Home / Fantasi / Dewa Iblis Gerbang Neraka / 2.23. Kombinasi Jurus Sakti

Share

2.23. Kombinasi Jurus Sakti

Author: Bebby
last update Last Updated: 2025-01-02 23:16:31

Di sisi lain, Zhang Yue bersama kultivator dari Klan Langit Emas menghadapi gelombang serangan anak buah Raja Bayangan. Lembah di bawah perbukitan yang curam menjadi medan pertempuran yang berlumuran darah. Jeritan pertempuran dan dentang senjata memenuhi udara, sementara api dari serangan magis menyala-nyala di kejauhan.

Zhang Yue bergerak lincah di tengah kekacauan. Teknik Pedang Langit Emas miliknya memancarkan kilauan emas yang membelah kegelapan, memotong makhluk-makhluk bayangan yang mencoba mendekat. Namun, setiap serangan balasan dari anak buah Raja Bayangan tampak semakin terkoordinasi, seolah-olah ada taktik yang mengatur langkah mereka.

Tiba-tiba, udara di sekitarnya berubah dingin. Dari balik asap pertempuran, seorang pria bertubuh besar dengan mata hitam tanpa cahaya muncul. Raja Bayangan. Sosok itu mengangkat tangan, dan bayangan dari pepohonan di sekitarnya mulai bergerak seperti makhluk hidup, melilit Zhang Yue dan para kultivator Klan Langit Keemasan.

“Zhang Yue,” sua
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin mantap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.24. Musuh Baru

    Ketika pertempuran selesai, keheningan yang mencekam menyelimuti lembah. Angin dingin berhembus pelan, membawa aroma darah dan sisa-sisa energi gelap yang tertinggal. Kui Long berdiri dengan sisa tenaga terakhirnya, tubuhnya penuh luka, sementara Zhang Yue mendukungnya dengan tangan gemetar. Para kultivator dari Klan Langit Emas dan Dewan Kultivator Agung mulai menyusun barisan kembali, meski hati mereka masih berdebar karena rasa gentar.Namun, jauh di kejauhan, di atas bukit yang menghadap lembah, bayangan yang tadi mengintai pertempuran masih berdiri diam. Sosok itu tinggi dan kurus, diselimuti jubah hitam dengan pola runa yang berkilauan samar dalam kegelapan. Wajahnya tersembunyi di balik topeng perak dengan ukiran menyerupai tengkorak."Jadi, ini dia sang 'penyelamat' dunia," gumam sosok itu dengan suara serak, namun dalam. Tangannya yang kurus terangkat, dan dari ujung jari-jarinya, bayangan bergerak seperti ular, menyatu dengan tanah.Bayangan itu bergerak cepat, seperti makhl

    Last Updated : 2025-01-03
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.25. Xian Mo

    Di tengah kekacauan itu, langit yang penuh dengan awan hitam memuntahkan hujan deras. Airnya dingin, tetapi bukan dingin biasa—sentuhan setiap tetes seperti menusuk kulit, meninggalkan rasa terbakar yang aneh. Kui Long merasakan gigitan hujan itu, tetapi matanya tetap terpaku pada sosok Xian Mo yang kini mulai melangkah maju.Setiap langkah Xian Mo memancarkan getaran yang merayap melalui tanah, menciptakan retakan seperti urat nadi kegelapan yang menyebar. Bayangan humanoid bermata merah bergerak serempak, tubuh-tubuh mereka seperti tarikan tinta di atas kanvas bumi, mendekat dengan kecepatan yang mustahil. Jerit-jerit mereka, meskipun tak bersuara, menggema di pikiran setiap kultivator yang masih berdiri.Zhang Yue melompat ke depan, pedangnya melesat dengan kilatan emas yang bergetar, menebas bayangan-bayangan itu. Namun, setiap kali tubuh salah satu dari mereka terbelah, ia melihat bayangan itu menyatu kembali, seolah-olah tak pernah terluka. “Ketua! Ini tidak ada habisnya!” teria

    Last Updated : 2025-01-03
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.26. Kui Long vs Xian Mo

    Pertarungan antara Kui Long dan Xian Mo berubah menjadi pertunjukkan yang memukau sekaligus menakutkan. Cahaya dari Teknik Pedang Surya Kui Long kini bersinar lebih kuat, setiap tebasan menciptakan retakan di udara, seolah-olah mengiris dimensi itu sendiri. Namun, Xian Mo tetap tak tergoyahkan. Aura gelapnya meresap ke tanah dan udara, menghisap cahaya sekitarnya seperti lubang hitam yang rakus.“Menarik,” Xian Mo bergumam, mengangkat tangannya perlahan. Dari tanah, tombak-tombak bayangan mulai menjulang, setiap ujungnya bergerak seolah-olah memiliki kehidupan sendiri. Dengan satu ayunan tangan, ia melepaskan tombak-tombak itu menuju Kui Long, menciptakan hujan senjata yang menembus udara dengan suara mendesing.Kui Long menggerakkan tubuhnya dengan Tapak Dewa Mabuk Immortal, gerakannya seperti tarian yang penuh keindahan tetapi mematikan. Tombak-tombak itu meleset, menghantam tanah dengan ledakan kecil yang melemparkan batu dan debu ke segala arah. Namun, salah satu tombak berhasil m

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.27. Kekuatan Dewa Iblis Gerbang Neraka

    Tanah di lembah bergetar hebat, retakan-retakan semakin meluas, seolah-olah bumi sendiri merintih di bawah beban kehadiran makhluk raksasa itu. Aura hitam yang menyelimuti makhluk itu seperti gelombang pasang, menghantam para kultivator dan membuat banyak dari mereka terjatuh, tak sanggup melawan tekanan dahsyat tersebut.Kui Long, meskipun tubuhnya lemah dan dipenuhi luka, memaksakan dirinya untuk berdiri. Ia menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya, matanya memandang lurus ke arah makhluk itu. Cahaya di sekelilingnya mulai meredup, seolah-olah dunia menahan napas dalam ketakutan."Ketua!" Zhang Yue berteriak, mencoba merangkak mendekati sang ketua. "Jangan! Tubuhmu tidak akan kuat ...."Namun, Kui Long hanya mengangkat satu tangan, menghentikan kata-kata Zhang Yue. "Aku tidak punya pilihan," katanya dengan suara rendah tapi penuh tekad. "Jika aku tidak menghentikannya sekarang, tidak akan ada yang tersisa dari dunia ini."Kui Long menarik napas dalam, memejamkan mata. Dalam keh

    Last Updated : 2025-01-04
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.28. Musuh dan Teman Baru

    Tanah yang sebelumnya retak kini dipenuhi serpihan, debu-debu beterbangan, menciptakan kabut suram yang bercampur dengan sisa-sisa aura hitam makhluk itu. Udara terasa tebal dan berat, seolah mengancam untuk menghentikan napas siapa pun yang berdiri di sana. Namun, dalam keheningan yang mencekam, terdengar suara napas tersengal-sengal Kui Long yang kini berbaring tak berdaya.Zhang Yue menggenggam bahu Kui Long, memaksa tubuhnya untuk menopang pria itu. Wajahnya basah oleh keringat dan air mata yang bercampur debu. "Ketua... bertahanlah," gumamnya, meski suaranya nyaris tenggelam dalam desiran angin dingin yang kembali merayap di lembah.Perlahan, kultivator lainnya mulai mendekat, meskipun langkah mereka masih gemetar. Beberapa bersandar pada senjata mereka, yang lain saling membantu untuk tetap berdiri. Pandangan mereka terarah ke tempat di mana makhluk raksasa itu sebelumnya berdiri. Sekarang hanya ada kawah besar yang mendidih, penuh dengan magma yang bergejolak, mengeluarkan suar

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.29. Guru Xian

    Guru Xian memutar tongkatnya dengan gesit, menciptakan pusaran cahaya emas yang berputar di sekelilingnya. Cahaya itu tidak hanya menjadi perisai, tetapi juga pancaran kekuatan yang membuat tanah yang retak di bawah kakinya kembali utuh. Para kultivator yang melihat pemandangan itu merasakan semangat mereka kembali bangkit, seolah-olah kehadiran Guru Xian menjadi mercusuar harapan di tengah kegelapan.Sosok bertopeng itu tetap tenang, meski aura dinginnya semakin intens. "Trik yang mengesankan untuk seorang tua," ujarnya sambil melangkah maju. "Tapi aku tidak punya waktu untuk permainan ini."Dalam sekejap, ia meluncur dengan kecepatan luar biasa, menciptakan jejak es yang membekukan tanah di belakangnya. Tangan kanannya membentuk cakar gelap yang tampaknya memakan cahaya di sekitarnya, sementara tangan kirinya mengayunkan bilah energi yang tajam.Namun, Guru Xian sudah bersiap. Dengan satu gerakan, ia memutar tongkatnya, menciptakan gelombang energi emas yang memantul ke segala arah.

    Last Updated : 2025-01-05
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.30. Gerbang Dimensi Akhir

    Guru Xian berjalan mendekati Kui Long, wajahnya penuh kelelahan tetapi tetap tegas. Ia berlutut, memeriksa kondisi pemuda itu. "Kau bodoh, tapi juga berani," katanya sambil tersenyum tipis.Kui Long tertawa pelan, meski suaranya lemah. "Aku tahu kau bukan guruku... tapi entah kenapa, aku merasa bisa percaya padamu."Guru Xian terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara rendah. "Percayalah... untuk sekarang, itu sudah cukup."Kui Long terbaring dengan napas tersengal, tubuhnya terasa seolah-olah setiap tulangnya remuk akibat tekanan energi tadi. Guru Xian mengulurkan tangan, meletakkannya di atas dada Kui Long. Cahaya lembut berwarna emas memancar dari telapak tangannya, dan perlahan rasa nyeri yang menyiksa mulai mereda."Aku akan menyembuhkan sebagian luka-lukamu," kata Guru Xian. "Tapi kau harus beristirahat. Tubuhmu belum siap untuk menanggung beban sebesar itu."Kui Long memejamkan mata, mencoba mengendalikan rasa sakit yang masih tersisa. Namun, pikirannya terus berputar pada sos

    Last Updated : 2025-01-06
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   2.31. Gunung Bayangan Jiwa

    Langit di atas Gunung Bayangan Jiwa mulai berubah, rona oranye dari matahari terbenam meresap melalui celah kabut tebal. Kui Long berdiri di puncak pertama jalur pendakian, tempat di mana bayangan dirinya telah hancur. Namun, gunung ini tidak memberi waktu untuk istirahat. Angin dingin menyapu tubuhnya, membawa bisikan yang menggema seperti suara ribuan jiwa yang terperangkap.Ia melihat jalan di depannya—jalur batu yang sempit dengan jurang menganga di kedua sisi. Batu-batu hitam yang berserakan tampak bergerak samar, seperti menyimpan nyawa mereka sendiri. Meskipun kakinya terasa berat, ia melangkah maju dengan tekad."Ketua, berhenti di situ!" Sebuah suara menggema dari belakang. Kui Long menoleh dan melihat Zhang Yue berlari mendekat, napasnya terengah. Guru Xian mengikuti dari belakang, lebih tenang tetapi dengan ekspresi waspada."Kau tidak seharusnya ikut," kata Kui Long tajam. "Ini bukan perjalanan yang bisa dilalui oleh siapa pun tanpa persiapan."Zhang Yue berdiri tegak, men

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.4. Kembalinya Shen Wu Tian

    Angin malam menampar wajah Kui Long saat ia berdiri di tepi jurang. Pusaka Dewa Petir di tangannya berdenyut pelan, seolah menyesuaikan dengan ritme jantungnya. Kilatan petir yang jauh di cakrawala tampak seperti pandangan penuh amarah dari langit yang gelisah, namun Kui Long hanya mendengus kecil, merasakan energi yang bergolak di dalam tubuhnya.Song Lien Hwa berdiri di belakangnya, matanya penuh kecemasan. "Kui Long," panggilnya dengan suara berat, "kau sadar kan, kekuatan itu tidak hanya memberi. Ia juga akan menuntut sesuatu darimu."Kui Long tidak segera menjawab. Ia mengangkat tombak itu, memperhatikan kilau biru yang bergerak seperti aliran sungai, hidup dan bertenaga. "Kalau memang menuntut, biarkan dia menuntut," gumamnya pelan, namun penuh tekad. Ia memutar tubuh, menatap Song Lien Hwa dengan senyum yang tidak sepenuhnya santai. "Tapi aku yang akan memutuskan apa yang layak diberikan."Sebelum Song Lien Hwa sempat membalas, bumi di bawah kaki mereka bergetar hebat. Sebuah g

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.3. Rahasia Pusaka Dewa Petir

    Petir biru memancar lembut dari Pusaka Dewa Petir, seperti napas kehidupan yang baru saja dibangkitkan. Namun, aroma pekat masih tersisa di udara, bercampur dengan bau debu dan batu yang hancur. Kui Long menarik napas dalam-dalam, dadanya naik turun seiring adrenalin yang perlahan memudar. Jemarinya sedikit gemetar saat ia menggenggam erat gagang tombak itu. Sentuhan logam dingin terasa seperti bara panas, menyengat kulitnya dengan denyut energi yang seolah menuntut penyesuaian segera.Song Lien Hwa berdiri tak jauh darinya, rambut panjangnya yang hitam legam berantakan, sebagian menempel di wajahnya yang berkeringat. Napasnya berat, tapi ia tetap tegak, tatapannya tak beralih dari Kui Long. "Energi petir itu..." suaranya pelan, hampir berbisik, namun penuh makna, "...ia bukan sekadar kekuatan. Itu adalah keinginan langit yang tak dapat kau tolak."Kui Long mengalihkan pandangannya ke Song Lien Hwa, matanya yang keemasan bersinar lembut, tapi di balik itu ada badai emosi yang berkecam

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.2. Pusaka Dewa Petir : Tombak Emas

    Petir biru berkilat di udara, membentuk jaring cahaya yang berdenyut di sekitar sosok Shen Wu Tian. Meski hanya berupa kesadaran yang tertanam dalam Pusaka Dewa Petir, auranya begitu menggentarkan, seolah keberadaannya menandingi para dewa sejati. Tubuh transparannya melayang di atas tanah, diselimuti percikan listrik yang berdesis seperti bisikan kemarahan langit.Kui Long berdiri tegak, matanya menyipit saat menatap entitas di hadapannya. Ia menggenggam erat Pedang Kultivasi Kegelapan, jari-jarinya sedikit bergetar, entah karena adrenalin atau kegembiraan yang tersembunyi. Bibirnya melengkung tipis."Kui Long," suara Shen Wu Tian menggema, berat dan penuh wibawa. "Kau mungkin telah kembali sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka, tetapi kekuatanmu belum cukup untuk mengendalikan pusaka ini. Buktikan dirimu, atau tinggalkan tempat ini selamanya."Angin di ruang bawah tanah berputar kencang, membawa aroma ozon dari petir yang berkumpul di langit-langit. Kui Long tertawa kecil, langkahnya pe

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.1. Pusaka Dewa Petir dan Artefak Kuno

    Kui Long dan Song Lien Hwa melanjutkan perjalanan mereka ke Lembah Api Abadi, lokasi artefak kedua. Lembah ini terkenal sebagai wilayah terlarang di Dunia Dewa, dikelilingi oleh api abadi yang tidak pernah padam. Bahkan udara di sana beracun, mematikan siapa pun yang tidak memiliki perlindungan kuat.Song Lien Hwa memandang lembah itu dengan raut tegang. "Api ini bukan api biasa. Ini adalah Api Abadi yang berasal dari energi kosmik. Bahkan kultivator tingkat tinggi pun akan sulit bertahan di sini."Kui Long mengangguk. "Itulah sebabnya artefak ini disembunyikan di sini. Tapi aku tidak akan berhenti hanya karena tantangan seperti ini."Keduanya melangkah ke lembah dengan perlindungan energi petir dan kegelapan. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke panas yang menyengat, seolah-olah api itu mencoba menembus perlindungan mereka. Di tengah lembah, mereka menemukan sebuah altar batu yang dikelilingi oleh kolam lava mendidih. Di atas altar itu, artefak kedua bersinar dengan cahaya em

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 4 : Kembalinya Dewa Iblis Gerbang Neraka

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Langit Biru, tubuhnya diselimuti aura gelap dan petir yang saling bertaut, menciptakan perpaduan energi yang memancarkan kekuatan luar biasa. Udara di sekelilingnya menjadi berat, dan bahkan Song Lien Hwa, yang biasanya tak tergoyahkan, merasakan getaran energi dari tubuh Kui Long."Ini... bukan kekuatan seorang manusia biasa," gumam Song Lien Hwa dengan nada bergetar.Kui Long membuka matanya perlahan. Cahaya merah keemasan menyala dari irisnya, melambangkan perpaduan sempurna antara kegelapan dan kekuatan petir. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya bergetar seperti hidup, seolah-olah merayakan kembalinya pemilik sejatinya."Aku telah kembali," bisiknya dengan suara berat, yang terasa bergema di seantero gunung. "Aku adalah Dewa Iblis Gerbang Neraka."Namun, sebelum Kui Long bisa melanjutkan langkahnya, langit di atas mereka berubah menjadi gelap gulita. Awan hitam berputar-putar seperti pusaran raksasa, dan dari tengah pusaran itu muncul sosok be

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.16. Pencarian Pusaka Dewa Petir

    Kui Long memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kahyangan sementara, membalas budi pada Song Lien Hwa yang telah membantunya dalam pertarungan dengan Shen Wu Hei. Namun, pikirannya selalu tertuju pada Pusaka Dewa Petir, artefak legendaris yang menjadi sumber kekuatan utama Song Lien Hwa dan sektenya, yang kini telah hilang selama bertahun-tahun."Jadi," kata Kui Long pada suatu malam saat mereka duduk di balkon paviliun, menikmati angin malam. "Pusaka Dewa Petirmu. Apa kau tahu siapa yang mencurinya?"Song Lien Hwa memandangnya tajam, matanya menyala dengan kilat amarah yang terpendam. "Itu adalah malam ketika gerbang sekte kami ditembus oleh bayangan yang tidak terdeteksi. Mereka bergerak seperti angin dan meninggalkan kehancuran. Pusaka itu hilang, dan sejak saat itu sekte kami kehilangan kekuatan terbesarnya."Kui Long mengangguk pelan. "Aku mendengar sesuatu yang serupa saat aku masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka. Ada desas-desus bahwa sebuah artefak petir diselundupkan kelua

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.15. Kebangkitan Shen Wu Hei

    Bayangan gelap yang muncul di cakrawala berubah menjadi sosok seorang pria berjubah hitam dengan mata merah menyala. Udara di sekitar mereka tiba-tiba menjadi berat, seperti dunia sendiri menolak kehadirannya. Kui Long langsung mengenali auranya."Shen Wu Hei," gumamnya dengan nada dingin. "Kau kembali."Shen Wu Hei, penjaga dimensi kegelapan. "Kui Long, aku tidak pernah benar-benar pergi. Apa kau pikir pertarungan di Ruang Kekekalan sudah cukup untuk mengakhiriku? Kini aku membawa kekuatan yang bahkan kau tidak bisa bayangkan."Song Lien Hwa mengangkat Pedang Petirnya, bersiap menyerang. "Siapa dia?" tanyanya dengan tajam.Kui Long menjawab tanpa berpaling dari Shen Liang. "Penjaga dimensi kegelapan yang tidak bisa musnah!”Shen Liang terkekeh, suara tawanya bergema seperti gema kehancuran. "Kau tidak akan bisa menghentikanku, Kui Long!”Shen Wu Hei mengangkat tangannya, dan dari tubuhnya keluar gelombang energi gelap yang menyelimuti langit. Petir hitam menyambar, menghantam tanah d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.14. Avatar Bayangan

    Langit memerah, seolah-olah bumi dan surga sendiri menyadari ancaman yang mendekat. Dari cakrawala, bayangan besar menyeruak ke langit, membentuk sosok raksasa yang mengerikan. Itu adalah Avatar Bayangan, sebuah manifestasi dari energi kegelapan yang selama ini tersegel di negeri itu. Suara gemuruhnya seperti ribuan jiwa yang merintih, menciptakan teror di setiap jiwa yang mendengar.Kui Long, yang baru saja kembali ke tubuh aslinya, masih merasakan lelah dari pertarungan melawan Song Kui. Namun, ia tidak punya pilihan. Dengan Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya, ia menatap sosok raksasa itu dengan tatapan penuh tekad."Ini... kekuatan yang dilepaskan Shen Liang," gumamnya. "Aku tidak bisa membiarkan ini menghancurkan dunia ini."Song Lien Hwa berdiri di sampingnya, menggenggam erat Pedang Petir miliknya. Energi petir yang menyelimuti pedangnya memancarkan cahaya biru yang memukau. "Aku akan membantumu, Kui Long. Kegelapan ini tidak hanya mengancammu, tapi juga semua yang ada di d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.13. Melawan Song Kui

    Song Kui berdiri dengan tubuh Kui Long yang asli, dikelilingi oleh aura kegelapan yang mengerikan. Mata merahnya menatap dingin ke arah Kui Long yang memegang Pedang Kultivasi Kegelapan, sementara Shen Liang berdiri tak jauh dengan tombak hitam yang berdenyut dengan energi destruktif."Lucu sekali," ejek Song Kui. "Kau sibuk mencoba menjadi pahlawan, sementara aku hidup lebih baik dalam tubuhmu. Kau harusnya menyerah saja."Kui Long tidak terprovokasi. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, energi gelap dan cahaya yang bersatu di bilahnya bersinar semakin terang. "Kau mencuri tubuhku, Song Kui. Kau mencuri segalanya. Tapi aku akan mengambilnya kembali hari ini."Shen Liang tertawa sinis dari kejauhan. "Pertarungan ini semakin menarik. Kalau begitu, aku akan membiarkan kalian saling membunuh, lalu mengambil kekuatan yang tersisa untuk diriku sendiri."Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi, Shen Liang mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi gelap yang menyapu ke arah Kui Long

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status