Share

Pria Yang Dirayakan

Penulis: Gelukkid
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Karena Angga habis jatuh sakit dari penyakit yang mengerikannya, maka mau tidak mau Haira menuruti semua keinginan anaknya hari ini. Keinginan Angga adalah setelah dari rumah sakit, dia ingin pergi menemui April.

Sedangkan Haira dari tadi tidak bicara dengan Angga atau siapapun bukan karena marah. Melainkan dia berpikir bahwa dirinya sangatlah bodoh sampai tidak menyadari bahwa Angga menyukai April, dan perasaan April juga terlihat sama.

“Hah, semuanya jadi rumit. Bagaimana aku menjelaskan pada tunangannya?” batin Haira. Dagunya terus dia topang, w;aaupun sebenarnya yang berat adalh kepala.

Haira melihat anaknya yang tengah menatap jendela pesawat. Dapat dipastikan tatapan mata itu adalah tatapan rindu. Senyumnya, Haira baru kali ini dapat melihat anaknya tersenyum seperti itu.

“Saat Angga masih kecil, senyum itu menandakan bahwa dia sedang menanti hal bahagia. Ternyata seperti itu perasaanmu, Nak,” batinnya lagi.

Lalu Haira menatap kepada pria berjanggut di sebelahnya. Dia juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pilihlah Wanita Untuk Pendamping Hidup

    Akhirnya, kabar baik yang ditunggu datang juga. Perasaan putus asa April yang berpikir bahwa Angga akan meninggalkannya itu telah sirna. Tidak ada yang mati, mereka berkumpul kembali. Walaupun masa sulit masih harus dihadapi setelah ini. “Rumah ini terlihat nyaman, ya. Sayang sekali jika ditinggali oleh Angga sendirian. Semoga suatu saat ada wanita yang mau menemaninya, bersama anak-anak yang tumbuh di rumah megah ini,” celetuk Haira sambil menatap dan mengetuk-ngetuk interior di dalamnya. April memandangnya dengan pilu. Dia tahu kemana arah Haira mengatakannya. Tapi April sudah berjanji, bahwa dia tidak akan serakah. “Ibu—”“April, maukah kamu memasak denganku? Karena Angga ingin makan sesuatu masakan Ibunya tadi. Alangkah baiknya jika kamu emnemani Ibu untuk memasaknya,” pinta Haira. Haira bahkan memotong pembicaraan Angga, sebelum Angga berkata lebih jauh lagi mengenai hal ini. “Dasar, kenapa dia tega sekali?” batin Janu. Sejak Angga masih kecil, janu adalah orang tua yang ti

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Aku Ingin Pesta Yang Meriah

    “Sekretaris, eh maaf! CEO—”“Panggil saja aku seperti biasa. Aku ini hanya sementara duduk disini,” kata Zayn kepada rekan kerja, divisi finance. “Baiklah, Sekretaris Zayn. Benarkah Pak Angga sudah sembuh? Haruskah kami divisi Finance membesuknya?” “Sekretaris Zayn, Divisi IT bilang mereka ingin menjenguk Pak Angga. Apakah Anda bisa mengatur jadwalnya?” “Sekretaris Zayn—”“Apa?! Mau membesuk Pak Angga? Sekretaris sementara adalah April sekarang. Laporan seperti itu harusnya tanyakan saja pada April. April, bagaimana? Sepertinya ada divisi lain lagi yang akan bertanya.”KRIEET! Semua orang yang ada di dalam ruangan CEO itu memutar kepalanya bersamaan, melihat ke arah pria berkacamata kotak dan culun itu.“Eh? Kenapa tiba-tiba aku merasakan energi negatif yang mengintimidasi disini?” batinnya sambil menelan ludahnya sendiri dengan kasar. “Pak Budi ada apa?” tanya Angga dengan tatapan yang hangat. Ya, setidaknya April lebih positif dari semua orang. “I-ini Sekretaris April, saya

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Ungkapan Yang Tertunda

    Perayaan kedatangan Angga pun dimula! Ini sudah malam, jadi lampu yang menyorot tampak lebih indah untuk dilihat. Selain itu, Orang yang menjadi bintang utama sudah ada disini. Angga datang dengan wajah yang fresh dan setelan pakaian formalnya. Meskipun begitu, Angga memperingati semua karyawannya agar tidak kaku, karena ini tidak sedang bekerja. "Selamat datang kembali, Pak. Mari, masuk ke dalam," tutur Zayn. Angga mengikuti arahan Zayn sambil membenarkan kancing jas hitamnya. Semua wanita dan pria melihat ke pusat bintang tersebut. Angga seperti Manusia manekin yang berjalan. Tampan sekali. Semua orang menyambutnya. Salam demi salam Angga jawab tanpa terlewatkan. Melelahkan, tapi tidak ada yang tidak terkejut melihat perubahan CEO satu ini. Karena dulu, dia adalah CEO yang sedikit angkuh. Mereka pikir, penyakit kanker mengubah kepribadiannya sedikit demi sedikit. Angga naik ke podium yang telah disiapkan. "Semuanya, terima kasih karena telah menunggu saya. Seperti biasa bahwa

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Panggilan Darurat

    Sementara April, di tengah-tengah acara pesta penyambutan Angga, April memilih untuk pulang lebih awal bersama Leo. Karena Camilla yang sedang kritis dinyatakan sudah sembuh dan boleh pulang hari ini. Ya, sejak Camilla sakit, April baru menjenguknya satu kali. Jadi setidaknya dia harus menemuinya satu kali atau lebih, bukan? sebelum rencananya berlanjut. Tapi salahnya April, dia hanya meminta izin kepada Zayn saja. Tanpa memperhitungkan resikonya dari pria tersebut. “Kalau begitu, ayo masuk mobilku,” kata Leo sambil mempersilahkan wanita cantik ini masuk. Namun jahatnya seorang Leo, dia malah memanfaatkan momen ini untuk lebih dekat dengan April. Tidak sepenuhnya untuk menemui istrinya itu. Tapi kali ini, April cukup serius untuk menemui Camilla. Dia menginginkan rencana ini berlanjut. Tiba mereka di Rumah Sakit tempat Camilla dirawat. Mirisnya, belum ada siapa-siapa disana. Wanita dengan rambut lepek itu hanya bisa menatap kosong jendela yang memamerkan keindahan kota. Tatapan pe

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Gadis Yang Kabur, Perlu Diberi Hukuman Kecil

    Angga sudah menemukan April yang sedang meminum susu stroberi di pinggir jalan. Senyum Angga terangkat naik begitu melihat gadis yang kabur di malam pesta penyambutannya. Tentu saja, Angga pikir bahwa dia harus memberikan hukuman kecil. “Hah, kau akhirnya datang juga rupanya,” kata April lalu naik ke dalam mobil itu. April menatap setiap kursi, takut jika ada Mawar yang berada disana. Namun, semuanya aman.“Kamu mencari apa, sih? Pria tampan yang mencintaimu disini, lho. Duduk dan berpegangan dengan benar, ya. Karena aku akan membawamu dengan kecepatan diatas rata-rata,” ungkapnya. Angga menancap gas kendaraan roda empat itu dengan keras, dan jantung April pun rasanya seperti terbang hampir meninggalkan tubuhnya. Gila! Angga benar-benar kurang ajar, pikir April. “Aish! Aku mau rasanya mau muntah. Kenapa kamu melaju mobil secepat ini? Terlebih kamu baru pulih dari sa-sakitmu. Aku yakin jika ka-kamu itu Monster!” teriak April. Gadis yang tengah mendapatkan hukuman kecil dari Angga i

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Perselisihan Dan Niat Untuk Menyerah Pada ego

    “Ibu, berhenti bersikap kekanak-kanakan. Apa Ibu ingin membuat April tidak nyaman?” tegas Angga. Angga bahkan menyudahi suapannya itu karena langsung tidak enak jika ada kejadian yang mengganggu seperti ini. Dia bahkan meletakan sendok dan garpunya dengan kasar. Semua mata menatap ke arah mata yang sedang marah itu. “Angga, setelah aku membesarkanmu, apakah sikapmu akan seperti ini padaku?” tegas Haira kepadanya. “Sudahlah, Bu. Angga baru saja keluar dari Rumah Sakit, bukankah ini yang kamu mau? Makan bersama berempat? Keluarga yang harmonis?” ujar Janu. “Angga, lanjutkan makanmu. Jangan membuat keributan di meja makan. Kita harus bersyukur dengan apa kenikmatan makan ini,” sambungnya. April tetap makan dengan pelan. Berusaha mendengarkan pertengkaran karenanya ini yang datang dari telinga kanan, keluar dari telinga kiri. Tapi sangat sulit baginya, untuk tidak merasa tidak nyaman dan sakit hati. “April, bagaimana pekerjaanmu menjadi Sekretaris kemarin? Apa ada kendala?” tanya Hai

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Akhirnya April Jujur Pada Perasaannya

    “Apakah kamu mencintai anak saya?” tanya Haira. Bengisnya kata, yang membuat hati April terluka. Beberapa kali, gadis yatim piatu itu hanya bisa menghela nafas dengan sabar. Menahan amarahnya agar tidak meledak di tempat yang salah. Tapi rasa sakit hati, sudah jelas terukir di hatinya. “Apakah sulit bagimu untuk menjawabnya ketika saya bertanya langsung seperti ini? Saya ingin sekali mendengar jawaban Anda dengan lantang seperti tadi,” ungkap Haira. Hati ini rasanya seperti tercabik dan hampir meledak karena sakit tak tertahan. Keringat dingin tiba-tiba bercucuran tanpa diundang. Ya, benar kata Haira. April kesulit a untuk menjawabnya ketika ditanya langsung seperti ini. Karena hatinya berlawanan dengan ucapan tadi. “Tidak. Saya tidak mencintainya, sedikitpun.” Pada akhirnya, April menjawab dengan pernyataan yang sama. Walau dua kali, dia sudah berbohong pada mereka, termasuk Angga. “Apa? April, haruskah kamu mengatakannya dengan terang-terangan seperti ini? Aku tahu jika kamu t

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pertemuan Antar Mertua

    Bunga yang layu, kini mekar kembali. Sayap yang patah, kini lebih baik dan dapat mengepakan sayapnya lagi. Lalu keraguan Ratu, kini mulai sedikit menunduk seperti padi. Semua pertanyaan dan keraguan Angga beserta keluarganya hilang terhadap April. Cekcok seperti ini sebenarnya sering terjadi, pada anak yatim yang tidak tahu asalnya bagaimana dan dimana. Namun akhirnya mereka dapat mengerti April, walau tak sedalam sampai mengetahui luka-lukanya. Sudah lebih dari satu bulan keluarga Angga mengenal April. April juga sedikit terbuka tentang masa kecilnya bersama sang orang. Lalu hubungan April dan Angga, mulai membaik, akibat kejujuran perasaan April padanya. “Sayang, apakah kamu sudah siap? Kita akan bertemu disana, ya. Tunggu kami.” Sebuah pesan hangat dari sang kekasih. April tersenyum saat membalasnya. Dia masih tidak menyangka, jika keluarga paling sukses di Negara ini, dapat menerima orang biasa sepertinya. Walaupun belum menjadi bagian keluarganya secara sah, tapi jika April

Bab terbaru

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Akhir Kisah Membanggakan

    “Jacob! Tunggu aku!” teriak seorang anak perempuan yang cantik dan imut. “Tidak mau! Pergi, kamu!” Jacob mendorong tubuh anak perempuan seusianya di sekolah.Tapi anak perempuan tersebut tidak menangis walaupun Jacob mendorongnya keras. Dia berusaha untuk bangkit dengan coklat yang terbungkus rapi di sebuah tupperware. “Aku tahu dia akan melemparnya. Jadi aku yang cantik ini memiliki ide untuk membungkus dengan rapat agar tak jatuh,” gumam anak perempuan itu. “Jacob!” panggilnya lagi. Jacob terus berlari ke arah Ibunya—April. “Mama!” rengeknya. Dua memeluk tubuh April yang sedang menggendong Hailey Endaru—Adik Jacob.“Kenapa, sayang? Itu temanmu, kan? Kenapa sikapmu seperti itu kepada teman?” tanya April. Jacob malah menggerakkan pundaknya enggan dengan mulut yang cemberut. “Hai, kamu menyukai anakku?” tanya Angga kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu mengangguk dengan semangat. “Aku menyukai Jacob, Om. Aku mau memberikan cokelat ini tapi Jacob malah berlari. Ini cokla

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kembar?

    “April!” lirihnya. Bahkan seorang Angga yang tidak takut apapun memiliki ketakutan akan istrinya yang meninggalkannya selama ini. Bahkan Angga yang pernah menjadi relawan di suatu Negara yang terdapat genosida itu tidak bisa dipungkiri, jika matanya enggan terbuka untuk melihat mata istri yang tertutup. Dengan keberanian yang tersisa, Angga menandatangani dokumen itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah ini. Di tidak bisa berpikir jernih. Dia hancur, melebihi apapun. “Wanita yang kudapatkan dengan penuh perjuangan agar tidak pergi, tapi kenapa dia malah tetap pergi dengan cara yang lain?” batin Angga. April sudah merasakan firasatnya dari awal. Sejak April memaksa untuk mengantarnya ke makam orang tuanya ternyata saat itulah April tahu dirinya akan menyusul pergi orang tuanya. “Sabar, Nak. Jangan seperti ini. Kasihan anakmu,” ucap Haira. Haira tak bisa menahan air matanya. Pasalnya, dia tahu seberapa besar cinta Angga kepada April.Dia juga terkejut, jika April yang dikenal

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Kematian Setelah Melahirkan

    Kandungan April sudah menginjak sembilan bulan. Mungkin hanya menghitung hari April melahirkan. April memiliki permintaan sebelum dia melahirkan. Dia ingin pergi ke makam orang tuanya. Angga sudah meminta April untuk pergi saat sudah melahirkan beberapa bulan saja, tapi April bersikeras untuk pergi ke makam orang tuanya hari ini. Tak mau tahu, Angga pun menuruti keinginan April itu. Sekarang, April sudah berada di depan makam mereka. April cukup kuat melangkah dengan perut besarnya. Sementara Angga memayungi tubuh April yang terkena sengatan matahari. “Ayah, Ibu … Maaf karena telat datang kemari. Terakhir kali sebelum aku menikah, ya. Aku datang kemari bersama suamiku lagi. Lihatlah, dia rela memberikan payungnya padahal dia juga kepanasan seperti itu. Mirip sekali dengan Ayah. Aku tidak akan berlama-lama, Ayah. Aku hanya ingin memberikan bunga ini untuk kalian.”April menyimpan buket yang memiliki warna yang sama dengan buket di makam Ibunya. “Aku ingin mengatakan secara langsun

  • Dendam Membara Kekasih CEO    Melepas Trauma Masa Lalu, Membangun Kehidupan Baru

    Momen romantis setelah pernikahan. Angga dan April memiliki hari libur, jadi mereka fokus untuk menghabiskan waktu di rumah April. Mereka masih tinggal di kawasan yang masih memiliki hawa penuh dendam itu.“Angga, temani aku ke ruang bawah tanah, yu,” pintanya. “Dengan senang hati, Tuan Putri,” balas Angga sambil mengecup punggung tangan April. April dan Angga akhirnya masuk ke tempat yang buat itu. Tempat dimana hawa dendam lebih kuat. Tempat yang menyimpan memori kenangan yang buruk. “Apa yang ingin kau lakukan di tempat ini?” tanya Angga. “Aku merasa sesak dengan ruangan ini. Informasi penting tentang orang yang kubalas, lalu foto-foto yang tidak ingin aku lihat juga masih ada. Aku ingin mencabut semua foto tu dan membakarnya. Lalu aku tidak mau melihat satu barang ini di rumahku lagi. Bagaimana jika kita menyingkirkan semuanya?” tanya April. Angga mengerti karena sejak awal, April tidak menyukai tempat ini. Tempat ini memang sangat mendukung untuk misi April, tapi tempat ini

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Tomi Berhasil Mendapatkan Balasannya

    Air susu dibalas dengan air tuba. Perilaku tak terpuji Toni itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal walau tak perlu merenggut nyawa. Tapi hukuman ini angkah pantas bagi Tomi. Perusahaan bangkurut seecpat mengedipkan magta. Meski begitu, perusahaan ini diambil alih oleh April. Meski dia harus memulainya lagi dari nol, tapi April tidak ragu untuk menarik banyak saham, karena sejak awal, perusahaan ini memanglah milik Ayahnya. “Bersama dokumen rahasia ini, akan membangun kembali perusahaan yang Ayah bangun dengan susah payah sampai meninggalkan nyawa pada Pria tua bengis sepryi dia,” gummanya smabik emlikhta Tomi yang sednag diseret oleh Petugas Kepolisian. Di luar Perusahaan yang bangkrut ini, terdapat banyak media TV Swasta maupun Negeri yang mengolok-olok Tomi dengan senjaya miliknya. Entah itu ponsel, mic, atau mulut para wartawan yang pedas. “Pak Tomi, apakah Anda menyesal telah membunuh banyak orang?”“Pak Tomi, apakah Anda tidak memiliki niatan untuk minta maaf?”“Untu

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Malam Pertama Yang Penuh Gairah

    Setelah mengadakan pernikahan, pasangan pengantin baru biasanya akan melakukan malam pertama. Walaupun ini bukan pertama kalinya, tapi ini akan menjadi waktu mereka menghabiskan malam pertama dengan keadaan sadar.April memakai pakaian yang menampilkan lekuk tubuh langsingnya. Paha yang mulus sangat terekspos. Dadanya yang terbelah menjadi bagian yang indah juga pasti tidak akan berhenti ditatap oleh Angga. “Hah, tenanglah. Aku tidak boleh gugup seperti ini. Aku yakin bisa melakukannya dengan baik dan cepat,” gumamnya sambil menganggukan kepalanya dengan percaya diri. “Eh, cepat? T-tapi dia selalu melakukan pemanasan dengan lama sekali. Tidak tidak! Jangan takut. Setidaknya, dia hanya akan melakukannya satu sekali.”KLEK!Angga membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk dulu. Dia datang dengan handuk kimononya. Belahan dadanya sangat terekspos di tempat yang memiliki cahaya yang terang ini.“Pakaian itu sangat cocok untukmu,” kata Angga dengan tengil. Dia bahkan memberikan satu kedipan m

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Pernikahan Angga dan April

    Langit yang membiru berubah menjadi gelap. Dia menunjukan kemeriah bintang yang mati jutaan tahun yang lalu dan bersinar di waktu yang tepat. Sinar bulan menerangi alam semesta ini. Alam pun mendukung kemeriahan pernikahan April dan Angga. Sorak sorai suara ratusan manusia yang berbahagia di pernikahan dua insan ini. Mereka bernyanyi di atas alunan piano yang menyejukan. Siang tadi, mereka sudah melakukan akad nikahnya dan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Sedangkan malam ini merupakan acara jamuan penting bersama keluarga, kerabat dan sahabat terdekat. April dan Angga beberapa kali melangkah pada tamu yang menghadiri acaranya. “Se-selamat atas pernikahan kalian, ya. Aku turun bersukacita,” kata Sekretaris Zayn kepada dua insan itu. “Terima kasih. Kau carilah jodoh supaya hidupmu tidak melulu monokrom seperti itu,” balas Angga dengan candaanya.Orang yang mendengarnya antara harus tertawa atau terkejut. Pasalnya, Angga bukanlah orang yang bisa bercanda seperti itu di depan

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengunjungi Leo Di Panti Asuhan

    Pernikahannya semakin dekat dan April ingin memberitahu orang-orang terdekatnya mengenai hari bahagianya. Termasuk Leo. Dia pergi sendirian untuk menemui leo di daerah pegunungan yang terdapat panti asuhan. Akses menuju ke tempat itu cukup mudah. Suasananya yang masih asri dan hawa dingin di pagi hari. Ya, April sengaja datang lebih pagi untuk menemui Leo. Setidaknya, dia ingin berlama-lama bersama orang yang cukup berjasa untuk hidupnya. Saat kaki menapak tanah yang lembab. April menemukan pria dengan bentuk tubuh yang dikenainya. Pria itu mengenakan pakaian yang tipis dengan wara yang sudah pudar. “Leo!” panggilnya dengan suara yang lantang. Semnetara Leon yang sedang mengaikan paaian anak-anak itu tampak mengenali suara yang tidak bisa dia lupakan. “Suara itu …” Leo membalikan badannya dengan wajah yang pucat dan lingkar hitam di bawah matanya. “Leo!” April berlari ke arahnya. Dia memeluk tubuh yang kehilangan banyak otot itu. Pelukan yang erat, dan inilah yang paling Leo rin

  • Dendam Membara Kekasih CEO   Mengumumkan Pernikahan

    “Sayang, apakah kamu siap?” tanya Angga yang dibalas dengan anggukan gadis cantik ini. Mereka sudah berada di depan rumah orang tua Angga. Walaupun Angga sering tampil rapi dengan jas hitamnya, tapi kini dia ingin tampil lebih bebas untuk menyesuaikan pakaian April. Sedangkan April terlihat anggun dengan gaun merah mudanya. Riasan tipis yang memuat wajahnya fresh juga membuat Apri lebih cantik. Angga memberikan tangannya agar tanga April dapat menggandengnya. “Aku siap,” jawabnya sambil melempar senyum yang lebih lebar. Inilah, senyum yang tidak pernah April tunjukan pada siapapun setelah kematian orang tuanya. Akhirnya, pria pembernai ini dapat membangunka senyumyang sudah lama tidur itu. “Ayah, Ibu. Kami datang,” ucap mereka dengan kompak. Mereka memeluk satu sama lain. Apalagi kehadiran April sudah sangat ditunggu-tunggu. “Ibu rindu sekali kepada kalian. Apakah kalian sangat sibuk sampai sudah lama tidak menemui Ibu? Bercanda hahaha. Meski begitu, Ibu sudah membuatkan masak

DMCA.com Protection Status