakan tekanan energi gelap yang sangat kuat mengalir di sekitarnya.“Ini tidak bagus,” ujar Bai Long sambil mencabut pedangnya.Niuniu, yang awalnya berdiri di belakang, kini menggenggam senjatanya dengan erat. Wajahnya dipenuhi
Di tengah kegelapan Lembah Iblis, Zhao Xueyan berdiri tegak, memegang erat pedang roh emasnya. Cahaya keemasan dari pedangnya berpendar lembut, kontras dengan atmosfer mencekam di sekitarnya.Makhluk raksasa yang menjaga bunga Hua menatapnya dengan mata merah menyala, lalu mengangkat tangannya ke arah danau hitam pekat di belakangnya. Air danau mendidih, mengeluarkan suara gemuruh yang menggetarkan tanah di bawah mereka.Dari dalam kegelapan air, puluhan makhluk mengerikan muncul. Mereka memiliki tubuh berwarna keunguan dengan kulit kasar seperti amfibi. Mulut mereka robek hingga ke telinga, dengan gigi tajam yang berbaris tidak beraturan. Yang paling menjijikkan adalah lidah mereka yang panjang, menjulur keluar dan meneteskan lendir kehijauan.Bai Long yang telah berubah menjadi wujud manusianya merasa jijik, ekspresi dinginnya sedikit berubah. “Menjijikkan.”Niuniu yang berdiri di belakang Zhao Xueyan menggigit bibirnya, wajahnya pucat. “Nona … mereka terlalu banyak.”Zhao Xueyan me
Di luar Lembah Iblis, pasukan Kaisar Tian Ming akhirnya tiba.Mereka terhenti sejenak, tertegun melihat pemandangan di hadapan mereka.Bangkai monster berserakan.Beberapa dari mereka menutup hidung, mual karena bau anyir darah dan daging busuk yang menyengat.Jejak pertempuran masih jelas terlihat.Pohon-pohon tumbang, tanah berlubang akibat ledakan energi, dan sisa-sisa pertarungan yang begitu dahsyat.Seorang prajurit menelan ludah, suaranya bergetar.“Siapa… yang melakukan semua ini?”Mereka menatap bangkai makhluk-makhluk iblis yang berukuran raksasa.Beberapa dari mereka pernah mendengar legenda tentang makhluk-makhluk penghuni Lembah Iblis.Namun, tidak ada yang menyangka ada seseorang yang mampu membantai mereka sebanyak ini.Di antara mereka, seorang pria berwajah dingin berdiri di atas kudanya, jubah hitamnya berkibar terkena angin.Kaisar Tian Ming.Matanya mengerucut tajam, penuh kewaspadaan.Hatinya bergejolak.Zhao Xueyan. Apakah dia yang melakukan semua ini? Jika iya, s
Di bawah langit kelam yang tertutup awan pekat, Zhao Xueyan berjalan semakin dalam ke Hutan Lembah Iblis. Setiap langkahnya disertai desiran angin dingin yang membawa bisikan samar dari makhluk-makhluk tak kasat mata. Kabut tebal menggantung di udara, berputar di antara pepohonan hitam yang bengkok seperti tangan-tangan kurus yang hendak mencengkeram siapa pun yang berani masuk.Di belakangnya, Niuniu mengikuti dengan cemas, tangannya mencengkeram erat sudut jubah tuannya. Sementara di udara, Bai Long, naga hitam roh kontraknya, berjalan waspada dengan mata emasnya yang menyala tajam.Mereka mencari bunga Hua—bunga iblis yang mampu menyembuhkan racun mengerikan yang menggerogoti tubuh Jenderal Zhao Yun. Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah.Baru beberapa waktu lalu, Zhao Xueyan hampir terperangkap dalam belenggu ilusi. Hutan ini penuh dengan jebakan mental yang menggali ketakutan dan kenangan terdalam seseorang. Jika bukan karena Bai Long yang dengan cepat menariknya keluar, mungk
Zhao Xueyan berjalan di depan dengan penuh kewaspadaan, diikuti oleh Niuniu dan Bai Long.Setelah pertempuran melawan kelelawar iblis, Zhao Xueyan memutuskan untuk membawa Rubah Ekor 9 yang terluka parah beserta anaknya ke dalam ruang dimensi.Namun, sesaat sebelum masuk, rubah itu menggigit jari Zhao Xueyan secara tiba-tiba. Darah menetes, dan tiba-tiba tanda bercahaya muncul di punggung tangan Zhao Xueyan.Zhao Xueyan terkejut, namun segera memahami situasi yang ada di depannya. Ini adalah kontrak darah.Kini Rubah Ekor 9 itu dan anaknya telah menjadi roh kontraknya.Niuniu yang melihatnya terbelalak. “Nona, kau … baru saja membentuk kontrak darah?”Zhao Xueyan tidak menyangka hal ini terjadi begitu saja. Namun, tak ada waktu untuk memikirkan hal itu lebih jauh. Dengan satu gerakan, ia memasukkan rubah itu dan anaknya ke dalam ruang dimensi agar bisa memulihkan diri.Mereka melanjutkan perjalanan.Semakin dekat ke Lembah Iblis, suasana menjadi semakin menyeramkan. Tiba-tiba…Kabut
Di dalam kegelapan hutan Lembah Iblis, suara dentuman dan raungan terdengar jelas.Grrhh!Duar! Zhao Xueyan memicingkan mata saat melihat pemandangan di depannya.Seekor rubah merah berekor sembilan tengah terkapar dengan luka parah, sementara anak rubah mungil bersembunyi di balik tubuh ibunya.Di atas mereka, beberapa kelelawar raksasa berukuran sebesar manusia hingga dua kali lipatnya, mengitari mangsanya dengan sayap lebar dan cakar tajam yang berkilat di bawah remang cahaya ungu dari pepohonan di hutan iblis.Mata merah kelelawar-kelelawar itu bersinar dengan keganasan.Rubah ekor sembilan menggeram lemah, mencoba melindungi anaknya meskipun tubuhnya hampir kehabisan tenaga.Zhao Xueyan tak berpikir lama.Dengan kecepatan luar biasa, ia melesat ke arah kelelawar iblis yang hendak menerkam anak rubah itu.Pedangnya berkilat dengan cahaya Qi spiritual emas, menebas satu kelelawar tepat di bagian sayapnya.Srekk! Brugh! Darah hitam menyembur saat sayap kelelawar itu sobek, membua