Share

144. Cantik Sekali

"Ya ampun aku geli mendengar panggilan mesra mu,  Dinda dan kanda." Lena tertawa.

"Bila kau banyak bicara, aku tidak jadi beli," ancam Iswandi.

"Baiklah." Lena memegang bibirnya seakan dirinya sedang menutup resleting mulutnya.

"Kanda ini bajunya mahal-mahal, aku ambil satu saja, atau 2 juga tidak apa-apa," ucap Lala. Lala yang sudah berpengalaman bekerja di toko sangat memahami seperti apa sikap wanita yang saat ini ada di depannya. Wanita itu berusaha merayu pelanggannya agar mau membeli koleksi busana di butiknya.

"Tidak apa-apa Dinda, kita ambil semua. Nanti kita butuh banyak baju untuk acara-acara dan sebagainya." Iswandi tersenyum.

Lala hanya diam dan menganggukkan kepalanya.

"Yang ini dicoba ya." Lena memberikan gaun berwarna merah.

"Iya," jawab Lala yang mengambil gaun tersebut dan kemudian mencobanya di kamar pas.

Lala memandang dirinya dari pantulan cermin. Gaun berwarna merah yang dipakainya begitu melekat sempu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status