Share

148. Salah Paham

Iswandi menceritakan hal ini kepada Lala, agar Lala tidak salah paham.

Iswandi menghentikan mobilnya di depan halaman rumah Lala. Ia turun dari dalam mobil dan mengantarkan Lala hingga sampai ke depan pintu rumahnya.

"Apa kanda mau masuk, minum dulu?" tanya Lala.

Iswandi tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Ini sudah malam Dinda, sudah tidak jam bertemu lagi. Kanda langsung pulang saja. Dinda masuk ke dalam rumah, kunci pintu," perinta Iswandi.

Lala tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Doakan supaya Lala bisa diterima," ucapnya.

"Iya, pasti didoakan."  Iswandi mengeluarkan kotak kecil dari dalam saku celananya. Ia kemudian membuka kotak tersebut. "Dinda ini dipakai ya, ingat ini tanda bukti dinda sudah punya kanda sekarang. Jangan genit-genit bila ketemu sama cowok.” Iswandi mengambil tangan Lala, ia memasukkan cincin ke jari manis milik Lala.

Lala tersenyum ketika melihat cincin berlian yang kini melingkar di jari manisnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status