Di Istana Kekaisaran Zhengtang, suasana tegang terasa di Balairung Agung. Kaisar Zheng Yu duduk di singgasananya dengan raut wajah penuh kegelisahan. Berita tentang kembalinya Jenderal Zhao Yun dari perbatasan telah sampai ke telinganya beberapa hari yang lalu, dan sejak itu, pikirannya tidak tenang.Dengan prajurit yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada milik kekaisaran, ditambah pengaruh besar Jenderal Zhao Yun di kalangan rakyat dan pejabat militer, kemungkinan pemberontakan selalu menjadi bayangan yang menghantui Kaisar Zheng Yu. Apalagi setelah keputusan menceraikan Zhao Xueyan, kaisar Zheng Yu menyadari bahwa tindakannya dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap keluarga Zhao, yang telah berjasa besar untuk kekaisaran.Di tengah kegelisahannya, Selir Mei Xiao datang mendekat. Dengan langkah anggun dan senyum yang penuh tipu muslihat, dia duduk di samping Kaisar Zheng Yu dan mulai berbicara dengan nada lembut."Yang Mulia, mengapa Anda tampak begitu cemas? Apakah karena kem
Setelah menikmati makan malam dengan kehangatan keluarga, Jenderal Zhao Yun, Nyonya Zhao, dan Zhao Xueyan duduk di ruang tengah yang dihiasi dengan ornamen sederhana namun elegan. Malam itu diterangi oleh lentera-lentera lembut yang menggantung di sudut ruangan, menciptakan suasana tenang untuk berbincang.Jenderal Zhao Yun duduk dengan sikap tegas, namun jelas terlihat kemarahan yang terselubung di wajahnya. Ia menatap putrinya dengan mata penuh tekad. "Xueyan, Ayah tidak bisa membiarkan ini begitu saja. Penghinaan terhadapmu adalah penghinaan terhadap keluarga Zhao. Besok Ayah akan menghadap ke istana untuk memprotes keputusan itu. Kaisar Zheng Yu harus bertanggung jawab!"Zhao Xueyan, yang duduk dengan tenang di sisi ibunya, hanya tersenyum tipis mendengar kata-kata ayahnya. Dengan suara lembut namun penuh ketegasan, ia berkata, "Ayah, tidak perlu seperti itu. Perceraian ini terjadi karena aku yang menginginkannya."Kata-kata itu membuat Jenderal Zhao Yun terkejut. Alisnya berkeru
Zhao Xueyan mengangguk. "Jangan khawatir, Ayah. Xueyan tahu batasannya. Pil ini hanya untuk membantu mempercepat proses yang terhambat. Dengan kultivasi Ayah yang saat ini berada di ranah lanjutan 1, pil ini bisa sedikit membuka jalan yang tersumbat."Nyonya Zhao yang duduk di sampingnya juga tidak ketinggalan mencoba pil tersebut setelah Zhao Xueyan memberikannya padanya. Begitu pil itu masuk ke dalam tubuh, keduanya merasakan kehangatan yang mengalir dan meluruhkan ketegangan dalam tubuh mereka."Ayah, Ibu, jika kalian merasa ada perubahan positif, aku akan memberikan lebih banyak untuk kalian. Xueyan ingin kalian sehat dan kuat, agar bisa terus mendukungku dalam menghadapi masa depan." Zhao Xueyan berkata dengan tulus, meski hatinya terasa lebih berat dari yang bisa dia ungkapkan.Jenderal Zhao Yun akhirnya tersenyum tipis, merasakan energi yang mulai mengalir lebih lancar setelah mengonsumsi pil tersebut. "Ayah merasakan sesuatu yang berbeda, Xueyan. Aku merasa Qi-ku lebih lancar.
Pagi itu, meja makan keluarga Zhao terasa hangat. Jenderal Zhao Yun dan Nyonya Zhao menikmati masakan yang kembali dibuat oleh Zhao Xueyan. Di tengah kehangatan itu, Zhao Xueyan perlahan membuka pembicaraan yang mengejutkan kedua orangtuanya."Ayah, Ibu," kata Zhao Xueyan sambil meletakkan cangkir tehnya dengan anggun. "Aku berencana untuk membuka usaha. Aku sudah memikirkannya dengan matang."Jenderal Zhao Yun menghentikan makannya, menatap putrinya dengan alis terangkat. "Membuka usaha? Xueyan, apakah kamu merasa kekurangan koin emas? Ayah bisa memberimu lebih banyak jika kamu butuh."Zhao Xueyan tersenyum kecil, menggelengkan kepalanya. "Bukan begitu, Ayah. Aku tidak melakukannya karena kekurangan. Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat. Usaha ini bukan hanya untukku, tapi juga untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti para pengemis jalanan dan pengangguran. Aku ingin memberi mereka pekerjaan dan kesempatan untuk memulai hidup baru."Nyonya Zhao yang sejak tadi men
Saat mereka tiba di depan toko yang dimaksud, Jenderal Zhao Yun membuka pintu yang sudah lama terkunci. "Ini dia," katanya sambil melangkah masuk. Toko itu terlihat cukup besar dengan ruang yang luas. Meskipun terlihat berdebu dan sedikit usang, potensi tempat itu sangat jelas.Zhao Xueyan mengamati sekelilingnya dengan teliti. Dalam pikirannya, ia sudah membayangkan bagaimana toko itu akan diubah menjadi tempat usaha yang menarik dan nyaman. "Ini sempurna, Ayah. Aku akan mulai membersihkan dan mengaturnya sesegera mungkin.""Jika kamu membutuhkan sesuatu, jangan ragu untuk memberi tahu Ayah," kata Jenderal Zhao Yun dengan nada penuh perhatian.Zhao Xueyan mengangguk, lalu melihat ke arah Niuniu. "Kita mulai dari sini, Niuniu. Bersiaplah, ini akan menjadi langkah pertama untuk membuktikan bahwa aku lebih dari sekadar wanita yang diceraikan."Niuniu tersenyum penuh semangat. "Tentu, Nona. Saya akan membantu dengan sepenuh hati."Mereka segera mulai membersihkan toko itu bersama bebera
Zhao Xueyan berjalan tenang bersama para budak yang baru saja ia beli, menuju toko miliknya yang telah ia siapkan. Meski wajahnya tetap datar dan tanpa emosi, langkahnya memancarkan wibawa yang membuat para budak merasa dihormati, meski sebagian dari mereka masih merasa canggung.Sesampainya di toko, Zhao Xueyan segera mengatur semuanya. Niuniu, yang selalu setia di sisinya, membagikan makanan hangat yang telah mereka siapkan sebelumnya. Aroma makanan memenuhi ruangan, membuat para budak yang sudah lama tidak merasakan makanan layak itu meneteskan air mata. Beberapa bahkan terlihat ragu untuk mengambil makanan tersebut."Silakan makan," kata Zhao Xueyan dengan suara lembut namun tegas. "Makanan ini milik kalian. Jangan ragu."Para budak akhirnya mulai mengambil makanan mereka. Wajah-wajah yang tadinya murung perlahan mulai menunjukkan senyum kecil saat mereka menikmati makanan yang lezat. Niuniu, sambil mengawasi, berkata dengan bangga, "Nona, Anda selalu tahu cara membuat orang meras
Pagi itu, Zhao Xueyan berjalan tenang menuju tokonya yang mulai ramai aktivitas. Para budak yang kini menjadi bagian dari hidupnya sudah berkumpul di dalam toko. Mereka terlihat lebih rapi dengan pakaian baru dan wajah yang menunjukkan harapan baru. Zhao Xueyan menatap mereka dengan tatapan tenang, lalu mulai memberikan instruksi."Untuk kalian, para pria," Zhao Xueyan berkata sambil menatap para budak pria yang berdiri di barisan depan. "Mulai hari ini, kalian akan berlatih seni bela diri dan berkultivasi. Kalian tidak hanya akan menjaga keamanan toko ini, tetapi juga melindungi diri sendiri. Dunia ini keras, dan aku tidak ingin kalian menjadi korban lagi."Salah satu pria memberanikan diri bertanya, "Tapi, Nona, apakah kami bisa melakukannya? Kami tidak memiliki bakat ...."Zhao Xueyan mengangkat tangannya, menghentikan keraguannya. "Bakat hanya sebagian kecil. Dengan disiplin dan latihan, kalian akan melihat hasilnya. Aku akan memberikan kalian dasar-dasar teknik kultivasi, dan a
Hari itu, Zhao Xueyan baru saja menyelesaikan rutinitas di toko miliknya. Wajahnya tetap tenang meskipun aktivitasnya beberapa hari terakhir begitu padat. Saat kembali ke kediaman Jenderal Zhao, seorang pelayan datang membawakan sebuah undangan yang dihias dengan kertas mahal dan tinta emas. Pelayan itu menunduk hormat sambil menyerahkan undangan tersebut.“Nona Zhao, ini undangan dari Nona Ning Lan. Beliau mengundang Anda untuk menghadiri acara minum teh besok siang di kediamannya,” ujar pelayan itu sopan.Zhao Xueyan membuka undangan itu dengan gerakan santai. Tulisan tangan yang rapi dan indah memuat detail acara tersebut, beserta beberapa nama putri dan gadis bangsawan lainnya yang juga diundang. Zhao Xueyan berpikir sejenak.‘Nona Ning Lan … Dia salah satu gadis bangsawan yang cukup berpengaruh di kalangan sosial. Jika aku ingin memasarkan produk ini, mereka adalah target yang tepat,’ pikirnya.Zhao Xueyan tersenyum tipis, lalu menutup undangan itu. “Sampaikan kepada pengirimnya
Niuniu baru saja melangkah keluar dari rumah sederhana itu ketika tiba-tiba beberapa pria menghadangnya. Mereka mengenakan pakaian khas warga desa, tetapi ada sesuatu yang gelap dan mencurigakan dalam tatapan mereka.Di antara mereka, seorang pria tua dengan janggut putih berdiri paling depan—kepala desa. Di sampingnya, beberapa pria lain yang tampaknya adalah kepala keluarga."Malam-malam begini, kau mau ke mana?" suara kepala desa terdengar dalam, penuh kecurigaan.Niuniu menundukkan kepalanya sedikit, berusaha mempertahankan penyamarannya sebagai seorang pemuda."Aku hanya ingin mencari udara segar," jawab Niuniu dengan nada datar, mencoba terdengar santai.Para warga saling berpandangan."Udara segar?" salah satu pria mengulang kata-katanya, seolah tidak percaya.Kepala desa menatapnya lama sebelum akhirnya mengangguk. "Kembali ke rumah, malam di desa ini tidak aman."Niuniu menghela napas lega dalam hati dan berbalik untuk kembali ke rumah.Namun—Siuutt!Sebuah serangan melesat
Wu Liang mengatur napasnya, matanya tajam mengamati setiap pergerakan lawan. Dia tahu bahwa musuh tidak akan bertarung dengan cara yang adil—mereka akan menyerang titik terlemah.Benar saja.Salah satu pria berjubah hitam tiba-tiba bergerak dengan kecepatan tinggi, melesat melewati Wu Liang dengan niat yang jelas—menyerang anak-anak yang ketakutan di belakangnya."Licik!" Wu Liang menggeram, matanya berkilat marah.Namun, sebagai tangan kanan Kaisar Tian Ming, Wu Liang bukanlah petarung biasa. Dalam sepersekian detik, dia sudah membaca pola pergerakan musuh.Dengan gesit, Wu Liang memutar pedangnya dan menebaskan serangan cepat ke arah pria berjubah hitam itu. Serangan itu tidak mengenai langsung, tetapi cukup untuk memaksa musuh melompat mundur, menjauh dari anak-anak."Kau tidak akan menyentuh mereka," suara Wu Liang terdengar dingin dan tegas.Namun, Wu Liang tahu situasi ini tidak menguntungkannya.Wu Liang segera merapalkan teknik pertahanan sederhana, menarik energi spiritual ke
Zhao Xueyan melesat dengan kecepatan tinggi, tubuhnya ringan saat ia melompat dari satu dahan ke dahan lain. Angin malam menerpa wajahnya, tetapi pikirannya hanya fokus pada satu hal—Wu Liang dan anak-anak yang harus segera diselamatkan.Di sampingnya, Bai Long, sang naga hitam, melayang di udara dalam bentuk roh, matanya yang tajam menatap ke depan."Kita sudah dekat," kata Bai Long dengan suara dalam.Zhao Xueyan tidak menjawab, tetapi tatapannya semakin dingin."Tempat ini … auranya berbeda. Terlalu sunyi, terlalu mencekam," lanjut Bai Long, suaranya terdengar lebih waspada. "Bukan hanya kultivator hitam yang ada di sini, tapi sesuatu yang lebih gelap. Desa ini tidak terdeteksi oleh Kekaisaran Tianyang bukan tanpa alasan."Zhao Xueyan melirik ke bawah. Dari kejauhan, ia bisa melihat bayangan rumah-rumah tua dengan cahaya lentera redup yang bergoyang tertiup angin. Desa Yingshi memang jauh lebih besar dibanding desa lain, tetapi tidak ada kehidupan yang terasa di dalamnya.Udara din
Wu Liang menyapu pandangannya ke arah anak-anak yang kini bebas dari ikatan. Meski tubuh mereka masih gemetar ketakutan, mereka semua mengangguk patuh saat Wu Liang memberi isyarat untuk segera pergi."Jalan pelan-pelan, tetap diam," bisiknya tegas.Anak-anak itu mengikuti perintahnya, berjalan dalam keheningan, hanya suara napas mereka yang terdengar samar di udara malam yang dingin. Salah satu dari mereka, seorang anak laki-laki kecil dengan tubuh paling lemah, tidak mampu berdiri tegak. “Apa kau tidak mampu berjalan?” tanya Wu Liang yang diangguki oleh anak tersebut. Wu Liang tak berpikir dua kali—ia segera menggendong anak itu, membiarkan kepalanya bersandar di bahunya. “Ayo kita keluar! Hati-hati dengan langkah kalian,” bisik Wu Liang yang dipatuhi oleh anak-anak tersebut. Kini Wu Liang membantu anak-anak itu satu persatu untuk keluar dari rumah kayu tersebut dengan hati. “Ayo! Ikuti langkahku,” kata Wu Liang dengan sabar. Mereka bergerak perlahan di antara bayangan pepoho
Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara napas tenang dari wanita yang terbaring lemah di atas dipan tua. Niuniu dengan hati-hati meraih kain bersih, bersiap untuk menggantikan pakaian lusuh yang masih melekat pada tubuh wanita itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh kain tersebut, mata wanita itu terbuka tiba-tiba.Tatapan waspada langsung tertuju pada Niuniu, sorot matanya mencerminkan ketakutan dan kewaspadaan yang mendalam. Dengan gerakan refleks, wanita itu berusaha mundur, meski tubuhnya masih lemah."Siapa kau?" suara seraknya bergetar, menunjukkan betapa ketakutan dan bingungnya dia.Niuniu buru-buru mengangkat kedua tangannya, mencoba menenangkan."Jangan takut! Aku bukan musuhmu!" katanya cepat. "Aku Niuniu, pelayan dari Nona Zhao Xueyan. Nona yang menolongmu tadi."Mata wanita itu menyipit, masih belum sepenuhnya percaya. Namun, tiba-tiba, sesuatu dalam ingatannya terlintas. Sosok Zhao Xueyan bersama seorang gadis pelayan kecil—Ya, dia pernah melihat mereka berdua sebelumny
Zhao Xueyan berhasil kembali ke rumah sederhana tempat dirinya menginap bersama kedua rekannya. Niuniu menatap Zhao Xueyan dengan wajah cemas saat sang nona tiba di rumah sederhana tempat mereka menginap."Nona! Syukurlah, Anda kembali!" seru Niuniu.Zhao Xueyan tersenyum tipis, menepuk pelan kepala pelayannya yang setia. "Aku baik-baik saja, Niuniu. Tidak perlu cemas.” Zhao Xueyan mengangkat tangannya, mengeluarkan seorang wanita dari dalam ruang dimensinya. Wanita itu tampak pingsan.Niuniu terkejut. "Siapa dia, Nona? Apa yang terjadi padanya?""Aku menemukannya di dalam gua," jawab Zhao Xueyan. "Dia butuh bantuan kita. Sebelum itu ganti pakaiannya yang lebih layak, dan beri dia makanan. Aku sudah mengobati luka-lukanya tadi,” kata Zhao Xueyan datar. Sebelum keluar dari gua, Zhao Xueyan memang mengobati luka wanita yang ditolongnya. Tak lupa Zhao Xueyan mencampurkan obat tidur agar wanita itu bisa tidur dan dimasukkan ke ruang dimensi. “Baik Nona!” Zhao Xueyan melirik sekelilin
Zhao Xueyan mengulurkan tangan, mencoba membuka rantai yang membelenggu wanita itu.Namun, begitu jarinya menyentuh logam dingin itu, semburan energi gelap menyeruak!Zhao Xueyan segera menarik tangannya. Sejenak, ia merasakan energi Qinya bergetar, seolah ingin terserap ke dalam rantai itu.“Rantai ini bukan sembarang rantai .…” gumamnya pelan.Di dalam pikirannya, suara Bai Long terdengar dalam dan tegas.“Biarkan aku yang mengurusnya, Nona.”Zhao Xueyan mengangguk pelan, lalu menutup matanya, membuka jalur komunikasi dengan Bai Long.Dalam sekejap, energi hitam pekat berpendar dari tubuh Zhao Xueyan. Itu adalah energi khusus dari Naga Hitam, kekuatan purba yang mampu menelan segala energi lain.Rantai itu bergetar hebat!Seakan menyadari adanya energi yang lebih kuat, rantai itu mulai melepaskan cengkeramannya. Lambat laun, besi yang mengikat wanita itu mulai retak dan akhirnya hancur berkeping-keping!“Selesai.” Zhao Xueyan membuka matanya, merasa sedikit lelah setelah mengalirkan
“Aku akan menolongmu nanti,” kata Zhao Xueyan dengan cepat berdiri. Wanita itu hanya mengangguk lemah, wajahnya penuh ketakutan saat mendengar suara langkah kaki semakin dekat. Namun, wanita itu mencoba tetap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Zhao Xueyan berdiri diam di sudut gua, matanya tetap waspada. Formasi ilusi yang dia ciptakan bekerja dengan sempurna, membuat gua ini tampak masih dalam keadaan seperti sebelumnya—tertutup oleh formasi luar dan dijaga oleh ular berkepala manusia di cabang pertama.Pria bertudung itu melangkah masuk, napasnya terdengar berat. Pria bertudung itu memeriksa keadaan wanita yang terikat itu. Matanya yang tersembunyi di balik tudungnya menyipit, penuh kecurigaan."Kau tidak mengatakan sesuatu pada orang luar, kan?" suaranya dalam, berisi ancaman terselubung.Wanita itu menggigit bibirnya, tubuhnya gemetar, namun dia tetap diam."Diam saja?" Pria itu berdecak. "Jangan coba-coba berulah. Upacara akan segera dimulai, dan kau harus siap."Upacara? Zh
Setelah ular berkepala manusia itu tewas, tiba-tiba sebuah inti sari kehidupan hidup dari mahkluk itu melayang keluar. “Nona, ambil inti kehidupan itu. Itu bisa bermanfaat untuk Nona nanti,” kata Bai Long. Gadis cantik itu hanya mengangguk sambil mengambil inti kehidupan dari ular berkepala manusia itu. Zhao Xueyan melangkah lebih jauh lagi ke dalam gua tersebut, yang terlihat semakin mencekam. Zhao Xueyan berdiri di persimpangan tiga cabang gua, menyipitkan mata dalam kegelapan. Aroma busuk darah dan kematian terasa lebih kuat di salah satu jalur.Tanpa ragu, dia melangkah ke cabang gua pertama.Begitu masuk, pemandangan mengerikan terbentang di hadapannya—tulang belulang manusia berserakan di seluruh lantai gua. Beberapa masih memiliki sisa-sisa daging yang mengering, seolah baru beberapa hari lalu mati."Ini … mayat-mayat warga desa?" Zhao Xueyan bergumam pelan.Bai Long yang berkomunikasi dengannya menghela napas. "Sepertinya … orang-orang yang menghilang di desa Yingshi berak