Share

Bab 7: Bayangan Terakhir

Pagi hari, suasana di kantor polisi terasa lebih tegang dari biasanya.Dimas memasuki ruangannya dengan tekad baru setelah mendapatkan informasi penting dari Bobby Santosa mengenai Johan Hartono. Tim harus segera memanfaatkan petunjuk ini untuk melanjutkan penyelidikan mereka.

Dina dan Rizal sudah berada di kantor lebih awal. Dina terlihat sibuk dengan hasil analisis forensik terbaru, sementara Rizal sedang memeriksa laporan terkait Johan Hartono.

“Pagi, tim,” sapa Dimas sambil duduk di mejanya. “Apa kabar pagi ini?”

Dina mengangkat kepala dari berkasnya. “Pagi, Dimas. Aku sudah mengumpulkan informasi terbaru tentang Johan. Sepertinya dia memiliki beberapa catatan kriminal serius.”

Dimas menatap berkas yang diserahkan Dina. “Apa yang kamu temukan?”

Dina menjelaskan, “Johan terlibat dalam beberapa kasus kekerasan dan kejahatan terorganisir. Dia dikenal sebagai sosok yang sangat berbahaya dan tidak segan untuk menggunakan kekerasan.”

Rizal menambahkan, “Aku juga menemukan informasi tentang tempat tinggalnya. Dia tinggal di sebuah rumah di pinggiran kota yang tampaknya menjadi pusat aktivitasnya. Kita mungkin perlu menyelidiki lokasi tersebut lebih lanjut.”

Dimas berpikir sejenak. “Baiklah, mari kita buat rencana untuk mengunjungi rumah Johan. Kita perlu mencari tahu apakah dia benar-benar terlibat dalam kasus Daniel Widodo dan apakah ada bukti yang bisa kita temukan.”

Tim bersiap-siap untuk melakukan penyelidikan lapangan. Mereka membawa peralatan yang diperlukan dan memeriksa rencana penyelidikan mereka sebelum berangkat. Ketika mereka tiba di lokasi rumah Johan Hartono, suasana di sekitar rumah itu terasa suram dan penuh ketegangan.

Mereka memasuki area dengan hati-hati, memastikan untuk tidak menarik perhatian. Rumah Johan tampak sepi dan tidak terawat. Dimas memimpin jalan menuju pintu depan dan mengetuk dengan lembut. Tidak ada jawaban. Dia mencoba lagi, lebih keras kali ini.

Setelah beberapa menit, pintu terbuka dengan perlahan, dan seorang pria bertubuh kekar dengan tatapan mencurigakan muncul di ambang pintu. “Siapa kalian?” tanya pria itu dengan suara kasar.

Dimas memperkenalkan diri. “Kami dari biro penyelidik. Kami mencari Johan Hartono. Apakah dia ada di sini?”

Pria itu memandang mereka dengan tajam dan lalu mengangguk. “Dia sedang di dalam. Ikuti aku.”

Mereka diantar ke dalam rumah, di mana mereka menemukan Johan Hartono sedang duduk di ruang tamu. Johan menatap mereka dengan ekspresi tidak senang. “Apa yang kalian inginkan?”

Dimas berusaha tenang dan memperkenalkan diri. “Kami sedang menyelidiki kasus kematian Daniel Widodo. Nama Anda muncul dalam penyelidikan kami, dan kami ingin bertanya tentang keterlibatan Anda.”

Johan menyandarkan diri ke kursinya dan mendengus. “Aku tidak tahu apa-apa tentang kematian Daniel Widodo. Aku tidak terlibat dalam kasus itu.”

Dimas mencoba pendekatan lain. “Kami memeriksa latar belakang Anda dan menemukan beberapa petunjuk yang menghubungkan Anda dengan Syndicate Hitam. Jika Anda tahu sesuatu tentang kasus ini atau bisa memberi kami informasi tentang siapa yang terlibat, ini bisa membantu Anda juga.”

Johan terlihat semakin gelisah. “Aku sudah menjauh dari Syndicate Hitam. Aku tidak ingin terlibat dalam masalah mereka lagi. Jika kalian mencari informasi, tanyakan pada orang lain.”

Dimas tidak puas dengan jawaban Johan. “Jika Anda tidak terlibat, mungkin Anda bisa membantu kami dengan memberikan nama-nama orang yang mungkin terlibat. Ini bisa membantu kami menyelesaikan kasus ini.”

Johan berpikir sejenak, lalu menghela napas. “Baiklah, ada satu nama yang mungkin bisa membantu kalian. Rudi Santoso, salah satu anggota lama Syndicate Hitam. Dia sering terlibat dalam kasus-kasus kekerasan dan mungkin tahu lebih banyak tentang kasus ini.”

Dimas mencatat nama Rudi Santoso dengan cepat. “Terima kasih atas informasinya, Johan. Kami akan menyelidiki lebih lanjut tentang Rudi.”

Setelah pertemuan dengan Johan, tim kembali ke kantor dengan petunjuk baru. Mereka memutuskan untuk memeriksa informasi tentang Rudi Santoso dan mencari tahu apakah dia memiliki keterkaitan dengan kasus Daniel Widodo.

Di kantor, Dimas dan tim memulai penyelidikan tentang Rudi Santoso. Mereka mencari informasi tentang tempat tinggal dan aktivitas Rudi, serta mencoba mencari tahu apakah ada catatan kriminal terkait dengannya.

“Rudi Santoso adalah nama yang perlu kita perhatikan,” kata Dimas. “Kita harus menemukan di mana dia berada dan mencari tahu apakah dia terlibat dalam kasus ini.”

Dina mengangguk. “Aku akan memeriksa lebih lanjut tentang Rudi dan mencari tahu apakah ada informasi tambahan yang bisa membantu kita.”

Rizal membuka beberapa dokumen tambahan. “Aku juga akan mencari laporan atau catatan lain tentang aktivitas Rudi. Kita harus memastikan bahwa kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang siapa dia dan bagaimana dia terhubung dengan kasus ini.”

Sebelum beranjak, Dimas mengingatkan tim untuk tetap waspada. “Kita harus terus berhati-hati dan memastikan bahwa kita tidak melewatkan petunjuk penting. Kadang-kadang, informasi yang tampaknya kecil bisa menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran.”

Malam hari, Dimas merasa bahwa mereka semakin dekat untuk mengungkap misteri ini. Namun, dia juga menyadari bahwa mereka harus menghadapi risiko dan bahaya yang semakin meningkat. Setiap langkah baru membawa mereka lebih dekat pada kebenaran, tetapi juga semakin dekat pada bahaya yang mungkin mengancam.

Dengan tekad dan semangat yang tak tergoyahkan, Dimas melanjutkan penyelidikan, yakin bahwa setiap petunjuk baru akan membawa mereka lebih dekat pada jawaban yang dicari.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status