Beranda / Thriller / Devano Lauder / Chapter 04. Penculikan Aurora

Share

Chapter 04. Penculikan Aurora

Penulis: Cindy rahma dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sampai saat ini Maxs belum menyadari jika Aurora tidak ada di sisinya, semalam Maxs tidur di tempat biasanya karena Lauder telah menginzin kannya untuk tinggal di sana lagi. Seperti biasa Maxs mengerjakan tugas yang di suruh oleh Lauder, pekerjaan Maxs tidak menentu kadang dia menjadi Bodyguard, Sopir, bahkan menjadi chef karena dia mempunyai bakat memasak yang lumayan enak. Dan sebelum kenal dengan Lauder pun ia pernah menajdi chef di resto yang terkenal.

Maxs sangat berbakat dalam memasak, Aurorapun adiknya sempat dia kalahkan soal masakannya. Maxs paling top jika dia memasak sampai sampai Lauder pernah mengangkatkan jempol untuk Maxs, waktu itu Maxs sangat senang sekali.

"Aku di mana? Kenapa tempat ini asing sekali bagiku? Aku ingin bertemu dengan kak Maxs," suara rintihan dari Aurora. Dan Aurora merasakan semua badannya sakit lemas dan tidak bertenaga.

Selang 15 menit kemudian, maid datang dan membawakan makanan dan minuman untuk Aurora. Maid tersebut tidak banyak bicara, hanya meminta Aurora makan, Aurora sempat menolak tetapi Maid itu memohon dan dia bilang, "Jika nona menolak makanan ini, kemungkinan saya akan di siksa oleh tuan,"

Mendengar kata Maid itu, Aurora pun memakan makanan nya dengan lahap. Karena sejak semalam dia belum memakan makanan apapun baru saja dia selesai memakai baju tiba tiba ada orang yang menusukan jarum suntik ke lehernya. Dan lehernya Aurora sekarang masih sakit, kepalanya masih pusing.

Setelah itu Aurora telah menghabiskan makanannya, lalu Maid itu datang lagi untuk memberikannya baju. Baju nya itu sangat bagus dan begitu cantik ketika di pakai oleh Aurora.

Lalu maid itu memuji Aurora, "Nona sangat cantik seperti model," lalu dia menjawab nya, "Terimakasih, memang dulu aku pernah menjadi model," Maid itu nampak sangat mengaguminya.

Setelah Maid itu selesai menjalankan tugas nya, ia kembali lagi ke luar dan melanjutkan pekerjaan yang lainnya. 

Setelah 2 jam Aurora hanya diam di kamar nya, ia sangat bosan. Jika dia bisa memilih dia mending diam di bawah tanah bersama kakak nya daripada di sini, ia tidak tahu kenapa ia di culik seperti ini. Hanya kesal dan bingung yang Aurora rasakan tidak ada rasa takut sedikitpun di dalam hatinya, selain cantik Aurora juga pandai dalam beladiri.

Beberapa lama kemudian, ada sosok pria misterius dia memakai jas berwarna hitam, semua yang ia kenakan berwarna hitam kecuali kulit ia berwarna putih. Ia menemui Aurora menatap dari jauh, Aurora tidak takut. Namun Aurora tidak tahu siapa laki laki itu ia sulit melihatnya karena memakai topeng, hanya kelihatan warna kulit tangannya saja.

Pria itu tidak mendekati Aurora ia hanya memandanginya dari jauh, mereka berdua hanya saling memandang satu sama lain. Beberapa menit kemudian pria tersebut pergi dan mengunci pintunya dari luar.

Sekitar pukul 02.00 siang, Maxs baru menyadari bahwa adik nya tidak ada. Bahkan sejak semalam mereka tidak bertemu lagi, kecemasan dan ke khawatiran begitu memuncak di dalam hati nya. Akhirnya dia memberi tahukan kepada Lauder.

"Maaf bos, saya sangat membutuhkan bantuan anda" kata Maxs.

"Ada apa Maxs? Dan tumben Aurora tidak bersama mu?" Kata Alexs.

Maxs menjawabnya "iya saya meminta bantuan tuan Lauder dan tuan Alexs untuk mencarikan adik saya," dia menangis tersedu sedu.

Lalu Alexs menjawab nya, "Sejak kapan adik mu meng hilang? Apakah waktu kita berpesta saat malam?" Lalu di jawab dengan singkat "Ya"

Lauder berpikir, apakah penculikan ini terjadi karena rencana orang yang ingin memfitnahnya gagal. Dan akhirnya dia membalaskan dengan menculik Auror. Apapun penyebab dan masalahnya dia tidak memperdulikannya yang terpenting dia bisa menemukan Aurora.

Salah satu Maid, ada yang mengetahui jika Aurora di bawa oleh seorang pria ia memakai mobil berwarna Silver. Mendengar perkataan itu Maxs terlihat sangat marah, dengan begitu Lauder meminta seseorang untuk melacak keberadaan Aurora namun Nihil, kecewa sudah Lauder dia tetap terus mencari jalan keluarnya.

Setelah itu dia tidak menyerah begitu saja, dia mempunyai kenalan yang banyak dia meminta bantuan para Detektif yang ternama.

Kata salah satu detektif ia berkata "Orang yang menculik Aurora sepertinya sudah lama mengincarnya, kemungkinan ia adalah rekan bisnis dia atau apa,"

Maxs hanya mengetahui adik nya pernah bekerja sebagai model, dan ia tidak pernah bercerita tentang hal hal yang janggal. Waktu ia bekerja tidak ada masalah apapun, setau nya dia bekerja dengan senang hati. Tidak ada paksaan dari seseorang, dan dia belum pernah bercerita ada orang yang ingin mencelakainya. 

Lalu Maxs berpikir mungkin Aurora tidak ingin dirinya mengetahui masalanya, dengan begitu Aurora menyimpan masalahnya sendiri. Semenjak dia bekerja dia juga tidak pernah membahas soal perasaanya lagi kepaďa Maxs.

Kasus ini bisa di laporkan ke pihak yang berwajib apabila sudah 1×24 jam. Mungkin besok pagi kakak nya Aurora akan datang ke kantor polisi untuk meminta bantuannya.

Lauder dan Alexs juga tidak tinggal diam, justru dia semakin berjaga jaga untuk melindungi keluarganya itu. Cepat atau lambat Bella pasti akan tahu Aurora menghilang. Karena bagaimana pun Aurora dan Bella sering bercanda ria saat Bella berada di Mansion nya.

Dareen adalah seorang salah satu Detektif kepercayaan Lauder. Ia akan bekerja dengan semaksimal mungkin, karena bagaimana pun keluarga Lauder telah banyak membantu keluarga Dareen. Jadi Dareen itu sahabat nya sejak dia masuk Sekolah Menengah Atas, SMA.

Aurora mulai berontak ia dengan teliti mencari celah untuk keluar, namun nihil. Tidak ada celah untuk ia keluar, namun ia mencoba untuk jalan lewat jendela kamar mandinya. Ia ingin mencoba turun kebawah namun, waktu dia sudah menyiapkan tali maid itu datang, dengan terkejut dia langsung kembali lagi ke tempat tidur nya. Di sana dia hanya berpura pura tidur.

"Maaf nona, ini makan sore nona dan ini ganti baju nya," kata maid itu.

"Buat apa aku ganti baju, seharian aku berdiam diri di sini otomatis baju ku masih bersih," jawaban pedas Aurora.

"Maaf nona, ini hanya perintah dan jika nona tidak ingin mengganti baju tidak apa apa asal makan saja makanan ini," ucapnya.

Awalnya dia tidak mau makan, tetapi melihat sup ayam yang hangat serta goreng kentang yang menggodanya ia tidak berpikir lagi langsung saja menyantap nya.

Dia berkata, "Pas banget hujan hujan gini makan yang hangat, aku di culik kok aku gak ngerasain kalo aku di culik ya. Tapi aku merindukan kakak ku Maxs," dengan ucapan begitu dia sedih.

Saat makanan nya habis, dia seketika mengingat nya "Kenapa hidangan makanan ini dari mulai pagi siang sore semuanya makanan kesukaan ku, apa ini kebetulan atau apa. Jangan jangan orang yang menculiku orang yang pernah dekat dengan ku?" Seribu pertanyaan menghantui pikiran nya.

Tiba tiba ada seseorang pria yang sama lalu dia mendekati Aurora, dia berkata.

"Kalo kamu LAKI! TUNJUKIN wajah asli kamu!" bentak Aurora.

Lalu pria itu membuka suara, "Nanti menunggu waktu yang tepat, suatu saat kau akan mengetahui. Tugas mu sekarang hanya diam saja di sini orang di sini akan memperlakukan mu seperti ratu," ucap nya.

"Ha ha ha apa kamu bilang? Aku di perlakukan sebagai ratu? Buta ya? Atau katarak? Jika aku di perlakukan seperti ratu pastinya aku tidak di kurung layak nya tahanan!! You understand?" Amarah nya mulai terpancing.

"Apa pun tanggapan mu, aku tidak memperdulikannya. Yang pasti kamu bagaikan tahanan yang diberi fasilitas mewah yang ku berikan tidak sebanding dengan sel tahanan!"

Lalu pria itu menghilang, dan pergi lalu mengunci lagi pintunya.

Karena suasana nya menjadi panas malam hari Aurora pergi ke kamar mandi untuk berendam di bathub. Dia sedang menyiapkan sabun nya lalu menunggu air nya penuh setelah penuh ia langsung saja berendam.

Namun dia tidak mengetahui jika ada seseorang yang datang, ketika maid mencari Aurora, Aurora sedang naik ke bathub lalu Aurora terkejut. Lalu ia memberikan umpatan Sial!

Dia berkata, "Apa kamu mengintip aku ya?" 

Lalu di balas nya, "T-tidak nona, saya hanya mencari nona ternyata sedang berendam. Saya hanya ingin mengantarkan makan malam nona itu saja," jelas maid itu.

"Baik jika kamu tidak berniat untuk mengintip aku, berarti kamu melihat aku kan?"

Jawaban polosnya, "Iya nona sedikit,"

"Sudah ku duga, Sial!!"

Lalu maid itu pergi untuk beristirahat. Selang beberapa menit Aurora keluar dari bathub nya, tidak di sangka di kursi kamar nya sudah ada pria yang memperhatikannya dari jauh. Di dalam hatinya dia banyak sekali umpatan umpatan yang kasar.

Pria itu hanya ingin memastikan jika makan malam nya Aurora di makan sampai habis. Tidak berniat untuk berbuat yang aneh aneh, lalu Aurora menyantap nya lagi sampai habis. Setelah habis pria itu pergi kembali, dan Aurora yang mengantuk pun dia tertidur dengan pulas dan begitu nyaman ketika di lihatnya.

Selama Aurora di kurung dia hanya mengingat bagaimana waktu itu di terror orang untuk melakukan kejahatan kepada tuannya sendiri. Ia mengingat berkhianat karena sudah berpihak kepada musuh, dia berpikir sangat bodoh kenapa dia mau untuk menyimpan jenazah di mansion Lauder.

Saat ini dia hanya ingin pulang, dan sesekali dia ingin sekali menghajar orang yang sudah menculiknya, menurut dia orang itu tidak asing baginya. Namun dia hanya mempunyai pemikiran yang buntu tidak tahu harus berbuat apa.

Ke esokan harinya, Maxs berangkat ke kantor polisi untuk melaporkan soal hilang nya Aurora adik perempuan satu satunya. Hanya Aurora yang ia punya saat ini, karena keluarganya berada di negara lain.

"Sudah hampir 2 hari saya tidak bertemu dengan adik saya pak, tolong carikan adik saya,"

"Coba kamu jelaskan seperti apa adik anda,"

Maxs pun menjelaskan nya kepada polisi dengan sangat rinci. Dan membuat keputusan untuk menunggu kabar nya nanti, dan Maxs pun di suruh untuk pulang saja dulu. Lalu Maxs mengucapkan terimakasih, dan ia pun pergi.

Seorang Det Dareen, menemui Lauder di Mansion nya ia memberikan sedikit kabar, bahwa Aurora berada di rumah seseorang, nama rumah itu bernama Rumah Labirin, ketika seseorang ingin pergi ke sana harus mengetahui rumus awalnya. Ketika kita salah menuju arah maka kita akan terus saja berputar di sana.

Jadi sebaiknya aku harus mempelajari soal rumah labirin itu, rumah labirin tidak sembarang orang yang membuatnya butuh pengetahuan yang sangat jenius. Salah satunya kita harus mengetahui siapa yang membuat rumah itu.

Dan sekalipun jika Aurora melarikan diri dia tidak akan bisa keluar rumah itu, karena setiap ruangan ada masing masing code rumus nya. Pembuatan rumah itu sangat mahal dan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Mendengar penjelasan itu, Maxs hanya diam dan dia hanya mempercayakan kepada keluarga Lauder. Di sisi lain dia sangat yakin pasti dia akan bertemu lagi dengan adik nya Aurora. Dia sangat merinduka Aurora, dia menyesal tidak menjaga nya saat acara itu berlangsung. Andaikan saja jika waktu itu Maxs ada di sisinya pasti dia akan bisa menjaganya.

Atau malah sebaliknya, bukan hanya Aurora yang di culik, tetapi Maxs dan Aurora juga di culik. Maxs sangat pusing mengahadapi kenyataanya ini, dia berdoa semoga adik semata wayangnya bisa selamat dan bisa kembali bersama sama lagi seperti dulu.

Dia masih mengingat di mana kejadian telah menimpa mereka berdua saat usia mereka mulai dewasa mereka berpisah untuk sementara, dulu dia dan Aurora tidak pernah bertemu. Bahkan saling memberi kabarpun tidak, dulu Maxs hanya menganggap dirinya hanya hidup sendiri.

Namun setelah adiknya sudah bersamanya, dia harus bersedih karena Adiknya di culik sesekali dia menangis karena dia telah gagal menjadi kakak. Dia bersumpah jika untuk menyelamatkan Aurora adalah nyawanya sendiri dia tidak akan tanggung tanggung untuk menyelamatkannya.

Saat Maxs sedang sendiri di taman maid Mayang menemui Maxs di sana mereka saling mengobrol dan tentunya Mayang memberikan semangat kepada Maxs di sana mereka saling berkomunikasi dengan baik dan menyenangkan, akhirnya Maxs bertanya kepada Mayang.

"Nama kamu Mayang?"

"Iya,"

"Boleh aku rubah sedikit namamu, biar menjadi lebih cantik gitu," kata Maxs.

"Boleh, emang kamu mau rubah namaku menjadi apa?" tanya Mayang.

"Jadi Sayang," senyuman dari Maxs.

Lalu di balas oleh Mayang, "Ha ha ha kamu ini ada ada saja,"

"Mayang kenapa kamu memilih bekerja di sini sebagai maid? Pedahal kamu seperti orang berpendidikan,"

"Aku ke sini hanya untuk menenangkan diri tidak masalah dengan pekerjaan ku yang sekarng, dulu aku menjadi polwan,"

"Wah kamu hebat sekali," puji Maxs

"Kamu juga hebat, bisa jadi Chef,"

"Ha ha ha ha ha ha ha, ada ada saja topik pembicaraan ini, makasih ya kamu udah mengisi malam ini dengan senyuman, yang awalnya kecut dan muram,"

"Iya sama sama, aku juga kasihan kepada adikmu harus mengalami penculikan seharusnya waktu berpesta dia itu bersenang senang, makan makan ini malah di culik," 

"Ha ha ha benar juga aku merindukan adiku, Aurora," dengan harapan yang sangat tinggi di dalam hatinya dia menginginkan adiknya kembali dengan selamat, seperti dulu tanpa adanya kekurangan.

Dengan begitu percakapan mereka berakhir, karena mereka menjalanlan tugasnya masing masing, maid Mayang menjaga Devano dan memberi makan.

Bab terkait

  • Devano Lauder   Chapter 05. Proses Penyelamatan Aurora

    Dareen menjelaskan secara rinci kepada semua orang yang berada di sana, ia menjelaskan mengenai rumah balok. Teori yang dia berikan membuat Lauder berpikir keras, Lauder masih bingung karena dia baru mengalami hal seperti ini. Di kehidupan sebelumnya dia tidak pernah mempunyai masalah berat. Ia hanya menyelesaikan masalah soal pekerjaannya saja. Menurut dia masalah penculikan ini lebih sulit di banding dengan pekerjaan nya menjadi CEO, karena tugas dia hanya memerintah dan memerintah. Dengan begitu hatinya merasa ada yang mengganjal. Tetapi dia tidak memperdulikannya, karena dia tidak pernah memakai apa kata hatinya. Berbeda dengan Alexs hati dan pikirannya selalu dia banding kan dan memilih mana yamg terbaik. Akhirnya dia selalu bergelut dengan isi otak dan hatinya, membuat dia menjadi kebingungan. Dengan begitu Dareen hanya meminta kepada Lauder untuk mempercayai nya saja. Dengan begitu menurutnya mempercayai Dareen bukan suatu masalah. Dia hanya setu

  • Devano Lauder   Chapter 06. Kembali ke Mansion

    Lauder memberi kabar kepada Alexs soal pekerjaan nya, namun tidak ada balasan dari Alexs. Lauder kira Alexs sedang sibuk saja, kenyataanya Alexs sedang terkurung di Rumah Labirin itu. Lalu Lauder memberi kabar kepada Bella Thessaly mengirim kan pesan bahwa dia baik baik saja, dan dia memberikan kabar bahwa hari ini dia tidak akan aktif karena sedang berada di dalam pesawat dia memberikan kejutan dia akan pulang hari ini. Bella Thessaly yang membaca pesan nya itu, dia senang dan memberi tahukan kepada anaknya Devano bahwa ayah nya akan pulang. Devano sangat senang dan dia hanya berkata, "Horee, Horee, Horee, Horee, Daddy come home," Devano yang senang ia berloncat loncat di kasur nya. Beberapa lama kemudian, Dareen datang dan memberikan kabar yang membuat Bella Thessaly syok. Ia berkata, "Waktu kami kemarin pergi ke rumah labirin, kami di kejutkan oleh banyak orang dan akhirnya kami berpencar, sekarang aku tidak mengetahui kabar Alexs dan Maxs," hanya berk

  • Devano Lauder   Chapter 07. Mencari Tahu

    Lauder yang sudah kembali dengan selamat, ia berbicara kepada adiknya Alexs bahwa ia sudah mengetahui samar samar siapa pelaku yang membuat dia celaka. Karena dia baru menyadari mungkin kejadian itu bukan kebetulan. Mungkin saja kejadian itu terjadi karena dia ingin membalaskan dendam kepadanya. Setelah Alexs berpikir sejenak dia merasa benar saja perkataan Lauder ada benar nya juga. Namun dia masih bingung kenapa yang terus di incar hanya kakak nya saja, tetapi dia tidak. Alexs pikir orang yang ingin balas dendam itu tidak mengetahui jika Alexs adalah salah satu anggota keluarganya, karena sejak dia berusia 5 tahun. Alexs tinggal di negara Korea karena dia ingin tinggal bersama pamannya, namun sejak pamannya meninggal dia kembali lagi tinggal bersama orang tuanya lagi waktu dulu. Setelah itu Alexs bertanya kepada Lauder, "Kamu tahu dari mana, jika orang yang kamu sangka dia adalah benar benar orang yang mencelakai mu," jelasnya. Lalu Lauder m

  • Devano Lauder   Chapter 08. Keberuntungan Jack

    Dari pengakuan Jack, pada saat dia di hipnotis ternyata Jack memang sering melakukan kejahatan yang di bayar termasuk juga ketika mencelakai Lauder. Akhirnya dia di kurung di ruang bawah tanah agar dia tidak bisa kabur, menurut Jack dia tidak bermasalah jika dirinya di kurung. Dia pikir lebih sulit hidup di luar, dia harus bekerja untuk memenuhi hidupnya. Karena dia sudah menjadi pecandu pengangguran jadi dia tidak bisa untuk bekerja bawaannya malasa dan malas. Akhirnya Jack di kurung, dan dia hanya tinggal sendiri. Setiap pagi siang sore dia di beri makan dan di antarkan oleh maid yang berada di sana, ketika Alexs dan Aurora menjenguk Jack. Jack hanya berkata, "Terimakasih banyak berkat mu aku jadi tidak susah untuk mencari makan dan untuk memenuhi kehidupanku, yang lebih baiknya lagi di luar sana aku tidak mencelakai orang orang lagi," jelas nya dengan perkataan yang jujur. Lalu Aurora dan Alexs saling beratatapan seketika, yang ada dalam pikiran mereka ber

  • Devano Lauder   Chapter 09. Happy

    Hari ini, hari Minggu keluarga Lauder mengdakan acara untuk liburan keluarga semua keluarga Lauder pergi ke luar negeri untuk menyenangkan hati keluarganya. Lauder mengajak seluruh orang orang yang berada di mansionnya, untuk pergi berlibur mereka semua sangat senang dan bahagia ketika di ajak berlibur. Karena menurut Lauder kebahagiaan itu bukan dia berhura hura sendirian tetapi mengajak semua anggotanya untuk berhura hura bersama. Rencananya dia pergi menggunakan pesawat pribadinya yang bermuat untuk 500 orang, dia juga bahkan mempunyai pilot pribadi dan Pramugari pribadi. Sungguh kekayaan Lauder sangat melimpah sekali. Tidak hanya kaya dan cerdas dia juga sangat pandai berbagi dengan orang orang di sekeliling nya maupun luar lingkupnya, tidak heran juga jika banyak sekali orang yang mendoakan nya. Di sana dia mengadakan rapat keluarga, Lauder memulai membuka suaranya, "Hari ini kita akan pergi berlibur ke luar neg

  • Devano Lauder   Chapter 10. Penyerangan

    Pada malam hari telah terjadi penembakan di bawah tanah. Jack adalah salah satu yang menjadi korban, ketika di datangi Jack sudah tidak sadarkan diri. Lauder dengan cepat menghubungi dokter pribadinya untuk melakukan operasi kepada Jack. Di sana Jack sudah banyak sekali mengeluarkan darah segarnya. Tiba tiba Jack sadar sebelum dia di operasi dia hanya berpesan, "Tuan saya minta untuk berhati hati sebelum semuanya terlambat karena semuanya akan di mulai pada detik ini," perkataan dia terpotong dan dia langsung tidak sadar. Lauder hanya bimbang tidak tentu untuk melakukan apapun, akhirnya dia hanya mengingat hanya 1 pesan yang dia ingat yaitu 'Harus berhati-hati' dia masih menunggu Jack yang sedang di operasi, Jack mengalami 3 tembakan sekaligus yaitu di bagian perut, dada, dan kaki. Sampai hari ini sudah 1 Minggu Jack belum sadarkan diri juga, Lauder meminta agar Jack di rawat di Mansion pribadinya saja. Agar terhindar dari orang orang jahat, dengan begitu Jack langsung saja

  • Devano Lauder   Chapter 11. Kisah Yang Tidak di Harapkan

    Pada saat Lauder memasuki gudang di sana adalah tempat di kurungnya Jesica, dia ingin bertanya kepadanya namun Jesica tidak ingin menjawab pertanyaan dari Lauder. Jesica hanya ingin menjawab pertanyaan dari Aurora saja, dengan begitu Lauder meninggal kan Aurora sendirian. Lauder mencari Aurora untuk meminta bantuannya agar dia bisa menggali informasi lebih lanjut, saat ini Aurora menolak permintaan dari Lauder. Lauder juga memahaminya, dan dia tidak memaksakan Aurora untuk menanyakan nya sekarang. Dengan begitu Lauder hanya mengobrol saja dengan Alexs. Mereka berdua membahas soal Jesica namun mereka berdua tidak tahu apa hubungannya antara Lauder Jesica dan Aurora. Karena Maxs kesal kepada Aurora karena dia merasa bahwa dia sudah di bohongi oleh adikya. Dia berkata, "Kenapa kamu berbohong kepada kakak, kamu bilang di pekerjaan mu tidak ada masalah apa apa, tapi nyatanya ini apa?" Aurora pun menjawabnya, "Maaf kan Aurora ka, aku pikir masalah ini tidak a

  • Devano Lauder   Chapter 12. Sementara

    Tinggal 2 hari lagi Lauder mendapatkan kabar dari Hanabi, dia ingin memanfaat kan waktu untuk bermain dengan Devano. Akhirnya dia berpikir untuk menjemput Bella Thessaly dan Devano. Dia menyuruh anak buah nya untuk mengantarkan istri dan anak nya ke Itali. Mengetahui Lauder menyuruhnya ke Itali dengan cepat dan semangat, Bella Thessaly membereskan keperluan dia dan Devano yang akan di bawanya. Pagi hari Aurora dan Alexs sudah terbangun dari tidurnya karena dia akan menepati janjinya pada saat mereka kalah. Pada saat Aurora pergi ke dapur ternyata Alexs sudah lebih awal bangunnya, dia kira Alexs tidak akan menepati janjinya. Dengan begitu Aurora pun menemui Alexs dan dia juga bergabung untuk membantunya, lebih tepat nya dia bertanggung jawab. Di sana mereka bukan nya memasak dengan damai namun saling melempari sayur satu sama lain. Mereka berdua di sana ribut dan bertengkar layak nya kucing dan tikus jika di film film seperti tom and jerry. Akhirnya ma

Bab terbaru

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

  • Devano Lauder   Chapter 80. Berkumpul

    Tanpa di sadari Anton dan Caramel saat ini sedang diambang kematian, keadannya yang begitu kritis mereka berdua mengalami koma. Saat ini yang menemani Anton ialah ibunya dan adik perempuannya. Sedangkan Caramel di tunggu oleh orang-orang Devano, terkadang Devano juga menjenguk Caramel ketika pekerjaannya sudah selesai. Keesokan paginya Devano berinisiatif untuk pergi ke taman, tempat di mana Caramel tertembak oleh sosok pria yang sudah maju tua. Devano tidak melihat jelas karena dia langsung panik, dan langsung membawa Caramel ke rumah sakit. Saat Devano pergi ke taman, dia mengamati ternyata tempat pada saat dia memparkirkan mobil ternyata ada kamera CCTV, dengan cepat Devano langsung menghampiri penjaga taman itu untuk mengecek keadaan saat Caramel tertembak. "Pak maaf, bolehkah saya melihat CCTV pada saat kejadian seorang perempuan yang tertembak? Dia adalah teman saya, kondisinya saat ini dia koma." "Ah iya sebenarnya saya sedang mencari Anda. Saya ingin melaporkan orang itu, ka

  • Devano Lauder   Chapter 79. Sadis

    "Ayah ibu, Caramel pergi ya." "Hati-hati, ibu akan selalu merindukanmu." "See you." "Kenapa see you, nanti juga bakal bertemu lagi." ucap Devano. "Biarin aku maunya see you." "Ya sudah hati-hati saja." ucap orang tuanya Caramel. Saat di perjalanan, "Devan setelah sekian lama baru kali ini lagi aku berduaan denganmu." "Ha ha ha, iya. Mungkin aturan waktunya sekarang kita di pertemukan kembali." "Memang unik ya, pertemuan kita tidak direncanakan dan perpisahan kita dulu juga tidak direncanakan, itu semua sudah menjadi bagian dari alur cerita kita." ucap Caramel. "Kita sebagai makhluk sosial hanya bisa menjalani, menikmati, dan bertahan dengan semua yang menjadi catatan takdir ini." "Benar sekali, Caramel yang sedang saat ini bersama denganku Caramel versi dewasa. Tidak seperti dulu, Caramel suka caper, marah-marah tidak jelas. Dan akhirnya kamu yang mengajarkanku bagaimana berteman dengan baik, kamu yang sudah mengubah semua perilaku dan sikapku yang dulunya dingin." "Tidak, b

  • Devano Lauder   Chapter 78. Terbongkar

    Maksud dari Devano mengajak Emillio, dan Jack ke pegunungan bukan hanya untuk menjenguk Lauder namun Devano akan memberikan informasi yang sudah Caramel berikan kepadanya. Saat itu juga Devano berterimakasih banyak kepada Caramel, karena informasi tersebut sangat penting dan berarti. "Devano tumben sekali kamu mengajak kami ke pegunungan menemui ayahmu." "Jika kalian nanti berdua mengetahui apa maksud aku membawa kalian kemari, kalian harus berjanji akan mengikuti arahanku apapun yang terjadi harus kalian ingat!" "Baik-baik Devano, kami akan menurutinya." "Bagus-bagus sekali, paman-pamanku kompak sekali, HAHA." "Ya" ucap singkat. Akhirnya mereka berdua sudah samapi di pegunungan, dan mereka langsung saja masuk ke rumahnya Lauder. Namun saat mereka masuk Lauder tidak ada di ruang tamu, kamar, atau di halaman belakang tempat favoritenya juga tidak, ada. "Lhaa ayahku kemana?" tanya Devano. "Mungkin lagi sibuk Vano," ucap Jack. "Sibuk apaan, ayahku udah lama sekali tidak punya pek

DMCA.com Protection Status