Share

Dewa Mabuk

Author: Bebby
last update Last Updated: 2023-10-03 05:35:09

Pendekar kelas jelata seperti kerasukan setan dab tidak peduli lagi dengan nyawa Kui Long yang sudah di ujung tanduk.

Saat tangan salah satu pendekar hendak menghabisi nyawa Kui Long dengan memukul kepalanya, tangannya ditangkap oleh seseorang yang bergerak sangat cepat ke arah dirinya.

Sosok yang menangkap tangan pendekar ini dan mendorongnya menjauh dari tubuh Kui Long bukanlah sosok pendekar ideal yang tinggi tegap.

"Pergi kalian! Beraninya menganggu Pendekar yang lemah!" seru kakek yang bertubuh gempal ini.

"Pak Tua ... urus saja urusanmu sendiri! Jangan ganggu kami!" sahut Pendekar kelas jelata ini.

"Aku tidak bisa membiarkan kalian menyiksa pemuda malang ini! Tinggalkan dia, maka aku akan mengampunimu!" seru kakek gempal yang membawa kendi arak di pinggangnya.

Salah satu Pendekar kelas rendah ini mengenali sosok Pendekar yang menegur mereka ini.

"Dia itu Dewa Mabuk! Baiknya kita menyingkir saja! Berbahaya sekali melawannya karena dia merupakan salah satu dari Lima Dewa Pendekar Persilatan yang terkenal!"

"Pak Tua pemabuk bertubuh gentong ini Dewa Persilatan? Kamu tidak salah?" kata Pendekar kelas bawah lainnya yang menghina Dewa Mabuk ini.

"Jangan melawannya ... Dia terkenal sangat kejam terhadap Pendekar yang tidak disukainya."

Tapi, pendekar kelas jelata yang bertubuh kurus kering ini tidak mengubris peringatan temannya dan bergerak mendekati Dewa Mabuk ini.

"Pak Tua, menyingkirlah dari hadapan kami! Jangan ikut campur urusan kami ini!' seru pendekar kurus kering ini.

"Kalau aku tidak mau menyingkir, kamu bisa apa?" tantang Dewa Mabuk ini.

"Kurang ajar! Aku sudah berbaik hati untuk tidak memukulmu karena kau sudah tua, tapi sikapmu yang menantangku membuatku tidak akan bersikap sopan lagi padamu!' sahut pendekar kurus kering ini.

"Aku juga tidak tega memukulmu anak muda! Tubuhmu terlalu kurus bagaikan daun kering!' ejek Dewa Mabuk ini.

"Grrr ... kurang ajar! rasakan pukulanku!"

Pendekar kurus kering ini menghimpun sin-kang tingkat penempaan tubuh sambil bergerak memukul tubuh Dewa Mabuk.

Namun, pukulannya hanya mengenai tempat kosong saja karena Dewa Mabuk yang kelihatannya lemah tahu-tahu sudah berada di tempat lain.

Kui Long yang melihat kehebatan Dewa Mabuk ini mulai merasa kagum terhadap Pendekar yang semula dianggapnya kelas rendah dibandingkan Kultivator ini.

"Aku harus belajar banyak dari Dewa Mabuk ini. Ilmu gin-kang nya sungguh hebat, yang hanya bisa bergerak cepat dalam hitungan sepersekian detik saja!" ujar Kui Long dalam hati.

"Pergi kemana kau , Pak Tua!" seru pendekar kurus kering yang terus mengejar Dewa Mabuk yang tengah bersantai minum arak dari kendi araknya.

"Menganggu orang minum arak saja!'

Plak!

Sebuah pukulan telak mendarat di tubuh pendekar kurus kering ini yang membuatnya terpental ke udara dan terjatuh ke daratan dengan posisi terduduk.

Pendekar kurus kering ini sama sekali tidak melihat asal pukulan yang tepat mengenai tubuhnya ini.

Uhuk!

Pendekar jelata ini langsung memuntahkan darah dsegar karena menderita luka dalam.

"Kalau Dewa Mabuk ini minum arak dan dalam keadaan mabuk, tenaga dalamnya sangat hebat dibandingkan dalam keadaan normal!' ujar Kui Long memperhatikan Dewa Mabuk ini.

"Kalian tunggu apa lagi! Hajar Pak Tua ini!" seru pendekar kurus kering ini terhadap pendekar lainnya.

"Kalian maju saja semua!" tantang Dewa Mabuk."Aku tidak bisa berlama-lama menghadapi kalian! Ada pemuda terluka yang perlu kutolong!" 

"Sombong sekali, kau!" sahut salah satu pendekar bertubuh gempal yang mirip Dewa Mabuk.

"Kok satu pendekar saja? Kalian semua, majulah ... biar aku cepat menyelesaikan masalah ini! Anak muda, menurutmu aoa yang harus aku lakukan terhadap penyiksamu ini?" tanya Dewa Mabuk kepada Kui Long.

"Paman bertanya padaku?" tanya Kui Long.

"Kalau tidak bertanya padamu, aku ini bertanya pada siapa?" jawab Dewa Mabuk dengan agak kesal.

"Maaf, paman! Terserah paman saja mau apakan mereka!" sahut Kui Long.

"Kalau aku ingin umpankan mereka kepada binatang buas saja biar jadi santapan mereka!" sahut Dewa Mabuk.

"Bangsat kau, Pak Tua! Kamu kira kami ini makanan hewan?" ujar salah satu pendekar dengan gusar.

"Oh bukan ya ... kirain kalian ini termasuk binatang yang tidak mempunyai hati nurani! Beraninya menyiksa pemuda lemah yang sudah hampir sekarat dan tidak punya keahlian bela diri sama sekali!" seru Dewa Mabuk.

"Rasakan seranganku! Jangan samakan kami dengan binatang, Pak Tua!"

Pendekar yang agak tinggi mulai menyerang Dewa Mabuk dengan jurus-jurus pendekarnya tapi dengan mudah Dewa Mabuk ini menghinbdarinya.

"Ilmu bela diri kalian masih dangkal, tidak pantas untuk melawanku! Lebih baik kalian belajar lebih giat daripada menyiksa orang yang lebih lemah daripada kalian!" sahut Dewa Mabuk.

"Jangan ikut campur urusan kami, Pak Tua! Kami tidak takut padamu!"

Salah satu pendekar tampak mendekati Kui Long untuk menghabisinya.

Kui Long yang lemah dan tidak bisa bergerak tampak pasrah menerima nasibnya.

Blast!

Sebuah sinar merah melesat kencang ke arah pendekar ini dan langsung menembus tubuh pendekar ini untuk mengakhirihidupnya.

Ternyata yang tampak sebagai sinar itu adalah ar*k merah yang diminum oleh Dewa Mabuk kemudian disemburkannya ke arah pendekar yang ingin menghabisi Kui Long ini.

"Hebat sekali! hanya denagn tenaga dari mulut saja sudah sanggup menembus tubuh pendekar malang ini," ujar Kui Long sambil terus mengamati pertarungan Dewa Mabuk ini.

"Kalau kalian tidak ingin bernasib sama, segeralah menyerah dan meminta maaf kepada pemuda lemah ini!' perintah Dewa Mabuk.

"Tidak sudi! Lebih baik kami mati!" sahut salah satu pendekar.

Tapi, kenyataannya beberapa pendekar tampak ketakutan dan meminta maaf kepada Kui Long.

'Apa kamu memaafkan mereka, anak muda? Kalau kamu tidak memaafkan mereka maka akan aku hukum mereka seberat-beratnya karena telah menyiksamu!"; seru Dewa Mabuk.

"Master terlalu baik padaku! Aku bukan siapa-siapa, Master!' sahut Kui Long.

"Aku tahu Kultivator hebat begitu melihatnya! kamu terjebak ke dalam tubuh yang salah sehingga seluruh chi ataupun sin-kang dalam tubuhmu ini tidak bisa berkembang!" seru Dewa Mabuk lagi.

"Pak Tua, masih ada aku yang akan melawanmu!" sahut salah satu pendekar kelas jelata yang tidak sudi minta maaf kepada Kui Long.

'Merepotkan saja!"

Baru selesai Dewa Mabuk ini bicara, tubuh pendekar kelasjelata ini sudah terpental jauh.

Ternyata sedari tadi Dewa Mabuk hanya bermain-main saja dengan pendekar kelas jelata ini.

"Terima kasih, Master! Aku berhutang budi dan nyawaterhadap Master!" seru Kui Long.

"Aku ada satu pertanyaan untukmu sebelum aku menolongmu! Jawabanmu akan mennetukan apakah aku akan meninggalkanmu mati di dunia ini atau menolongmu untuk keluar dari kesulitanmu!" ujar Dewa Mabuk.

"Aku akan menjawabnya denagn jujur. Master!" sahut Kui Long.

"Baiklah! Apa kamu ini Shin Kui Long, Dewa Iblis Gerbang Neraka yang tewas saat melawan ribuan Immortal dan Pendekar di atas Pagoda Negeri Han?" tanya Dewa Mabuk.

Shin Kui Long agak terkejut mendengar pertanyaan Dewa Mabuk.

Dia tidak tahu apakah Dewa Mabuk ini termasuk pendekar yang ikut mengeroyoknya dan ingin membalaskan dendam pendekar atau kultivator yang tewas olehnya.

"Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus mengakui yang sebenarnya atau berbohong kepada Dewa Mabuk ini?"

Related chapters

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Teknik Pendekar

    ":Benar, Master! Aku ini Shin Kui Long yang lebih dikenal sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka! Tapi sekarang, aku ini hanyalah manusia biasa saja!' sahut Kui Long yang sudah siap menerima segala akibat perbuatannya di masa silam. HAHAHA ...! Tiba-tiba Dewa Mabuk ini tertawa sekeras-kerasnya. Kui Long menjadi bingung melihat sikap aneh Dewa Mabuk. "Kenapa kamu ini sangat lemah?" tanya Dewa Mabuk kepada Kui Long."Seperti yang kukatakan kalau aku sebenarnya kultivator yang kuat, paman! Aku tewas akibat pengeroyokan Immortal di Dunia Kultivator!" jelas Kui Long."Kamu serius?" tanya Dewa Mabuk yang tidak percaya dengan ucapan Kui Long sedikit pun. "Bukannya tadi paman yang menanyakanku tentang Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Kui Long. "Aku hanya mengujimu! Siapa namamu anak muda?" tanya Dewa Mabuk. "Terserah paman saja mau panggil aku apa! tapi kalau tidak keberatan panggil aku Long Shin saja!" ujar Kui Long. "Baiklah, Long Shin! Apa kamu akan ikut menjadi muridku?" tanya Dewa Ma

    Last Updated : 2023-10-03
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Jurus Dewa Mabuk

    Shin Kui Long lebih memilih cara lama untuk menempa kondisi tubuhnya yang sangat lemah ini."Aku harus mulai dari awal lagi. Master! Lebih baik aku menggunakan cara lama untuk menempa tubuh lemah ini agar lebih kuat!""Baiklah, kalau keinginanmu seperti itu! Bawa pikulan ini dan ambil air di mata air pegunungan!" perintah Dewa Mabuk.Kui Long langsung mengambil pikulan air dengan dua gentong air besar di kedua sisinya."Ingat! Air tidak boleh jatuh setetes pun atau kamu harus mengulanginya dari awal!" seru Dewa Mabuk.Walaupun tubuh mati ini sudah semakin tegap dengan khasiat mata air, tapi tetap saja tubuh yang ditempati Kui Long ini ada masanya untuk membusuk.Susah payah Kui Long membawa pikulan air yang diwajibkan penuh sampai atas menyentuh tepian gentong tapi air di dalam gentong ini tidak boleh keluar dari gentong untuk menetes ke bawah."Bagaimana cara membawa pikulan air yang terus bergoyang tanpa menjatuhkan air sedikit pun?" pikir Kui Long. "Hal yang sangat mustahil untuk d

    Last Updated : 2023-10-08
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Bandit Pendekar

    "Jangan cari masalah dengan Bandit Pendekar ya, Kui Long!" pesan Dewa Mabuk di sela-sela latihannya."Kenapa, Master? Bukannya kita sebagai pendekar harus memberantas bandit yang berkeliaran di Dunia Pendekar ini?" tanya Kui Long. "Siapa sebenarnya yang memimpin Bandit Pendekar sampai Master melarangku untuk ikut campur?'"Benar katamu! Tapi khusus Bandit Pendekar, jangan cari masalah dengan mereka. Pemimpin Bandit pendekar adalah Dewa Bandit yang ilmu bela dirinya sangat hebat. Aku saja ragu bisa mengalahkannya!' ujar Dewa Mabuk."Kalau bandit lainnya, aku boleh ikut campur, Master?" tanya Kui Long."Boleh saja! Tidak masalah! Hanya Bandit Pendekar yang harus kamu jauhi agar hidupmu aman di Dunia Pendekar ini!" saran Dewa Mabuk."Aku tidak ingin cari masalah, Master ... aku hanya ingin belajar menjadi yang terhebat agar bisa menuju Dunia Atas!' sahut Kui Long."Bagus kalau begitu! Dewa Bandit mempunyai sifat pendendam ... dia akan terus mengincarmu apabila kamu menyusahkan dirinya! U

    Last Updated : 2023-10-19
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Gadis Misterius

    Shin Kui Long bertemu gadis cantik yang sangat misterius, karena pedagang buah-buahan di Kota pendekar sangat takut terhadap gadis bernama Hong Ling ini."Kamu belum menjawab pertanyaanku ... siapa sebenarnya dirimu, Nona Hong Ling?" tanya Kui Long.Gadis ini tersenyum mendengar pertanyaan Kui Long. "Aku hanya gadis biasa, Long Shin! Aku juga tidaak tahu kenapa paman ini taakut sekali padaku! Paman pasti salah orang!" kata Hong Ling sambil memberi isyarat kepada pemilik toko buah ini agar mengikuti keinginannya."Benar! Aku baru sadar kalau Naona ini bukan Nona yang aku takuti! Maaf, Nona!" ujar pedagang buah ini."Tuh kan, kamu dengar sendiri! Aku hanya gadis biasa yang sedang jalan-jalan di Kota Pendekar dan melihatmu yang sedang kebingungan! Aku menyukaimu, makanya aku datang membantumu ... apa itu salah?" tanya Hong Ling."Tidak! Maafkan aku, Hong Ling!" sahut Long Shin."Hihihi ... kalau kamu mau menjadi sahabatku, maka aku maafkan perbuatanmu tadi!" ujar Hong Ling."Siapa yang t

    Last Updated : 2023-10-20
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Mencuri Tubuh Dewa Iblis

    Kui Long tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempataan yang ditawarkan oleh Hong Ling yang baru dikenalnya ini."Baiklah, aku setuju! Tapi ada yang ingin aku tanyakan padamu!' sahut Kui long."Apa yang hendak kamu tanyakan?""Apa kamu akan mengembalikan tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka ke pemilik aslinya?" tanya Kui Long dengan hati-hati."Tentu saja, Long'ge! Untuk apa aku menyimpan mayat?" sahut Hong Ling."Baiklah, aku pegang janjimu!" ujar Kui Long. "Kapan kita akan mencuri tubuhku ... eh maksudku tubuh Dewa Iblis Gerbang Neraka!' ujar Kui Long."Hihihi! Baru mau mencuri saja sudah gugup begini, bagaiman akalau kamu sudah berada di lingkungan istana?' tanya Hong Ling sambil tertawa geli.Kui Long merasa aneh dengan gadis ini.Mau mencuri sesuatu yang penting di Istana Kerajaan Qing tapi sikapnya biasa-biasa saja ... tidak tampak rasa khawatir, takut, ataupun perasaan lainnya saat seseorang sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya dan sangat penting."Apa kamu sudah punya renca

    Last Updated : 2023-10-21
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Goa Rahasia

    "Aku yakin bisa kembali, Ling'er! Asalkan kamu memberikan kesempatan padaku untuk masuk ke tubuhku!" tegas Kui Long."Bagaimana caramu untuk melakukannya?" tanya Hong Ling."Aku akan memaksimalkan kemampuan kultivasi dari kehidupanku di masa lalu sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka!' sahut Kui Long."Apa kamu tidak khawatir kalau kelima dunia akan memburumu lagi? Bukannya lebih baik kamu tingkatkan dahulu semua kemampuanmu barulah kamu mencoba untuk masuk kembali ke tubuh lamamu?" tanya Hong Ling."Aku khawatir kalau Kaisar Qing akan menghancurkan tubuhku apabila tubuhku masih berada di bawah cengkramannya!' sahut Kui Long memberikan alasannya."Jadi, kamu ingin menyimpan sendiri tubuh kakumu ini? bagaimana kalau sampai membusuk? Kalau Kaisar Qing, di amemiliki ramuan untuk menjaga tubuhmu tetap awet seperti aslinya. Apa kamu tahu caranya merawat tubuh kakumu ini?" tanya Hong Ling."Aku harus mengambil resiko itu, daripada tubuhku dihancurkan!""Baiklah! Kalau itu keinginanmu, aku akan

    Last Updated : 2023-10-22
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pria Berjubah Hitam

    Kui Long semakin merasakan adanya kejahatan yang sangat besar di dalam goa rahasia yang disebutkan oleh Hong Ling.Untuk saat ini, dia belum bisa mengatasi penjaga tubuhnya ini, tapi suatu saat nanti dia yakin akan bisa merebut tubuhnya kembali."Setelah aku pikir-pikir, aku masih suka dengan tubuhku yang sekarang ini, Ling'er! Aku tidak ingin hidup dalam ketakutan apabila kekuatanku belum kembali seluruhnya!" kata Kui Long memberi alasan yang masuk akal kepada Hong Ling.Kemudahan gadis ini masuk ke dalam goa rahasia menurut Kui long adalah jebakan yang sengaja dipasang agar dirinya bisa kembali untuk berusaha mengabil alih kembali tubuhnya padahal ada kekuatan besar yang sedang menjaga tubuhnya ini atas perintah kaisar Qing."Berarti Kaisar Qing tahu aku masih hidup dan inkarnasi ke tubuh lain! Dia ingin menguasai tubuhku dan juga jiwaku, tapi untuk apa?" ujar Kui Long dalam hati."Tanggung, Long'ge! Kamu benar-benar tidak ingin kembali menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka?" tanya Hong

    Last Updated : 2023-10-29
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pendekar Mabuk

    "Kenapaa kau tidak jadi mencuri tubuhmu, Kui Long? Apa yang kamu takuti?" tanya Hong Ling yaang saking kesalnya tidak menyebut kakak lagi terhadaap Dewa Iblis Gerbang Neraka ini."Aku merasakan diriku sendiri yang kelam ada di dalam goaa rahasia, Ling'er! Hawa ini begitu jahat, sampai aku memutuskan tidaak akan membahayakan dirimu!" kata Kui Long memberikan alasannya."Kamu hanya cari alasana! Aku sudah berulang kali masuk dan keluar tanpa ketahuan sama sekali!" jawab Hong Ling."Apa kamu tidak pernah berpikir kalau kamu memang sengaja dibiarkan masuk dan keluar tanpa dipergoki sama sekali, agar bisa membawaku ke sana?" tanya Kui Long.Hong Ling langsung tersentak mendengar ucapan Kui Long.Kenapa dia tidak berpikir samma sekali kalau dia dijadikan umpan untuk Kui Long berada di dekat tubuh aslinya agar sosok dalam goa rahasia bisa menangkap Kui Long kembali."Maafkan aku, Long'ge! Aku baru menyadari kebodohanku! Tindakanmu sudah tepat dengan membiarkan daahulu tubuh aslimu di sana sa

    Last Updated : 2023-11-01

Latest chapter

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 6 : Balas Dendam

    Negeri Han bersinar bak permata di tengah dunia kultivator, seolah menantang kegelapan masa lalu. Sejak runtuhnya Dewa Iblis Gerbang Neraka—yang kejatuhannya bukan semata karena kehebatan Immortal dan kultivator Negeri Han, melainkan akibat fitnah licik dari Kaisar Han yang cemas akan bayang-bayang Shin Kui Long—kemenangan itu pun menyelimuti setiap sudut negeri.Pagoda megah yang pernah menjadi saksi bisu pengorbanan dan kejatuhan Dewa Iblis Gerbang Neraka kini telah dibersihkan dengan teliti, setiap ukiran batu di dalamnya memantulkan sinar mentari pagi yang lembut. Suara angin yang berdesir di antara celah-celah pagoda seakan menyanyikan lagu kemenangan, menambah kesan agung yang terpancar dari bangunan tersebut.Namun, di balik kemegahan istana dan semangat yang berkobar, Kaisar Han yang tengah menikmati kejayaannya belum menyadari bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Suatu pagi, ruangan rapat yang biasanya dipenuhi sorak-sorai kini berubah sunyi dan dingin. Udara terasa

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.15. Naga Iblis

    Di tengah Lembah Kabut Iblis, kabut kelam berputar semakin padat, menciptakan suasana mencekam yang membuat udara terasa berat dan lembap. Kui Long dan Naga Azteca melangkah mantap, tatapan mereka tajam menatap siluet pria bertopeng yang berdiri di puncak reruntuhan kuil kuno."Kalian akhirnya datang," suara pria bertopeng itu bergema, penuh kekuatan yang menusuk sanubari. "Namun, kalian sudah terlambat. Segel telah dilepaskan, dan kini aku telah mencapai wujud asliku."Tiba-tiba, langit menggelegar, dan tubuh pria bertopeng itu mulai bergetar. Kabut pekat melesat menyelubungi tubuhnya, sementara raungan mengerikan menggema dari dalam dirinya. Topengnya retak, memperlihatkan mata berwarna merah menyala yang bersinar penuh kebencian. Dalam sekejap, tubuhnya berubah, membesar, kulitnya menghitam dan bersisik, tanduk-tanduk tajam mencuat dari kepalanya."Naga Iblis...!" seru Naga Azteca, matanya membelalak melihat sosok mengerikan yang kini berdiri di hadapan mereka.Dari tubuh pria bert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.14. Pertarungan di Lembah Kabut Iblis

    Di balik reruntuhan kuil tua, pria bertopeng itu berdiri tegak, siluetnya samar tertutup kabut senja. Matanya yang tajam menatap medan pertempuran yang kini sunyi, hanya menyisakan bekas darah dan tubuh-tubuh yang terkapar. Klan Naga Kembar telah gagal, tubuh mereka tergeletak tanpa daya, sementara angin malam membawa bisikan kehancuran."Menarik..." gumam pria bertopeng itu, suaranya dingin bak embun beku. "Mereka lebih tangguh dari yang kuduga."Ia berbalik, menatap tiga sosok bayangan yang berdiri tegap di belakangnya. Masing-masing memiliki aura mengerikan yang bergetar di udara."Kita harus mempersiapkan rencana berikutnya," lanjutnya. "Pastikan mereka tidak melangkah lebih jauh. Aku tidak ingin ada gangguan lagi."Ketiga bayangan itu hanya mengangguk sebelum menghilang dalam sekelebat kabut gelap.*****Di sisi lain, Kui Long, Naga Azteca, dan para sekutu mereka melangkah dengan hati-hati menuju Lembah Kabut Iblis. Suasana semakin mencekam seiring mendung yang bergelayut di lang

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.13. Bala Bantuan Datang

    Di tengah malam yang pekat, Kui Long dan Naga Azteca menyusuri lorong-lorong sempit kota yang diselimuti bayangan. Mereka tidak menyadari bahwa setiap langkah mereka diawasi oleh mata-mata dari Klan Naga Kembar yang bersembunyi di kegelapan. Saat mereka tiba di sebuah alun-alun yang sunyi, bayangan-bayangan mulai bergerak, menampakkan sosok-sosok dengan senjata terhunus yang mengepung mereka.Salah satu dari mereka, dengan suara sedingin es, berkata, "Kalian sudah melangkah terlalu jauh. Pria bertopeng itu adalah milik kami."Kui Long dan Naga Azteca saling bertukar pandang, kemudian mengangguk. Mereka merasakan energi chi mengalir deras dalam tubuh mereka, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang tak terelakkan. Denting senjata beradu segera memenuhi udara, menandakan dimulainya pertarungan sengit. Meskipun keterampilan mereka luar biasa, jumlah musuh yang banyak mulai membuat mereka kewalahan.Klan Naga Kmbar memiliki petarung-petarung tangguh yang sangat menyulitkan mereka berdua.

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.12. Mencari Pria Bertopeng

    Kui Long melangkah cepat melalui lorong-lorong sempit yang berliku, bayangan malam menyelimuti setiap sudut kota. Aroma rempah-rempah dan asap dupa bercampur dengan bau lembap dari dinding batu tua. Telinganya menangkap setiap suara—bisikan pedagang yang masih bertransaksi, langkah kaki terburu-buru, dan desahan angin yang menyusup melalui celah-celah bangunan.Tiba-tiba, sebuah tangan kasar mencengkeram lengannya, menariknya ke dalam kegelapan sebuah gang sempit. Kui Long hampir saja bereaksi dengan serangan, namun matanya segera mengenali wajah yang familiar."Naga Azteca," bisiknya, melepaskan diri dari cengkeraman itu. "Apa yang kau temukan? Kau bisa berubah jadi manusia juga?"Naga Azteca menganggukan kepala, dengan mata emasnya yang tajam, menatapnya serius. "Pria bertopeng itu bukan orang sembarangan. Gerakannya terlatih, dan dia tahu persis apa yang dia cari."Kui Long mengangguk, mengingat kilatan koin berkilauan yang diambil pria itu. "Itu adalah lambang sekte rahasia. Jika

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.11. Pria Bertopeng Misterius

    Kui Long tetap mempertahankan senyumannya, seolah menikmati permainan ini. Namun, jauh di dalam dadanya, jantungnya berdetak dengan ritme yang terukur, menandakan kewaspadaan yang tajam. Ia sudah menyiapkan seribu cara untuk meloloskan diri jika situasi berbalik melawannya. Tatapan pria bertato naga di hadapannya masih mengunci dirinya, dingin dan penuh selidik, seakan hendak menerobos lapisan pikirannya yang terdalam.Di kejauhan, di antara bayangan yang menari di lorong-lorong sempit pasar, Naga Azteca bergerak seperti angin. Langkahnya ringan, nyaris tak berjejak, napasnya teratur seperti predator yang mengintai mangsanya. Matanya yang berwarna emas menyapu setiap sudut, menangkap detail sekecil apa pun. Aroma logam dari senjata tersembunyi yang dibawa para penjaga klan bercampur dengan harum manis buah-buahan yang dijajakan di pasar. Sorot matanya menyipit ketika melihat sosok mencurigakan bersembunyi di antara keramaian.Tiba-tiba, suara dentingan logam beradu merobek kesunyian y

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.10. Kota Naga Biru

    Angin dingin berhembus dari arah laut, membawa serta aroma asin yang bercampur dengan harum rempah-rempah dari pasar terdekat. Di bawah sinar matahari yang keemasan, permukaan lautan berkilauan, memantulkan bayangan kapal-kapal dagang yang berlabuh di pelabuhan Kota Naga Biru. Kota yang merupakan kota tersibuk dan terpadat di Negeri Ming, Dunia Naga.Di kejauhan, gunung-gunung es menjulang dengan megah, puncaknya berkilauan seperti kristal yang tertimpa cahaya. Gunung es abadi yang menyimpan misteri tentang artefak kuno dari kejayaan naga di jaman dahulu yang bisa berubah menjadi manusia dan menjadi kultivator sejati.Namun sekarang, Negeri Ming banyak dikuasai Klan Naga dan juga Naga yang memiliki kecerdasan tinggi seperti Naga Iblis.Kui Long berjalan perlahan di antara kerumunan, jubah pedagangnya berkibar diterpa angin. Benang emas yang menghiasi kainnya menangkap cahaya, menambah kesan bahwa dirinya bukan pedagang biasa. Senyum ramahnya menyembunyikan kehati-hatian yang terlatih,

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.9. Kutukan Dewi Naga

    Perahu kecil itu berlayar perlahan di bawah langit yang dipenuhi kabut keemasan. Ombak di sekitar Pulau Naga Langit bergulung dengan gelombang yang tak biasa, seolah merasakan kehadiran para pendekar. Dewa Mabuk Kong Ming, Song Lien Hwa, Dewa Pedang Wei Bu, dan Yin Yin berdiri di haluan, mata mereka menatap lurus ke arah daratan yang mulai tampak di kejauhan. Di atas mereka, Rajawali Emas mengepakkan sayapnya, menyelinap di antara awan, mengawasi dari ketinggian.Saat mereka mendarat, suara gemuruh bergema dari tengah pulau. Kilatan cahaya perak dan emas membelah udara, lalu sesosok wanita berbalut jubah sutra hijau zamrud melayang di atas mereka. Itu adalah Dewi Naga Shiu Ling, penguasa Pulau Naga Langit. Namun, ada sesuatu yang aneh. Tatapan matanya yang biasanya tenang kini dipenuhi kegelapan, bibirnya melengkung dalam senyum dingin.“Kong Ming, Wei Bu… Kalian berani datang ke wilayahku?” Suaranya bergema seperti angin yang menusuk tulang."Shiu Ling! Kenapa kau bisa berubah sepert

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   5.8. Rubah Hitam Ekor Sembilan

    Rubah Hitam Ekor Sembilan Yin Yin melompat ke udara dengan kecepatan yang sulit diikuti mata. Tubuhnya bergerak lincah, setiap ekornya menyapu udara dan menciptakan gelombang energi gelap yang menggetarkan ruang. Mata merahnya bersinar kejam saat ia menatap Song Lien Hwa, yang sudah bersiap dengan pedangnya."Song Lien Hwa, kau bukan tandinganku lagi!" suara Yin Yin bergema, dipenuhi kekuatan kegelapan yang menakutkan. Dengan satu kibasan ekornya, angin hitam melesat menuju Song Lien Hwa, membawa aura kehancuran.Song Lien Hwa segera menangkis dengan jurus Pedang Langit Menyapu Awan. Ia melompat ke atas, bilah pedangnya berputar membentuk pusaran angin yang membelah gelombang kegelapan Yin Yin. Namun, Yin Yin tidak memberi kesempatan. Tubuhnya berkelebat dalam bayangan, muncul di belakang Song Lien Hwa dan meluncurkan cakar tajamnya."Cepat sekali!" Song Lien Hwa hampir terlambat menghindar, namun dengan reflek luar biasa, ia membalikkan pedangnya dan menangkis serangan itu. Dentingan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status