***Ada kemarahan yang tersimpan di wajah Kevin karena saat ini ketika lelaki itu dengan berani menantangnya dengan mengajak Sarah berdansa dan juga menggenggam tangan wanitanya.Mereka duduk satu meja, menyebabkan Sarah merasa canggung dan tidak nyaman, terutama melihat ekspresi marah Kevin yang terpancar di wajahnya."Kalian sepertinya cukup dekat setelah kembali dari Bali, Hansen pasti merasa nyaman di Jakarta karena ada yang membuatnya betah di sini," celetuk Olivia.Hansen tersenyum cerah, berbeda dengan Sarah yang canggung dan enggan duduk satu meja dengan mereka."Kalian cocok sekali, tapi, Sarah, kamu tahu, nggak? Biasanya Hansen tidak begitu ramah, biasanya dia yang didatangi oleh para gadis. Sepertinya Hansen benar-benar menyukaimu?" goda Olivia."Benarkah, Hans?" Olivia melirik menggoda Hansen, yang hanya tersenyum."Siapa pun pasti akan terpesona oleh kecantikan dan pesona Sarah, siapa pun pasti akan jatuh cinta padanya," jawab Hansen dengan lembut.Olivia tertawa mendenga
*** Sudah beberapa hari ini sikap Kevin berbeda. Sejak kejadian di apartemen, keheningan sepenuhnya merajai dirinya. Sarah merasa mungkin Kevin merasa bersalah padanya, mungkin karena berita besar di media cetak dan elektronik yang menghebohkan, yang membuat lelaki itu berubah.Minggu ini, berita sangat heboh dengan kabar tentang Kevin yang digosipkan menjalin hubungan dengan Olivia. Cerita semakin menarik dengan pernyataan Olivia yang tampaknya membenarkan rumor tersebut.Satu lagi berita yang mencuat adalah tentang dirinya sendiri. Sarah santer dirumorkan menjadi perempuan spesial bagi sang calon duke, anak bangsawan Inggris. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Hansen Rudolf telah menambatkan hatinya pada Sarah.Seluruh staf di kantor tentu saja sangat heboh dengan pemberitaan yang hangat dibicarakan. Banyak orang di kantor yang membicarakan Sarah, meskipun Sarah sendiri tidak terlalu mempedulikan atau terpengaruh oleh semua itu, karena dia tahu bahwa yang disebutkan di media hany
***Ada yang hilang dari hati Sarah saat ini. Kehadiran Kevin yang terasa jauh membuat separuh hatinya terasa kosong. Lelaki itu tampaknya menjauhinya, dan Sarah tidak tahu apa sebabnya. Apakah dia marah atau mungkin sudah tidak lagi mencintainya seperti dulu?Ketakutan mulai merayapi hati Sarah saat membayangkan bahwa Kevin mungkin tidak lagi memiliki perasaan yang sama seperti sebelumnya."Egois!" pikir Sarah.Ya, mungkin Sarah sedikit egois sejak jatuh cinta pada Kevin. Dia menjadi perempuan yang terlalu berani, berani bermimpi hidup bersama lelaki nyaris sempurna seperti Kevin.Tapi pada dasarnya, Sarah tidak peduli. Apa salahnya bermimpi hidup dengan seseorang yang nyaris sempurna? Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Dan setidaknya, jika ia boleh menyombongkan dirinya, ia memiliki kecantikan dan kecerdasan yang patut dibanggakan. Kecantikannya mampu membuat semua lelaki tak dapat berkedip saat melihatnya. Dan sesekali, sedikit kesombongan tida
***Sarah dan Zeline sibuk menikmati makan malam mereka masing-masing. Zeline membawa makan malam untuk keduanya karena perempuan itu akan menginap di apartemen malam ini, sementara Shopia, gadis kecil itu tidak ikut karena sedang mengikuti kompetensi di sekolahnya di Singapura."Sarah, kamu tahu nggak kalau tadi Kak Hansen menelepon, bertanya mengapa aku menjemputmu," kata Zeline."Kamu pasti tahu bagaimana memberikan alas an dan jawaban yang tepat padanya padanya," balas Sarah."Iya, tenang saja. Tapi, Kak Hansen terus saja tak menyerah mendekatimu. Apakah kamu juga tertarik padanya? Dia sangat tampan, kamu benar-benar tidak menyukainya sedikitpun?" tanya Zeline."Kenapa? Apa kamu suka padanya?" kata Sarah, menanyakan kembali."Tidak, dia bukan tipeku. Aku tidak suka pria asing, aku lebih suka sama pria yang punya kulit cokelat dan itu sangat seksi. Selain itu, tumbuh bersama dengannya saat kecil, rasanya aneh jika aku bisa jatuh cinta padanya," jelaskan Zeline.“Kenapa aku merasa p
***Pikiran Kevin menjadi kacau setelah mengetahui bahwa Sarah akan menjadi model utama untuk bisnis kecantikan milik adiknya, Zeline. Pria itu tidak ingin kecantikan Sarah dijadikan konsumsi publik; baginya, kecantikan Sarah bukan untuk dinikmati oleh siapa pun dengan bebas. Hanya dirinya yang boleh menikmati keindahan itu.Namun, Zeline tetap bersikeras dengan keputusannya. Perempuan itu tidak bisa mengabulkan permintaan kakaknya kali ini. Zeline jatuh hati pada kecantikan alami yang dimiliki Sarah."Kak, ini bukan soal menjajakan diri. Aku hanya ingin wajah Sarah mewakili produk skincare milikku. Dia sangat cocok dengan apa yang ingin disampaikan oleh produk skincare-ku ini," protes Sarah."Tidak! Tidak boleh! Kakak tidak mau wajah Sarah menjadi tontonan umum. Dia adalah wanita istimewa yang tidak boleh sembarang orang melihatnya, dan Kakak tidak akan membiarkan wajahnya menjadi tontonan publik, dia terlalu berharga dan mewah untuk dilihat," tolak Kevin.Zeline merasa kesal dengan
***Hari ini Sarah sedang melakukan pemotretan untuk mempromosikan brand skincare "tu es Belle" milik Zeline. Sarah sangat cantik memukau dengan riasan alami, rambut hitam panjang tergerai dengan anggun, dress putih diatas lutut tanpa lengan ditambah ada mahkota yang diselipkan di atas kepalanya membuatnya semakin terlihat seperti seorang dewi.Awalnya Sarah berkali- kali melakukan kesalahan dan harus melakukan take ulang. Itu karena ini baru pertama kalinya ia melakukan pemotretan ditambah ia bukan seorang model yang akrab dengan jepretan kamera. Namun, semua bisa teratasi karena arahan fotographer terkenal dan berbakat bernama, Sam Michael. Yah, Sam adalah top fotographer paling utama di negeri ini dan dengan mudah ia bisa menaklukan kekakuan Sarah dan membuat gadis itu menjadi layaknya model profesional."Bagus, hasil yang sangat alami. Kita jeda sebentar model harus ganti gaun lain,” perintah Sam."Boleh aku lihat hasilnya, Sam?" tanya Sarah."Tentu saja! Lihat, hasilnya sangat me
***Setelah selesai dengan pemotretan yang sangat memuaskan, Zeline langsung tak sabar untuk memperkenalkan Sarah sebagai wajah baru yang akan mewakili kecantikan brand skincare miliknya nanti."Aku sangat puas dengan kerjamu, Sam," puji Zeline."Mbak Sarah juga luar biasa, sangat enak diajak bekerja sama," tambah Sam.Zeline tersenyum puas, namun ia kemudian heran melihat ekspresi Sarah yang terlihat tegang. Ia pun bertanya pada Sam dengan bisikan."Ada apa dengan Sarah? Apakah ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman?"Sam tersenyum dan menjawab dengan bisikan pula, "Iya, tadi kedua tuan muda datang dan membuat keributan di sini, membuatnya merasa tidak nyaman.""Apakah itu Kak Kevin dan Kak Hansen?" tanya Zeline kaget, dan Sam mengangguk."Mereka memang seperti anak-anak yang berebut perhatian Sarah," ujar Zeline sambil tertawa kecil."Dan kamu tahu, Sarah adalah satu-satunya yang berani membentak kedua tuan muda itu. Awalnya aku khawatir dia akan mendapat masalah, tapi tern
***Kamar yang bernuansa merah muda terasa sangat ramai dengan candaan tiga orang perempuan yang tak hentinya berbicara, terutama dengan sang pemilik kamar. Senyum tak henti-hentinya melintas di wajahnya, dan kedua mata yang berbinar-binar menunjukkan betapa bahagianya dia saat ini.Shopia tidak menyangka bahwa Sarah bisa main ke rumahnya, bahkan sampai bisa ke kamarnya. Ditambah lagi, Sarah berjanji untuk sering berkunjung dan main ke rumahnya."Bunda, hari ini sangat cantik seperti seorang ratu, Shopian anti mau cantiknya seperti Bunda," puji Shopia sambil menatap Sarah dengan kagum."Kamu berarti seorang putri dong, kamu lebih cantik dari Bunda, bahkan nanti kamu akan tumbuh jadi seoorang putri yang cantiknya melebihi siapapun," timpal Sarah dengan tulus."Kalau begitu Papi ini berarti tampan seperti raja dong ya," celetuk Kevin tiba-tiba saat masuk ke dalam kamar Shopia.Pria itu langsung duduk di samping Sarah, menatap perempuan yang selalu ia rindukan setiap waktu.Sedangkan Sa