Home / Thriller / Devano Lauder / Chapter 09. Happy

Share

Chapter 09. Happy

last update Last Updated: 2021-09-03 21:20:25

Hari ini, hari Minggu keluarga Lauder mengdakan acara untuk liburan keluarga semua keluarga Lauder pergi ke luar negeri untuk menyenangkan hati keluarganya. 

Lauder mengajak seluruh orang orang yang berada di mansionnya, untuk pergi berlibur mereka semua sangat senang dan bahagia ketika di ajak berlibur. Karena menurut Lauder kebahagiaan itu bukan dia berhura hura sendirian tetapi mengajak semua anggotanya untuk berhura hura bersama.

Rencananya dia pergi menggunakan pesawat pribadinya yang bermuat untuk 500 orang, dia juga bahkan mempunyai pilot pribadi dan Pramugari pribadi. Sungguh kekayaan Lauder sangat melimpah sekali.

Tidak hanya kaya dan cerdas dia juga sangat pandai berbagi dengan orang orang di sekeliling nya maupun luar lingkupnya, tidak heran juga jika banyak sekali orang yang mendoakan nya.

Di sana dia mengadakan rapat keluarga, 

Lauder memulai membuka suaranya, "Hari ini kita akan pergi berlibur ke luar negeri, karena kita belum pernah pergi bersama sama semua orang yang ingin ikut mari kita pergi dan saya tidak memaksa jika ada penolakan dari kalian, ada yang ingin bertanya?" Jelas Lauder sekaligus memberikan pertanyaan.

Lalu Bella Thessaly memberikan pertanyaan, "Sejak kapan kamu rencanain ini semua? Kenapa kamu gak ngebahas ini dulu sama aku?" Jawabnya dengan kesal.

"Ya aku mendadak saja,"

"Oke karena kamu mendadak aku juga akan memberikan jawaban yang mendadak, aku gak akan ikut! Byee," ucapnya sambil pergi.

Dengan begitu Lauder langsung berlalri mengejar istrinya lalu meminta maaf nya, dengan begitu Devano yang melihat sikap Lauder dia marah dan berkata, "Daddy tidak bagus jangan begitu! Daddy salah, seharusnya daddy meminta dulu persetujuan dari mommy! Daddy sudah membuat mommy badmood! Aku juga tidak mau ikut daddy," 

"Maafin daddy nak, daddy salah baik lah daddy tidak akan mengulang kesalahan ini lagi daddy janji, kamu mau maafin daddy?"

"Mau," kata Devano

Dengan wajah yang senang Lauder berkata, "Horee! Akhirnya," 

Dengan begitu Devano berkata, "Mau maafin daddy asal jika mommy memaafkan nya juga," 

Mendengar perkataan Devano Lauder kembali bersedih, dan dia juga mengejar Bella untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi nya, kesalahan yang sama.

Saat Lauder menemui Bella, Bella tidak ingin berbicara kepada Lauder, melihat sikap nya yang marah dia tidak berani membuka suaranya Lauder hanya ketakutan saja melihat Bella yang diam tidak berkata.

Dengan mengumpulkan nyali dan keberanian Lauder pun memulai pembicaraannya.

"Maaf kan aku istriku, aku mengakui kesalan ku aku memang salah terserah mu mau membuat hukuman apa untuk ku asal kamu memaafkan ku. Jika kamu marah Devano juga ikut ikutan marah kepadaku," 

"Bagus! Dia anak yang peduli kepada hatiku," 

Mendengar ucapan itu Lauder semakin merasa bersalah, "Iya kan aku minta maaf," kata Lauder.

"Ok," jawab Bella.

"Gak ikhlas ya?"

"Yes"

"Lebih baik aku menyapu seluruh ruangan yang ada di mansion ini, daripada mendengar perkataan singkat mu," 

"Yaudah sana,"

"Jika aku menyapu seluruh ruangan apakah kamu mau memaafkan ku?"

"Gak!"

"Terus mau kamu apa?? Aku harus apa?"

"Ayolah kamu ini, ingat tanggal apa salah nya sih sebel,"

"Ohhh maafkan aku yaa, selamat hari pernikahan ke 5 tahun, maafin aku wajar sih kamu marah aku yang salah,"

"Yaudah gapapa, yang penting kamu inget aja. Aku marah karena aku kira kamu berkumpul mau bahas soal hari pernikahan ke 5 tahun nyatanya kamu bahas liburan aku sebel,"

"Hehe ya maafin aku, kamu mau pesta seperti apa? Mau di mansion ini atau di luar negeri biar aku menyewa gedung di sana,"

"Aku hanya mau di mansion ini saja, dan setelah kita ngerayain hari pernikahan  aku harap kita berlibur dengan tenang tanpa ada masalah," 

"AMINN." Kata Lauder.

Lalu Lauder kembali lagi untuk membahas soal liburan, dan dia berkata.

"Hari ini kita tidak jadi berlibur karena hari ini hari pernikahan saya dan istri saya ke 5 tahun, jadi kita akan ada acara berpesta party. Saya harap kalian semua bisa mempersiap kan dan membereskannya lagi dengan baik dan benar. Oh iya satu lagi, setelah kita berpesta kita akan jadi untuk berlibur ke luar negeri. Untuk soal liburan nanti kita bahas lagi, bagaimana kalian paham apa maksud saya tadi?"

Dengan cepat dan serempak semua nya berkata, "Baik di mengerti, siap melaksanakan tugas,"

"Bagus." Kata Lauder.

Semuanya mulai mempersiapkan untuk acara nanti malam ada yang membagikan undangan, memasak, menyiapkan tempat yang akan di hias.

Mereka semua terlihat begitu kompak dan sangat serasi, mulai dari Poppy dan Maxs yang menyiapkan kartu undangan karena di sana mereka tinggal mencetak nya sendiri jadi sangat mudah untuk melakukan apapun.

Lalu Mayang yang begitu asik membuat balon bersama Devano. Alexs dan Aurora mereka meyiapkan meja dengan wajah yang kecut. Jika dilihat lihat mereka seperti orang yang akan tawuran.

Dengan begitu Aurora memulai pembicarannya, "Kamu kalo kerja yang ikhkas  dong, masa sebelah sini masih belum rapih," lalu Alexs menjawabnya, "Maaf ya nona karena saya tidak berbakat soal seperti ini," lalu Aurora menjawabnya lagi, "Kalo gak bisa tanya dong bagaimana caranya kalo gini terus jadi cape 2 kali kan aku harus merapikannya lagi, jadi setiap meja kamu pakai perekat di setiap pojok nya supaya tidak goyah," dengan begitu Alexs menjawab nya, "Okeh," singkat sekali.

Lauder di sana memantau semua persiapanya ternyata menurunya pekerjaan anak buah nya itu bagu bagus, mereka mampu bekerja sama dalam tim

Dia berkata, "Untuk kalian semua saya acungkan jempol untu kalian! Kerja kalian bagus kalian saya anggap seperti keluarga saya sendiri jadi jika di antara kalian berkhianat saya tidak sangat kecewa!"

Semua nya berkata, "Terimakasih tuan, tuan juga baik sekali kepada kami. Kami banyak sekali di bantu oleh tuan, dan kami tidak akan samapi berkhianat jika saya berkhianat lebih baik saya mati saja," ungkap dari salah satu anak buhanya.

Lalu Lauder berkata, "Terimakasih sebelumnya,"

"Sama sama"

Mereka semua kembali mengerjakan tugas nya yang hampir selesai, mereka terlihat lelah namun masih terus bersemangat dan undangan sudah semua nya terbagi dengan pas. Tinggal menunggu waktunya saja, acara akan di mulai pada pukul 20.00.

Hari sudah sore persiapan sudah 80% sudah siap tinggal semua anggota mansion mempersiapkan diri untuk mengganti baju seragam keluarga Lauder agar tidak sulit membedakan nantinya. Saat itu mereka semua sedang berdandan dengan cantik begitu elegant dan mewah sekali.

Dan waktu yang di tunggu tunggu sudah tiba, tepat pukul 20.00 malam semua tamu hampir sudah datang dan memberikan ucapa selamat kepada Lauder dan Bella Thessaly. Mereka berdua nampak serasi sekali, dan ditengah tengah mereka ada Devano yang menghiasi. Devano nampak tampan sekali meski usia dia masih balita.

Dengan begitu semua orang memberikan kado kepada mereka berdua dan saling memberikan ucapan dan doa semoga mereka tetap langgeng sampai maut mereka yang  memisahkan.

Acara di sana sangat banyak orang, dan tidak sedikit dari mereka adalah orang orang besar para pembisnis, Ceo, dan para pejabat. Mereka semua membawa pasangannya masing masing dan saling kompak serasi.

Acara di sana sedang berlangsung mereka yang membawa pasangan saling berdansa dan ada yang bernyanyi.

Tidak terasa ternyata hari sudah menunjukan pukul tengah malam namun acara masih berlangsung dan menyenangkan, Devano yang sudah menyerah tidak sanggup untuk membuka mata dia tertidur di kusri yang tadi tempat oranf tua nya duduk. Alexs yang melihat Devano sedang terlelap tidur dia angkat dan di pindahkan ke kamar nya. Di sana Alexs nampak menemani Devano yang sedang tidur.

Karena Alexs juga tak tahan menahan matanya akhirnya Alexs pun ikut tertidur dia tidur saling membelakangi pundaknya. Lauder yang mengetahui bahwa Alexs yang sudah memindahkan Devano dia langsung ke kamar nya Devano untuk mengecek keberadaanya.

Namun setelah dia tiba, ternyata Devano dan Alexs sedang tidur saling membelakangi Lauder yang melihat itu dia tertawa kecil karen takut mengganggu mereka.

2 hari kemudian sesudah acara pernikahan Lauder dan Bella berlangsung. Lauder langsung mengadakan acara yang tertunda yaitu liburan bersama orang orang yang ada di mansion dan orang tua nya Bella Thessaly juga dia ikut.

Di sana orang orang sangat senang dan bahagia, akhirnya Alexs mengajak Jack yang sedang sendirian di sana.

"Kamu mau ikut liburan bersama kami?"

"Wow liburan,"

"Iya kamu mau ikut?"

"Nampak nya asik ya,"

"Ya ya ya ya ya, jadi mau atau tidak?"

"Tidak."

"What? Why??"

"Tidak kenapa kenapa, aku hanya ingin sendirian saja,"

"Ha ha ha ha ha ha, aku tertawa panjang sekali ya, okeh jika kamu tidak mau ikut aku tidak memaksa,"

"Em em emm Alexs makasih ya,"

"Ha ha ha, okeh santai aja,"

Dengan begitu Alexs menemui Lauder dan semua orang yang di sana mereka sedang menyiapkan barang barang untuk di bawa ke pesawatnya. Lalu Akexs berkata.

"Kata Jack dia tidak mau ikut, dia hanya ingin di sini sendirian,"

"Ya udah biarkan saja, yang penting kita semua sudah mengajak dia untuk pergi."

Di perjalanan mereka melihat awan yang begitu indah mereka merasakannya dengan  senang dan bagaia hanya hari bahagia yang mereka dapatkan mereka berharap tidak ada  yang merusak kebahagiannya ini. Mereka semua sangat berterimakasih kepada Lauder, karena berkat dia mereka bisa menaiki kapal yang bagus dan liburan yang gratis dan mewah.

Setelah itu mereka sudah sampai di negara yang mereka tuju yaitu korea, di sana mereka banyak sekali bertemu dengan orang orang yang tampan dan cantik. Karena wajah mereka sudah menjadi ciri khas nya.

Para maid dan bodyguard nya mereka berselfie dan bersenang senang. Mereka makan makan di resoran yang mewah semua biaya di tanggung oleh bos nya yaitu Lauder.

Dalam masalah uang Lauder tidak pelit dan dalam pekerjaan jika membahas soal keuntungan dia sangat jeli dan teliti. Penghasilan dari bisnisnya sangat melejit, orang orang sangat banyak sekali yang ingin bergabung dengannya.

Namun semua itu di tolak oleh Lauder, jadi perusahaan yang dia miliki tidak ada campur tangan dengan orang lain. Murni hasil kerja kerasnya kecuali ada sedikit tambahan dari orang tuanya dulu.

Lauder berencana untuk berlibur di sana selama 3 hari mereka semua tidak menyia nyiakan waktu itu dengan percuma. Mereka memanfaatkan sebaik baiknya seperti mereka berselfie dengan aktor yang mereka impikan. Semua nya merengek meminta bantuan Lauder demi mereka yang ingin berfoto. Lauder yang baik dia pun menuruti ke inginannya, sontak mereka semua terkejut Popy perwakilan dari mereka berkata.

"Tuan terimakasih banyak,"

"Sama sama, tapi saya sedikit kecewa kepada kalian,"

"Kenapa tuan?"

"Kalian jauh jauh pergi ke korea memanfaat kan ingin berfoto dengan aktor favorit kalian, sedangkan dengan saya kalian belum pernah ada yang mau berfoto,"

"Ha ha ha ha ha ha ha," kewata dari Bella 

"Pantas dia semua tidak mau berfoto dengan mu, karena lihat lah dirimu dulu kamu tidak seakrab ini," sambung lagi Bella Thessaly.

"Kamu menertawai diriku, ha ha"

"Benar aku tertawa, Ha ha ha ha,"

"Maaf tuan jika boleh kami semua juga ingin berfoto dengan anda, itupun jika tuan mengizinkan," jelas Mayang.

Mereka semua sudah berfoto dan masing masing orang mendaoatkan 1 foto kebahagiaan mereka sangat di senangi oleh Lauder.

Akhirnya 3 hari sudah berlalu, mereka semua pulang kembali ke negaranya. Dan pulang ke Mansion milik Lauder, setibanya di sana Lauder dengan cepat pergi ke ruang bawah tanah untuk memastikan jika Jack tidak apa apa. 

Ternyata benar Jack masih hidup dia tidak apa apa, tidak lupa Lauder membawakan oleh oleh untuk Jack yaitu makanan dan pakaian di antara itu yang paling di sukai Jack adalah Syal nya.

Syal itu akan dia kenakan ketika dia tidur, dia tidak sadar bahwa dia memeluk Lauder dia berterimakasih sekali, bahkan dia tidak menyesal ketika dia sudah mencelakai Lauder. 

Dia pikir jika dia tidak mencelakai Lauder, pasti saat ini dia masih berbuat kejahatan nya. Setelah itu dia melepaskan pelukan nya dari Lauder, Lauder hanya tersenyum dan dia hanya berkata, "Tidak apa apa aku senang jika kamu juga senang," jelasnya Bella Thessayl bersyukur dia sudah selamat dan sampai di mansionnya lagi tanpa adanya kekurangan.

Tiba tiba saja Lauder di beri kejutan oleh semua anak buahnya, mereka memberikan sebuah jam tangan yang mewah harganya juga sangat mahal namun dengan berpatungan jam itu bisa terbeli dengan cash.

Lauder tidak menyangka bahwa dia akan mendapatkan hadiah dari orang orang yang berada di sekelilingnya, dengan ungkapan yang bahagia Lauder berterimakasih banyak.

Lalu anak buah Lauder juga tidak kalah senang, mereka sangat senang karena jam itu di pakai langsung oleh Lauder.

Tidak lama dari itu Devano datang dan dia berkata, "Daddy jam tangan nya baru? Bagus sekali," lalu Lauder menjawabnya "Iya daddy sangat suka ini pemberian dari mereka semua," lalu Devano membalasnya, "Kalian semua baik sekali terimakasih," dengan bergitu mereka berkata, "Sama sama tuan tampan,"

"Panggil aja aku Adik Devan, aku suka nama Devan karena itu panggilan khusus dari uncle Alexs aku sangat suka nama Devan,"

"Baik lah tuan Devan tampan,"

"Ha ha ha ha ha, aku lebih suka di panggil itu," kata Devano.

"Kamu ini ada ada aja," kata Lauder.

Setelah itu mereka semua pergi mengerjakan tugas nya lagi masing masing. Lalu Lauder pergi dengan Alexs untuk bekerja memantau perusahaan soal keuangannya. Kantor Lauder sangat besar dan mewah harta dia sangat banyak, ini semua berkat kerja kerasnya dia selama ini.

Aurora yang sedang sendirian dia hanya menatap kosong sebuah foto, foto itu adalah foto dia bersama seseorang yaitu mantan dia dulu. Dia berniat untuk membakar foto nya itu tersebut akhirnya foto itu sudah menjadi abu.

Related chapters

  • Devano Lauder   Chapter 10. Penyerangan

    Pada malam hari telah terjadi penembakan di bawah tanah. Jack adalah salah satu yang menjadi korban, ketika di datangi Jack sudah tidak sadarkan diri. Lauder dengan cepat menghubungi dokter pribadinya untuk melakukan operasi kepada Jack. Di sana Jack sudah banyak sekali mengeluarkan darah segarnya. Tiba tiba Jack sadar sebelum dia di operasi dia hanya berpesan, "Tuan saya minta untuk berhati hati sebelum semuanya terlambat karena semuanya akan di mulai pada detik ini," perkataan dia terpotong dan dia langsung tidak sadar. Lauder hanya bimbang tidak tentu untuk melakukan apapun, akhirnya dia hanya mengingat hanya 1 pesan yang dia ingat yaitu 'Harus berhati-hati' dia masih menunggu Jack yang sedang di operasi, Jack mengalami 3 tembakan sekaligus yaitu di bagian perut, dada, dan kaki. Sampai hari ini sudah 1 Minggu Jack belum sadarkan diri juga, Lauder meminta agar Jack di rawat di Mansion pribadinya saja. Agar terhindar dari orang orang jahat, dengan begitu Jack langsung saja

    Last Updated : 2021-09-04
  • Devano Lauder   Chapter 11. Kisah Yang Tidak di Harapkan

    Pada saat Lauder memasuki gudang di sana adalah tempat di kurungnya Jesica, dia ingin bertanya kepadanya namun Jesica tidak ingin menjawab pertanyaan dari Lauder. Jesica hanya ingin menjawab pertanyaan dari Aurora saja, dengan begitu Lauder meninggal kan Aurora sendirian. Lauder mencari Aurora untuk meminta bantuannya agar dia bisa menggali informasi lebih lanjut, saat ini Aurora menolak permintaan dari Lauder. Lauder juga memahaminya, dan dia tidak memaksakan Aurora untuk menanyakan nya sekarang. Dengan begitu Lauder hanya mengobrol saja dengan Alexs. Mereka berdua membahas soal Jesica namun mereka berdua tidak tahu apa hubungannya antara Lauder Jesica dan Aurora. Karena Maxs kesal kepada Aurora karena dia merasa bahwa dia sudah di bohongi oleh adikya. Dia berkata, "Kenapa kamu berbohong kepada kakak, kamu bilang di pekerjaan mu tidak ada masalah apa apa, tapi nyatanya ini apa?" Aurora pun menjawabnya, "Maaf kan Aurora ka, aku pikir masalah ini tidak a

    Last Updated : 2021-09-05
  • Devano Lauder   Chapter 12. Sementara

    Tinggal 2 hari lagi Lauder mendapatkan kabar dari Hanabi, dia ingin memanfaat kan waktu untuk bermain dengan Devano. Akhirnya dia berpikir untuk menjemput Bella Thessaly dan Devano. Dia menyuruh anak buah nya untuk mengantarkan istri dan anak nya ke Itali. Mengetahui Lauder menyuruhnya ke Itali dengan cepat dan semangat, Bella Thessaly membereskan keperluan dia dan Devano yang akan di bawanya. Pagi hari Aurora dan Alexs sudah terbangun dari tidurnya karena dia akan menepati janjinya pada saat mereka kalah. Pada saat Aurora pergi ke dapur ternyata Alexs sudah lebih awal bangunnya, dia kira Alexs tidak akan menepati janjinya. Dengan begitu Aurora pun menemui Alexs dan dia juga bergabung untuk membantunya, lebih tepat nya dia bertanggung jawab. Di sana mereka bukan nya memasak dengan damai namun saling melempari sayur satu sama lain. Mereka berdua di sana ribut dan bertengkar layak nya kucing dan tikus jika di film film seperti tom and jerry. Akhirnya ma

    Last Updated : 2021-09-06
  • Devano Lauder   Chapter 13. Emillio Terungkap

    Baru saja Hanabi menginap di mansionnya Lauder selama 2 hari dia mendapatkan kabar soal penelorran di rumahnya. Salah satu dari anak buahnya Hanabi ada yang meninggal. Dengan begitu Hanabi harus bertanggungjawab. Melihat keberaniannya Hanabi Maxs hanya mengaguminya dari jauh. Dengan begitu Hanabi berpamitan untuk pulang ke Lauder, "Laud aku harus pulang di rumah ku terjadi pembunuhan, korbannya adalah anak buah ku dia sekarang berada di Rumah sakit Italia," dengan begitu Lauder dan Alexs menjawabnya, "Urusanmu urusan kita juga," akhirnya mereka pergi ke rumah sakit untuk melihatnya dan menanyakan kronologisnya. Ternyata korban itu mengalami tembakan di bagian perutnya dan mendapatkan 1 tusukan di dadanya akhirnya dia meninggal. Kejadian itu setelah di lihat dari CCTV ternyata kiriman dari Emillio dia sepertinya ingin membalas dendam karena Jesica telah di kurung di mansionnya Lauder. Emillio juga tidak kalah teliti dalam permainan ini. Dia juga sangat lihai d

    Last Updated : 2021-09-07
  • Devano Lauder   Chapter 14. Orang Baru

    Setelah Lauder pulang ke mansionnya tidak terjadi apa apa, semua anak buahnya bekerja dengan baik. Setibanya di mansion Aurora langsung ke gudang melihat Jesica gadis bonekanya. "Halo gadis, sudah berapa lama ya kita gak ketemu?" "Basi!" "Ish ish ish kamu ini, kamu gak nyambut kedatangan ku?" "Najis!" "Wahh boneka ku perkataan mu begitu kejam!" "Jijik gua mendengar ocehan manusia bertanduk kaya lu! Aurora gak ada ahklak!" Jesica yang samgat marah. "Baik baik baik, gak papa gak papa karena suasana hatiku saat ini sedang bahagia aku akan sabar mendengar ocehan mu, ha ha ha ha," dengan begitu Aurora meninggalkan Jesica sendirian. Saat Aurora keluar dari gudang tiba tiba tangannya ditarik paksa oleh Alexs, dan Alexs membawa Aurora ke taman di sana mereka membahas soal janji Aurora. "Hey hey hey nona Aurora! Apakah kamu sudah lupa apa janjimu?" "Engga aku gak lupa, tapi perjanjian itu udah gak berlaku lagi ya

    Last Updated : 2021-09-08
  • Devano Lauder   Chapter 15. Keberhasilan Jesica

    Setelah satu permintaan dari Alexs sudah terselesaikan, Aurora sangat senang karena dia sudah menepati janjinya. Dengan begitu Aurora bertanya kepada Alexs. "Aku sudah menepati janji ku, sekarang aku minta kamu harus jalan dengan 1 perempuan yang kamu anggap kamu penting," kata Aurora. "Kenapa kamu menyuruhku begitu? Kamu tahukan aku tidak mempunyai perempuan? Apa aku harus mengajak jalan Jesica agar kamu senang?" "Ha ha ha, jika kamu ingin bersama Jesica kenapa tidak? Menurutku itu fine fine saja selagi kamu menginginkannya," "Ha ha ha jelas aku tidak menginginkannya," "Kamu jangan berbohong, kamu pasti punya kan satu orang perempuan saja yang kamu sukai?" Aurora dengan memaksanya bertanya kepada Alexs. Dengan begitu karena Alexs tidak tahan dengan paksaanya Aurora akhirnya dia memberi tahu, dan menceritakannya. "Baik baik nona aku akan memberi tahumu sekaligus sedikit bercerita," Ketika mendengar perkataan dari

    Last Updated : 2021-09-09
  • Devano Lauder   Chapter 16. Cemburu

    Pada pagi hari di hari Minggu, Franco orang kepercayaannya Emillio dia berencana meminta izin untuk pergi ke Pantheon, Pantheon merupakan sebuah kuil peninggalan kekaisaran Rimawi yang pada masa sekarang telah beralih fungsi menjadi gereja katolik Roma. Bangunan ini terletak di tepi alun-alun pusat Roma atau Piazza della Rotonda, berdekatan dengan Piazza Novona. Hala yang membuat Franco ingin berkunjung ke sana yang pertama karena selama dia bekerja sama dengan Emillio dia tidak pernah pergi mengunjungi bangunan yang ada di sana, pedahal bangunan itu sangat di sukai oleh orang-orang yang mengunjunginya. Yang menjadi ciri khas bangunan ini adalah tiang tiangnya yang tinggi di bagian teras, yang kemudian pada zaman sekarang banyak menginspirasi daripada desain untuk bangunan seperti perpustakaan, Universitas, bangunan tempat pemerintahan, dan sebagainya. Dengan begitu Franco sangat memaksa meminta izin kepasa Emillio. Di sisi lain Emillio juga menginginkan jika

    Last Updated : 2021-09-10
  • Devano Lauder   Chapter 17. Kecewa Berujung Dendam

    Seperti biasa Jesica pagi ini pergi bekerja karena sekarang dia sudah mempunyai tanggung jawabnya. Setelah dia sudah selesai dia langsung keluar ternyata teman kantornya yang bernama Amel dia sudah menunggunya. Lalu Jesica tersemyum senang, meski dia tinggal sendiri masih ada orang yang peduli kepadanya. Dengan begitu mereka berduapun pergi bersama, dan di perjalanan mereka saling bercanda ringan dan di sepanjang jalan mereka melihat jalan yang ramai, lalu Jesica bertanya kepada Amel. "Hai Amel, apakah kamu sudah lama menungguku?" tanya Jesica. Dengan begitu Amel menjawabnya, "Eumm lama gak ya? Haha enggak ko paling baru 5 menit-an," "Ohh syukurlah, aku kira sudah lama. Terimakasih ya, he he he." Amel menjawabnya, "Tenang aja kali, kamu ini sama ke siapa saja," Merekapun melanjutkan perjalanannya menuju kantor. Di sana tiba tiba banyak sekali orang yang berkumpul, ternyata setelah Jesica mencari tahu ternyata itu adalah Emillio dan Franc

    Last Updated : 2021-09-11

Latest chapter

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

  • Devano Lauder   Chapter 80. Berkumpul

    Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka

  • Devano Lauder   Chapter 79. Sadis

    "Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b

  • Devano Lauder   Chapter 78. Terbongkar

    Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek

DMCA.com Protection Status