Share

Tersiksa

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-03 03:52:54

"Kami tahu kalau kamu di dalam! Keluar sekarang maka kami akan mengampunimu!' seru anak-anak muda ini.

Belum pernah Kui Long merasa terpojok seperti ini, apalagi oleh anak-anak muda yang paling tinggi hanya mencapai ranah manusia saja.

Sekali kibas saja dia akan merobohkan mereka semua di masa lalu, tapi di masa kini dia hanyalah pecundang yang tidak punya kemampuan apa-apa.

'Gembel! Kesabaran kami sudah habis terhadapmu! Keluar sekarang atau kami akan mencarimu sampai dapat!"

"Aku tidak boleh mati lagi. Aku harus mencari tubuh asliku yang disimpan Kaisar Qing! Kalau masih belum lama, aku bisa hidup kembali menjadi Shin Kui Long dengan kemampuan di atas semua Immortal yang ada."

Sekarang, Kui Long harus memeras otak untuk keluar dari tempat persembunyiannya ini tanpa ketahuan oleh anak-anak muda kejam yang hendak memukulinya sampai mati hanya karena penampilannya menyedihkan dan tidak mirip kultivator sama sekali?

"Kamu tidak akan bisa bersembunyi dari kami, gembel!" Cepat keluar atau kami bakar tempat ini!' seru salah satu anak muda yang membawa obor api.

Di saat kristis, Kui Long melihat ada lubang angin untuk bersembunyi dari api apabila tempat ini terbakar oleh ulah anak-anak muda kejam ini.

Anak-anak muda ini melaksanakan ancaman mereka dengan membakar habis tempat persemmbunyian Kui Long.

Setelah memastikan semuanya terbakar habis, mereka kemudian pulang ke rumah mereka masing-masing karena menganggap gembel yang mereka kejar ini sudah tewas terbakar oleh api yang dinyalakan mereka.

Sisa pembakaran masih menyebarkan bau menyengat seakan semua penghuni di tempat Kui Long bersembunyi terbakar habis.

Sesuatu tampak bergerak-gerak di tengah area yang terbakar habis ini.

Perlahan tapi pasti, Kui Long berhasil keluar dari lubang angin yang menyelamatkan nyawanya.

Perjalanan diteruskan Kui Long ke Dunia Pendekar yaitu Kekaisaran Qing.

Kui Long butuh tubuhnya untuk tetap hidup karena tubuh yang ditempati olehnya mulai menyebarkan hawa busuk karena dia terlambat menempati tubuh ini.

*****

Kerjaaan Qing yang merupakan surga bagi para pendekar ini lebih menitik beratkan pada sistem Agraria yaitu pertanian.

Pendekar-pendekar yang tangguh tertempa di ladang sawah atau perkebunan yang dimiliki mereka ataupun orangtua mereka.

Pendekar di Negeri Qing ini seharusnya lebih bersahaja dan menghargai warga yang lemah dibandingkan kultivator yang kejam.

Kui Long berhasil menyelinap keluar dari Negeri Han menuju Negeri Qing .

"Semoga saja kehidupan di Dunia Pendekar tidak separah kehidupan di Dunia Kultivator," harap Kui Long.

Namun, harapan tinggallah harapan.

Pendekar di Negeri Qing ini tidak kalah sombongnya dengan Negeri Han.

Bahkan pendekar di Negeri Qing ini lebih sadis dan kejam dibandingkan di Negeri Han yang hanya melempar batu ke arahnya baru kemudian mengejarnya dan membakar tempat persembunyiannya.

Di Negeri Qing, pendekar kelas rendahan saja sudah bertindak sewenang-wenang bagaikan pendekar kelas atas.

Belum pernah Kui  Long merasa tersiksa dan terhina seperti ini.

Apalagi yang melakukan penyiksaan terhadap dirinya adalah Pendekar yang jauh di bawah kemampuannya dahulu sebagai Dewa Kaisar di ranah cultivator.

Seandainya saja kemampuannya yang dahulu kembali, dia bisa melempar puluhan pendekar kelas rendah ini dengan sekali kibasan tangan saja.

"Kenapa aku bisa sengsara seperti ini? Kenapa jug aaku harus menempati tubuh yang sangat lemah ini?"gerutu Kui Long yang tubuhnya merasa sakit semua akibat pemukulan yang dilakukan oleh pendekar kelas rendah.

"Dasar sampah! kenapa kamu berada di negeri kami? Bikin malu Negeri Qing saja kau!"

BUGH!

Sebuah pukulan mendarat lagi di wajah Kui Long yang membuat dirinya tidak berdaya menjadi sasaran empuk para pendekar kelas rendahan ini.

*****

Dunia Pendekar juga mengenal tingkatan pendekar seperti halnya di dunia kultivasi.

Adapun tingkatan Pendekar ini adalah,

Pendekar Jelata

Pendekar Perguruan

Pendekar Bangsawan

Pendekar Panglima

Pendekar Raja

Pendekar Dewa

Pendekar Kaisar

Pendekar Kaisar Dewa

 

Selain itu ada tingkatan tenaga dalam yang disebut sin-kang,

Penempaan Tubuh Sin-Kang

Penyerapan Energi Semesta

Pemusatan Energi Sin-Kang

Perisai Cahaya Sin-Kang

Blaster Sin-Kang

Hawa Murni Sin-Kang

 

Dunia Pendekar juga mengenal ilmu meringankan tubuh yang disebut Gin-Kang.

Adapun tingkatan Gin-Kang ini adalah,

Meringankan Tubuh

Tubuh Melayang

Secepat Angin

Secepat Suara

Secepat Cahaya

Menembus Dimensi

 

Pendekar yang menyiksa Kui Long ini masih berada di tingkatan pendekar jelata yang termasuk tingkatan paling rendah.

Hanya memiliki dasar penempaan tubuh ringan dan meringankan tubuh kelas rendah.

Kelas pendekar yang disebut sampah ini berhasil membuat tubuhnya hancur berantakan.

Bisa dibayangkan betapa lemahnya tubuh yang ditempatinya. Walaupun berasal dari tubuh pendekar, tubuh ini tidak cocok untuk Kui Long yang mengakibatkan dirinya tidak bisa berkembang dengan sempurna saat mencoba kembali teknik bela diri di tubuh ini.

*****

"Bagaimana sampah bus*k? Apa kamu akan pergi sekarang dari Dunia Pendekar ini? Kau tidak cocok berada di sini! Kalau kau nekad juga berada di sini maka kematian yang akan menunggumu!"

Salah satu penyiksanya memberikan peringatan kepada Kui Long untuk segera angkat kaki dari Negeri Qing.

Entah apa maksud mereka menyiksa Kui Long sedemikian rupa, padahal kehadiran Kui Long tidak terlalu berpengaruh kepada mereka.

Tidak seperti di Dunia Kultivator ... di Dunia Pendekar, banyak terdapat warga biasa yang juga tidak bisa ilmu bela diri tapi tidak diperlakukan kejam seperti yang mereka lakukan terhadap Kui Long.

"Apa salahku terhadap kalian sehingga kalian menyiksaku seperti ini?: tabya Kui Long tang wajahnya sudah bengkak karena terus menerus dipukul tanpa henti.

Tubuhnya juga kesakitan karena dipukul dan ditendang oleh beberapa pendekar kelas jelata yang mengeroyoknya.

"Masih berani bertanya lagi! Kamu itu tidak pantas berada di Dunia Pendekar, jadi lebih baik kamu pergi saja ke dunia lain yang cocok denganmu! Kalau kami lihat kamu berada di sini lagi maka kami tidak akan sungkan untuk membunuhmu!" seru salah satu penyiksanya.

"Kenapa aku tidak pantas? Kalian juga pendekar rendahan yang hanya bisa sedikit ilmu bela diri tapi sombongnya sudah seperti pendekar kelas Raja!" ujar Kui Long yang kembali memancing kemarahan pendekar kelas jekata ini.

"Kamu menghina kami? Kamu anggap kami ini tidak berguna, begitu?" tanya salah satu pendekar.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Tiga pukulan beruntun dilakukan oleh pendekar ini yang menambah parah tubuh yang ditempati Shin Kui Long ini.

"Kalian ini pengecut yang sama pengecutnya dengan Immortal yang beraninya keroyokan!" ejek Kui Long.

"Apa katamu?"

Plak!

Sebuah tamparan keras membuat Kui Long terguling ke tanah.

"Dasar tidak tahu diri! Sudah gembel masih saja berani menghina kami yang para pendekar!" seru pendekar ini.

"Kalian tidak pantas disebut pendekar! Kalian juga ikut mengeroyok Dewa Iblis Gerbang Neraka di Pagoda Negeri Han! Tadinya kupikir pendewkar itu sajral dan hebat tapi ternyata sama pengecutnya dengan Immortal dan Kultivator di Negeri han yang beraninya mengeroyok Dewa Iblis Gerbang Neraka."

"Memang alot sekali gembel tidak berguna ini! Kita habisi saja!" ucap pendekar lainnya, yang disetujui oleh seluruh pendekar kelas jelata yang mengeroyok Shin Kui Long.

Bab terkait

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Dewa Mabuk

    Pendekar kelas jelata seperti kerasukan setan dab tidak peduli lagi dengan nyawa Kui Long yang sudah di ujung tanduk.Saat tangan salah satu pendekar hendak menghabisi nyawa Kui Long dengan memukul kepalanya, tangannya ditangkap oleh seseorang yang bergerak sangat cepat ke arah dirinya.Sosok yang menangkap tangan pendekar ini dan mendorongnya menjauh dari tubuh Kui Long bukanlah sosok pendekar ideal yang tinggi tegap."Pergi kalian! Beraninya menganggu Pendekar yang lemah!" seru kakek yang bertubuh gempal ini."Pak Tua ... urus saja urusanmu sendiri! Jangan ganggu kami!" sahut Pendekar kelas jelata ini."Aku tidak bisa membiarkan kalian menyiksa pemuda malang ini! Tinggalkan dia, maka aku akan mengampunimu!" seru kakek gempal yang membawa kendi arak di pinggangnya.Salah satu Pendekar kelas rendah ini mengenali sosok Pendekar yang menegur mereka ini."Dia itu Dewa Mabuk! Baiknya kita menyingkir saja! Berbahaya sekali melawannya karena dia merupakan salah satu dari Lima Dewa Pendekar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Teknik Pendekar

    ":Benar, Master! Aku ini Shin Kui Long yang lebih dikenal sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka! Tapi sekarang, aku ini hanyalah manusia biasa saja!' sahut Kui Long yang sudah siap menerima segala akibat perbuatannya di masa silam. HAHAHA ...! Tiba-tiba Dewa Mabuk ini tertawa sekeras-kerasnya. Kui Long menjadi bingung melihat sikap aneh Dewa Mabuk. "Kenapa kamu ini sangat lemah?" tanya Dewa Mabuk kepada Kui Long."Seperti yang kukatakan kalau aku sebenarnya kultivator yang kuat, paman! Aku tewas akibat pengeroyokan Immortal di Dunia Kultivator!" jelas Kui Long."Kamu serius?" tanya Dewa Mabuk yang tidak percaya dengan ucapan Kui Long sedikit pun. "Bukannya tadi paman yang menanyakanku tentang Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Kui Long. "Aku hanya mengujimu! Siapa namamu anak muda?" tanya Dewa Mabuk. "Terserah paman saja mau panggil aku apa! tapi kalau tidak keberatan panggil aku Long Shin saja!" ujar Kui Long. "Baiklah, Long Shin! Apa kamu akan ikut menjadi muridku?" tanya Dewa Ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Jurus Dewa Mabuk

    Shin Kui Long lebih memilih cara lama untuk menempa kondisi tubuhnya yang sangat lemah ini."Aku harus mulai dari awal lagi. Master! Lebih baik aku menggunakan cara lama untuk menempa tubuh lemah ini agar lebih kuat!""Baiklah, kalau keinginanmu seperti itu! Bawa pikulan ini dan ambil air di mata air pegunungan!" perintah Dewa Mabuk.Kui Long langsung mengambil pikulan air dengan dua gentong air besar di kedua sisinya."Ingat! Air tidak boleh jatuh setetes pun atau kamu harus mengulanginya dari awal!" seru Dewa Mabuk.Walaupun tubuh mati ini sudah semakin tegap dengan khasiat mata air, tapi tetap saja tubuh yang ditempati Kui Long ini ada masanya untuk membusuk.Susah payah Kui Long membawa pikulan air yang diwajibkan penuh sampai atas menyentuh tepian gentong tapi air di dalam gentong ini tidak boleh keluar dari gentong untuk menetes ke bawah."Bagaimana cara membawa pikulan air yang terus bergoyang tanpa menjatuhkan air sedikit pun?" pikir Kui Long. "Hal yang sangat mustahil untuk d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Bandit Pendekar

    "Jangan cari masalah dengan Bandit Pendekar ya, Kui Long!" pesan Dewa Mabuk di sela-sela latihannya."Kenapa, Master? Bukannya kita sebagai pendekar harus memberantas bandit yang berkeliaran di Dunia Pendekar ini?" tanya Kui Long. "Siapa sebenarnya yang memimpin Bandit Pendekar sampai Master melarangku untuk ikut campur?'"Benar katamu! Tapi khusus Bandit Pendekar, jangan cari masalah dengan mereka. Pemimpin Bandit pendekar adalah Dewa Bandit yang ilmu bela dirinya sangat hebat. Aku saja ragu bisa mengalahkannya!' ujar Dewa Mabuk."Kalau bandit lainnya, aku boleh ikut campur, Master?" tanya Kui Long."Boleh saja! Tidak masalah! Hanya Bandit Pendekar yang harus kamu jauhi agar hidupmu aman di Dunia Pendekar ini!" saran Dewa Mabuk."Aku tidak ingin cari masalah, Master ... aku hanya ingin belajar menjadi yang terhebat agar bisa menuju Dunia Atas!' sahut Kui Long."Bagus kalau begitu! Dewa Bandit mempunyai sifat pendendam ... dia akan terus mengincarmu apabila kamu menyusahkan dirinya! U

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Gadis Misterius

    Shin Kui Long bertemu gadis cantik yang sangat misterius, karena pedagang buah-buahan di Kota pendekar sangat takut terhadap gadis bernama Hong Ling ini."Kamu belum menjawab pertanyaanku ... siapa sebenarnya dirimu, Nona Hong Ling?" tanya Kui Long.Gadis ini tersenyum mendengar pertanyaan Kui Long. "Aku hanya gadis biasa, Long Shin! Aku juga tidaak tahu kenapa paman ini taakut sekali padaku! Paman pasti salah orang!" kata Hong Ling sambil memberi isyarat kepada pemilik toko buah ini agar mengikuti keinginannya."Benar! Aku baru sadar kalau Naona ini bukan Nona yang aku takuti! Maaf, Nona!" ujar pedagang buah ini."Tuh kan, kamu dengar sendiri! Aku hanya gadis biasa yang sedang jalan-jalan di Kota Pendekar dan melihatmu yang sedang kebingungan! Aku menyukaimu, makanya aku datang membantumu ... apa itu salah?" tanya Hong Ling."Tidak! Maafkan aku, Hong Ling!" sahut Long Shin."Hihihi ... kalau kamu mau menjadi sahabatku, maka aku maafkan perbuatanmu tadi!" ujar Hong Ling."Siapa yang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Mencuri Tubuh Dewa Iblis

    Kui Long tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempataan yang ditawarkan oleh Hong Ling yang baru dikenalnya ini."Baiklah, aku setuju! Tapi ada yang ingin aku tanyakan padamu!' sahut Kui long."Apa yang hendak kamu tanyakan?""Apa kamu akan mengembalikan tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka ke pemilik aslinya?" tanya Kui Long dengan hati-hati."Tentu saja, Long'ge! Untuk apa aku menyimpan mayat?" sahut Hong Ling."Baiklah, aku pegang janjimu!" ujar Kui Long. "Kapan kita akan mencuri tubuhku ... eh maksudku tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka!' ujar Kui Long."Hihihi! Baru mau mencuri saja sudah gugup begini, bagaiman akalau kamu sudah berada di lingkungan istana?' tanya Hong Ling sambil tertawa geli.Kui Long merasa aneh dengan gadis ini.Mau mencuri sesuatu yang penting di Istana Kerajaan Qing tapi sikapnya biasa-biasa saja ... tidak tampak rasa khawatir, takut, ataupun perasaan lainnya saat seseorang sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya dan sangat penting."Apa kamu sudah punya renca

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Goa Rahasia

    "Aku yakin bisa kembali, Ling'er! Asalkan kamu memberikan kesempatan padaku untuk masuk ke tubuhku!" tegas Kui Long."Bagaimana caramu untuk melakukannya?" tanya Hong Ling."Aku akan memaksimalkan kemampuan kultivasi dari kehidupanku di masa lalu sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka!' sahut Kui Long."Apa kamu tidak khawatir kalau kelima dunia akan memburumu lagi? Bukannya lebih baik kamu tingkatkan dahulu semua kemampuanmu barulah kamu mencoba untuk masuk kembali ke tubuh lamamu?" tanya Hong Ling."Aku khawatir kalau Kaisar Qing akan menghancurkan tubuhku apabila tubuhku masih berada di bawah cengkramannya!' sahut Kui Long memberikan alasannya."Jadi, kamu ingin menyimpan sendiri tubuh kakumu ini? bagaimana kalau sampai membusuk? Kalau Kaisar Qing, di amemiliki ramuan untuk menjaga tubuhmu tetap awet seperti aslinya. Apa kamu tahu caranya merawat tubuh kakumu ini?" tanya Hong Ling."Aku harus mengambil resiko itu, daripada tubuhku dihancurkan!""Baiklah! Kalau itu keinginanmu, aku akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pria Berjubah Hitam

    Kui Long semakin merasakan adanya kejahatan yang sangat besar di dalam goa rahasia yang disebutkan oleh Hong Ling.Untuk saat ini, dia belum bisa mengatasi penjaga tubuhnya ini, tapi suatu saat nanti dia yakin akan bisa merebut tubuhnya kembali."Setelah aku pikir-pikir, aku masih suka dengan tubuhku yang sekarang ini, Ling'er! Aku tidak ingin hidup dalam ketakutan apabila kekuatanku belum kembali seluruhnya!" kata Kui Long memberi alasan yang masuk akal kepada Hong Ling.Kemudahan gadis ini masuk ke dalam goa rahasia menurut Kui long adalah jebakan yang sengaja dipasang agar dirinya bisa kembali untuk berusaha mengabil alih kembali tubuhnya padahal ada kekuatan besar yang sedang menjaga tubuhnya ini atas perintah kaisar Qing."Berarti Kaisar Qing tahu aku masih hidup dan inkarnasi ke tubuh lain! Dia ingin menguasai tubuhku dan juga jiwaku, tapi untuk apa?" ujar Kui Long dalam hati."Tanggung, Long'ge! Kamu benar-benar tidak ingin kembali menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Hong

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29

Bab terbaru

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.16. Pencarian Pusaka Dewa Petir

    Kui Long memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kahyangan sementara, membalas budi pada Song Lien Hwa yang telah membantunya dalam pertarungan dengan Shen Wu Hei. Namun, pikirannya selalu tertuju pada Pusaka Dewa Petir, artefak legendaris yang menjadi sumber kekuatan utama Song Lien Hwa dan sektenya, yang kini telah hilang selama bertahun-tahun."Jadi," kata Kui Long pada suatu malam saat mereka duduk di balkon paviliun, menikmati angin malam. "Pusaka Dewa Petirmu. Apa kau tahu siapa yang mencurinya?"Song Lien Hwa memandangnya tajam, matanya menyala dengan kilat amarah yang terpendam. "Itu adalah malam ketika gerbang sekte kami ditembus oleh bayangan yang tidak terdeteksi. Mereka bergerak seperti angin dan meninggalkan kehancuran. Pusaka itu hilang, dan sejak saat itu sekte kami kehilangan kekuatan terbesarnya."Kui Long mengangguk pelan. "Aku mendengar sesuatu yang serupa saat aku masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka. Ada desas-desus bahwa sebuah artefak petir diselundupkan kelua

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.15. Kebangkitan Shen Wu Hei

    Bayangan gelap yang muncul di cakrawala berubah menjadi sosok seorang pria berjubah hitam dengan mata merah menyala. Udara di sekitar mereka tiba-tiba menjadi berat, seperti dunia sendiri menolak kehadirannya. Kui Long langsung mengenali auranya."Shen Wu Hei," gumamnya dengan nada dingin. "Kau kembali."Shen Wu Hei, penjaga dimensi kegelapan. "Kui Long, aku tidak pernah benar-benar pergi. Apa kau pikir pertarungan di Ruang Kekekalan sudah cukup untuk mengakhiriku? Kini aku membawa kekuatan yang bahkan kau tidak bisa bayangkan."Song Lien Hwa mengangkat Pedang Petirnya, bersiap menyerang. "Siapa dia?" tanyanya dengan tajam.Kui Long menjawab tanpa berpaling dari Shen Liang. "Penjaga dimensi kegelapan yang tidak bisa musnah!”Shen Liang terkekeh, suara tawanya bergema seperti gema kehancuran. "Kau tidak akan bisa menghentikanku, Kui Long!”Shen Wu Hei mengangkat tangannya, dan dari tubuhnya keluar gelombang energi gelap yang menyelimuti langit. Petir hitam menyambar, menghantam tanah d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.14. Avatar Bayangan

    Langit memerah, seolah-olah bumi dan surga sendiri menyadari ancaman yang mendekat. Dari cakrawala, bayangan besar menyeruak ke langit, membentuk sosok raksasa yang mengerikan. Itu adalah Avatar Bayangan, sebuah manifestasi dari energi kegelapan yang selama ini tersegel di negeri itu. Suara gemuruhnya seperti ribuan jiwa yang merintih, menciptakan teror di setiap jiwa yang mendengar.Kui Long, yang baru saja kembali ke tubuh aslinya, masih merasakan lelah dari pertarungan melawan Song Kui. Namun, ia tidak punya pilihan. Dengan Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya, ia menatap sosok raksasa itu dengan tatapan penuh tekad."Ini... kekuatan yang dilepaskan Shen Liang," gumamnya. "Aku tidak bisa membiarkan ini menghancurkan dunia ini."Song Lien Hwa berdiri di sampingnya, menggenggam erat Pedang Petir miliknya. Energi petir yang menyelimuti pedangnya memancarkan cahaya biru yang memukau. "Aku akan membantumu, Kui Long. Kegelapan ini tidak hanya mengancammu, tapi juga semua yang ada di d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.13. Melawan Song Kui

    Song Kui berdiri dengan tubuh Kui Long yang asli, dikelilingi oleh aura kegelapan yang mengerikan. Mata merahnya menatap dingin ke arah Kui Long yang memegang Pedang Kultivasi Kegelapan, sementara Shen Liang berdiri tak jauh dengan tombak hitam yang berdenyut dengan energi destruktif."Lucu sekali," ejek Song Kui. "Kau sibuk mencoba menjadi pahlawan, sementara aku hidup lebih baik dalam tubuhmu. Kau harusnya menyerah saja."Kui Long tidak terprovokasi. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, energi gelap dan cahaya yang bersatu di bilahnya bersinar semakin terang. "Kau mencuri tubuhku, Song Kui. Kau mencuri segalanya. Tapi aku akan mengambilnya kembali hari ini."Shen Liang tertawa sinis dari kejauhan. "Pertarungan ini semakin menarik. Kalau begitu, aku akan membiarkan kalian saling membunuh, lalu mengambil kekuatan yang tersisa untuk diriku sendiri."Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi, Shen Liang mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi gelap yang menyapu ke arah Kui Long

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.12. Harimau Petir

    Naga bayangan mengaum, menggetarkan seluruh gunung. Shen Liang berdiri di atas makhluk itu dengan senyum penuh kemenangan. Energi gelap menyelimuti tubuhnya, semakin menguatkan auranya yang memancar kehancuran.Kui Long dan Song Lien Hwa berdiri berdampingan, memandang makhluk raksasa itu dengan waspada. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangan Kui Long bergetar, seolah merespons ancaman yang ada di depan mereka. Pedang Petir Song Lien Hwa memancarkan kilauan cahaya biru yang memancar seperti kilat, siap menyambar kapan saja."Kui Long," kata Song Lien Hwa, matanya tetap terpaku pada naga bayangan, "aku tahu kau keras kepala, tapi jika kita tidak bekerja sama dengan benar, kita tidak akan bertahan.""Aku tahu," balas Kui Long tanpa berpaling. "Kita harus menyerang bersamaan. Kau hadapi Shen Liang, aku akan menangani naga ini."Song Lien Hwa tersenyum tipis. "Berani sekali kau mengaturku." Namun, tidak ada tanda-tanda ketidaksenangan di suaranya. Hanya keyakinan."Kita tidak punya pilihan

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.11. Pertarungan di Gunung Kun Lun

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Kun Lun, tempat yang tertera pada gulungan kuno. Angin dingin menghempas, membawa aroma logam dari air terjun yang mengalir deras di bawahnya. Di depan matanya, sebuah pintu batu raksasa berdiri kokoh, dihiasi ukiran petir yang berkilauan saat diterpa cahaya bulan. Pintu itu tampaknya menjadi gerbang menuju tempat tersembunyinya Pusaka Dewa Petir.Namun, ia tidak sendiri. Langkah-langkah kaki yang nyaris tak terdengar muncul dari kegelapan. Kui Long segera mencabut Pedang Kultivasi Kegelapan.“Kau terlalu percaya diri datang ke sini sendirian, Kui Long,” suara dingin itu terdengar. Dari balik bayangan, Shen Liang muncul bersama tiga orang bertopeng. Aura gelap mengelilingi mereka, menunjukkan bahwa mereka adalah kultivator kegelapan tingkat tinggi.Kui Long menyipitkan matanya. “Kalian benar-benar tak pernah menyerah.”Shen Liang tersenyum sinis. “Bagaimana mungkin aku menyerah, ketika Pusaka Dewa Petir ada di depan mata? Dengan itu, aku bisa menjadi

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.10. Lokasi Pusaka Dewa Petir

    Hari-hari di Kota Kahyangan berubah menjadi waktu penuh persiapan. Song Lien Hwa mengatur strategi pertahanan bersama para tetua sekte, sementara Kui Long menyelidiki jejak Shen Liang dan pasukannya. Namun, di tengah ketegangan itu, kabar baru datang dari utusan sekte-sekte kecil di sekitar Negeri Song: serangan misterius terus berlanjut. Desa demi desa dihancurkan, dan setiap kali, simbol tengkorak yang sama ditemukan di tempat kejadian.Suatu malam, Kui Long sedang duduk di taman belakang istana Song Lien Hwa. Angin malam membawa aroma bunga petir yang hanya mekar di Kota Kahyangan. Tapi pikirannya jauh dari ketenangan. Ia merenungkan kata-kata Shen Liang tentang Song Kui.“Jika Song Kui hanyalah pion, siapa yang sebenarnya mengendalikan semuanya?” pikirnya. Pedang Kultivasi Kegelapan yang tergantung di sisinya bergetar lembut, seolah memberi peringatan.“Apa yang kau pikirkan?” suara dingin namun lembut memecah keheningan. Kui Long menoleh dan melihat Song Lien Hwa berdiri di belak

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.9. Krisis Di Desa Qilin

    Hari itu, angin di Kota Kahyangan bertiup lebih dingin dari biasanya. Kui Long berdiri di tepi tebing kecil, memandang luas dataran yang diterangi sinar matahari pagi. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama. Gong besar di alun-alun kota berbunyi nyaring, sebuah tanda darurat yang jarang terdengar.Di dalam istana, Song Lien Hwa bergegas menuju aula utama. Para tetua dan murid sekte sudah berkumpul dengan wajah penuh kekhawatiran. Kui Long menyusul dengan langkah cepat, merasakan hawa gelisah yang meliputi ruangan itu.Seorang utusan muda, pakaiannya compang-camping dan tubuhnya penuh luka, bersujud di hadapan Song Lien Hwa. “Yang Mulia Pemimpin Sekte, aku membawa kabar buruk. Desa Qilin diserang oleh pasukan misterius. Mereka mengenakan jubah hitam dengan simbol tengkorak. Tidak ada yang selamat.”Kata-kata itu membuat seluruh aula hening. Song Lien Hwa mengepalkan tinjunya. Desa Qilin adalah desa kecil di pinggiran Kota Kahyangan, tempat para petani dan pedagang biasa hidup den

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.8. Mencari Pusaka Dewa Petir

    Song Lien Hwa berdiri di balkon istananya, mengenakan jubah putih bersulam petir berwarna emas. Tatapannya kosong menembus horizon Kota Kahyangan yang gemerlap. Malam itu, bintang-bintang tampak suram, seolah mengerti keresahan di hatinya. Keheningan terasa berat, tetapi di belakangnya, Kui Long tetap diam. Ia duduk bersila, matanya terpejam seolah tak terganggu oleh ketegangan yang menggantung di udara.Namun, bagi Song Lien Hwa, keheningan itu lebih seperti ejekan. Ia tahu, terlalu banyak kenangan yang terpendam di antara mereka.“Kui Long,” suaranya akhirnya memecah sunyi. “Mengapa kau datang ke sini?”Kui Long membuka matanya perlahan, menatap punggung wanita itu. Ia berdiri, langkahnya tenang saat mendekatinya. “Aku datang untuk meluruskan kebenaran.”Song Lien Hwa tertawa kecil, getir. “Kebenaran? Kau berbicara seolah-olah kau peduli akan itu. Setelah bertahun-tahun, kau kembali tanpa peringatan, membawa luka yang belum sembuh.”“Aku tidak menyangka kau akan menyambutku dengan h

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status