Share

Bab 157

Wandi duduk di kursi belakang mobil Bentley, memandang Radith dan putranya yang duduk di seberangnya. Dia menggertakkan gigi dan berkata, “Bisa-bisanya aku, putra kedua dari keluarga Zamrud mengalami hal seperti itu di Kota Malda yang kecil ini! Raka Gading …. Apa ada cara untuk menghadapinya? Katakan padaku!”

Radith menundukkan kepalanya. Kerutan di dahinya semakin dalam. Kemudian, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Wandi dengan kilatan keganasan di matanya. “Kalau takut-takut, kita nggak akan berhasil memberi pelajaran padanya. Aku bersedia mengambil risiko kali ini!”

Di sebelahnya, ekspresi Rudolf sedikit berubah. “Pa, jangan bilang Papa ….”

Radith mengangguk pelan, seolah sudah mengambil keputusan, lalu berkata, “Kamu cepat pergi ke Kota Tanjung sekarang dan beritahu Randi Mastro bahwa Papa menyetujui semua syarat akuisisi yang dia ajukan! Permintaan Papa hanya Papa ingin melihat jenazah keluarga Rommy Randala dan keluarganya dalam tiga hari. Papa ingin mereka semua mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status