Share

Yang Tak Terelakkan

Nyeri yang mulai berkurang membuatku bisa sedikit lebih leluasa bergerak. Meski untuk berjalan menuju pelatar pun masih harus dibantu, setidaknya sudah tak terlalu bergantung dengan Kak Yuni saja.

Aku sengaja memposisikan kedua kaki menjuntai ke bawah pelatar. Kak Yuni sendiri sesekali meraih ponselnya untuk membalas pesan yang masuk kemudian kembali mengajakku berbicara.

Walau sekadar menjadi istri kedua, dia tampak begitu ceria saat menceritakan janji-janji Kak Anto yang akan membelikan rumah lengkap dengan isinya. Mengingat cerita bahwa sepeda motor yang dipakai pun lebih dari sebagiannya adalah uang pemberian dari Kak Anto, rasanya janji-janji itu pun bisa sedikit kupercaya.

Seringkali, cinta yang dibaluti kemewahan itu memang terlihat lebih menggiurkan.

Aku hanya terus tersenyum sekaligus melangitkan doa-doa baik untuk wanita yang terlihat seperti kekanak-kanakan meski sudah tak lagi sebagai seorang remaja itu. Pun dengan harap bahwa akan ada pula do

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status