Beranda / Thriller / Devano Lauder / Chapter 08. Keberuntungan Jack

Share

Chapter 08. Keberuntungan Jack

Penulis: Cindy rahma dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dari pengakuan Jack, pada saat dia di hipnotis ternyata Jack memang sering melakukan kejahatan yang di bayar termasuk juga ketika mencelakai Lauder. Akhirnya dia di kurung di ruang bawah tanah agar dia tidak bisa kabur, menurut Jack dia tidak bermasalah jika dirinya di kurung.

Dia pikir lebih sulit hidup di luar, dia harus bekerja untuk memenuhi hidupnya. Karena dia sudah menjadi pecandu pengangguran jadi dia tidak bisa untuk bekerja bawaannya malasa dan malas.

Akhirnya Jack di kurung, dan dia hanya tinggal sendiri. Setiap pagi siang sore dia di beri makan dan di antarkan oleh maid yang berada di sana, ketika Alexs dan Aurora menjenguk Jack. Jack hanya berkata, "Terimakasih banyak berkat mu aku jadi tidak susah untuk mencari makan dan untuk memenuhi kehidupanku, yang lebih baiknya lagi di luar sana aku tidak mencelakai orang orang lagi," jelas nya dengan perkataan yang jujur.

Lalu Aurora dan Alexs saling beratatapan seketika, yang ada dalam pikiran mereka berdua adalah. "Kenapa orang ini berterimakasih, apakah dia gangguan jiwa," lalu dengan spontan Jack mengeluarkan suaranya, "Aku tidak gangguan jiwa nona cantik," sontak Aurora sangat terkejut sekali dia berkata, "Apakah kamu bisa mendengar kata hatiku?" Dia menjawabnya lagi "Tidak, yaa tidak bohong!" Aurora sdikit percaya namun banyak tidak nya.

Aurora tidak memperdulikannya, dia pergi saja meninggalkan Jack. Di sana Jack, terlihat senang di kurung dengan kegelapan dan kesunyian. Mungkin Jack memang gangguan pada akal sehatnya, karena perlakuannya tidak seperti orang normal pada umumnya.

Lalu Bella Thessaly bertanya kepada Lauder, "Kenapa kamu mengurung dia apa manfaat nya bagimu?" Dia menjawab, "Jelas ada manfaat nya bahkan banyak ketika dia di kurung di sini otomatis dia tidak akan membuat kejahatan lagi di luar sana," jawabnya dengan enteng,  lalu Bella berfikir dan menjawabnya, "Benar juga."

Setelah itu, Lauder pergi untuk mencari siapa yang menyuruh Jack. Dia pergi bersama adiknya Alexs dan di antar oleh Maxs karena Maxs yang menyupir. Lalu di ikuti dari belakang oleh Bella Thessaly, dia membuntutinya dari jauh agar tidak di ketahui oleh Lauder.

Karena jika sampai Lauder tahu maka Bella akan kena semprot dari Lauder. Bella sangat ingin tahu kemana tujuan suami nya pergi, karena Bella rasa Lauder pasti pernah membohongi dirinya.

Tiba tiba Maxs di berhentikan oleh Lauder, ternyata Lauder berhenti di rumah dokter itu dan dia mengetuk pintunya. Dengan begitu dokter itu membukakan pintunya, lalu menyuruh Lauder Maxs dan Alexs untuk masuk ke rumahnya.

Di rumah dokter itu banyak sekali piagam piagam penghargaan, dan piala segala jenis prestasi. Entah itu punya dokter atau punya anak anaknya.

Dokter pun bertanya, "Bagaimana apakah orang yang mencelakai tuan Lauder sudah ketemu?" Tanya nya memastikan, lalu Lauder menjawabnya, "Ya sudah ku temui, dia bernama Jack, dan sekarang sudah saya kurung dia dengan rapat," ucapnya begitu jujur membuat Alexs dan Maxs ingin menertawai nya, bagaimana tidak dia telah membuka kejahatannya sendiri.

Dokter itu sontak terkejut, "Kenapa kamu kurung, apakah dia memang murni bersalah? Apakah dia sudah di intograsi oleh pihak yang berwajib?" Tanya nya.

"Belum, aku hanya menyuruh orang untuk menghipnotisnya dan dia berkata dengan jujur dan sudah mengakui kesalahannya dia berbuat jahat bukan hanya kepada ku saja, tetapi ke semua orang jadi dia penjahat bayaran," jelas Lauder.

Lalu dokter itu mengangguki nya saja. Dan dia sudah mengetahui sikap aslinya Lauder, tanpa basa basi Lauder mengajak dokter itu untuk pergi ke mansionnya. Dia ingin mengajaknya untuk menemui Jack.

Ketika Bella melihat Lauder sudah berhenti di rumah seorang dokter dia langsung saja pergi dan dia hanya melihat rumah itu yang bertulisan 'DOC. SAMUEL' setelah itu dia langsung saja menancap gas untuk pergi.

Dengan begitu dokter itu pun mau di ajak oleh Lauer akhirnya mereka bertiga sampai di rumah nya lalu dengan cepat mereka pergi ke ruang bawah tanah untuk menyusul Lauder. Ditengah tengah perjalanan di belakang mansion tiba tiba saja ada suara tembakan, sontak mereka semua menyorot dan mencari di mana asal bunyi suara nya itu.

Ternyata itu tembakan dari bodyguard nya Lauder dia ingin berlatih ketahanannya agar tidak bisa di kalahkan. Lauder kira itu adalah serangan dari musuh ternyata bukan, hampir saja bodyguard nya itu mati ketika Lauder ingin menembak nya balik.

Dokter itu hampir saja kehilangan nyawa nya karena terkejut sekali, dan jantung dia berdetak tidak karuan karena usianya yang sudah lansia (lanjut usia) kira kira usia dia sudah 60 tahun kurang lebih, maka dengan itu dia seharusnya sudah pensiun namun dia tidak dulu ingin pensiun sebelum ada yang bisa menggantikan posisi dan keamanan kerjanya.

Akhirnya mereka sudah sampai di ruang bawah tanah, di sana ternyata ada Aurora yang sedang berkomunikasi dengan Jack dengan wajah yang penuh dengan kebercandaan nya. 

Dengan begitu, Aurora langsung terdiam ketika melihat kedatangan Lauder dan Maxs kakaknya, dia tidak berkata kata apapun. Dengan begitu Jack hanya diam saja dia merasa dia tidak mempunyai salah kepada mereka semua.

Tiba tiba saja wajah nya, Alexs berubah menjadi badmood. Dengan begitu Aurora hanya kembali ke mansionnya, meninggalkan mereka begitu saja.

Tanpa basa basi dokter itu tiba tiba saja berkata, "Loh bukannya kamu adalah orang yang pernah menolong saya ketika saya akan di begal kejadian itu sudah 15 tahun yang lalu," kata dokter itu

Lalu Jack menjawabnya, "Mungkin anda salah orang karena saya belum pernah menolong orang justru saya adalah orang yang selalu mencelakai orang lain," jelasnya.

Lalu dokter itu berkata, "Kenapa ketika saya kelihat wajah anda seperti ingat seseoorang, saya jadi teringat anak saya yang sekarang usia dia kira kira 40 tahun sangat mirip dengan mu," menunjuk kepada Jack.

Dengan begitu Lauder menjawab, "Jika kalian saling mengenal satu sama lain saya di sini hanya ingin memberi tahu kamu dokter, ini adalah orang yang mengaku jika dia adalah orang yang mencelakai saya," Jelas Lauder.

Dengan begitu tanpa berkata apa apa dokter itu hanya pulang dengan wajah yang berkaca kaca, namun mereka tidak sempat untuk menahannya, hanya saja banyak sekali pertanyaan yang ingin mereka tanyakan kepada dokter itu.

Jack yang melihat dokter itu pergi, dia hanya terdiam saja. Dengan begitu Lauder hanya meninggalkan Jack Alexs sendirian di ruang bawah tanah.

Setelah Alexs melihat kakak nya sudah pergi, dia langsung saja bertanya kepada Jack.

"Tadi kamu sama Aurora udah apa?"

"Mau tau aja atau mau tahu banget?"

"Jangan mengujiku!"

"Jangan kasar padaku!" Kata Jack.

"Ayolah katakan saja!"

"Oke"

"Apa?"

"Nona Aurora kemari hanya menagntarkan makanan kepadaku itu saja,"

"Bohong!"

"Ayolah, percaya padaku"

"Sulit" 

"Yaudah kalo sulit tanyaain aja sendiri kepada Aurora.

"Tidak!" Bentak Alexs.

"Kamu pernah suka dia?" 

"Tidak"

"Lemah!"

"Apa!"

"Kalo kamu suka ungkapin lakik! Bukan lo!"

"Udah, gua di tolak!"

"Haha, jadi penjahat aja kaya gua contohnya,"

"Haha engga makasih,"

Percakapan mereka berakhir Alexs pergi untuk mencari Devano, karena dia sudah lama tidak bermain dengan Devano. Ternyata Devano juga sangat merindukan pamannya.

"Uncle, i miss you!"

"Devan!! My junior uncle,"

Mereka saling berpelukan satu sama lain, Devano sedang bermain sendirian di kamarnya dan hanya di perhatikan oleh maid Mayang dan maid Popy. Setelah Alexs datang kedua maid itu pergi saja ke dapur untuk membuatkan makanan dan minuman untuk Alexs dan Devano.

Mereka berdua bermain di kamar nya Devano, hanya bermain kereta dan mobil mobilan setelah beberapa menit kemudian maid Popy dan maid Mayang datang membawakan makanan untuk mereka setelah Alexs melihat makanan itu dia mengajak Devano untuk makan di luar yaitu di taman favorite mereka.

"Oh iya, Mayang dan Popy tolong bawakan makanan ini ketaman ya aku akan menyuapi Devano dan aku juga akan makan di sana," kata Alexs.

"Baik tuan, kenapa tidak di sini saja di luar sana dingin tuan,"

"Tidak apa apa, di luar udaranya jauh lebih segar di banding di sini. Apakah Devano ingin makan di luar?"

"Aku ikut uncle aja, uncle makan di luar bumi pun aku ikut," 

"Haha kanu ini masih kecil tapi udah bisa berkata seperti itu,"

Akhirnya mereka makan di luar mereka terlihat senang dan bahagia, setelah mereka bermain main datanglah Bella Thessaly dan Lauder mereka berdua jadi ikut bermain bersama sama dengan begitu senyuman dan canda mereka sangat menenangkan hati.

Tidak hanya begitu semua orang yang ada di mansion Lauder ajak untuk bermain bersama, mereka bermain tebak kata dan jika diantara mereka yang menang Lauder akan memberikan sebuah berlian dengan harga yang sangat besar. Namun yang kalah juga pasti mendapat kan hadiah, Lauder sosok orang yang baik namun dia hanya ingin semua orang menuruti perintahnya, ya kekurangan dia hanya egois.

Namun ke egoisan itu akan lenyap jika orang yang di hadapi Lauder adalah Devano. Karena Devano adalah orang yang bisa membuat Lauder takluk. Dengan begitu Devano sesekali suka memanfaat kan Lauder.

Hari mulai gelap dan cuaca semakin dingin, akhirnya mereka semua masuk ke mansion dan menjalankan tugas nya masing masing. Lalu Lauder mengecek keadaan nya Jack, disana Jack baik baik saya dia sedang mencicipi makanan yang sudah di sediakan.

"Halo tuan Lauder,"

"Hallo, Jack bagaimana kabar mu?"

"Seperti yang anda lihat, aku baik baik saja,"

"Bagus," jawabnya singkat.

"Aku hanya berterima kasih kepadamu, kamu adalah orang yang telah membuatku berhenti melakukan kejahatan,"

"Emang kejahatan apa yang sering kamu lakukan?"

"Sangat banyak, aku adalah penjual NAPZA aku telah merugikan banyak orang dan aku juga sudah membuat orang orang di sana mati karena ku, dengan begitu aku berpindah profesi sebagai orang yang mau di suruh untuk mencelakai atau memfitnah orang," jelasnya.

"Lalu jika kamu penjual Napza berarti kamu orang kaya?"

"Ya bisa di bilang begitu, dulu aku mengirimkan obat itu ke itali di sana aku sangat kaya bisnis ku sangat berjalan, namun itu semua aku tinggal kan dan aku tidak mengambil hartaku sedikit pun," 

"Lalu hartamu?"

"Aku berikan kepada semua pegawai ku, dan sisa nya aku berikan ke orang orang di sana yang tidak mampu,"

"Orang tua mu?"

"Nanti jika waktu sudah tepat, kamu akan mengetahui siapa ayah ku,"

"Baik,"

Dengan begitu percakapan demi percakapan sudah berakhir lalu Jack berkata, "Maaf tuan, sebaiknya tuan segera pergi dari sini tempat ini tidak baik untuk tuan. Tuan jangan berlama lama di sini," titah nya. Dengan begitu Lauder pun meninggal kannya.

Jack di sana hanya merenungi soal kelakuan dan perbuatan dia di masa lalu, dia tidak pernah menyesal dengan apa yang dia pernag lakukan selama ini. Justru dia hanya bangga dengan pengalamannya yang sangat gila.

Ke esokan paginya tiba tiba badan Jack sakit dan dia demam dia hanya menggigil kedinginan dia tidak mengeluh sedikit pun, lalu pukul 07.00 pagi Alexs mengantarkan makanan kepada Jack berencana untuk mengajak dia pergi.

Ternyata saat dia lihat, Jack sedang menggigil kedinginan dengan begitu dia langsung saja lari memberi tahukan kepada Lauder.

"Kak, Jack sakit badan dia menggigil dia demam," kata Alexs

Tanpa basa basi Lauder pun menelopon dokter pribadinya, untuk memeriksa keadaan Jack.

1 jam kemudian dokter itu datang dan memeriksa Jack ternyata Jack demam tinggi jika di biarkan saja di akan mengalami DBD dengan pertolongan yang cepat tidak akan terjadi hal yang buruk. 

Lauder berterimakasih kepada dokter itu, dan dokter memberikan resep obat untuk Jack. Lalu Alexs segera pergi untuk membelikan obat setelah itu Alexs datang dan Jack langsung saja meminum obatnya.

Lalu Jack berkata, "Maaf kan aku, aku sudah menyusahkan kalian semua," lalu di jawab oleh Lauder, "Tidak sama sekali menyusahkan," dan Lauder menyuruh jika Jack tidur saja di mansionnya karena di ruang bawah tanah tidak baik untuk kondisinya saat ini. Lauder tidak ingin mengambil risiko yang tinggi.

Sudah 1 minggu Jack tinggal di mansion dirinya sangat beruntung dan bahagia karena mendapatkan orang orang yang sangat baik, dia ingin sekali membalas budi dengan kebaikan mereka yang sudah di berikan kepadanya.

Meski dia tinggal di mansion, dia tidak berani keluar karena di menyadari bahwa dia hanya kurungan di mansion ini.

Setelah itu Alexs menemui Jack, dan dia saling bertukar cerita dan mengobrol.

"Bagaimana kabar mu Jack?"

"Aku baik baik saja," 

"Syukurlah kalo begitu,"

"Ngomong ngomong badan ku sekarang sudah sehat kapan aku kembali ke bawah?"

"Maksudmu bawah, ruang bawah tanah?"

"Tepat sekali, kapan?"

"Gak tahu,"

"Aku sangat merindukan ruangan ku itu, gara gara aku di sini pasti tempat ku banyak debu dan laba laba di sana pasti bersarang,"

"Sudah jangan di pikirakan itu membuat mu pusing,"

"Benar juga."

Setelah itu Lauder datang dan dia berkata, "Jack kamu tinggal saja di sini," lalu dengan cepat Jack menggelengkan kepalanya dia menjawab, "Maaf tuan saya membantah tapi saya tidak mau jika tinggal di sini, saya ingin di sana saja," dengan begitu Lauder hanya menjawab, "Terserah kamu saja," 

Dengan begitu Jack berlari untuk kembali ke ruangan bawah tanahnya di sana dia sangat senang dan bahagia, lalu dia dengan cepat memeluk bantal yang sering dia guanakan.

Alexs yang melihat kelakuan Jack dia hanya terkekeh geli, dia berkata "Nora banget lu," dia menjawab lagi, "Biarkan dong! Kebahagiaan ku sangat sederhana," katanya dengan begitu Alexs berpamitan untuk pulang, "Aku ke mansion lagi ya," lalu di balas oleh Jack, "Iya silahkan tuan, makasih banyak atas kebaikan yang kamu berikan kepada saya," dengan suara yang jauh Alexs menjawabnya, "Santai aja Jack! Sama sama aku senang membantu mu," dengan begitu wajah Jack sangat senang.

Bab terkait

  • Devano Lauder   Chapter 09. Happy

    Hari ini, hari Minggu keluarga Lauder mengdakan acara untuk liburan keluarga semua keluarga Lauder pergi ke luar negeri untuk menyenangkan hati keluarganya. Lauder mengajak seluruh orang orang yang berada di mansionnya, untuk pergi berlibur mereka semua sangat senang dan bahagia ketika di ajak berlibur. Karena menurut Lauder kebahagiaan itu bukan dia berhura hura sendirian tetapi mengajak semua anggotanya untuk berhura hura bersama. Rencananya dia pergi menggunakan pesawat pribadinya yang bermuat untuk 500 orang, dia juga bahkan mempunyai pilot pribadi dan Pramugari pribadi. Sungguh kekayaan Lauder sangat melimpah sekali. Tidak hanya kaya dan cerdas dia juga sangat pandai berbagi dengan orang orang di sekeliling nya maupun luar lingkupnya, tidak heran juga jika banyak sekali orang yang mendoakan nya. Di sana dia mengadakan rapat keluarga, Lauder memulai membuka suaranya, "Hari ini kita akan pergi berlibur ke luar neg

  • Devano Lauder   Chapter 10. Penyerangan

    Pada malam hari telah terjadi penembakan di bawah tanah. Jack adalah salah satu yang menjadi korban, ketika di datangi Jack sudah tidak sadarkan diri. Lauder dengan cepat menghubungi dokter pribadinya untuk melakukan operasi kepada Jack. Di sana Jack sudah banyak sekali mengeluarkan darah segarnya. Tiba tiba Jack sadar sebelum dia di operasi dia hanya berpesan, "Tuan saya minta untuk berhati hati sebelum semuanya terlambat karena semuanya akan di mulai pada detik ini," perkataan dia terpotong dan dia langsung tidak sadar. Lauder hanya bimbang tidak tentu untuk melakukan apapun, akhirnya dia hanya mengingat hanya 1 pesan yang dia ingat yaitu 'Harus berhati-hati' dia masih menunggu Jack yang sedang di operasi, Jack mengalami 3 tembakan sekaligus yaitu di bagian perut, dada, dan kaki. Sampai hari ini sudah 1 Minggu Jack belum sadarkan diri juga, Lauder meminta agar Jack di rawat di Mansion pribadinya saja. Agar terhindar dari orang orang jahat, dengan begitu Jack langsung saja

  • Devano Lauder   Chapter 11. Kisah Yang Tidak di Harapkan

    Pada saat Lauder memasuki gudang di sana adalah tempat di kurungnya Jesica, dia ingin bertanya kepadanya namun Jesica tidak ingin menjawab pertanyaan dari Lauder. Jesica hanya ingin menjawab pertanyaan dari Aurora saja, dengan begitu Lauder meninggal kan Aurora sendirian. Lauder mencari Aurora untuk meminta bantuannya agar dia bisa menggali informasi lebih lanjut, saat ini Aurora menolak permintaan dari Lauder. Lauder juga memahaminya, dan dia tidak memaksakan Aurora untuk menanyakan nya sekarang. Dengan begitu Lauder hanya mengobrol saja dengan Alexs. Mereka berdua membahas soal Jesica namun mereka berdua tidak tahu apa hubungannya antara Lauder Jesica dan Aurora. Karena Maxs kesal kepada Aurora karena dia merasa bahwa dia sudah di bohongi oleh adikya. Dia berkata, "Kenapa kamu berbohong kepada kakak, kamu bilang di pekerjaan mu tidak ada masalah apa apa, tapi nyatanya ini apa?" Aurora pun menjawabnya, "Maaf kan Aurora ka, aku pikir masalah ini tidak a

  • Devano Lauder   Chapter 12. Sementara

    Tinggal 2 hari lagi Lauder mendapatkan kabar dari Hanabi, dia ingin memanfaat kan waktu untuk bermain dengan Devano. Akhirnya dia berpikir untuk menjemput Bella Thessaly dan Devano. Dia menyuruh anak buah nya untuk mengantarkan istri dan anak nya ke Itali. Mengetahui Lauder menyuruhnya ke Itali dengan cepat dan semangat, Bella Thessaly membereskan keperluan dia dan Devano yang akan di bawanya. Pagi hari Aurora dan Alexs sudah terbangun dari tidurnya karena dia akan menepati janjinya pada saat mereka kalah. Pada saat Aurora pergi ke dapur ternyata Alexs sudah lebih awal bangunnya, dia kira Alexs tidak akan menepati janjinya. Dengan begitu Aurora pun menemui Alexs dan dia juga bergabung untuk membantunya, lebih tepat nya dia bertanggung jawab. Di sana mereka bukan nya memasak dengan damai namun saling melempari sayur satu sama lain. Mereka berdua di sana ribut dan bertengkar layak nya kucing dan tikus jika di film film seperti tom and jerry. Akhirnya ma

  • Devano Lauder   Chapter 13. Emillio Terungkap

    Baru saja Hanabi menginap di mansionnya Lauder selama 2 hari dia mendapatkan kabar soal penelorran di rumahnya. Salah satu dari anak buahnya Hanabi ada yang meninggal. Dengan begitu Hanabi harus bertanggungjawab. Melihat keberaniannya Hanabi Maxs hanya mengaguminya dari jauh. Dengan begitu Hanabi berpamitan untuk pulang ke Lauder, "Laud aku harus pulang di rumah ku terjadi pembunuhan, korbannya adalah anak buah ku dia sekarang berada di Rumah sakit Italia," dengan begitu Lauder dan Alexs menjawabnya, "Urusanmu urusan kita juga," akhirnya mereka pergi ke rumah sakit untuk melihatnya dan menanyakan kronologisnya. Ternyata korban itu mengalami tembakan di bagian perutnya dan mendapatkan 1 tusukan di dadanya akhirnya dia meninggal. Kejadian itu setelah di lihat dari CCTV ternyata kiriman dari Emillio dia sepertinya ingin membalas dendam karena Jesica telah di kurung di mansionnya Lauder. Emillio juga tidak kalah teliti dalam permainan ini. Dia juga sangat lihai d

  • Devano Lauder   Chapter 14. Orang Baru

    Setelah Lauder pulang ke mansionnya tidak terjadi apa apa, semua anak buahnya bekerja dengan baik. Setibanya di mansion Aurora langsung ke gudang melihat Jesica gadis bonekanya. "Halo gadis, sudah berapa lama ya kita gak ketemu?" "Basi!" "Ish ish ish kamu ini, kamu gak nyambut kedatangan ku?" "Najis!" "Wahh boneka ku perkataan mu begitu kejam!" "Jijik gua mendengar ocehan manusia bertanduk kaya lu! Aurora gak ada ahklak!" Jesica yang samgat marah. "Baik baik baik, gak papa gak papa karena suasana hatiku saat ini sedang bahagia aku akan sabar mendengar ocehan mu, ha ha ha ha," dengan begitu Aurora meninggalkan Jesica sendirian. Saat Aurora keluar dari gudang tiba tiba tangannya ditarik paksa oleh Alexs, dan Alexs membawa Aurora ke taman di sana mereka membahas soal janji Aurora. "Hey hey hey nona Aurora! Apakah kamu sudah lupa apa janjimu?" "Engga aku gak lupa, tapi perjanjian itu udah gak berlaku lagi ya

  • Devano Lauder   Chapter 15. Keberhasilan Jesica

    Setelah satu permintaan dari Alexs sudah terselesaikan, Aurora sangat senang karena dia sudah menepati janjinya. Dengan begitu Aurora bertanya kepada Alexs. "Aku sudah menepati janji ku, sekarang aku minta kamu harus jalan dengan 1 perempuan yang kamu anggap kamu penting," kata Aurora. "Kenapa kamu menyuruhku begitu? Kamu tahukan aku tidak mempunyai perempuan? Apa aku harus mengajak jalan Jesica agar kamu senang?" "Ha ha ha, jika kamu ingin bersama Jesica kenapa tidak? Menurutku itu fine fine saja selagi kamu menginginkannya," "Ha ha ha jelas aku tidak menginginkannya," "Kamu jangan berbohong, kamu pasti punya kan satu orang perempuan saja yang kamu sukai?" Aurora dengan memaksanya bertanya kepada Alexs. Dengan begitu karena Alexs tidak tahan dengan paksaanya Aurora akhirnya dia memberi tahu, dan menceritakannya. "Baik baik nona aku akan memberi tahumu sekaligus sedikit bercerita," Ketika mendengar perkataan dari

  • Devano Lauder   Chapter 16. Cemburu

    Pada pagi hari di hari Minggu, Franco orang kepercayaannya Emillio dia berencana meminta izin untuk pergi ke Pantheon, Pantheon merupakan sebuah kuil peninggalan kekaisaran Rimawi yang pada masa sekarang telah beralih fungsi menjadi gereja katolik Roma. Bangunan ini terletak di tepi alun-alun pusat Roma atau Piazza della Rotonda, berdekatan dengan Piazza Novona. Hala yang membuat Franco ingin berkunjung ke sana yang pertama karena selama dia bekerja sama dengan Emillio dia tidak pernah pergi mengunjungi bangunan yang ada di sana, pedahal bangunan itu sangat di sukai oleh orang-orang yang mengunjunginya. Yang menjadi ciri khas bangunan ini adalah tiang tiangnya yang tinggi di bagian teras, yang kemudian pada zaman sekarang banyak menginspirasi daripada desain untuk bangunan seperti perpustakaan, Universitas, bangunan tempat pemerintahan, dan sebagainya. Dengan begitu Franco sangat memaksa meminta izin kepasa Emillio. Di sisi lain Emillio juga menginginkan jika

Bab terbaru

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

  • Devano Lauder   Chapter 80. Berkumpul

    Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka

  • Devano Lauder   Chapter 79. Sadis

    "Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b

  • Devano Lauder   Chapter 78. Terbongkar

    Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek

DMCA.com Protection Status