***Sarah memperhatikan dirinya di depan cermin, ia telah merias wajahnya untuk pergi ke peluncuran brand kosmetik milik Zeline, "Tu es belle". Sarah baru saja mengetahui bahwa Zeline adalah pemilik dari brand kosmetik tersebut, yang sangat terkenal di beberapa negara dan ditujukan untuk kalangan elit.Awalnya, Sarah enggan untuk datang karena pasti di sana akan hadir para sosialita, artis terkemuka, model terkenal, dan pejabat. Namun, karena Zeline mengharapkannya datang, dengan berat hati Sarah menyetujuinya.Orang suruhan Zeline telah datang, perempuan itu sendiri yang menyuruh sopir pribadinya untuk menjemput Sarah, dan gaun yang dikenakannya malam ini juga dikirimkan oleh Zeline. Gaun tersebut sangat cantik dan elegan, memperlihatkan leher Sarah yang indah.Setelah tiba di acara itu, Sarah merasa risih karena banyak orang yang meliriknya sambil berbisik-bisik. Sarah mencari sosok Zeline dan ingin mengucapkan selamat padanya.Namun, ketika akan menghampiri Zeline, langkah Sarah te
***Ada kemarahan yang tersimpan di wajah Kevin karena saat ini ketika lelaki itu dengan berani menantangnya dengan mengajak Sarah berdansa dan juga menggenggam tangan wanitanya.Mereka duduk satu meja, menyebabkan Sarah merasa canggung dan tidak nyaman, terutama melihat ekspresi marah Kevin yang terpancar di wajahnya."Kalian sepertinya cukup dekat setelah kembali dari Bali, Hansen pasti merasa nyaman di Jakarta karena ada yang membuatnya betah di sini," celetuk Olivia.Hansen tersenyum cerah, berbeda dengan Sarah yang canggung dan enggan duduk satu meja dengan mereka."Kalian cocok sekali, tapi, Sarah, kamu tahu, nggak? Biasanya Hansen tidak begitu ramah, biasanya dia yang didatangi oleh para gadis. Sepertinya Hansen benar-benar menyukaimu?" goda Olivia."Benarkah, Hans?" Olivia melirik menggoda Hansen, yang hanya tersenyum."Siapa pun pasti akan terpesona oleh kecantikan dan pesona Sarah, siapa pun pasti akan jatuh cinta padanya," jawab Hansen dengan lembut.Olivia tertawa mendenga
*** Sudah beberapa hari ini sikap Kevin berbeda. Sejak kejadian di apartemen, keheningan sepenuhnya merajai dirinya. Sarah merasa mungkin Kevin merasa bersalah padanya, mungkin karena berita besar di media cetak dan elektronik yang menghebohkan, yang membuat lelaki itu berubah.Minggu ini, berita sangat heboh dengan kabar tentang Kevin yang digosipkan menjalin hubungan dengan Olivia. Cerita semakin menarik dengan pernyataan Olivia yang tampaknya membenarkan rumor tersebut.Satu lagi berita yang mencuat adalah tentang dirinya sendiri. Sarah santer dirumorkan menjadi perempuan spesial bagi sang calon duke, anak bangsawan Inggris. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Hansen Rudolf telah menambatkan hatinya pada Sarah.Seluruh staf di kantor tentu saja sangat heboh dengan pemberitaan yang hangat dibicarakan. Banyak orang di kantor yang membicarakan Sarah, meskipun Sarah sendiri tidak terlalu mempedulikan atau terpengaruh oleh semua itu, karena dia tahu bahwa yang disebutkan di media hany
***Ada yang hilang dari hati Sarah saat ini. Kehadiran Kevin yang terasa jauh membuat separuh hatinya terasa kosong. Lelaki itu tampaknya menjauhinya, dan Sarah tidak tahu apa sebabnya. Apakah dia marah atau mungkin sudah tidak lagi mencintainya seperti dulu?Ketakutan mulai merayapi hati Sarah saat membayangkan bahwa Kevin mungkin tidak lagi memiliki perasaan yang sama seperti sebelumnya."Egois!" pikir Sarah.Ya, mungkin Sarah sedikit egois sejak jatuh cinta pada Kevin. Dia menjadi perempuan yang terlalu berani, berani bermimpi hidup bersama lelaki nyaris sempurna seperti Kevin.Tapi pada dasarnya, Sarah tidak peduli. Apa salahnya bermimpi hidup dengan seseorang yang nyaris sempurna? Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Dan setidaknya, jika ia boleh menyombongkan dirinya, ia memiliki kecantikan dan kecerdasan yang patut dibanggakan. Kecantikannya mampu membuat semua lelaki tak dapat berkedip saat melihatnya. Dan sesekali, sedikit kesombongan tida
***Sarah dan Zeline sibuk menikmati makan malam mereka masing-masing. Zeline membawa makan malam untuk keduanya karena perempuan itu akan menginap di apartemen malam ini, sementara Shopia, gadis kecil itu tidak ikut karena sedang mengikuti kompetensi di sekolahnya di Singapura."Sarah, kamu tahu nggak kalau tadi Kak Hansen menelepon, bertanya mengapa aku menjemputmu," kata Zeline."Kamu pasti tahu bagaimana memberikan alas an dan jawaban yang tepat padanya padanya," balas Sarah."Iya, tenang saja. Tapi, Kak Hansen terus saja tak menyerah mendekatimu. Apakah kamu juga tertarik padanya? Dia sangat tampan, kamu benar-benar tidak menyukainya sedikitpun?" tanya Zeline."Kenapa? Apa kamu suka padanya?" kata Sarah, menanyakan kembali."Tidak, dia bukan tipeku. Aku tidak suka pria asing, aku lebih suka sama pria yang punya kulit cokelat dan itu sangat seksi. Selain itu, tumbuh bersama dengannya saat kecil, rasanya aneh jika aku bisa jatuh cinta padanya," jelaskan Zeline.“Kenapa aku merasa p
***Pikiran Kevin menjadi kacau setelah mengetahui bahwa Sarah akan menjadi model utama untuk bisnis kecantikan milik adiknya, Zeline. Pria itu tidak ingin kecantikan Sarah dijadikan konsumsi publik; baginya, kecantikan Sarah bukan untuk dinikmati oleh siapa pun dengan bebas. Hanya dirinya yang boleh menikmati keindahan itu.Namun, Zeline tetap bersikeras dengan keputusannya. Perempuan itu tidak bisa mengabulkan permintaan kakaknya kali ini. Zeline jatuh hati pada kecantikan alami yang dimiliki Sarah."Kak, ini bukan soal menjajakan diri. Aku hanya ingin wajah Sarah mewakili produk skincare milikku. Dia sangat cocok dengan apa yang ingin disampaikan oleh produk skincare-ku ini," protes Sarah."Tidak! Tidak boleh! Kakak tidak mau wajah Sarah menjadi tontonan umum. Dia adalah wanita istimewa yang tidak boleh sembarang orang melihatnya, dan Kakak tidak akan membiarkan wajahnya menjadi tontonan publik, dia terlalu berharga dan mewah untuk dilihat," tolak Kevin.Zeline merasa kesal dengan
***Hari ini Sarah sedang melakukan pemotretan untuk mempromosikan brand skincare "tu es Belle" milik Zeline. Sarah sangat cantik memukau dengan riasan alami, rambut hitam panjang tergerai dengan anggun, dress putih diatas lutut tanpa lengan ditambah ada mahkota yang diselipkan di atas kepalanya membuatnya semakin terlihat seperti seorang dewi.Awalnya Sarah berkali- kali melakukan kesalahan dan harus melakukan take ulang. Itu karena ini baru pertama kalinya ia melakukan pemotretan ditambah ia bukan seorang model yang akrab dengan jepretan kamera. Namun, semua bisa teratasi karena arahan fotographer terkenal dan berbakat bernama, Sam Michael. Yah, Sam adalah top fotographer paling utama di negeri ini dan dengan mudah ia bisa menaklukan kekakuan Sarah dan membuat gadis itu menjadi layaknya model profesional."Bagus, hasil yang sangat alami. Kita jeda sebentar model harus ganti gaun lain,” perintah Sam."Boleh aku lihat hasilnya, Sam?" tanya Sarah."Tentu saja! Lihat, hasilnya sangat me
***Setelah selesai dengan pemotretan yang sangat memuaskan, Zeline langsung tak sabar untuk memperkenalkan Sarah sebagai wajah baru yang akan mewakili kecantikan brand skincare miliknya nanti."Aku sangat puas dengan kerjamu, Sam," puji Zeline."Mbak Sarah juga luar biasa, sangat enak diajak bekerja sama," tambah Sam.Zeline tersenyum puas, namun ia kemudian heran melihat ekspresi Sarah yang terlihat tegang. Ia pun bertanya pada Sam dengan bisikan."Ada apa dengan Sarah? Apakah ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman?"Sam tersenyum dan menjawab dengan bisikan pula, "Iya, tadi kedua tuan muda datang dan membuat keributan di sini, membuatnya merasa tidak nyaman.""Apakah itu Kak Kevin dan Kak Hansen?" tanya Zeline kaget, dan Sam mengangguk."Mereka memang seperti anak-anak yang berebut perhatian Sarah," ujar Zeline sambil tertawa kecil."Dan kamu tahu, Sarah adalah satu-satunya yang berani membentak kedua tuan muda itu. Awalnya aku khawatir dia akan mendapat masalah, tapi tern
***Akhirnya, Sarah melahirkan anak pertamanya setelah menahan kontraksi selama dua belas jam. Anak pertamanya lahir tentu dengan drama, di mana Kevin selalu dibentak dan rambutnya dijambak oleh Sarah ketika menahan rasa sakit kontraksi. Namun, perjuangan Kevin tak sebanding dengan perjuangan istrinya yang melahirkan anaknya dengan selamat ke dunia. Anak laki-lakinya sangat cantik, meskipun jenis kelaminnya adalah laki-laki. Wajah bayi laki-laki itu, meskipun kata orang pasti akan berubah-ubah, sangat mirip dengan Sarah.“Ini Adiknya Kakak, Pi?” tanya Shopia dengan takjub.“Iya, Kak. Bagaimana? Kakak sayang enggak sama Adik bayi?” Kevin bertanya balik.Shopia langsung mengangguk cepat. “Tentu saja, sangat sayang. Tapi, ini Adik bayinya perempuan, yah?” tanya Shopia.“Laki-laki dong,” sahut Kevin.“Kalau laki-laki, kenapa Adik bayinya cantik?” tanya Shopia heran.“Karena
***"Kamu mau konsep resepsi yang bagaimana?" tanya Zeline pada Nisa."Aku bingung," balas Nisa."Loh, kok bingung?" Zeline menatap Nisa yang sedang bimbang.Nisa menghela napasnya. "Aku bingung, ini seperti mimpi. Aku takut saja, bahwa saat ini aku sedang tertidur," ungkap Nisa.Zeline menghembuskan napasnya. "Ini bukan mimpi! Dan kamu juga tidak sedang tertidur. Sebulan lagi kalian akan menikah, kan?" tanyanya."Kami memutuskan akan menikah setelah Sarah melahirkan saja, mungkin setelah anak Sarah sudah berumur tiga bulan, baru kami akan menikah," jawab Nisa."Kenapa harus menunggu anak Sarah berusia tiga bulan?""Aku yang mau. Aku enggak mau membuat Sean dan Sarah kecapean mengurus pernikahanku. Apalagi Sarah, dia sangat antusias dan ingin menyiapkan segalanya untukku. Lagian juga, Sean masih harus berjuang dengan proyek-proyeknya yang belum goal. Aku tidak ingin membuat konsentrasinya jadi pecah.""Kan bisa akad dulu
***Sarah melihat suaminya hanya diam saja dari tadi. Kevin memang sangat cemburu saat tadi Hansen dengan sengaja memujinya di depan lelaki itu. Wajah suaminya langsung muram dan tidak mengatakan satu patah kata pun.Setelah sampai di kamar, Kevin langsung mengganti bajunya dengan piyama dan tidur tanpa bicara apa pun. Sarah hanya bengong, menatap suaminya yang langsung tertidur tanpa melakukan ritual setiap mau tidur. Biasanya, Kevin selalu mengajak ngobrol janin yang ada dalam perutnya, menceritakan harinya, dan selalu memeluknya serta menunggunya sampai terlelap.Sarah menggelengkan kepalanya. Cemburu suaminya itu memang tidak pernah berubah, seperti anak kecil. Sarah mencuci kaki, tangan, dan juga membersihkan wajahnya. Setelah mengganti bajunya dengan gaun tidur, ia berbaring di sebelah Kevin yang posisinya membelakanginya.Sarah mengelus punggung Kevin. “Hubby, masa gitu aja cemburu sih. Tadi kan Hansen bercanda aja,” ucap Sarah memulai
***Setelah melaksanakan resepsi pernikahan yang sangat megah, Zeline dan Bastian mengadakan pesta kebun yang sangat privat. Hanya keluarga dan teman dekat yang menghadirinya, karena pesta ini bertujuan untuk saling bertemu setelah masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing.Shopia tidak ikut karena sedang menginap di rumah sahabatnya, Yonna. Setelah berkenalan dengan teman barunya itu, Shopia menjadi lebih rajin belajar. Ketika Shopia mengatakan akan menginap di rumah Yonna, Kevin dan Sarah tentu saja mengizinkannya.“Shopia tumben akrab sama temannya?” tanya Nisa.“Teman baru di sekolahnya. Anaknya asyik dan pintar, jadi Shopia senang akhirnya bisa punya sahabat,” balas Sarah.“Bagaimana kandunganmu? Bayinya sebentar lagi mau launching, jadi enggak sabar,” seru Nisa.“Perkembangannya sangat baik. Aku deg-degan memang mau melahirkan, agak takut. Aku takut nanti bisa melahirkan atau tidak,&rdquo
***Usia kandungan Sarah sudah menginjak tujuh bulan, perutnya semakin membesar dan sudah mulai kelihatan. Ia sudah mulai sulit untuk tidur. Kevin selalu menuruti apa yang diinginkan oleh Sarah, apalagi Shopia. Anak kecil itu selalu memijit kepala Bundanya."Perutmu semakin besar, tapi badanmu tetap kecil," ucap Zeline."Memang tadinya aku kecil kan, ini naik juga kok berat badanku. Naik delapan kilo," kata Sarah."Aku ingin hamil juga, sudah dua bulan tapi belum juga ada tanda-tanda. Malah saat ini aku lagi datang tamu bulanan. Jadi aku sedih," lirih Zeline."Duh, kamu yah. Baru juga dua bulan. Lihat banyak pasangan yang belasan tahun pun masih menanti. Mereka tetap bersyukur dan sabar menantinya. Jangan banyak pikiran, nanti jadi sugesti loh," kata Sarah."Bukannya aku tidak mau bersyukur, tapi sedih sih saat aku ketemu teman dan kerabat, terus mereka bilang, 'Kamu sudah isi belum?' atau 'Kok belum isi sih, sudah dua bulan belum ada kabar
***Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga. Hari ini, Zeline akan memulai babak awal dalam kehidupannya. Hari ini, Bastian akan mengucap janji pada Tuhan untuk mengikatnya. Zeline sangat cantik, meski polesan riasannya sangat sederhana tapi tidak melunturkan aura bahagianya itu.Sarah dan Nisa yang akan menjadi pendamping Zeline. Sarah tersenyum melihat kegugupan adik iparnya itu, mengingat perasaan yang sama saat di Jepang. Namun, dulu ia melaksanakan akad di ranjang rumah sakit.“Jangan terlalu gugup,” ucap Sarah.Zeline mengangguk. “Aku sangat terharu. Aku akan menjadi seorang istri dalam beberapa menit lagi.”“Dan kamu akan menuai pahala setelah menjadi seorang istri,” timpal Sarah.“Babak baru dalam hidupku saat ini telah dimulai,” ujar Zeline penuh semangat. Mereka bertiga saling merangkul dengan haru.***Setelah akad diucapkan dengan lancar, yang otomatis membuat Bastian da
***Sarah akhirnya bisa tersenyum dengan senang ketika suaminya memenuhi keinginannya yang sedang ngidam. Tanpa Sarah ketahui, ternyata Kevin langsung menghubungi kenalannya di Bandung dan meminta secara khusus pada manajemen bubur ayam Mang Haji Oyo untuk membuatkan bubur ayam untuk istrinya.Setelah permintaannya disanggupi, akhirnya Sarah dan Kevin berangkat ke Bandung jam dua dini hari, waktu di mana sebagian besar orang terlelap. Kevin dan Sarah tiba di Bandung dalam waktu kurang lebih tiga jam. Sungguh tidak pernah terpikir oleh Kevin untuk jauh-jauh datang ke Bandung hanya demi bubur ayam. Semua ini demi istrinya, demi memenuhi ngidamnya, dan juga karena ia sudah berjanji. Kevin menatap istrinya yang makan dengan lahap, menghabiskan empat mangkok bubur ayam.Sarah merasa senang karena perutnya akhirnya kenyang.“Terima kasih, Hubby. Sudah memenuhi keinginanku dan dedek bayi di dalam perut,” ucap Sarah manja.“Kan aku sudah
***Sarah melihat kecemburuan di wajah Sean. Ia tersenyum, merasa senang karena baru kali ini melihat wajah kakaknya yang seperti tomat. Jelas terlihat, sebab Sean memiliki kulit seputih susu.“Kakak cemburu, ya?” tanya Sarah sambil tertawa kecil.“Enggak juga. Kakak hanya sebal sama lelaki itu!” jawab Sean pura-pura tenang.“Masa sih? Kok aku enggak percaya, ya?” timpal Sarah.“Kakak enggak suka lihat lelaki genit.”Sarah tersenyum lagi, merasa gemas karena kakaknya tidak mengakui bahwa dirinya sedang cemburu. “Kak, kalau cemburu bilang saja, jangan malu!”“Siapa yang cemburu? Kakak enggak pernah cemburu, itu hanya untuk laki-laki yang putus asa,” bela Sean.“Ah! Kata siapa? Cemburu itu tanda cinta loh. Memang jangan terlalu cemburu, tapi cinta akan bekerja jika ada rasa cemburu. Tanpa cemburu, cinta terasa membosankan dan hambar.”Sean
***Hari ini, Nisa menemani Sarah seharian. Mood sahabatnya itu luar biasa berubah. Bukan hanya suaminya yang kewalahan menghadapi sifat Sarah saat hamil, tetapi Nisa juga harus sabar dan membenarkan apa yang diyakini sahabatnya. Prinsip Nisa saat ini adalah jangan pernah membantah Sarah jika ingin semuanya baik-baik saja.Usia kehamilan Sarah sudah hampir memasuki lima bulan. Waktu terasa sangat cepat berlalu. Selama itu juga, perasaan Nisa terhadap Sean semakin memuncak, meski terkadang ada satu titik di mana ia merasa ragu pada dirinya sendiri. Masa lalunya yang rumit membuatnya merasa tidak percaya diri dan tidak pantas berada di sisi lelaki itu.Nisa terkejut melihat porsi makan Sarah yang meningkat tiga kali lipat. Awal kehamilan, sahabatnya itu malah sulit makan. Tetapi sekarang, semua makanan terus dicicipi Sarah.“Wah, Adek bayi kayaknya senang kalau Bundanya makan ini,” seru Sarah bersemangat.“Jangan kebanyakan dong! In