Maxwell tercengang."Aku yang membuka tungku?""Kalau tidak?" Xavier memandang Maxwell sambil tersenyum.Selama waktu ini, Maxwell selalu perhatian dan fokus pada alkimia. Hal ini yang diketahui oleh Xavier. Boleh dibilang tanaman herba di tungku ini semuanya dimasukkan oleh Maxwell sendiri.Sementara Xavier tidak melakukan apa-apa, dia hanya sesekali mengajari Maxwell atau menjawab pertanyaannya.Oleh karena itu, tungku obat ini dibuka oleh Maxwell adalah pilihan yang tepat.Maxwell dengan hati-hati menatap Xavier dan bertanya, "Dokter Xavier, apakah Anda yakin saya yang membuka tungku? Kemungkinan akan ada pemandangan menakjubkan, 'kah?""Tetapi .... Bukankah masih di dalam?" kata Xavier sambil tersenyum."Oh, benar!" Maxwell mengangguk.Namun, Maxwell masih bertanya dengan curiga, "Dokter Xavier, saya sudah merasakan sejumlah besar energi berputar-putar di bagian pertengahan tungku alkimia. Kenapa sudah hampir waktunya untuk membuka tungku sekarang, tapi belum ada yang muncul?"Xavi
Maxwell mengangguk.Dia juga memiliki eksistensi profil tinggi sebelumnya dan dia adalah seorang Dokter Jenius terkenal dalam alkimia.Karena itu, saat menghadapi kerumunan penonton, dirinya tidak terpengaruh.Maxwell menarik napas dalam-dalam dan terus membuka pintu tungku."Bang!"Petir di langit meraung lagi dan pantulannya membuat seluruh Neptune terlihat menyala.Makin banyak orang yang tertarik ke sini untuk melihatnya.Dalam waktu singkat, sudah ada puluhan ribu orang di sini.Maxwell terus membuka tungku.Dalam sekejap mata, tungku alkimia benar-benar terbuka.Pada saat yang sama, petir menebas di langit."Bang!"Petir yang sangat besar dari udara dan melesat dengan cepat menukik ke tanah seperti seekor naga yang hendak menerjang."Bang!"Petir bertabrakan dengan keras dengan tungku alkimia dan petir memancarkan sinar yang luar biasa, seolah-olah seperti naga melayang di atas tungku alkimia, terus-menerus berputar.Satu dua tiga ...."Bang!"Tungku alkimia tidak bisa lagi menah
Xavier kaget setelah menyeka darah dari mulutnya.Xavier tidak menyangka sambaran petir ini begitu kuat,bahkan dengan kekuatannya yang berada di Alam Detak Janin juga tidak bisa menahannya untuk sesaat.Saat berbaring di tanah, Xavier hanya bisa merasakan darahnya mengalir dan tubuhnya mati rasa seolah-olah bukan miliknya.Hal yang paling menakutkan adalah semua energi spiritual di tubuhnya telah terkuras habis dan tubuhnya lemah seperti orang cacat.Maxwell dengan cemas bertanya, "Dokter Xavier, apakah kamu baik-baik saja?"Xavier berbaring di tanah dan menggelengkan kepalanya.Tepat setelah menggelengkan kepalanya, "Pftt!" Xavier memuntahkan seteguk darah lagi.Segera, Xavier merasakan hidupnya berlalu dengan cepat.Xavier terkejut."Tidak mungkin seserius ini, 'kan?"Xavier tidak menyangka, dia hanya menahan sambaran petir yang sangat keras bisa terjadi situasi berbahaya seperti ini.Melihat ini, Dokter Maxwell buru-buru mengeluarkan botol obat dari tubuhnya dan membuka tutupnya. Ar
Xavier juga tidak baik-baik saja.Xavier hanya merasakan energi yang paling besar menghantamnya.Rasanya seperti ditabrak kereta api."Bumm!"Sosok Xavier bergoyang dan hampir jatuh berlutut di tanah.Xavier memaksa dirinya untuk menenangkan diri, tetapi dia masih memuntahkan seteguk darah."Pufft!"Xavier merasakan penglihatannya samar, tetapi dia masih memegang obat dengan erat dan mendesis ke langit, "Lagi!"Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, petir kedua menyambar."Bumm!"Tubuh Xavier yang baru berdiri tegak, langsung tersambar petir dan jatuh berlutut di tanah.Ekspresinya terlihat mengerikan dan wajahnya pucat."Pfft!" Xavier memuntahkan seteguk darah lagi.Xavier buru-buru menggigit bibirnya, dengan paksa menahan darah di tubuhnya untuk mencegah dirinya memuntahkannya lagi.Xavier tidak percaya lagi.Hari ini, bagaimanapun Xavier harus mendapatkan obat ini, tidak akan membiarkan obat ini dihancurkan oleh sembilan petir ini.Memikirkan ini, Xavier menengadah ke langit, "A
"Kenapa Xavier bisa mati? Dia berada di Alam Dewa Perang," balas seseorang."Tapi ... petir kesembilan ini bukan sesuatu yang bisa dilawan oleh manusia. Bahkan kalau ... berada di Alam Dewa Perang, aku khawatir dia tidak bisa menahannya, 'kan?" ada juga orang yang menyuarakan pendapat mereka."Tapi .... Dewa Perang Xavier, dia mungkin luar biasa," kata beberapa orang yang masih menaruh harapan padanya."Walaupun Xavier luar biasa, apa yang bisa dia lakukan? Semua benda yang terkena sambaran petir semuanya akan menjadi abu," kata seseorang dengan penuh penyesalan.Kerumunan orang itu saling mengutarakan pendapat masing-masing.Namun, petir di langit masih belum menghilang.Petir kesembilan ini, seperti seekor naga berputar-putar dan meraung di udara.Hal ini menyebabkan kerumunan orang mundur puluhan meter, tidak berani mendekati vila itu sama sekali. Mereka hanya berada di luar dan menengadah ke langit.Tepat pada saat itu, sosok bayangan muncul di langit.Terlihat sesuatu seperti sedn
Kemudian, Xavier duduk bersila.Setelah mengatur pernapasannya, Xavier mulai mengerahkan energi spiritual di dalam tubuhnya.Energi spiritual dalam tubuhnya sangat melimpah.Xavier tahu, ini karena efek yang ditimbulkan dari obat yang diberikan Maxwell kepadanya.Selain itu, karena obat itu, luka di tubuhnya sembuh dengan cepat.Ini adalah sesuatu yang Xavier temukan ketika menahan sambaran petir kedelapan. Kalau tidak, dia juga tidak akan memiliki kekuatan untuk menahan sambaran petir kesembilan.Kemudian, Xavier mulai mengubah energi spiritual di tubuhnya dan mulai menjalar ke seluruh meridian tubuhnya.Setelah beberapa saat, Xavier merasa jauh lebih nyaman.Selanjutnya, Xavier mengeluarkan Pil Sapta Iris, setelah melihatnya dan dia bergumam, "Ini semua bergantung padamu, apakah aku bisa menerobos ke Alam Kondensasi atau tidak?"Kemudian, Xavier tanpa ragu-ragu menelan Pil Sapta Iris.Pil Sapta Iris berbeda dengan pil lainnya.Pada dasarnya, pil lain akan terasa menyegarkan setelah m
Tepat pada saat ini.Daging dan darah di tubuhnya juga telah selesai diregenerasi.Xavier melirik dan melihat tubuhnya yang awalnya berantakan akibat sambaran petir, kini sudah utuh.Xavier menghela napas kagum pada keajaiban Pil Sapta Iris.Yang terpenting, Xavier merasakan umurnya juga meningkat, meningkat sepuluh tahun dibandingkan sebelumnya.Sambil menggelengkan kepala, Xavier mengusir pikiran yang mengganggu dari otaknya, lalu menyerap kekuatan dari obat dan merasakan api menyala di dalam pusat titik chi.Waktu terus berjalan dari menit ke menit.Tak lama kemudian, langit pun mulai menyingsing.Namun, api di dalam pusat titik chi menyala makin terang.Tidak ada niat untuk berhenti sama sekali."Berapa lama lagi akan terus terbakar?"Setiap detik api di dalam pusat titik chi menyala, Xavier akan menahan sakit selama satu detik.Selain itu, rasa sakit semacam ini tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, hanya dapat mengatakan sakitnya dimana, tetapi tidak bisa mengatakan lokasi sp
Xavier pun segera mengerti hal ini.Mengapa Xavier bisa menerobos dua alam sekaligus adalah karena sebelumnya dia telah menelan obat yang diberikan Maxwell dan ditambah baru saja menelan Pil Sapta Iris.Karena menelan dua pil ini, dia bisa menerobos dua alam sekaligus.Memikirkan hal ini, Xavier sangat berterima kasih kepada Maxwell.Xavier tahu obat yang diberikan Maxwell pasti tidak kalah dari Pil Sapta Iris.Sebenarnya, Xavier tidak tahu kalau yang membuatnya menerobos dua alam sekaligus bukan karena dua pil ini.Penyebab sebenarnya adalah Xavier mewakili Pil Sapta Iris melawan ujian itu.Xavier memakai tubuhnya sendiri menahan ujian Guntur Nawa dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.Karena itu, Guntur Nawa telah memurnikan energi spiritual yang ada di tubuhnya dan juga menempa tubuhnya.Kalau tidak, biarpun menelan dua pil, Xavier juga tidak akan menerobos dua alam sekaligus. Pusat titik chi mungkin juga akan hancur karena tubuhnya tidak bisa menahan kekuatan dua buah pil obat it