Semua mata tertuju pada wajah Lucy!“Kamu Lucy?” ujar seorang pria kekar tak jauh dari sana. Pria itu sedang menyalakan sebatang rokok di tangannya, memandang ke arah Lucy dengan tatapan tidak sopan, lalu tersenyum mesum dan berkata, “Pantas saja Bang Randi berpesan untuk menangkapmu hidup-hidup! Ternyata kamu cantik sekali!”Ekspresi di wajah Lucy seketika berubah dingin. Dia menahan amarahnya dan berkata, “Apa yang kamu bicarakan? Aku nggak mengerti! Kenapa kalian datang mengacau di pabrik ini? Kalau ada masalah, katakan padaku, jangan mengganggu produksi pabrik. Lepaskan orang-orang itu!”Pria kekar itu tertawa rendah, sama sekali tidak menyuruh anak buahnya untuk melepaskan orang-orang pabrik. Dia melirik leher Lucy yang putih beberapa kali, lalu tertawa kecil dan berkata lagi, “Bu Lucy, kamu pasti punya proyek besar makanya membangun pabrik sebesar ini, ‘kan?”“Kalau produksinya tertunda, kamu pasti harus membayar ganti rugi yang nggak sedikit, ‘kan? Kamu datang ke sini untuk bern
Satu sosok yang kuat tiba-tiba datang dari jarak yang sangat jauh, bagaikan badai hebat. Sosok itu melewati Lucy.Buk! Buk! Dua suara itu terdengar hampir bersamaan.Kedua pria bertato itu bahkan tidak melihat sosok itu dengan jelas. Tubuh mereka tiba-tiba terlempar dan jatuh 20 meter jauhnya. Tubuh mereka “berderak” di udara. Entah berapa banyak tulang yang patah. Setelah mendarat, keduanya langsung memuntahkan darah dan pingsan di tempat!Pada saat ini, sosok itu akhirnya berhenti. “Ra … Raka!” Melihat pria di depannya, Lucy langsung bersemangat dan memanggil dengan suara isakan.Raka! Barusan itu, gerakan Raka sangat cepat, sampai-sampai semua orang yang ada di tempat itu tercengang! Tidak ada yang melihat dengan jelas bagaimana cara dia menyerang orang-orang itu, dan tidak ada yang melihat jelas dari mana dia datang. Seolah-olah, saat Raka muncul, kedua pria bertato itu sudah terbang dan terhempas ke tanah!“Lucy, jangan takut.” Raka bahkan tidak melihat ke arah pria bertato lainn
Raka berkata pada Lucy, lalu menoleh ke arah pria-pria bertato tersebut dan berkata dengan tenang, “Siapa yang berani terus memblokir pintu? Siapa yang berani terus mengacau di sini? Ayo, keluar dan datang padaku.”Sunyi senyap! Orang-orang pengecut yang tadinya membuat masalah di sana diam seperti jangkrik. Mereka tidak berani mengucapkan sepatah kata pun!“Ra, Raka ....” Setelah hening beberapa saat, akhirnya ada yang maju dan menunjuk Raka dengan tatapan galak, “Jangan terlalu sombong. Kuberitahu, ya. Bos kami adalah Randi Mastro! Kalau kamu berani menyerang kami, Bang Randi akan pasti akan ….”Krek! Tangan kanan pria bertato itu langsung dipatahkan oleh Raka!Raka menghilang dalam sekejap dan kembali ke tempat semula, lalu berkata dengan tatapan dingin, “Kudengar Randi Mastro dari Kota Tanjung cukup hebat, disebut sebagai Raja Preman di Kota Tanjung?”Tiba-tiba, nada bicara Raka menjadi semakin dingin, “Cuma preman biasa saja berani datang membuat masalah di Kota malda? Pulanglah d
Setiap kali mereka harus turun tangan, Randi harus membayar “biaya kerja ekstra” sebesar 200 miliar kepada mereka. Kekuatan mereka tidak perlu diragukan lagi. Mereka bisa mengalahkan banyak musuh sekaligus!“Randi.” Dalam waktu kurang dari setengah jam, seorang pemuda berambut pirang berpakaian seragam khusus seni bela diri dan seorang pria kurus dengan pedang panjang tergantung di pinggangnya masuk ke dalam suite itu.Mereka duduk tepat di seberang Randi, menggunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu lancar dan berkata dengan ekspresi dingin, “Jangan lupa kesepakatan kita. Satu serangan, 200 miliar!”Randi mengangguk pelan dengan ekspresi kejam penuh dendam.200 miliar? Kecil!Asalkan mereka membunuh Rommy dan sekeluarga, serta Raka si bijingan itu, New Randala Group akan menjadi miliknya seutuhnya! Ketika itu terjadi, jangankan 200 miliar, 2 triliun atau 20 triliun saja tidak masalah!“Kali ini di Kota Malda, kita lakukan semuanya dengan cepat. Pertama-tama kita bunuh Rommy sekelua
Hm? Randi mengangkat alisnya, melihat kontrak itu, dan tertawa kesal! Kontraknya sangat sederhana, hanya ada satu klausul, yaitu harta keluarga Randala yang telah diakuisisi oleh Randi akan dialihkan kepemilikannya pada New Randala Group tanpa syarat apa pun, dan kontrak itu akan efektif setelah ditandatangani!“Raka, aku tadi masih ingin memujimu cerdas, tapi ternyata kamu idiot!” Randi tertawa jahat, merobek kontrak di tangannya itu dan melemparkannya ke arah Raka. “Raka, aku beri tahu kamu sekarang. Karena kamu sudah berani datang ke wilayahku, kamu juga harus meninggalkan nyawamu di sini!”Raka menggeleng pelan. Dia menyetir dari Kota Malda dan tidak memberi tahu Lucy. Saat ini sudah lewat dari jam dua siang, dia harus pulang untuk makan malam bersama Elena. Dia punya waktu yang cukup. Perusahaan mereka baru melakukan acara team building beberapa hari yang lalu. Dia sudah lama tidak bertemu Elena. Makan malam hari ini telah dijadwalkan sejak lama dan tidak dapat ditunda.“Satu meni
Tangan kanan Zoro yang memegang pedang juga berakhir mengenaskan. Tangan itu ikut terpelintir karena kekuatan besar yang memelintir pedangnya. Aliran darah yang deras serta pecahan tulang muncul dari balik kulit pergelangan tangannya!“Ah!!” Kedua orang itu merasakan sakit yang luar biasa, memegangi pergelangan tangan mereka dan berteriak dengan keras. Kedua jagoan bela diri yang terkenal di luar negeri itu bahkan tidak mampu menghadapi Raka!“Nggak. Itu nggak mungkin!” Randi dan puluhan preman di samping semuanya menjadi pucat dan gemetaran karena ketakutan.Ganas! Ini terlalu ganas! Mereka pernah melihat kemampuan Yohan dan Zoro. Mereka tahu betapa dahsyatnya kekuatan kedua orang itu. Mereka bisa bilang, asalkan mereka tidak menggunakan senjata api, baik itu ratusan orang yang dikerahkan sekalipun, tetap tidak akan bisa mengalahkan mereka berdua. Pernyataan itu tidak berlebihan.Namun, Raka di ada di hadapan mereka ini malah melumpuhkan mereka dengan satu gerakan? Yang lebih menakutk
Randi memandangi pintu masuk kasino yang kosong sampai punggung Raka menghilang dari pandangan. Dia mengertakkan gigi dan meraung seperti orang gila, “Kamu nggak membunuhku hari ini. Aku pasti akan membuatmu menyesal! Aku akan membuat memotong badan Raka itu menjadi beberapa bagian dan membunuh seluruh keluarga Randala!”Di belakang Randi, Yohan dan Zoro memegang pergelangan tangan mereka yang patah dan saling memandang dengan ekspresi gila.Setelah saling memandang, keduanya kembali menoleh ke Randi pada saat yang sama. Mereka berkata, “Pak Randi, kita nggak bisa diam saja! Raka begitu merajalela. Dia harus membayarnya! Teman Bapak itu ….”Napas Randi terengah-engah dan matanya merah karena murka. Temannya itu …. Sehebat dan sekuat apa pun Raka, selama “temannya” itu mau membantu, jangankan satu Raka, mau ada sepuluh atau seratus Raka pun, pasti akan mati di tangannya!***Di sisi lain, di TK Golden Sunshine di Kota Malda.“Pak Aldi, di sini!”Tak jauh dari pintu masuk TK, di perempat
Sejak Elena berkonflik dengan Bu Suryani dan cucunya di pintu masuk TK waktu itu, Raka memerintahkan Thomas untuk memperhatikan keselamatan Elena. Dia tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi. Lucy dan Elena diculik!“Ini bukan penculikan biasa.” Raka terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba menyipitkan matanya. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya, mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya.Penerima pesan itu adalah salah satu dari empat Panglima Raja Perang di Kuil Dewa Perang, yaitu Zora!Isi dari pesan itu adalah, segera ambil data di satelit militer. Aku ingin melihat semua hal yang terjadi di depan gerbang TK Golden Sunshine di Kota Malda.Sekitar sepuluh menit kemudian, “Ting!” Sebuah video yang diambil dari satelit militer dari ketinggian tertentu dikirim ke ponsel Raka.“Aldi ….” Pupil mata Raka membesar. Dia menatap layar itu tanpa melewatkan detail apa pun. Kemudian, matanya tertuju pada pintu masuk gang sebelah sekolah TK tersebut.Aldi Koraja! Video tersebut diambi