***Keesokan paginyam suasana sangat cerah. Sarah sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan untuk Kevin. Lelaki itu semalam ternyata tidur di apartemen.Mata Sarah tentu masih sembab karena menangis sampai tertidur. Ia masih kecewa dengan sikap Kevin yang tak pernah terbuka dengannya tentang masalah yang dihadapi oleh pria itu.Hingga ia sering bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia berharga dimata lelaki itu? Apakah ia memang ada di hati Kevin atau ia tak ada artinya untuk lelaki itu?"Aku tak mau menerka semua ini, hanya akan membuatku merasa sesak," pikir Sarah.Sarah sibuk dengan pikirannya saat Kevin memeluknya dari belakang. Lelaki itu memeluk pinggang Sarah dengan erat."Aku pikir kamu tidak tidur di sini?" kata Sarah pelan."Hmmm.." jawab Kevin dengan suara parau."Sebelum kamu pulang, aku buatkan kamu sarapan dulu,” kata Sarah."Aku mau di sini agak lama," suara Kevin masih lemah."Kenapa? Apa hari ini kamu tidak ada kencan dengan anakmu?" tanya Sarah."Aku pulang siang aja,
***Ada yang sedang gelisah beberapa hari ini, Zeline harus memastikan perempuan yang ada di foto itu adalah seseorang yang dikenalnya. Saat informasi tambahan yang ia butuhkan telah ada di tangannya, matanya terbelak dengan sempurna. Kali ini, ia akan menemui perempuan itu. Tentu saja ia senang dan tidak menyangka keajaiban dating padany secepat ini.“Aku harus ke sana untuk memastikannya sendiri!” ucap perempuan itu dengan senyum yang bahagia. Ia terus saja melihat laporan tentang Sarah. Perempuan itu tidak sabar memberitahukan pada Shopia bahwa impian gadis kecil itu terwujud dan Sarah kelak akan menjadi bunda untuk bidadari kecil itu.“Shopia sayang, kamu akan mendapatkan cinta yang utuh dan sempurna sebentar lagi,” ucap perempuan itu dengan antusias.Setengah jam kemudian, Zeline datang ke kantor kakaknya untuk menemui Sarah, mereka sudah janjian bertemu di kafe seberang kantor Kevin.Zeline telah memastikan bahwa Kevin sedang ada rapat di luar kantor dan Sarah tidak ikut. Zeline
***Sarah memperhatikan dirinya di depan cermin, ia telah merias wajahnya untuk pergi ke peluncuran brand kosmetik milik Zeline, "Tu es belle". Sarah baru saja mengetahui bahwa Zeline adalah pemilik dari brand kosmetik tersebut, yang sangat terkenal di beberapa negara dan ditujukan untuk kalangan elit.Awalnya, Sarah enggan untuk datang karena pasti di sana akan hadir para sosialita, artis terkemuka, model terkenal, dan pejabat. Namun, karena Zeline mengharapkannya datang, dengan berat hati Sarah menyetujuinya.Orang suruhan Zeline telah datang, perempuan itu sendiri yang menyuruh sopir pribadinya untuk menjemput Sarah, dan gaun yang dikenakannya malam ini juga dikirimkan oleh Zeline. Gaun tersebut sangat cantik dan elegan, memperlihatkan leher Sarah yang indah.Setelah tiba di acara itu, Sarah merasa risih karena banyak orang yang meliriknya sambil berbisik-bisik. Sarah mencari sosok Zeline dan ingin mengucapkan selamat padanya.Namun, ketika akan menghampiri Zeline, langkah Sarah te
***Ada kemarahan yang tersimpan di wajah Kevin karena saat ini ketika lelaki itu dengan berani menantangnya dengan mengajak Sarah berdansa dan juga menggenggam tangan wanitanya.Mereka duduk satu meja, menyebabkan Sarah merasa canggung dan tidak nyaman, terutama melihat ekspresi marah Kevin yang terpancar di wajahnya."Kalian sepertinya cukup dekat setelah kembali dari Bali, Hansen pasti merasa nyaman di Jakarta karena ada yang membuatnya betah di sini," celetuk Olivia.Hansen tersenyum cerah, berbeda dengan Sarah yang canggung dan enggan duduk satu meja dengan mereka."Kalian cocok sekali, tapi, Sarah, kamu tahu, nggak? Biasanya Hansen tidak begitu ramah, biasanya dia yang didatangi oleh para gadis. Sepertinya Hansen benar-benar menyukaimu?" goda Olivia."Benarkah, Hans?" Olivia melirik menggoda Hansen, yang hanya tersenyum."Siapa pun pasti akan terpesona oleh kecantikan dan pesona Sarah, siapa pun pasti akan jatuh cinta padanya," jawab Hansen dengan lembut.Olivia tertawa mendenga
*** Sudah beberapa hari ini sikap Kevin berbeda. Sejak kejadian di apartemen, keheningan sepenuhnya merajai dirinya. Sarah merasa mungkin Kevin merasa bersalah padanya, mungkin karena berita besar di media cetak dan elektronik yang menghebohkan, yang membuat lelaki itu berubah.Minggu ini, berita sangat heboh dengan kabar tentang Kevin yang digosipkan menjalin hubungan dengan Olivia. Cerita semakin menarik dengan pernyataan Olivia yang tampaknya membenarkan rumor tersebut.Satu lagi berita yang mencuat adalah tentang dirinya sendiri. Sarah santer dirumorkan menjadi perempuan spesial bagi sang calon duke, anak bangsawan Inggris. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Hansen Rudolf telah menambatkan hatinya pada Sarah.Seluruh staf di kantor tentu saja sangat heboh dengan pemberitaan yang hangat dibicarakan. Banyak orang di kantor yang membicarakan Sarah, meskipun Sarah sendiri tidak terlalu mempedulikan atau terpengaruh oleh semua itu, karena dia tahu bahwa yang disebutkan di media hany
***Ada yang hilang dari hati Sarah saat ini. Kehadiran Kevin yang terasa jauh membuat separuh hatinya terasa kosong. Lelaki itu tampaknya menjauhinya, dan Sarah tidak tahu apa sebabnya. Apakah dia marah atau mungkin sudah tidak lagi mencintainya seperti dulu?Ketakutan mulai merayapi hati Sarah saat membayangkan bahwa Kevin mungkin tidak lagi memiliki perasaan yang sama seperti sebelumnya."Egois!" pikir Sarah.Ya, mungkin Sarah sedikit egois sejak jatuh cinta pada Kevin. Dia menjadi perempuan yang terlalu berani, berani bermimpi hidup bersama lelaki nyaris sempurna seperti Kevin.Tapi pada dasarnya, Sarah tidak peduli. Apa salahnya bermimpi hidup dengan seseorang yang nyaris sempurna? Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Dan setidaknya, jika ia boleh menyombongkan dirinya, ia memiliki kecantikan dan kecerdasan yang patut dibanggakan. Kecantikannya mampu membuat semua lelaki tak dapat berkedip saat melihatnya. Dan sesekali, sedikit kesombongan tida
***Sarah dan Zeline sibuk menikmati makan malam mereka masing-masing. Zeline membawa makan malam untuk keduanya karena perempuan itu akan menginap di apartemen malam ini, sementara Shopia, gadis kecil itu tidak ikut karena sedang mengikuti kompetensi di sekolahnya di Singapura."Sarah, kamu tahu nggak kalau tadi Kak Hansen menelepon, bertanya mengapa aku menjemputmu," kata Zeline."Kamu pasti tahu bagaimana memberikan alas an dan jawaban yang tepat padanya padanya," balas Sarah."Iya, tenang saja. Tapi, Kak Hansen terus saja tak menyerah mendekatimu. Apakah kamu juga tertarik padanya? Dia sangat tampan, kamu benar-benar tidak menyukainya sedikitpun?" tanya Zeline."Kenapa? Apa kamu suka padanya?" kata Sarah, menanyakan kembali."Tidak, dia bukan tipeku. Aku tidak suka pria asing, aku lebih suka sama pria yang punya kulit cokelat dan itu sangat seksi. Selain itu, tumbuh bersama dengannya saat kecil, rasanya aneh jika aku bisa jatuh cinta padanya," jelaskan Zeline.“Kenapa aku merasa p
***Pikiran Kevin menjadi kacau setelah mengetahui bahwa Sarah akan menjadi model utama untuk bisnis kecantikan milik adiknya, Zeline. Pria itu tidak ingin kecantikan Sarah dijadikan konsumsi publik; baginya, kecantikan Sarah bukan untuk dinikmati oleh siapa pun dengan bebas. Hanya dirinya yang boleh menikmati keindahan itu.Namun, Zeline tetap bersikeras dengan keputusannya. Perempuan itu tidak bisa mengabulkan permintaan kakaknya kali ini. Zeline jatuh hati pada kecantikan alami yang dimiliki Sarah."Kak, ini bukan soal menjajakan diri. Aku hanya ingin wajah Sarah mewakili produk skincare milikku. Dia sangat cocok dengan apa yang ingin disampaikan oleh produk skincare-ku ini," protes Sarah."Tidak! Tidak boleh! Kakak tidak mau wajah Sarah menjadi tontonan umum. Dia adalah wanita istimewa yang tidak boleh sembarang orang melihatnya, dan Kakak tidak akan membiarkan wajahnya menjadi tontonan publik, dia terlalu berharga dan mewah untuk dilihat," tolak Kevin.Zeline merasa kesal dengan