Share

20). Bertemu di Apartemen

***

"Kalania, tolong jangan bercanda dulu. Saya serius," kata Rainer. "Itu pun kalau kamu masih mau melanjutkan niat balas dendam pada Rajendra. Kalau sudah tidak minat, ya sudah tidak apa-apa, kita enggak perlu ketemu dan ke depannya pun kamu enggak usah temuin saya atau hubungin saya karena kerjasama kita berakhir."

"Elah Rainer baperan banget," kata Kalania. "Iya ayo ketemu, Rainer, ayo. Aku kirim alamat apartemen aku ke kamu dan kamu tunggu di lobi sampai aku datang ya, aku habis ini langsung pulang. Jangan naik dulu ke atas karena kamu enggak akan diizinin."

"Ya sudah."

"Ya sudah apa?" tanya Kalania—masih belum puas menggoda sang kekasih palsu. "Yang jelas dong kalau ngomong, jangan ambigu gitu."

"Kirim alamat kamu sekarang atau saya bilang detik ini juga ke Rajendra kalau kita enggak benar-benar pacar-"

"Iya Rainer iya, bentar!" ujar Kalania. "Sabar dong. Udah mah kaku, kesabaran setipis tisu. Untung ganteng, kalau enggak, udah aku lempar di muara angke deh kamu sejak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status