Share

Di hujat

Author: RahayuCha02
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Sayang, mengapa kau tidak menceritakan kepadaku tentang peristiwa yang kau alami malam itu, apakah kau tidak menganggapku sebagai orang tuamu lagi, sehingga hal besar ini kau sembunyikan dari kami, hiks," Anita menangis sambil memeluk putrinya.

"Maafkan aku mah, Aku tidak berani memberitahu hal ini pada kalian, karena aku tidak ingin membebani mama dan papa." Jawab Anjani.

"Apa maksudmu nak, apakah kau pikir kami tidak peduli padamu, hiks, Mama tidak bisa membayangkan bagaimana kau melewati ini sendirian. Semua ini karena Bryan." Anita sekali lagi menyalakan Bryan.

Anjani pun terdiam, sebenarnya dia ingin membela Bryan. Tetapi entah kenapa, dia juga merasa jika semua yang terjadi padanya karena Bryan. Di saat ibu dan anak itu tengah bersedih, dari jauh Ridwan mengamati mereka. Rasanya dia tidak sanggup untuk menemui putrinya saat ini.

_____

Di sisi lain, Rahtore mengadakan sebuah pesta untuk merayakan keberhasilannya karena dendamnya pada Anjani sudah terpenuhi, dia merasa begitu sangat senang karena telah berhasil menghancurkan hidup gadis malang itu. Semua anak buahnya dibebaskan untuk melakukan sesuatu hanya hari itu. mereka semua bergembira dengan kebebasan itu, lalu dengan sorak meriah mereka melanjutkan jamuan yang disediakan oleh Rathore untuk mereka.

"Dengan kejadian ini, pasti kehidupan gadis sombong itu telah hancur. Ini akan menjadi pelajaran bagi setiap orang yang berani bermain-main dengan Rathore sing." Ujarnya begitu puas. 

____

Bryan kini telah tiba di rumahnya, ia berjalan memasuki rumah dengan penampilan yang kacau. Ayah dan ibunya yang berada di ruang tamu, terkejut melihat putranya yang terlihat seperti orang yang usai tawuran. Siska lalu menghampiri putranya.

"Bry, apa yang terjadi, kenapa penampilanmu berantakan sebagai ini?"  Siska bertanya dengan cemas, apalagi saat melihat tangan putranya berdarah. Bryan diam dan tidak mengatakan apa-apa dengan tatapan kosong. Alvin kemudian mendekatinya karena penasaran.

"Bryan, kau kenapa?" Tanya Alvin untuk meminta keterangan dari anaknya, namun Byan tetap diam. Dia lalu memandangi kedua orang tuanya secara bergantian. Setelah itu ia langsung memeluk ibunya disertai dengan derai air mata. Dia menangis seperti anak kecil hingga membuat orang tuanya semakin cemas.

"Bryan, kau kenapa apa yang terjadi, ayo katakan?" Alvin terus memaksanya untuk bicara. Siska kemudian menghentikan suaminya lalu menuntun putranya untuk duduk. Terlebih dahulu mereka membiarkan Bryan untuk menangis agar nanti dia merasa lega dan barulah mereka akan bertanya kembali. Akan tetapi sebelum sempat bertanya lagi, Mustika lalu datang dengan tergesa-gesa dan wajahnya menggambarkan rasa cemas yang teramat.

"Mama, papa, lihat!" Mustika lalu memperlihatkan sesuatu kepada Siska dan Alvin, dan tentu saja itu adalah video pelecehan Anjani yang tersebar luas.

Reaksi Siska dan Alvin begitu sangat terkejut. Alvin tidak ingin melihatnya terlalu lama karena meresa jijik dan malu. Sedangkan Siska menutup mulutnya merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia saksikan. Mereka pun akhirnya tahu mengapa Bryan bisa seperti ini.

"Kak Anjani, kenapa ini bisa terjadi." Mustika terduduk dengan lemas, dia begitu kasihan dengan apa yang terjadi pada calon kakak iparnya itu.

"Ini semua kesalahanku, semua terjadi gara-gara diriku, Argh!" Bryan memukuli dirinya sendiri tanpa ampun. Orangtuanya dibuat terkejut karena tindakannya itu, hingga membuat Alvin turun tangan untuk menghentikannya.

"Bryan apa yang kau lakukan apa kau sudah gila!" Alvin kemudian membentaknya agar Ia mau berhenti. Siska dan Mustika berpelukan menyaksikan Bryan yang seperti itu.

"Ini kesalahanku pah, ini kesalahanku!" Bryan terus-menerus menyakiti dirinya sendiri. Singgah membuat Alvin menamparnya dengan keras bertujuan untuk membuatnya berhenti. Hal itu kemudian membuat Siska ketakutan lalu berteriak.

"Mas, apa yang kau lakukan!"

"Papa, kak Bryan, hiks!" Mustika berucap dengan lirih.

suasana itu sungguh menegangkan, karena tamparan dari sang ayah akhirnya membuat Bryan berhenti menyakiti dirinya sendiri.

"Papa, tolong pukuli aku, tolong hukum aku." Bryan justru meminta kepada sang ayah untuk menghukumnya. Alvin kemudian menutup mata untuk menenangkan diri, dia sadar jika tidak seharusnya ia menampakkan putranya tadi. Kemudian Alvin duduk dan langsung memeluk anaknya.

"Maafkan papa nak, aku tidak bermaksud menyakitimu, ini bukan kesalahan mu, semua ini sudah takdir yang dituliskan Tuhan untuk Anjani, Jadi kau tidak boleh lemah seperti ini kau harus kuat." Alvin mencoba menghibur putranya. Siska dan mustika juga ikut duduk  kemudian memeluk mereka berdua.

"Papa benar nak, kau harus kuat, kalau kau lemah siapa yang akan membantu Anjani." Timpal Siska.

Mendapat dukungan serta nasihat dari keluarganya membuat Bryan sedikit lega. akan tetapi kembali lagi, dia tidak tahu bagaimana caranya untuk membantu Anjani, secara orang tua Anjani melarangnya untuk ikut campur lagi. Cukup lama mereka berpelukan hingga akhirnya Bryan pun tenang, setelah itu mereka beralih ke sofa untuk membahas masalah. Bryan lalu menceritakan tentang kejadian pada saat dia di rumah Anjani tadi.

"Pantaslah Ridwan marah, karena tidak ada orang tua yang menerima jika putrinya mengalami hal memalukan seperti ini." Ujar Alvin menanggapi.

"Mama saja yang bukan siapa-siapa Anjani merasa sangat marah apalagi orang tuanya nak, kau Jangan menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi." Ujar Siska.

"Tapi mah, pah, benar apa yang dikatakan Ayah Anjani, andai malam itu Aku tidak membiarkannya pergi sendirian mungkin semua ini tidak akan terjadi." Lagi-lagi Bryan menyalahkan dirinya.

"Semua ini bukan murni kesalahan mu nak, andai papa tidak menyuruh mu ke bandara, mungkin kau akan mengantarnya pulang dengan selamat." Alvin justru ikut merasa bersalah.

Mereka semua terdiam, tidak ada satu katapun yang terucap setelah itu. Kejadian yang menimpa Anjani membuat dua keluarga ini dalam kebimbangan.

_____

Sedangkan di sisi lain video itu terus menyebar luas, banyak netizen yang menghujat Anjani,  sebagian dari mereka mengatakan bahwa Anjani adalah wanita Jalang, bahkan rekan kerjanya ikut mencemooh Anjani kecuali satu orang yaitu Santi. secara Ayah Anjani merupakan salah satu pengusaha yang cukup terkenal di kota itu. Peristiwa ini berdampak besar dalam usahanya, banyak wartawan terus mengejarnya untuk mencari tahu tentang kebenaran video itu.

Dalam kondisi ini, mental Anjani begitu terguncang. Apalagi dengan hujatan-hujatan yang ditujukan pada dirinya. Kelicikan Rathore yang memutar balikan fakta sukses membuat orang-orang percaya jika Anjani adalah tersangka utama, padahal kenyataannya dia hanyalah korban.

"Tidak, kenapa semuanya menjadi seperti ini ya Tuhan ini bohong, hiks ini bohong!"  Anjani frustasi, dia tidak percaya jika kehidupannya kini sudah benar-benar hancur.

"Apa ini, hiks APA!!" teriaknya sambil menghancurkan barang-barang yang ada di kamarnya.

Begitupun dengan Ridwan, Ia terus saja diikuti oleh para wartawan,  banyak investor membatalkan kerjasama dengan perusahaan Ridwan. Bahkan setiap hari perusahaannya di serang oleh para wartawan. Karena semua itu membuatnya frustasi dan akhirnya jatuh sakit.

Related chapters

  • Dendam Dan Cinta   Bertemu Anjani

    Karena semua kejadian itu, membuat Ridwan jatuh sakit dan harus dilarikan kerumah sakit. Anjani yang mengetahui akan hal itu merasa bersalah karena menganggap dialah penyebab ayahnya jatuh sakit. Dia bahkan tidak pernah pergi mengunjungi sang ayah karena merasa tidak sanggup untuk bertemu.Dikamarnya, dia memandangi foto keluarganya di mana di foto itu dia masih belasan tahun, ia terseyum sendu sambil mengamati ekspresinya yang kala itu terlihat begitu ceria."Aku merindukan masa kecilku, aku rindu dimana aku bisa bermain dan bercanda gurau tanpa harus memikirkan masalah yang aku alami, aku rindu kehidupanku yang dulu, hiks." Ia memeluk foto itu sambil menangis.______Di sisi lain, Bryan mengetahui jika Ridwan masuk rumah sakit. Ia pun langsung pergi untuk menjenguknya, namun setibanya disana dia justru mendapat cacian dari Anita."Apa yang lakukan di sini, apakah sekarang k

  • Dendam Dan Cinta   Keputusan

    Bryan pulang kerumahnya dengan perasaan marah. setelah tiba, adiknya menagur untuk bertanya dari mana dia, akan tetapi Bryan tidak menjawab dan justru langsung pergi ke kamarnya. Mustika pun di buat bingung dengan sikap kakaknya itu. Pasalnya tadi pagi seingatnya saat berangkat ke kantor bersama ayahnya Bryan baik-baik saja, namun kenapa saat ia kembali sikapnya begitu dingin. Siska yang melihat putrinya kebingungan lantas bertanya."Tika, ada apa kok bengong begitu?" Tegur Siska yang baru keluar dari dapur."Mom, ini loh kak Bryan baru saja kembali, tapi sikapnya aneh." Mustika menjawabnya kebingungan."Hah, secepat ini Bryan kembali dari kantor, ini kan masih jam kerja." Ujar Siska ikut bingung."Entahlah Mom, mungkin Kakak masih memikirkan kejadian yang menimpa ke Anjani." Ujar Mustika.Sedangkan di kamarnya, karena marah Bryan menghancurkan

  • Dendam Dan Cinta   Clup

    "Benar kata mama Bry, aku tidak pantas lagi untuk mu, kau mungkin bisa menemukan wanita yang lebih baik dan pantas untukmu, bukan seperti aku."Ucapan Anjani terus tergiang dipikirkan Bryan, dia benar-benar sangat patah hati dengan keputusan Anjani. Dia mengandarai mobilnya tanpa arah bahkan ia menyadari jika telah menerobos lampu merah. Tak berapa lama dia menghentikan mobilnya didepan sebuah clup. Karena frustasi dia ingin melampiaskannya dengan minuman.Kini dia telah berada di dalam clup itu, lampu yang remang serta musik rock menyambut kedatangan. Dia kemudian menuju bartender untuk memesan minuman."Tolong beri saya minuman." Bryan langsung meminta minum pada bartender disana."Anda ingin minum seperti apa?" Tanya sang bartender."Apa saja, yang penting bisa membuat ku lupa masalah ku sejenak." Bryan menyerahkannya pilihannya pada bartender"Sepertinya anda sedang mengalami masalah

  • Dendam Dan Cinta   Di ejek

    Setelah mereka membawah Ridwan kekamar untuk istirahat, Anjani berniat untuk kembali kamarnya lagi tapi langsung dihentikan oleh Anita."Anjani tunggu nak!" Anita memanggilnya dan alhasil Anjani menghentikan langkahnya."Iya Mom!" Ia lalu berbalik menghadap Anita"Mama ingin bicara padamu, tapi bukan di sini, ayo ikuti mama." Anita kemudian berjalan menuju balkon kamar dan diikut oleh Anjani.Di balkon, Anita langsung memeluk Putrinya sambil meminta maaf atas kejadian kemarin yang membuat Anita terus kepikiran dan merasa jika dia bersikap terlalu berlebihan."Maafkan mama, sayang." Ujarnya dengan suara khas orang menangis.Anjani tidak berkutik, dia terpaku dipelukan sang ibu, air matanya pun tak menetes lagi seolah sudah kering."Mengapa mama meminta maaf, mama tidak salah.""Tidak

  • Dendam Dan Cinta   Kutukan dari Anjani

    "Apa yang akan papa lakukan, apa papa ingin pergi memukuli mereka satu persatu, yang ada papa akan di pukuli mereka, sadar pah, sadar." Dengan emosi Anita memarahi suaminya.Sejenak Ridwan terdiam mendengar ucapan istrinya. Dia akhirnya sadar jika apa yang di katakan Anita ada benarnya juga. Ia dengan langkah lunglai berjalan menuju putrinya dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya."Maafkan papa nak, karena sudah gagal menjadi ayah yang baik untukmu. Papa gagal menjagamu hingga kejadian ini terjadi padamu." Dengan derai air mata ia memeluk putrinya dengan erat. Bi Imah menyaksikan ketiga majikan menangis, membuatnya tidak bisa menahan air matanya juga."Hiks, kenapa hidupku bisa seburuk ini pah, kenapa!" Dengan perasaan yang hancur lebur, Anjani mengeluh akan nasibnya yang begitu malang. Ridwan hanya terdiam mendengarnya karena tidak tahu apa yang haru

  • Dendam Dan Cinta   Percobaan bunuh diri

    Di saat panggilan itu berahir, Anjani langsung membanting ponselnya ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Ia benar-benar deprsi dengan keadaannya, karena sudah tidak tahan lagi ia berteriak seperti orang gila. Namun, suara yang serak menghalau orang mendengar teriakannya. "Kenapa ... kenapa... kenapa!" Anjani menjambak rambutnya sendiri serta menariknya , rasa sakit pun tidak ia rasakan sama sekali. "Aku sudah tidak tahan lagi, aku tidak kuat lagi. Aku ingin mati!" Kesadaran akan nalurinya sudah benar-benar hilang, di dalam pikirannya saat ini hanya satu yaitu ingin mengakhiri semuanya. Dengan kondisinya yang seperti orang gila, dia bangkit dari tempat tidur berniat mencair sesuai untuk di pakai mengakhiri hidupnya. "Dimana... dimana!" Ia menghancurkan semua barang-barang di kamarnya sampai akhirnya ia menemukan sebotol obat di dalam laci. Ada hal yang tidak

  • Dendam Dan Cinta   Duka

    "Oh ya sudah hati hati." Siska pun mengijinkannya pergi. Bryan hanya mengangguk, setelah itu bergegas pergi menuju kediaman keluarga Ridwan. Setelah tiba di sana, Bryan dengan ragu ragu memencet bel rumah berharap ada yang membukanya. Benar saja, baru sekali ia memencetnya, Bu Imah langsung membuka pintu. "Den Bryan, ada apa den?" bi Imah kemudian bertanya mengapa Bryan datang kesana. "Bi, A-aku ingin bertemu Anjani Bi." Jawab Bryan dengan terbata. Mendengar niat Bryan membuat ni Imah menundukkan kepala karena bersedih. Bryan heran mengapa bi Imah seperti itu, kemudian ia pun bertanya. "Loh, bi ada apa?" Bi Imah kemudian menceritakan apa yang tadi pagi di saksikan kepada Bryan. Sontak Bryan syok mendengar perkataan bi Imah hingga tanpa pamit ia cepat cepat masuk ke mobil dan tancap

  • Dendam Dan Cinta   Kemunculan Shelia

    Tujuh hari sudah kepergian Anjani, akan tetapi Ridwan dan Anita masih di landa kesedihan yang teramat mendalam. Kehidupan keduanya seolah mati bersama putrinya, hancur sudah harapan mereka, seperti hidup tiada artinya lagi. "Sayang hiks, mama sangat merindukanmu kenapa kau tega meninggalkan kami nak." Di dalam kamar mendiang anaknya, Anita tidur di ranjang memeluk foto putrinya. Sedangkan Ridwan, dia berada di taman belakang rumah menyendiri. Dia duduk di ayunan di mana dulunya tempat itu merupakan tempat Favorit Anjani semasa kecil dulu. "Secepat itu kau pergi nak, maafkan ayah karena telah gagal menjadi ayah yang terbalik untukmu, yang telah gagal melindungi mu, kepergian mu ini sangat menorehkan luka yang mungkin tidak akan pernah sembuh." Ridwan menangis tersedu-sedu membayang momen indah bersama dengan putrinya dahulu. ***

Latest chapter

  • Dendam Dan Cinta   Identitas Leo

    “Setelah sekian lama aku kembali berniat menemuai adikku, tapi karena dirimu aku tidak akan pernah bertemu denganya lagi.” Dengan perasaan sedih Leo memandangi foto dua anak kecil yang mana itu adalah fotonya bersama Anjani waktu masih kecil.Leo danuantara, dia adalah kakak tiri dari mendiang Anjani. Yang merupakan anak dari dari pernikahan pertama Ridwan yaitu ayah Anjani sebelum Anita. Dulunya dia memang tinggal bersama dengan ayah beserta ibu tirinya tapi karena melakuakn suatu kesalahan membuat Ridwan begitu marah padanya hingga memutuskan yntuk mengirimmnya keluar negri. Pada saat itu usianya 10 tahun sedangkan anjani masih berumur 5 tahun.Di London, dia tinggal bersama saudara ibunya yang mana dia begitu sangat menyayangi Leo bahklan dia memasukkanya kesekolah bergengsi pada saat itu. Kini karena jasa pamanya itu Leo sudah menjadi salah satu pengusaha yang cukup sukses dan terkenal di London. Karena dirinya pula perusha

  • Dendam Dan Cinta   Rencana Lain Rhatore Untuk Keluarga Anjani

    Di dalam kamarnya, Shelia yang baru tiba langusng menjatuhkan diri di tempat tidur sambil menghela nafas lega karena dia berhasil membohongi Rhatore. Sebenarnya dia tidak bermaksud melakukan itu tapi dia tahu betul sifat ayahnya jika sampai dia tahu mungking itu adalah terahir kalinya Shelia di izinkan keluar seorang diri dan dia tidak menginginkan itu.“Maafkan Lia, karena sudah berbohong pada mu ayah.” Ucapnya sambil melihat foto Rhatore yang terpajang di meja kamarnya.Setelah istirahat sebentar ia kemudian bangkit lalu berjalan kedepan meja rias untuk melihat memar yang ada disikunya.“Aww!” seketika ia meringis kesakitan saat menyentuhnya. Setelah itu dia mengambil kotak p3K untuk mengobati lukaknya. Pada saat dia melakukan itu tib- tiba ia teringat pada Bryan“Bryan, namanya sangat bagus dan dia juga lumayan tampan tapi sifatnya terlalu sombong, uhh.” Ucapnya.“Jika aku bertemu dia lagi akan ku buat d

  • Dendam Dan Cinta   kembali teringat

    usai mencritakan kisah pilu sang mantan kekasih, leo heran mengapa bryan terlihat melamun dengan mata serta wajah yang memerah seolah menahan sesuatu. dia kemudian memberanikan diri menyentuh pundak bryan. "ada apa, kau terlihat tidak sehat apa kau baik baik saja?" tanya leo prihatin. bryan tidak menjawab bahkan dia sendiri tidak mendengar suara leo sama sekali, dalam penglihatan serta pendengarnya hanya ada gambaran anjani yang terlihat frustasi dan meminta tolong semua terasa bengitu nyata semua kesedihan dan trauma yang anjani alami selama dia masih hidup saat itu sangat nyata dalam pandangan mata bryan. "bro, kau kenapa?" leo panik karena bryan hanya diam seperti patung dan keringat bercucran dari wajahnya. karena tidak punya cara lain lagi, leo terpaksa menamparnya agar dia bisa sedar kembali. alhasil tamparan leo membuat bryan tersungkur dan berhasil kembali dari lamunannya tadi.

  • Dendam Dan Cinta   Teringat Anjani

    Usai menceritakan kisah tragis sang kekasih, Leo bingung menatap Bryan yang hanya diam seperti tengan melamun dengan mata serta wajah yang memerah seperti sedang menahan sesuatu. Leo sedikit panik melihatmya seperti itu hingga kemudian dia menyentuh bahu Bryan untuk menyadarkannya.“Kau kenapa sepertinya kau kurang sehat apa semua baik baik saja?” Tanya Leo.Akan tetapi tidak ada jawaban dari Bryan, bukan hanya itu bahkan bryan tidak mendengar bahkan merasakan sentuhan Leo. Saat ini dia seolah berada didalam dunia yang berbeda dimana dia menyaksikan setiap peristiwa yang Anjani alami malam itu sampai akhinya dia bunuh diri.“Ini semua salahmu, andai malam itu kau tidak membiarkan aku pergi semua ini tidak akan terjadi.” Terdengar suara rintihan Anjani yang menyalahkan Bryan atas peristiwa yang dia alami.Bryan menutup telinganya karena kalimat itu terus berulang ulang hingga membuatnya frustasi. Di sisi lain Leo m

  • Dendam Dan Cinta   pertemuan yang pertama kali

    Bryan hari mencoba pergi keluar sekalian mencari ide tentang bagiamana dia akan masuk ke tempat Rahtore nantinnya. begitu[un dengan Shelia yang sekarang ini tengah bersenag senang belanja di sebuah mall seorang diri."Wah ini sangat menyengkan setelah sekian lama akhniya aku bisa bebas untuk bersenag senag seorang diri." ucapnya begitu girang.Usai belanja ia pun akhirnya keluar dari mall dengan begitu banyak bag belanjaan di tangannya hingga dia sendiri merasa kesulitan membawanya."Loh mobilku mana kok nggak ada?" seketika ia terkejut saat tiba di parkiran dan dia tidak melihat mobilnya. Shelia kemudian buru buru menekan tombol penanda pada kunci mobilnya dan baru tersadar jika tadi dia memarkir mobil di sebrang di parkiran cafe tempat ia sebelumnya."Ohh ya ampun, shelia kenapa kau begitu pikun." ucapnya pada diri sendiri.Ia pun berjalan ketepi jalan untuk menyebrang akan tetapi karena barang belanjaannya membuatnyan tidak sad

  • Dendam Dan Cinta   Kecurigaan Rahtore

    Pagi menjelang terjadi kepanikan di kediaman Alvin , setelah Siska menemukan surat yang di tinggal Bryan. Dia pun berlari mencari suami untuk memperlihatkan isi surat tersebut."Papa... Bryan pergi pa!" Dengan wajah begitu panik dia menghampiri suami dan putrinya yang tengah sarapan."Apa yang mama katakan, kemana dia pergi?' Alvin pun merasa terkejut mendengar ucapan istrinya."Mama juga tidak tahu pa, tapi mama menemukan surat ini di kamarnya." Siske kemudian memberikan suara itu pada suaminya.Setelah membaca surat Alvin terlihat cemas, dia tahu bawah kepergian putranya adalah demi ingin membalas sakit hati atas meninggalnya Anjani. Alvin tanpa mengatakan apapun seketika pergi meninggalkan meja makan menuju keluar rumah. Mustika dan Siska kebingungan dan hanya memilihnya berlalu pergi."Ohh tuhan, Kemana anak itu pergi,

  • Dendam Dan Cinta   Menjalankan rencana

    Menjalankan rencana "Kenapa pada bawel sih asisten di rumah ini, bikin emosi aja." Celoteh Shelia karena masih kesal. "Hmm, apa benar papa akan pulang larut ya, apa aku telpon saja dia untuk mencari tahu sendiri." Ucapnya berniat menelpon Rahtore. *** "Ini bos, rekaman tadi siang yang saya dapat dari cctv yang bos maksud." Ucap anak buahnya sambil menyodorkan flashdisk kepada Rahtore. "Bagus, hey kau cepat putra ini dia leptop itu." Rhatore yang sudah tidak sabar untuk melihat hasil rekamannya langsung memerintahkan anak buah yang lain untuk memutarnya segera. Pada saat rekaman itu di putar, mereka yang menyaksikannya bagitu terkejut terutama Rahtore yang terlihat begitu marah. "Apa ini hah, apa kau mencoba bermain-main denganku." Dia bangkit dan langsung menghampiri anak buahnya yang memb

  • Dendam Dan Cinta   Siapa dia?

    Rahtore yang masih kesal langsung menghempaskan tangan Rendy hingga ia sedikit terdorong ke depan. "Argh... Sepertinya ada yang sedang bermain-main dengan ku." Rahtore yang masih di kuasai amarahnya dengan sembarang memandang meja hingga meja itu terdorong jauh. "Rahtore kau tenanglah aku yakin kita akan menemukan orang itu." Rendy kembali angkat bicara untuk mencoba menenangkan Rahtore. "Bukan yakin, tapi aku pasti menemuikan orang itu dan akan kuberi dia pelajaran." Kecam Rahtore dengan penuh amarah. "Iya kita pasti akan menemukannya tapi tolong kendalikan dirimu dan berhenti merusak barang barang, karena jika tidak kau bisa mengacuhkan semuanya." Ucap Rendy yang khawatir karena sudah banyak barang yang Rahtore hancurkan sebab marah. Rahtore duduk di sofa untuk menegakan diri, sedangkan Rendy m

  • Dendam Dan Cinta   Serangan Misterius

    Brakkk... Tiba tiba mereka semua dikejutkan dengan suara kaca jendela yang pecah seperti dilempar oleh sesuatu. Semuanya berhenti dan menujuhakan Padang ke arah jendela."Papa!" Shelia memandang Rhatore dengan kebingungan.Mata Rahtore membulat karena marah dia lalu memberi kode pada beberapa anak buahnya untuk mencari siapa orang yang sudah melakukan ini semua."Shelia, jangan di pikiran sebaiknya kita lanjutkan saja." Ia lalu beralih pada Putrinya untuk meminta agar menghiraukan kejadian ini."Tapi pa!" Ucap Shelia begitu penasaran."Sudahlah, anak buah ku akan menanganinya mending sekarang kita lanjut untuk memotong kue." Rahtore meyakinkan anaknya. Shelia hanya bisa menurut dan melanjutkan untuk potong kue meskipun saat ini dia masih sangat penasaran perihal kaca jendela tadi.***Di luar, saat anak buah Rath

DMCA.com Protection Status