Lauder yang sudah kembali dengan selamat, ia berbicara kepada adiknya Alexs bahwa ia sudah mengetahui samar samar siapa pelaku yang membuat dia celaka. Karena dia baru menyadari mungkin kejadian itu bukan kebetulan.
Mungkin saja kejadian itu terjadi karena dia ingin membalaskan dendam kepadanya. Setelah Alexs berpikir sejenak dia merasa benar saja perkataan Lauder ada benar nya juga.
Namun dia masih bingung kenapa yang terus di incar hanya kakak nya saja, tetapi dia tidak. Alexs pikir orang yang ingin balas dendam itu tidak mengetahui jika Alexs adalah salah satu anggota keluarganya, karena sejak dia berusia 5 tahun.
Alexs tinggal di negara Korea karena dia ingin tinggal bersama pamannya, namun sejak pamannya meninggal dia kembali lagi tinggal bersama orang tuanya lagi waktu dulu.
Setelah itu Alexs bertanya kepada Lauder, "Kamu tahu dari mana, jika orang yang kamu sangka dia adalah benar benar orang yang mencelakai mu," jelasnya.
Lalu Lauder menjawab nya lagi, "Karena, waktu aku pergi meeting waktu itu. Aku bertemu dengan dokter yang dulu merawat ku dia berkata, menemukan sapu tangan di kantong baju ku, yang pasti sapu tangan itu bukan milik ku," dugaanya.
Dengan begitu Alexs pun memastikannya agar tidak terjadi finah satu sama lain, "Mungkin kita harus selidiki lebih lanjut, aku akan terus menemani mu jika kamu dalam kesusahan," jelas Alexs.
Setelah itu, mereka berencana untuk pergi ke rumah nya Dareen. Di sana mereka bertanya menanyakan soal Aurora.
Tok tok tok....
Pintu pun terbuka, lalu Lauder dan Alexs masuk saja ke rumah nya karena sudah dipersilahkan masuk.
Belum juga Lauder membuka mulutnya, Dareen sudah berkata, "Maaf kan aku soal kemarin, aku ada urusan yang sangat mendadak dan jauh lebih penting," ucap nya dengan santai.
Lalu Lauder menjawabnya, "OHh, gapapa ternyata kamu itu adalah detektif yang tidak bisa bertanggung jawab, aku sempat menyesal sudah menyekolahkan mu dan membantu mu," ucapan Lauder yang sangat panas.
Dareen pun menjawab nya lagi dengan santai, "Ohh, untung saja sempat menyesal bukan murni menyesal?"
Tidak dengan kata basa basi Lauder pun pulang meninggalkan nya, dan di ikuti oleh Alexs. "Menyebalkan!" Ucapnya Lauder.
Semenjak kejadian itu, Lauder dan Dareen tidak pernah terlihat lagi bersama sama.
Setalah beberapa lama, Lauder mengajak Alexs untuk pergi ke rumah dokter untuk menanyakan kembali. Mereka berdua berangkat bersama sama ke rumah dokter.
Setelah sampai ternyata dokter itu sedang pergi ke luar negeri untuk mengurus cucu nya, menurut tengga dokter itu. Akhirnya mau tidak mau Lauder harus menunggu dokter itu datang atau mereka berdua menyusul nya saja.
Setelah itu akhirnya, Alexs mengeluarkan pendapatnya. "Bagaimana jika kita tunggu saja sampai 2 hari jika dokter itu tidak ada, mungkin kita harus menyusul nya saja," lalu ucapan Alexs pun di setujui oleh Lauder.
1 Bulan kemudian, dokter itu sudah kembali lalu ia bertanya kepadanya, "Dok saya mau bertanya apakah waktu dulu saya mengalami musibah apakah ada hal yang janggal?" Tanya nya dengan penuh pertanyaan.
Lalu dokter itu bertanya lagi, "Maaf anda siapa? Apakah kita pernah bertemu?"
"Saya Lauder, korban kecelakaan pada saat usia saya 18 tahun," jelas nya.
Akhirnya dokter itu mengingat nya, "Ohh ya ya ya kamu itu yang hampir menjadi jenazah ya? Namun di tolong oleh adik mu?"
"Ya, benar dokter. Apakah kau masih mengingat nya?"
"Waktu itu aku tidak sengaja entah di saku jaket mu entah di tangan mu, ada sapu tangan yang menuliskan nama 'Jack' dan aku tidak tahu pemilik nya siapa," jelas dokter itu.
Dengan penjelasan dari dokter itu, Lauder sudah mengira sudah cukup untuk nya. Namun dia tidak tinggal diam, dia ingin menghubungi Dareen untuk meminta bantuannya namun semenjak kejadian itu dia jadi hilang respect kepada Dareen.
Akhirnya Lauder mencari tahu dengan bantuan istrinya Bella Thessayl dan Alexs. Mereka bekerja sama dengan baik, mulai dari mengumpulkan bukti bukti dan mengumpulkan saksi. Untuk mencari saksi itu sangat sulit sekali, namun dia tidak akan ke habisan akal nya.
Sekitar 1 minggu yang sudah berlalu, akhirnya Bella Thessaly menemukan titik temunya. Keberadaan Jack yang dimaksud oleh dokter itu, dia sedang berada di negera tetangganya.
Akhirnya Bella pun mulai menyusun rencana dengan menyuruh Aurora dan Alexs untuk menemui Jack, bertujuan untuk mengambil perhatiannya lalu misinya agar Jack masuk perangkap nya. Dan di sanalah keberhasilan yang mereka inginkan saat ini, semoga saja nasib baik dan kabar baik berpihak kepadanya.
Setelah menyusun rencana 3 hari kemudian Alexs dan Aurora pergi untuk menemui, Jack. Dengan begitu mereka menyamar sebagai pasangan suami dan istri. Mereka memulainya dari, meminta bantuan Jack untuk memilihkan tempat yang bagus untuk mereka gunakan.
Alexs dan Aurora sudah sampai, dan dia hanya tinggal menyusunnya. Dia selama beberapa jam terus saja memantau apartemen Jack, menunggu Jack keluar rumah.
1 jam kemudian, Jack keluar membuang sampah dan melihat sebentar kondisi luar rumah nya. Karena Jack akan cepat masuk rumah nya lagi, Aurora dengan cepat nya berpura pura pingsan di hadapannya. Dan Alexs yang melihat itu dia hanya menutup semua wajah nya menggunakan Topi, setelah itu Alexs pun berkata, "please, I want to ask your help," Jack menjawab, "ok." Lalu dengan mengejutkan Aurora berkata, "Terimakasih,"
Jack yang membantu Alexs ternyata dugaannya benar saja, Jack mau menolong nya. Dan akhirnya setelah mereka sampai Alexs meminta agar Jack duduk dulu, dan meminta agar lebih lama di sini.
Karena Jack polos, dia pun menurutinya saja. Dengan alasan dia tidak ingin menolak makanan yang gratis. Jack dan Alexs mengobrol panjang lebar sampai larut malam, obrolan dia hanya samar samar saja dia hanya membahas soal keadaan kota yang dia tempati, dan soal aktris favorit nya saja.
Percakapan mereka memang tidak ada manfaat nya namun, dia harus bersabar sedikit demi sedikit supaya menjadi bukit menurut Alexs dan Aurora.
Hari demi hari mereka lalui untuk mengambil perhatiannya Jack, namun mereka berdua masih bersabar dan yakin suatu hari Jack akan bisa di ajak ke Mansion Lauder.
Sudah 3 Minggu Alexs dan Aurora tinggal di sana untuk menunggu Jack namun tak kunjung berhasil. Di sana Lauder dan Bella sangat bawel sekali menanyakan kapan berhasil, dan kapan kembali ke mansionnya lagi. Karena di sisi lain ternyata Popy dan Maxs sangat menunggu kepulangan adiknya, mungkin dia ingin meminta restu dari adiknya.
Pagi di hari Minggu, tepatnya 1 bulan mereka tinggal di apartemen untuk terahkir nya mereka tinggal di sini sebelum pulang Alexs dan Aurora ingin berjalan jalan mengelilingi kota.
Setelah mereka ingin pulang lagi ke Mansion, tiba tiba Jack datang menemui Alexs dan Aurora.
"Hai, kalian mau kemana?"
"Hai, aku mau pulang saja," katanya.
"Sebelum nya aku ingin bertanya kepada kalian, kalian berdua itu saudara?"
"Iya kami bersaudara, tetapi saudara tidak sedarah," singkat nya penjelasan dari Aurora.
"Ohh begituya, ngomong ngomong kakak nya Alexs orang kaya yah? Boleh kah aku ikut dengan kalian untuk melamar pekerjaan? Jadi tukang kebun juga gapapa," polosnya.
Dengan rasa yang geram dan senang mereka hanya berkata, "Boleh"
Akhirnya mereka pulang, dan kembali ke Mansion bersama Jack. Lauder pun sangat senang sekali, teranya misi dia dan istrinya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana.
Lauder pun menyuruh Jack untuk tinggal bersama Maxs dengan kamar yang bersebelahan. Jack sangat senang, karena dia di perlakukan dengan baik dan sopan.
Keesokan paginya Lauder membawakan orang untuk menghipnotis Jack agar dia bisa berkata dengan jujur, dan tidak bisa mengelak untuk berbohong. Pertama Jack di jebak untuk meminum minuman buatan Autora dengan polos nya setelah 10 menit akhirnya Jack tidak sadarkan diri, dan di sanalah dia mulai di hipnotis.
Selama dia di hipnotis dia hanya berkata, "Ya, aku pernah mencelakai orang sampai sampai dia masuk jurang, sebenarnya aku tidak mau melakukan hal itu. Karena aku di ancam oleh orang yang tidak aku kenal untuk mencelakai nya, jika aku tidak menuruti nya ibu ku yang sedang diam di rumah sendirian akan dia bunuh, sebelumnya aku tidak percaya dan aku kira dia berbohong. Tetapi setelah kami melakukan Video call aku percaya, diam diam dia memperhatikan ibu ku yang sedang tidur dan sudah memegang pisau, dan mulai di sanalah aku sering melakukan kejahatan, karena aku hanya di suruh saja," jelas Jack.
Setelah itu Lauder sudah merasa cukup dengan penjelasan Jack, dia hanya ingin meresapi nya saja memikirkan bagaimana kedepannya. Dan dia harus seperti apa, Lauder mengakhiri semuanya dan dia pergi ke kamarnya untuk menenangkan pikirannya.
Seketika pikirannya menghilang ketika junior nya datang yaitu Devano, Devano mengambilkan sebuah minuman teh hangat kesukaan Lauder, Lauder sangat senang ingin sekali dia hidup 1000 tahun lagi. Ketika dia mendapatkan kenyamanan dan kebahagiaan.
Devano berkata, "Daddy maafin aku, karena aku masih terlalu kecil untik membantu daddy," ucapan mungil nya.
Lalu Lauder menjawab nya, "Kamu sudah membantu daddy dengan cara kamu menuruti apa perkataan orang tuamu dan keluargamu, ketika kamu sudah besar kelak kamu harus menjadi orang yang hebat," jelasnya.
Perkataan Lauder membuat hati Devano menangis, pedahal ia masih kecil. Namun mampu membuat hatinya terharu, meski Devano masih kecil tapi dia sangat peka dalam hal apapun.
Lalu Devano bertanya kepada Lauder, "Daddy, apakah daddy akan selalu menyayangi ku?"
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Apakah kepedulian daddy selama ini kurang?"
"Selama ini daddy sangat baik, pertanyaan yang jelas nya apakah daddy akan terus menemani ku hingga nanti aku kelak dewasa, dan aku akan membereskan semua masalah daddy,"
Jawaban singkat dari Lauder, "Daddy akan selalu menyayangimu, namun tidak akan selalu bersama mu,"
Setelah Lauder mengatakan hal itu, Devano pun membalasnya, "Berarti daddy tidak sesempurna yang aku pikirkan," jawaban Devano dan dia langsung saja meninggalkan Lauder sendirian di kamar nya, lalu Devano pergi ke kamarnya lagi. Lauder hanya terdiam melihat sikap anaknya, dia berpikir mengapa dia berkata seperti itu dia mulai merasakan tidak tenang. Hati dan pikirannya yang awal nya membaik kini sekarang memburuk.
Dari pengakuan Jack, pada saat dia di hipnotis ternyata Jack memang sering melakukan kejahatan yang di bayar termasuk juga ketika mencelakai Lauder. Akhirnya dia di kurung di ruang bawah tanah agar dia tidak bisa kabur, menurut Jack dia tidak bermasalah jika dirinya di kurung. Dia pikir lebih sulit hidup di luar, dia harus bekerja untuk memenuhi hidupnya. Karena dia sudah menjadi pecandu pengangguran jadi dia tidak bisa untuk bekerja bawaannya malasa dan malas. Akhirnya Jack di kurung, dan dia hanya tinggal sendiri. Setiap pagi siang sore dia di beri makan dan di antarkan oleh maid yang berada di sana, ketika Alexs dan Aurora menjenguk Jack. Jack hanya berkata, "Terimakasih banyak berkat mu aku jadi tidak susah untuk mencari makan dan untuk memenuhi kehidupanku, yang lebih baiknya lagi di luar sana aku tidak mencelakai orang orang lagi," jelas nya dengan perkataan yang jujur. Lalu Aurora dan Alexs saling beratatapan seketika, yang ada dalam pikiran mereka ber
Hari ini, hari Minggu keluarga Lauder mengdakan acara untuk liburan keluarga semua keluarga Lauder pergi ke luar negeri untuk menyenangkan hati keluarganya. Lauder mengajak seluruh orang orang yang berada di mansionnya, untuk pergi berlibur mereka semua sangat senang dan bahagia ketika di ajak berlibur. Karena menurut Lauder kebahagiaan itu bukan dia berhura hura sendirian tetapi mengajak semua anggotanya untuk berhura hura bersama. Rencananya dia pergi menggunakan pesawat pribadinya yang bermuat untuk 500 orang, dia juga bahkan mempunyai pilot pribadi dan Pramugari pribadi. Sungguh kekayaan Lauder sangat melimpah sekali. Tidak hanya kaya dan cerdas dia juga sangat pandai berbagi dengan orang orang di sekeliling nya maupun luar lingkupnya, tidak heran juga jika banyak sekali orang yang mendoakan nya. Di sana dia mengadakan rapat keluarga, Lauder memulai membuka suaranya, "Hari ini kita akan pergi berlibur ke luar neg
Pada malam hari telah terjadi penembakan di bawah tanah. Jack adalah salah satu yang menjadi korban, ketika di datangi Jack sudah tidak sadarkan diri. Lauder dengan cepat menghubungi dokter pribadinya untuk melakukan operasi kepada Jack. Di sana Jack sudah banyak sekali mengeluarkan darah segarnya. Tiba tiba Jack sadar sebelum dia di operasi dia hanya berpesan, "Tuan saya minta untuk berhati hati sebelum semuanya terlambat karena semuanya akan di mulai pada detik ini," perkataan dia terpotong dan dia langsung tidak sadar. Lauder hanya bimbang tidak tentu untuk melakukan apapun, akhirnya dia hanya mengingat hanya 1 pesan yang dia ingat yaitu 'Harus berhati-hati' dia masih menunggu Jack yang sedang di operasi, Jack mengalami 3 tembakan sekaligus yaitu di bagian perut, dada, dan kaki. Sampai hari ini sudah 1 Minggu Jack belum sadarkan diri juga, Lauder meminta agar Jack di rawat di Mansion pribadinya saja. Agar terhindar dari orang orang jahat, dengan begitu Jack langsung saja
Pada saat Lauder memasuki gudang di sana adalah tempat di kurungnya Jesica, dia ingin bertanya kepadanya namun Jesica tidak ingin menjawab pertanyaan dari Lauder. Jesica hanya ingin menjawab pertanyaan dari Aurora saja, dengan begitu Lauder meninggal kan Aurora sendirian. Lauder mencari Aurora untuk meminta bantuannya agar dia bisa menggali informasi lebih lanjut, saat ini Aurora menolak permintaan dari Lauder. Lauder juga memahaminya, dan dia tidak memaksakan Aurora untuk menanyakan nya sekarang. Dengan begitu Lauder hanya mengobrol saja dengan Alexs. Mereka berdua membahas soal Jesica namun mereka berdua tidak tahu apa hubungannya antara Lauder Jesica dan Aurora. Karena Maxs kesal kepada Aurora karena dia merasa bahwa dia sudah di bohongi oleh adikya. Dia berkata, "Kenapa kamu berbohong kepada kakak, kamu bilang di pekerjaan mu tidak ada masalah apa apa, tapi nyatanya ini apa?" Aurora pun menjawabnya, "Maaf kan Aurora ka, aku pikir masalah ini tidak a
Tinggal 2 hari lagi Lauder mendapatkan kabar dari Hanabi, dia ingin memanfaat kan waktu untuk bermain dengan Devano. Akhirnya dia berpikir untuk menjemput Bella Thessaly dan Devano. Dia menyuruh anak buah nya untuk mengantarkan istri dan anak nya ke Itali. Mengetahui Lauder menyuruhnya ke Itali dengan cepat dan semangat, Bella Thessaly membereskan keperluan dia dan Devano yang akan di bawanya. Pagi hari Aurora dan Alexs sudah terbangun dari tidurnya karena dia akan menepati janjinya pada saat mereka kalah. Pada saat Aurora pergi ke dapur ternyata Alexs sudah lebih awal bangunnya, dia kira Alexs tidak akan menepati janjinya. Dengan begitu Aurora pun menemui Alexs dan dia juga bergabung untuk membantunya, lebih tepat nya dia bertanggung jawab. Di sana mereka bukan nya memasak dengan damai namun saling melempari sayur satu sama lain. Mereka berdua di sana ribut dan bertengkar layak nya kucing dan tikus jika di film film seperti tom and jerry. Akhirnya ma
Baru saja Hanabi menginap di mansionnya Lauder selama 2 hari dia mendapatkan kabar soal penelorran di rumahnya. Salah satu dari anak buahnya Hanabi ada yang meninggal. Dengan begitu Hanabi harus bertanggungjawab. Melihat keberaniannya Hanabi Maxs hanya mengaguminya dari jauh. Dengan begitu Hanabi berpamitan untuk pulang ke Lauder, "Laud aku harus pulang di rumah ku terjadi pembunuhan, korbannya adalah anak buah ku dia sekarang berada di Rumah sakit Italia," dengan begitu Lauder dan Alexs menjawabnya, "Urusanmu urusan kita juga," akhirnya mereka pergi ke rumah sakit untuk melihatnya dan menanyakan kronologisnya. Ternyata korban itu mengalami tembakan di bagian perutnya dan mendapatkan 1 tusukan di dadanya akhirnya dia meninggal. Kejadian itu setelah di lihat dari CCTV ternyata kiriman dari Emillio dia sepertinya ingin membalas dendam karena Jesica telah di kurung di mansionnya Lauder. Emillio juga tidak kalah teliti dalam permainan ini. Dia juga sangat lihai d
Setelah Lauder pulang ke mansionnya tidak terjadi apa apa, semua anak buahnya bekerja dengan baik. Setibanya di mansion Aurora langsung ke gudang melihat Jesica gadis bonekanya. "Halo gadis, sudah berapa lama ya kita gak ketemu?" "Basi!" "Ish ish ish kamu ini, kamu gak nyambut kedatangan ku?" "Najis!" "Wahh boneka ku perkataan mu begitu kejam!" "Jijik gua mendengar ocehan manusia bertanduk kaya lu! Aurora gak ada ahklak!" Jesica yang samgat marah. "Baik baik baik, gak papa gak papa karena suasana hatiku saat ini sedang bahagia aku akan sabar mendengar ocehan mu, ha ha ha ha," dengan begitu Aurora meninggalkan Jesica sendirian. Saat Aurora keluar dari gudang tiba tiba tangannya ditarik paksa oleh Alexs, dan Alexs membawa Aurora ke taman di sana mereka membahas soal janji Aurora. "Hey hey hey nona Aurora! Apakah kamu sudah lupa apa janjimu?" "Engga aku gak lupa, tapi perjanjian itu udah gak berlaku lagi ya
Setelah satu permintaan dari Alexs sudah terselesaikan, Aurora sangat senang karena dia sudah menepati janjinya. Dengan begitu Aurora bertanya kepada Alexs. "Aku sudah menepati janji ku, sekarang aku minta kamu harus jalan dengan 1 perempuan yang kamu anggap kamu penting," kata Aurora. "Kenapa kamu menyuruhku begitu? Kamu tahukan aku tidak mempunyai perempuan? Apa aku harus mengajak jalan Jesica agar kamu senang?" "Ha ha ha, jika kamu ingin bersama Jesica kenapa tidak? Menurutku itu fine fine saja selagi kamu menginginkannya," "Ha ha ha jelas aku tidak menginginkannya," "Kamu jangan berbohong, kamu pasti punya kan satu orang perempuan saja yang kamu sukai?" Aurora dengan memaksanya bertanya kepada Alexs. Dengan begitu karena Alexs tidak tahan dengan paksaanya Aurora akhirnya dia memberi tahu, dan menceritakannya. "Baik baik nona aku akan memberi tahumu sekaligus sedikit bercerita," Ketika mendengar perkataan dari
2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan
Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna
"Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju
"Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.
Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,
"Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin
Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka
"Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b
Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek