Share

Bab 42 Dikira munafik

Amar merasa dirinya tak ada harga diri sebagai kepala rumah tangga di rumah itu. Pasalnya, seharian ini, dari kedua isterinya tak ada yang menganggapnya ada.

Amar merasa kesepian. la bingun harus masuk ke kamar siapa. Salma ataukah Ayu. Saat ini, ia hanya duduk melamun di sofa ruang tamu. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Matanya sudah mulai memberat, tapi ia belum bisa memutuskan akan tidur dimana.

"Kayanya tidur di kamar Ayu lebih baik untuk saat ini. Siapa tahu, Salma masih marah gara-gara kejadian sore tadi."

Setelah memutuskan akan tidur di kamar Ayu, Amar pun bangkit dari duduknya. Perutnya masih sedikit lapar karena sore tadi hanya makan sedikit nasi sisa pagi hari dan satu butir telor yang diceplok oleh Ayu. Itupun rasanya keasinan karena Ayu terlalu banyak menaburkan garam.

"Yu, aku mau tidur disini, ya?" tanya Amar seraya mengetuk pintu kamar Ayu. Namun, beberapa kali ia mengetuk, tak ada jawaban dari dalam.

"Masa Ayu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status