***Sarah dan Zeline sibuk menikmati makan malam mereka masing-masing. Zeline membawa makan malam untuk keduanya karena perempuan itu akan menginap di apartemen malam ini, sementara Shopia, gadis kecil itu tidak ikut karena sedang mengikuti kompetensi di sekolahnya di Singapura."Sarah, kamu tahu nggak kalau tadi Kak Hansen menelepon, bertanya mengapa aku menjemputmu," kata Zeline."Kamu pasti tahu bagaimana memberikan alas an dan jawaban yang tepat padanya padanya," balas Sarah."Iya, tenang saja. Tapi, Kak Hansen terus saja tak menyerah mendekatimu. Apakah kamu juga tertarik padanya? Dia sangat tampan, kamu benar-benar tidak menyukainya sedikitpun?" tanya Zeline."Kenapa? Apa kamu suka padanya?" kata Sarah, menanyakan kembali."Tidak, dia bukan tipeku. Aku tidak suka pria asing, aku lebih suka sama pria yang punya kulit cokelat dan itu sangat seksi. Selain itu, tumbuh bersama dengannya saat kecil, rasanya aneh jika aku bisa jatuh cinta padanya," jelaskan Zeline.“Kenapa aku merasa p
***Pikiran Kevin menjadi kacau setelah mengetahui bahwa Sarah akan menjadi model utama untuk bisnis kecantikan milik adiknya, Zeline. Pria itu tidak ingin kecantikan Sarah dijadikan konsumsi publik; baginya, kecantikan Sarah bukan untuk dinikmati oleh siapa pun dengan bebas. Hanya dirinya yang boleh menikmati keindahan itu.Namun, Zeline tetap bersikeras dengan keputusannya. Perempuan itu tidak bisa mengabulkan permintaan kakaknya kali ini. Zeline jatuh hati pada kecantikan alami yang dimiliki Sarah."Kak, ini bukan soal menjajakan diri. Aku hanya ingin wajah Sarah mewakili produk skincare milikku. Dia sangat cocok dengan apa yang ingin disampaikan oleh produk skincare-ku ini," protes Sarah."Tidak! Tidak boleh! Kakak tidak mau wajah Sarah menjadi tontonan umum. Dia adalah wanita istimewa yang tidak boleh sembarang orang melihatnya, dan Kakak tidak akan membiarkan wajahnya menjadi tontonan publik, dia terlalu berharga dan mewah untuk dilihat," tolak Kevin.Zeline merasa kesal dengan
***Hari ini Sarah sedang melakukan pemotretan untuk mempromosikan brand skincare "tu es Belle" milik Zeline. Sarah sangat cantik memukau dengan riasan alami, rambut hitam panjang tergerai dengan anggun, dress putih diatas lutut tanpa lengan ditambah ada mahkota yang diselipkan di atas kepalanya membuatnya semakin terlihat seperti seorang dewi.Awalnya Sarah berkali- kali melakukan kesalahan dan harus melakukan take ulang. Itu karena ini baru pertama kalinya ia melakukan pemotretan ditambah ia bukan seorang model yang akrab dengan jepretan kamera. Namun, semua bisa teratasi karena arahan fotographer terkenal dan berbakat bernama, Sam Michael. Yah, Sam adalah top fotographer paling utama di negeri ini dan dengan mudah ia bisa menaklukan kekakuan Sarah dan membuat gadis itu menjadi layaknya model profesional."Bagus, hasil yang sangat alami. Kita jeda sebentar model harus ganti gaun lain,” perintah Sam."Boleh aku lihat hasilnya, Sam?" tanya Sarah."Tentu saja! Lihat, hasilnya sangat me
***Setelah selesai dengan pemotretan yang sangat memuaskan, Zeline langsung tak sabar untuk memperkenalkan Sarah sebagai wajah baru yang akan mewakili kecantikan brand skincare miliknya nanti."Aku sangat puas dengan kerjamu, Sam," puji Zeline."Mbak Sarah juga luar biasa, sangat enak diajak bekerja sama," tambah Sam.Zeline tersenyum puas, namun ia kemudian heran melihat ekspresi Sarah yang terlihat tegang. Ia pun bertanya pada Sam dengan bisikan."Ada apa dengan Sarah? Apakah ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman?"Sam tersenyum dan menjawab dengan bisikan pula, "Iya, tadi kedua tuan muda datang dan membuat keributan di sini, membuatnya merasa tidak nyaman.""Apakah itu Kak Kevin dan Kak Hansen?" tanya Zeline kaget, dan Sam mengangguk."Mereka memang seperti anak-anak yang berebut perhatian Sarah," ujar Zeline sambil tertawa kecil."Dan kamu tahu, Sarah adalah satu-satunya yang berani membentak kedua tuan muda itu. Awalnya aku khawatir dia akan mendapat masalah, tapi tern
***Kamar yang bernuansa merah muda terasa sangat ramai dengan candaan tiga orang perempuan yang tak hentinya berbicara, terutama dengan sang pemilik kamar. Senyum tak henti-hentinya melintas di wajahnya, dan kedua mata yang berbinar-binar menunjukkan betapa bahagianya dia saat ini.Shopia tidak menyangka bahwa Sarah bisa main ke rumahnya, bahkan sampai bisa ke kamarnya. Ditambah lagi, Sarah berjanji untuk sering berkunjung dan main ke rumahnya."Bunda, hari ini sangat cantik seperti seorang ratu, Shopian anti mau cantiknya seperti Bunda," puji Shopia sambil menatap Sarah dengan kagum."Kamu berarti seorang putri dong, kamu lebih cantik dari Bunda, bahkan nanti kamu akan tumbuh jadi seoorang putri yang cantiknya melebihi siapapun," timpal Sarah dengan tulus."Kalau begitu Papi ini berarti tampan seperti raja dong ya," celetuk Kevin tiba-tiba saat masuk ke dalam kamar Shopia.Pria itu langsung duduk di samping Sarah, menatap perempuan yang selalu ia rindukan setiap waktu.Sedangkan Sa
*** Hari ini adalah konferensi pers untuk memperkenalkan Sarah sebagai wajah baru dan ambassador dari bisnis kecantikan milik Zeline, brand kecantikannya yang mengeluarkan rangkaian produk skincare bernama "tu es belle". Bukan hanya media lokal saja yang meliputnya, tapi juga dari media asing di beberapa negara Asia. Produk skincare milik Zeline memang sebelumnya sangat sukses di beberapa negara Asia, sebut saja diantaranya dari Singapura, Malaysia, Hongkong, bahkan Australia, dan beberapa negara lainnya.Hal yang menarik lagi adalah adanya media Inggris yang hadir dan ingin meliputnya, mungkin karena disebabkan sang anak Duke, Hansen Rudolf, adalah pemegang saham terbesar di bisnis milik Zeline.Sarah gugup dan tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Zeline memakluminya karena ini adalah hal pertama bagi Sarah, apalagi banyak media yang meliput."Kamu tarik napas perlahan, biar bisa meredakan rasa gugupmu," Zeline memberi saran."Aku takut malu-maluin kamu," Sarah merasa tak percaya
***Keputusan Sarah untuk berhenti bekerja sangat berat bagi Kevin. Ia sangat menolaknya dengan tegas, tapi Sarah dan Zeline terus saja memohon padanya berkali-kali, pada akhirnya pria itu menyetujuinya dengan syarat bahwa Sarah tetap harus bekerja bersama Zeline dan tidak diperbolehkan mencari pekerjaan di tempat lain.Sarah setuju dengan syarat itu. Dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai asisten Kevin untuk menjadi manajer di salah satu cabang baru butik Zeline di Jakarta. Selain alasan tersebut, dia juga ingin menghindari potensi gosip negatif tentangnya dan Kevin jika hubungan mereka terbongkar.Hari ini adalah hari terakhir Sarah bekerja, dan itu membuat Nancy merasa sangat kehilangan."Kamu nanti harus kangen sama Mbak ya, Sarah," ujar Nancy dengan cemas."Tenang saja, aku akan sering mampir ke rumah Mbak Nancy dan menjenguk Stevi," janji Sarah."Awas kalau kamu ingkar janji," ancam Nancy sambil tersenyum.“Nggak akan, Mbak. Mana bisa aku ingkar janji sama Mbak N
***“Brengsek!" kesal Reva, makian Reva terdengar saat dia menerima sebuah dokumen yang baru saja dilihatnya. Ia merasa kesal karena lelaki itu begitu cerdas, sulit baginya untuk menipunya."Apa yang terjadi, Ma?" tanya Jasmine."Kevin. Sepertinya dia mengetahui rencana kita, dan kamu sama sekali tidak membantu! Kenapa kamu begitu bodoh dan tidak berguna!" ejek Reva.Jasmine tidak percaya bahwa mantan ibu mertuanya terus memanfaatkannya. Terkadang, dia merasa lelah dan ingin mengakhiri semuanya."Bagaimanapun, dia telah jatuh cinta pada wanita lain. Tidak mungkin aku mendekatinya lagi. Lagipula, Kevin bukanlah orang bodoh, dia itu sangat cerdas dan pintar membaca perlawanan musuhnya," kata Jasmine.Reva tercengang mendengar bahwa Kevin sudah memiliki kekasih dengan begitu cepat."Siapa wanita sial itu?" tanya Reva penasaran.Jasmine terdiam. Sebenarnya, dia tahu siapa wanita itu, tapi Kevin telah mengancamnya. Jika dia memberitahu Reva, hidupnya akan terancam. Jasmine tahu betapa keja
***Akhirnya, Sarah melahirkan anak pertamanya setelah menahan kontraksi selama dua belas jam. Anak pertamanya lahir tentu dengan drama, di mana Kevin selalu dibentak dan rambutnya dijambak oleh Sarah ketika menahan rasa sakit kontraksi. Namun, perjuangan Kevin tak sebanding dengan perjuangan istrinya yang melahirkan anaknya dengan selamat ke dunia. Anak laki-lakinya sangat cantik, meskipun jenis kelaminnya adalah laki-laki. Wajah bayi laki-laki itu, meskipun kata orang pasti akan berubah-ubah, sangat mirip dengan Sarah.“Ini Adiknya Kakak, Pi?” tanya Shopia dengan takjub.“Iya, Kak. Bagaimana? Kakak sayang enggak sama Adik bayi?” Kevin bertanya balik.Shopia langsung mengangguk cepat. “Tentu saja, sangat sayang. Tapi, ini Adik bayinya perempuan, yah?” tanya Shopia.“Laki-laki dong,” sahut Kevin.“Kalau laki-laki, kenapa Adik bayinya cantik?” tanya Shopia heran.“Karena
***"Kamu mau konsep resepsi yang bagaimana?" tanya Zeline pada Nisa."Aku bingung," balas Nisa."Loh, kok bingung?" Zeline menatap Nisa yang sedang bimbang.Nisa menghela napasnya. "Aku bingung, ini seperti mimpi. Aku takut saja, bahwa saat ini aku sedang tertidur," ungkap Nisa.Zeline menghembuskan napasnya. "Ini bukan mimpi! Dan kamu juga tidak sedang tertidur. Sebulan lagi kalian akan menikah, kan?" tanyanya."Kami memutuskan akan menikah setelah Sarah melahirkan saja, mungkin setelah anak Sarah sudah berumur tiga bulan, baru kami akan menikah," jawab Nisa."Kenapa harus menunggu anak Sarah berusia tiga bulan?""Aku yang mau. Aku enggak mau membuat Sean dan Sarah kecapean mengurus pernikahanku. Apalagi Sarah, dia sangat antusias dan ingin menyiapkan segalanya untukku. Lagian juga, Sean masih harus berjuang dengan proyek-proyeknya yang belum goal. Aku tidak ingin membuat konsentrasinya jadi pecah.""Kan bisa akad dulu
***Sarah melihat suaminya hanya diam saja dari tadi. Kevin memang sangat cemburu saat tadi Hansen dengan sengaja memujinya di depan lelaki itu. Wajah suaminya langsung muram dan tidak mengatakan satu patah kata pun.Setelah sampai di kamar, Kevin langsung mengganti bajunya dengan piyama dan tidur tanpa bicara apa pun. Sarah hanya bengong, menatap suaminya yang langsung tertidur tanpa melakukan ritual setiap mau tidur. Biasanya, Kevin selalu mengajak ngobrol janin yang ada dalam perutnya, menceritakan harinya, dan selalu memeluknya serta menunggunya sampai terlelap.Sarah menggelengkan kepalanya. Cemburu suaminya itu memang tidak pernah berubah, seperti anak kecil. Sarah mencuci kaki, tangan, dan juga membersihkan wajahnya. Setelah mengganti bajunya dengan gaun tidur, ia berbaring di sebelah Kevin yang posisinya membelakanginya.Sarah mengelus punggung Kevin. “Hubby, masa gitu aja cemburu sih. Tadi kan Hansen bercanda aja,” ucap Sarah memulai
***Setelah melaksanakan resepsi pernikahan yang sangat megah, Zeline dan Bastian mengadakan pesta kebun yang sangat privat. Hanya keluarga dan teman dekat yang menghadirinya, karena pesta ini bertujuan untuk saling bertemu setelah masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing.Shopia tidak ikut karena sedang menginap di rumah sahabatnya, Yonna. Setelah berkenalan dengan teman barunya itu, Shopia menjadi lebih rajin belajar. Ketika Shopia mengatakan akan menginap di rumah Yonna, Kevin dan Sarah tentu saja mengizinkannya.“Shopia tumben akrab sama temannya?” tanya Nisa.“Teman baru di sekolahnya. Anaknya asyik dan pintar, jadi Shopia senang akhirnya bisa punya sahabat,” balas Sarah.“Bagaimana kandunganmu? Bayinya sebentar lagi mau launching, jadi enggak sabar,” seru Nisa.“Perkembangannya sangat baik. Aku deg-degan memang mau melahirkan, agak takut. Aku takut nanti bisa melahirkan atau tidak,&rdquo
***Usia kandungan Sarah sudah menginjak tujuh bulan, perutnya semakin membesar dan sudah mulai kelihatan. Ia sudah mulai sulit untuk tidur. Kevin selalu menuruti apa yang diinginkan oleh Sarah, apalagi Shopia. Anak kecil itu selalu memijit kepala Bundanya."Perutmu semakin besar, tapi badanmu tetap kecil," ucap Zeline."Memang tadinya aku kecil kan, ini naik juga kok berat badanku. Naik delapan kilo," kata Sarah."Aku ingin hamil juga, sudah dua bulan tapi belum juga ada tanda-tanda. Malah saat ini aku lagi datang tamu bulanan. Jadi aku sedih," lirih Zeline."Duh, kamu yah. Baru juga dua bulan. Lihat banyak pasangan yang belasan tahun pun masih menanti. Mereka tetap bersyukur dan sabar menantinya. Jangan banyak pikiran, nanti jadi sugesti loh," kata Sarah."Bukannya aku tidak mau bersyukur, tapi sedih sih saat aku ketemu teman dan kerabat, terus mereka bilang, 'Kamu sudah isi belum?' atau 'Kok belum isi sih, sudah dua bulan belum ada kabar
***Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga. Hari ini, Zeline akan memulai babak awal dalam kehidupannya. Hari ini, Bastian akan mengucap janji pada Tuhan untuk mengikatnya. Zeline sangat cantik, meski polesan riasannya sangat sederhana tapi tidak melunturkan aura bahagianya itu.Sarah dan Nisa yang akan menjadi pendamping Zeline. Sarah tersenyum melihat kegugupan adik iparnya itu, mengingat perasaan yang sama saat di Jepang. Namun, dulu ia melaksanakan akad di ranjang rumah sakit.“Jangan terlalu gugup,” ucap Sarah.Zeline mengangguk. “Aku sangat terharu. Aku akan menjadi seorang istri dalam beberapa menit lagi.”“Dan kamu akan menuai pahala setelah menjadi seorang istri,” timpal Sarah.“Babak baru dalam hidupku saat ini telah dimulai,” ujar Zeline penuh semangat. Mereka bertiga saling merangkul dengan haru.***Setelah akad diucapkan dengan lancar, yang otomatis membuat Bastian da
***Sarah akhirnya bisa tersenyum dengan senang ketika suaminya memenuhi keinginannya yang sedang ngidam. Tanpa Sarah ketahui, ternyata Kevin langsung menghubungi kenalannya di Bandung dan meminta secara khusus pada manajemen bubur ayam Mang Haji Oyo untuk membuatkan bubur ayam untuk istrinya.Setelah permintaannya disanggupi, akhirnya Sarah dan Kevin berangkat ke Bandung jam dua dini hari, waktu di mana sebagian besar orang terlelap. Kevin dan Sarah tiba di Bandung dalam waktu kurang lebih tiga jam. Sungguh tidak pernah terpikir oleh Kevin untuk jauh-jauh datang ke Bandung hanya demi bubur ayam. Semua ini demi istrinya, demi memenuhi ngidamnya, dan juga karena ia sudah berjanji. Kevin menatap istrinya yang makan dengan lahap, menghabiskan empat mangkok bubur ayam.Sarah merasa senang karena perutnya akhirnya kenyang.“Terima kasih, Hubby. Sudah memenuhi keinginanku dan dedek bayi di dalam perut,” ucap Sarah manja.“Kan aku sudah
***Sarah melihat kecemburuan di wajah Sean. Ia tersenyum, merasa senang karena baru kali ini melihat wajah kakaknya yang seperti tomat. Jelas terlihat, sebab Sean memiliki kulit seputih susu.“Kakak cemburu, ya?” tanya Sarah sambil tertawa kecil.“Enggak juga. Kakak hanya sebal sama lelaki itu!” jawab Sean pura-pura tenang.“Masa sih? Kok aku enggak percaya, ya?” timpal Sarah.“Kakak enggak suka lihat lelaki genit.”Sarah tersenyum lagi, merasa gemas karena kakaknya tidak mengakui bahwa dirinya sedang cemburu. “Kak, kalau cemburu bilang saja, jangan malu!”“Siapa yang cemburu? Kakak enggak pernah cemburu, itu hanya untuk laki-laki yang putus asa,” bela Sean.“Ah! Kata siapa? Cemburu itu tanda cinta loh. Memang jangan terlalu cemburu, tapi cinta akan bekerja jika ada rasa cemburu. Tanpa cemburu, cinta terasa membosankan dan hambar.”Sean
***Hari ini, Nisa menemani Sarah seharian. Mood sahabatnya itu luar biasa berubah. Bukan hanya suaminya yang kewalahan menghadapi sifat Sarah saat hamil, tetapi Nisa juga harus sabar dan membenarkan apa yang diyakini sahabatnya. Prinsip Nisa saat ini adalah jangan pernah membantah Sarah jika ingin semuanya baik-baik saja.Usia kehamilan Sarah sudah hampir memasuki lima bulan. Waktu terasa sangat cepat berlalu. Selama itu juga, perasaan Nisa terhadap Sean semakin memuncak, meski terkadang ada satu titik di mana ia merasa ragu pada dirinya sendiri. Masa lalunya yang rumit membuatnya merasa tidak percaya diri dan tidak pantas berada di sisi lelaki itu.Nisa terkejut melihat porsi makan Sarah yang meningkat tiga kali lipat. Awal kehamilan, sahabatnya itu malah sulit makan. Tetapi sekarang, semua makanan terus dicicipi Sarah.“Wah, Adek bayi kayaknya senang kalau Bundanya makan ini,” seru Sarah bersemangat.“Jangan kebanyakan dong! In