Home / Romansa / Dalam Pelukan Sang CEO / 45. Duda Limited Edition

Share

45. Duda Limited Edition

Author: ISMI
last update Last Updated: 2024-05-01 16:50:18

***

Hujan rintik sore ini membuat Sarah malas untuk beranjak dari tempat tidurnya. Hari ini, dua orang yang paling ia pikirkan sering ada diingatannya, tiba-tiba saja kedua orang berharga itu ada urusan mendadak. Shopia hari ini ada kencan dengan ayahnya, begitupun dengan Kevin. Lelaki itu sedang membujuk anaknya agar nanti mau dikenalkan pada Sarah.

"Ah, mereka membuatku merasa jadi kesepian di hari ini. Andai saja mereka adalah ayah dan anak, bahagiaku sudah sempurna,” gumam Sarah.

Lalu, Sarah menmikirkan kemungkinan yang paling buruk tentang hubungannya dengan Kevin, ia menghela napas pendek, “Sudahlah, lebih baik sekarang aku harus menyiapkan segala hal, termasuk penolakan jika memang nanti anaknya Kevin tak menyukai hubungan kami,” ucapnya pada diri sendiri.

Tring.

Ada pesan masuk di ponselnya, Sarah membukanya, dan setelah membacanya, ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi.

Hari ini Sarah akan jalan dengan Zeline. Kata Zeline, hari ini ingin mengajaknya ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dalam Pelukan Sang CEO   46. Tidak Memberi Restu

    ***Pikiran dan hati Zeline saat ini sedang gelisah setelah ia berbicara dengan Olivia tadi sore. Perempuan itu terus saja berbicara bahwa Kevin telah memiliki kekasih, dan perempuan itu adalah karyawannya yang ada di kantor kakaknya.Hal itu membuat Zeline gusar karena usia perempuan itu terpaut jauh dengan kakaknya. Zeline takut kakaknya terperangkap ke dalam kesalahan yang sama. Zeline tidak mau kakaknya hanya diincar dan didekati karena kakaknya punya kekuasaan dan kekayaan."Aku harus menentang perempuan itu, aku tak akan membiarkan perempuan itu terus dekat dengan kakak. Aku harus cepat menyusun rencana," batin Zeline.Ditambah saat tadi sore ia tak sengaja bertemu dengan Jasmine, mantan kakak iparnya, mengatakan bahwa Kevin sudah dimanfaatkan oleh perempuan yang masih muda dan sudah dibutakan oleh perempuan itu.Hari ini Zeline harus meminta penjelasan dari kakaknya. Ia ingin menyadarkan kakaknya agar tak mengulangi kesalahan yang lalu.Suara mesin mobil terdengar sayup-sayup,

    Last Updated : 2024-05-01
  • Dalam Pelukan Sang CEO   47. Kamu Membuatku Gila

    ***Keesokan paginyam suasana sangat cerah. Sarah sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan untuk Kevin. Lelaki itu semalam ternyata tidur di apartemen.Mata Sarah tentu masih sembab karena menangis sampai tertidur. Ia masih kecewa dengan sikap Kevin yang tak pernah terbuka dengannya tentang masalah yang dihadapi oleh pria itu.Hingga ia sering bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia berharga dimata lelaki itu? Apakah ia memang ada di hati Kevin atau ia tak ada artinya untuk lelaki itu?"Aku tak mau menerka semua ini, hanya akan membuatku merasa sesak," pikir Sarah.Sarah sibuk dengan pikirannya saat Kevin memeluknya dari belakang. Lelaki itu memeluk pinggang Sarah dengan erat."Aku pikir kamu tidak tidur di sini?" kata Sarah pelan."Hmmm.." jawab Kevin dengan suara parau."Sebelum kamu pulang, aku buatkan kamu sarapan dulu,” kata Sarah."Aku mau di sini agak lama," suara Kevin masih lemah."Kenapa? Apa hari ini kamu tidak ada kencan dengan anakmu?" tanya Sarah."Aku pulang siang aja,

    Last Updated : 2024-05-01
  • Dalam Pelukan Sang CEO   48. Kakak Ipar yang Direstui

    ***Ada yang sedang gelisah beberapa hari ini, Zeline harus memastikan perempuan yang ada di foto itu adalah seseorang yang dikenalnya. Saat informasi tambahan yang ia butuhkan telah ada di tangannya, matanya terbelak dengan sempurna. Kali ini, ia akan menemui perempuan itu. Tentu saja ia senang dan tidak menyangka keajaiban dating padany secepat ini.“Aku harus ke sana untuk memastikannya sendiri!” ucap perempuan itu dengan senyum yang bahagia. Ia terus saja melihat laporan tentang Sarah. Perempuan itu tidak sabar memberitahukan pada Shopia bahwa impian gadis kecil itu terwujud dan Sarah kelak akan menjadi bunda untuk bidadari kecil itu.“Shopia sayang, kamu akan mendapatkan cinta yang utuh dan sempurna sebentar lagi,” ucap perempuan itu dengan antusias.Setengah jam kemudian, Zeline datang ke kantor kakaknya untuk menemui Sarah, mereka sudah janjian bertemu di kafe seberang kantor Kevin.Zeline telah memastikan bahwa Kevin sedang ada rapat di luar kantor dan Sarah tidak ikut. Zeline

    Last Updated : 2024-05-01
  • Dalam Pelukan Sang CEO   49. Izinkan Aku Menyukaimu

    ***Sarah memperhatikan dirinya di depan cermin, ia telah merias wajahnya untuk pergi ke peluncuran brand kosmetik milik Zeline, "Tu es belle". Sarah baru saja mengetahui bahwa Zeline adalah pemilik dari brand kosmetik tersebut, yang sangat terkenal di beberapa negara dan ditujukan untuk kalangan elit.Awalnya, Sarah enggan untuk datang karena pasti di sana akan hadir para sosialita, artis terkemuka, model terkenal, dan pejabat. Namun, karena Zeline mengharapkannya datang, dengan berat hati Sarah menyetujuinya.Orang suruhan Zeline telah datang, perempuan itu sendiri yang menyuruh sopir pribadinya untuk menjemput Sarah, dan gaun yang dikenakannya malam ini juga dikirimkan oleh Zeline. Gaun tersebut sangat cantik dan elegan, memperlihatkan leher Sarah yang indah.Setelah tiba di acara itu, Sarah merasa risih karena banyak orang yang meliriknya sambil berbisik-bisik. Sarah mencari sosok Zeline dan ingin mengucapkan selamat padanya.Namun, ketika akan menghampiri Zeline, langkah Sarah te

    Last Updated : 2024-05-02
  • Dalam Pelukan Sang CEO   50. Jika Lelah dengannya, Datanglah padaku!

    ***Ada kemarahan yang tersimpan di wajah Kevin karena saat ini ketika lelaki itu dengan berani menantangnya dengan mengajak Sarah berdansa dan juga menggenggam tangan wanitanya.Mereka duduk satu meja, menyebabkan Sarah merasa canggung dan tidak nyaman, terutama melihat ekspresi marah Kevin yang terpancar di wajahnya."Kalian sepertinya cukup dekat setelah kembali dari Bali, Hansen pasti merasa nyaman di Jakarta karena ada yang membuatnya betah di sini," celetuk Olivia.Hansen tersenyum cerah, berbeda dengan Sarah yang canggung dan enggan duduk satu meja dengan mereka."Kalian cocok sekali, tapi, Sarah, kamu tahu, nggak? Biasanya Hansen tidak begitu ramah, biasanya dia yang didatangi oleh para gadis. Sepertinya Hansen benar-benar menyukaimu?" goda Olivia."Benarkah, Hans?" Olivia melirik menggoda Hansen, yang hanya tersenyum."Siapa pun pasti akan terpesona oleh kecantikan dan pesona Sarah, siapa pun pasti akan jatuh cinta padanya," jawab Hansen dengan lembut.Olivia tertawa mendenga

    Last Updated : 2024-05-02
  • Dalam Pelukan Sang CEO   51. Menjaganya

    *** Sudah beberapa hari ini sikap Kevin berbeda. Sejak kejadian di apartemen, keheningan sepenuhnya merajai dirinya. Sarah merasa mungkin Kevin merasa bersalah padanya, mungkin karena berita besar di media cetak dan elektronik yang menghebohkan, yang membuat lelaki itu berubah.Minggu ini, berita sangat heboh dengan kabar tentang Kevin yang digosipkan menjalin hubungan dengan Olivia. Cerita semakin menarik dengan pernyataan Olivia yang tampaknya membenarkan rumor tersebut.Satu lagi berita yang mencuat adalah tentang dirinya sendiri. Sarah santer dirumorkan menjadi perempuan spesial bagi sang calon duke, anak bangsawan Inggris. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Hansen Rudolf telah menambatkan hatinya pada Sarah.Seluruh staf di kantor tentu saja sangat heboh dengan pemberitaan yang hangat dibicarakan. Banyak orang di kantor yang membicarakan Sarah, meskipun Sarah sendiri tidak terlalu mempedulikan atau terpengaruh oleh semua itu, karena dia tahu bahwa yang disebutkan di media hany

    Last Updated : 2024-05-02
  • Dalam Pelukan Sang CEO   52. Tersiksa karena Rindu

    ***Ada yang hilang dari hati Sarah saat ini. Kehadiran Kevin yang terasa jauh membuat separuh hatinya terasa kosong. Lelaki itu tampaknya menjauhinya, dan Sarah tidak tahu apa sebabnya. Apakah dia marah atau mungkin sudah tidak lagi mencintainya seperti dulu?Ketakutan mulai merayapi hati Sarah saat membayangkan bahwa Kevin mungkin tidak lagi memiliki perasaan yang sama seperti sebelumnya."Egois!" pikir Sarah.Ya, mungkin Sarah sedikit egois sejak jatuh cinta pada Kevin. Dia menjadi perempuan yang terlalu berani, berani bermimpi hidup bersama lelaki nyaris sempurna seperti Kevin.Tapi pada dasarnya, Sarah tidak peduli. Apa salahnya bermimpi hidup dengan seseorang yang nyaris sempurna? Setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Dan setidaknya, jika ia boleh menyombongkan dirinya, ia memiliki kecantikan dan kecerdasan yang patut dibanggakan. Kecantikannya mampu membuat semua lelaki tak dapat berkedip saat melihatnya. Dan sesekali, sedikit kesombongan tida

    Last Updated : 2024-05-02
  • Dalam Pelukan Sang CEO   53. Merindukanmu seperti Orang Bodoh

    ***Sarah dan Zeline sibuk menikmati makan malam mereka masing-masing. Zeline membawa makan malam untuk keduanya karena perempuan itu akan menginap di apartemen malam ini, sementara Shopia, gadis kecil itu tidak ikut karena sedang mengikuti kompetensi di sekolahnya di Singapura."Sarah, kamu tahu nggak kalau tadi Kak Hansen menelepon, bertanya mengapa aku menjemputmu," kata Zeline."Kamu pasti tahu bagaimana memberikan alas an dan jawaban yang tepat padanya padanya," balas Sarah."Iya, tenang saja. Tapi, Kak Hansen terus saja tak menyerah mendekatimu. Apakah kamu juga tertarik padanya? Dia sangat tampan, kamu benar-benar tidak menyukainya sedikitpun?" tanya Zeline."Kenapa? Apa kamu suka padanya?" kata Sarah, menanyakan kembali."Tidak, dia bukan tipeku. Aku tidak suka pria asing, aku lebih suka sama pria yang punya kulit cokelat dan itu sangat seksi. Selain itu, tumbuh bersama dengannya saat kecil, rasanya aneh jika aku bisa jatuh cinta padanya," jelaskan Zeline.“Kenapa aku merasa p

    Last Updated : 2024-05-03

Latest chapter

  • Dalam Pelukan Sang CEO   245. Kaulah Semestaku (TAMAT)

    ***Akhirnya, Sarah melahirkan anak pertamanya setelah menahan kontraksi selama dua belas jam. Anak pertamanya lahir tentu dengan drama, di mana Kevin selalu dibentak dan rambutnya dijambak oleh Sarah ketika menahan rasa sakit kontraksi. Namun, perjuangan Kevin tak sebanding dengan perjuangan istrinya yang melahirkan anaknya dengan selamat ke dunia. Anak laki-lakinya sangat cantik, meskipun jenis kelaminnya adalah laki-laki. Wajah bayi laki-laki itu, meskipun kata orang pasti akan berubah-ubah, sangat mirip dengan Sarah.“Ini Adiknya Kakak, Pi?” tanya Shopia dengan takjub.“Iya, Kak. Bagaimana? Kakak sayang enggak sama Adik bayi?” Kevin bertanya balik.Shopia langsung mengangguk cepat. “Tentu saja, sangat sayang. Tapi, ini Adik bayinya perempuan, yah?” tanya Shopia.“Laki-laki dong,” sahut Kevin.“Kalau laki-laki, kenapa Adik bayinya cantik?” tanya Shopia heran.“Karena

  • Dalam Pelukan Sang CEO   244. Menunggu Kehadiranmu di Dunia

    ***"Kamu mau konsep resepsi yang bagaimana?" tanya Zeline pada Nisa."Aku bingung," balas Nisa."Loh, kok bingung?" Zeline menatap Nisa yang sedang bimbang.Nisa menghela napasnya. "Aku bingung, ini seperti mimpi. Aku takut saja, bahwa saat ini aku sedang tertidur," ungkap Nisa.Zeline menghembuskan napasnya. "Ini bukan mimpi! Dan kamu juga tidak sedang tertidur. Sebulan lagi kalian akan menikah, kan?" tanyanya."Kami memutuskan akan menikah setelah Sarah melahirkan saja, mungkin setelah anak Sarah sudah berumur tiga bulan, baru kami akan menikah," jawab Nisa."Kenapa harus menunggu anak Sarah berusia tiga bulan?""Aku yang mau. Aku enggak mau membuat Sean dan Sarah kecapean mengurus pernikahanku. Apalagi Sarah, dia sangat antusias dan ingin menyiapkan segalanya untukku. Lagian juga, Sean masih harus berjuang dengan proyek-proyeknya yang belum goal. Aku tidak ingin membuat konsentrasinya jadi pecah.""Kan bisa akad dulu

  • Dalam Pelukan Sang CEO   243.Kebahagiaan yang Baru

    ***Sarah melihat suaminya hanya diam saja dari tadi. Kevin memang sangat cemburu saat tadi Hansen dengan sengaja memujinya di depan lelaki itu. Wajah suaminya langsung muram dan tidak mengatakan satu patah kata pun.Setelah sampai di kamar, Kevin langsung mengganti bajunya dengan piyama dan tidur tanpa bicara apa pun. Sarah hanya bengong, menatap suaminya yang langsung tertidur tanpa melakukan ritual setiap mau tidur. Biasanya, Kevin selalu mengajak ngobrol janin yang ada dalam perutnya, menceritakan harinya, dan selalu memeluknya serta menunggunya sampai terlelap.Sarah menggelengkan kepalanya. Cemburu suaminya itu memang tidak pernah berubah, seperti anak kecil. Sarah mencuci kaki, tangan, dan juga membersihkan wajahnya. Setelah mengganti bajunya dengan gaun tidur, ia berbaring di sebelah Kevin yang posisinya membelakanginya.Sarah mengelus punggung Kevin. “Hubby, masa gitu aja cemburu sih. Tadi kan Hansen bercanda aja,” ucap Sarah memulai

  • Dalam Pelukan Sang CEO   242. Melepaskanmu

    ***Setelah melaksanakan resepsi pernikahan yang sangat megah, Zeline dan Bastian mengadakan pesta kebun yang sangat privat. Hanya keluarga dan teman dekat yang menghadirinya, karena pesta ini bertujuan untuk saling bertemu setelah masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing.Shopia tidak ikut karena sedang menginap di rumah sahabatnya, Yonna. Setelah berkenalan dengan teman barunya itu, Shopia menjadi lebih rajin belajar. Ketika Shopia mengatakan akan menginap di rumah Yonna, Kevin dan Sarah tentu saja mengizinkannya.“Shopia tumben akrab sama temannya?” tanya Nisa.“Teman baru di sekolahnya. Anaknya asyik dan pintar, jadi Shopia senang akhirnya bisa punya sahabat,” balas Sarah.“Bagaimana kandunganmu? Bayinya sebentar lagi mau launching, jadi enggak sabar,” seru Nisa.“Perkembangannya sangat baik. Aku deg-degan memang mau melahirkan, agak takut. Aku takut nanti bisa melahirkan atau tidak,&rdquo

  • Dalam Pelukan Sang CEO   241. Lupakan Dia agar Kamu Bahagia

    ***Usia kandungan Sarah sudah menginjak tujuh bulan, perutnya semakin membesar dan sudah mulai kelihatan. Ia sudah mulai sulit untuk tidur. Kevin selalu menuruti apa yang diinginkan oleh Sarah, apalagi Shopia. Anak kecil itu selalu memijit kepala Bundanya."Perutmu semakin besar, tapi badanmu tetap kecil," ucap Zeline."Memang tadinya aku kecil kan, ini naik juga kok berat badanku. Naik delapan kilo," kata Sarah."Aku ingin hamil juga, sudah dua bulan tapi belum juga ada tanda-tanda. Malah saat ini aku lagi datang tamu bulanan. Jadi aku sedih," lirih Zeline."Duh, kamu yah. Baru juga dua bulan. Lihat banyak pasangan yang belasan tahun pun masih menanti. Mereka tetap bersyukur dan sabar menantinya. Jangan banyak pikiran, nanti jadi sugesti loh," kata Sarah."Bukannya aku tidak mau bersyukur, tapi sedih sih saat aku ketemu teman dan kerabat, terus mereka bilang, 'Kamu sudah isi belum?' atau 'Kok belum isi sih, sudah dua bulan belum ada kabar

  • Dalam Pelukan Sang CEO   240. Bahagia Kembali Terbit

    ***Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga. Hari ini, Zeline akan memulai babak awal dalam kehidupannya. Hari ini, Bastian akan mengucap janji pada Tuhan untuk mengikatnya. Zeline sangat cantik, meski polesan riasannya sangat sederhana tapi tidak melunturkan aura bahagianya itu.Sarah dan Nisa yang akan menjadi pendamping Zeline. Sarah tersenyum melihat kegugupan adik iparnya itu, mengingat perasaan yang sama saat di Jepang. Namun, dulu ia melaksanakan akad di ranjang rumah sakit.“Jangan terlalu gugup,” ucap Sarah.Zeline mengangguk. “Aku sangat terharu. Aku akan menjadi seorang istri dalam beberapa menit lagi.”“Dan kamu akan menuai pahala setelah menjadi seorang istri,” timpal Sarah.“Babak baru dalam hidupku saat ini telah dimulai,” ujar Zeline penuh semangat. Mereka bertiga saling merangkul dengan haru.***Setelah akad diucapkan dengan lancar, yang otomatis membuat Bastian da

  • Dalam Pelukan Sang CEO   239. Pembuktian Cinta

    ***Sarah akhirnya bisa tersenyum dengan senang ketika suaminya memenuhi keinginannya yang sedang ngidam. Tanpa Sarah ketahui, ternyata Kevin langsung menghubungi kenalannya di Bandung dan meminta secara khusus pada manajemen bubur ayam Mang Haji Oyo untuk membuatkan bubur ayam untuk istrinya.Setelah permintaannya disanggupi, akhirnya Sarah dan Kevin berangkat ke Bandung jam dua dini hari, waktu di mana sebagian besar orang terlelap. Kevin dan Sarah tiba di Bandung dalam waktu kurang lebih tiga jam. Sungguh tidak pernah terpikir oleh Kevin untuk jauh-jauh datang ke Bandung hanya demi bubur ayam. Semua ini demi istrinya, demi memenuhi ngidamnya, dan juga karena ia sudah berjanji. Kevin menatap istrinya yang makan dengan lahap, menghabiskan empat mangkok bubur ayam.Sarah merasa senang karena perutnya akhirnya kenyang.“Terima kasih, Hubby. Sudah memenuhi keinginanku dan dedek bayi di dalam perut,” ucap Sarah manja.“Kan aku sudah

  • Dalam Pelukan Sang CEO   238. Berkat yang Tuhan Kirim

    ***Sarah melihat kecemburuan di wajah Sean. Ia tersenyum, merasa senang karena baru kali ini melihat wajah kakaknya yang seperti tomat. Jelas terlihat, sebab Sean memiliki kulit seputih susu.“Kakak cemburu, ya?” tanya Sarah sambil tertawa kecil.“Enggak juga. Kakak hanya sebal sama lelaki itu!” jawab Sean pura-pura tenang.“Masa sih? Kok aku enggak percaya, ya?” timpal Sarah.“Kakak enggak suka lihat lelaki genit.”Sarah tersenyum lagi, merasa gemas karena kakaknya tidak mengakui bahwa dirinya sedang cemburu. “Kak, kalau cemburu bilang saja, jangan malu!”“Siapa yang cemburu? Kakak enggak pernah cemburu, itu hanya untuk laki-laki yang putus asa,” bela Sean.“Ah! Kata siapa? Cemburu itu tanda cinta loh. Memang jangan terlalu cemburu, tapi cinta akan bekerja jika ada rasa cemburu. Tanpa cemburu, cinta terasa membosankan dan hambar.”Sean

  • Dalam Pelukan Sang CEO   237. Kau adalah Takdirku

    ***Hari ini, Nisa menemani Sarah seharian. Mood sahabatnya itu luar biasa berubah. Bukan hanya suaminya yang kewalahan menghadapi sifat Sarah saat hamil, tetapi Nisa juga harus sabar dan membenarkan apa yang diyakini sahabatnya. Prinsip Nisa saat ini adalah jangan pernah membantah Sarah jika ingin semuanya baik-baik saja.Usia kehamilan Sarah sudah hampir memasuki lima bulan. Waktu terasa sangat cepat berlalu. Selama itu juga, perasaan Nisa terhadap Sean semakin memuncak, meski terkadang ada satu titik di mana ia merasa ragu pada dirinya sendiri. Masa lalunya yang rumit membuatnya merasa tidak percaya diri dan tidak pantas berada di sisi lelaki itu.Nisa terkejut melihat porsi makan Sarah yang meningkat tiga kali lipat. Awal kehamilan, sahabatnya itu malah sulit makan. Tetapi sekarang, semua makanan terus dicicipi Sarah.“Wah, Adek bayi kayaknya senang kalau Bundanya makan ini,” seru Sarah bersemangat.“Jangan kebanyakan dong! In

DMCA.com Protection Status