***
Akhirnya hari pernikahan Andrew dan Cynthia telah tiba, semua media dan para tamu undangan sudah hadir memenuhi undangan. Tak ayal, kedatangan sepasang pengantin itu pun telah ditunggu-tunggu.Saat mereka datang dan menyapa para tamu undangan, semua yang hadir terpana dengan ketampanan dan kecantikan dari sang pengantin. Tak ayal, pengantin perempuan selalu menebar senyum bahagianya, karena dia mulai detik ini sudah sah menjadi seorang istri dari lelaki pujaannya, Andrew.Lelaki yang dulu dia harapkan dan mimpikan sebagai suaminya, siapa sangka harapan dan mimpi yang sempat tak terwujud itu hari ini menjadi kenyataan. Cynthia sangat bahagia.Andrew memasang topeng kepura-puraan di wajahnya, melengkungkan senyuman pada setiap orang yang hadir di sana. Baginya, cukup ia menunjukkan pura-pura bahagia di depan orang-orang yang hadir di sana agar semuanya bisa berjalan lancar. Hatinya dan pikirannya masih tidak bisa melupakan cinta pertamanya,***Saat malam tiba, Sarah selalu saja mengingat segala hal yang terjadi padanya, entah luka masa lalunya, entah rasa putus asanya, dan rasa bahagianya yang dia rasakan saat ini. Baginya, saat mengenal Kevin, hidupnya yang penuh dengan ketidakpastian menjadi lebih terarah. Rasa semangat, rasa percaya diri, dan rasa optimis akan kebahagiaannya menjadi lebih berarti saat ia bersama Kevin.Saat Sarah mulai menyadari perasaannya pada lelaki itu,sebenarnya Sarah ingin menyerah dan tak ingin melanjutkan benang perasaannya. Baginya, tak ada yang namanya kebahagiaan yang bertahan lama. Dalam ingatan masa lalunya, saat ia mulai percaya akan kebahagiaan, maka secepat mungkin kebahagiaan itu berganti menjadi duka.Ya, perempuan itu tidak ingin mengulang lagi luka,untuk itu ia tidak ingin terlalu jauh mencintai Kevin. Namun takdir berkata lain, semakin ia ingin menolaknya, semakin tidak bisa hatinya melupakan lelaki itu. Apalagi lelaki itu sangat erat mengikatnya dan tak pernah sedikitpun melepas
***Sarah sedang memilih hadiah yang cocok dan menanyakan pada pelayanan di sana hadiah apa yang cocok untuk diberikan pada anak perempuan. Sarah memilih hadiah untuk anaknya Nancy.Stevi selalu saja mengingatkannya agar selalu mengingat ulang tahunnya. Sarah hanya gemas melihat tingkah polos dan imut Stevi.Setelah sibuk memilih dan menimbang-nimbang, akhirnya Sarah memutuskan membeli dua buah mainan yang sama tapi berbeda. Sarah teringat pada Shopia, dan memutuskan untuk membelikannya juga.Hari ini sebenarnya Sarah janjian dengan Nancy, namun tiba-tiba saat Sarah sedang di tengah perjalanan, Nancy memberitahukannya bahwa hari ini akan ada orang tua Nancy yang akan berkunjung ke rumahnya.Akhirnya Sarah mengurungkan niatnya untuk memberikan hadiahnya hari ini untuk Stevi. Jika tidak sempat, ia akan menitipkannya pada Nancy saat mereka bertemu di kantor.Sarah merasa senang saat Nancy memberitahukannya bahwa orang tuanya datang berkunjung, sebab Sarah tahu hubungan Nancy dan kedua or
***Hujan rintik sore ini membuat Sarah malas untuk beranjak dari tempat tidurnya. Hari ini, dua orang yang paling ia pikirkan sering ada diingatannya, tiba-tiba saja kedua orang berharga itu ada urusan mendadak. Shopia hari ini ada kencan dengan ayahnya, begitupun dengan Kevin. Lelaki itu sedang membujuk anaknya agar nanti mau dikenalkan pada Sarah."Ah, mereka membuatku merasa jadi kesepian di hari ini. Andai saja mereka adalah ayah dan anak, bahagiaku sudah sempurna,” gumam Sarah.Lalu, Sarah menmikirkan kemungkinan yang paling buruk tentang hubungannya dengan Kevin, ia menghela napas pendek, “Sudahlah, lebih baik sekarang aku harus menyiapkan segala hal, termasuk penolakan jika memang nanti anaknya Kevin tak menyukai hubungan kami,” ucapnya pada diri sendiri.Tring.Ada pesan masuk di ponselnya, Sarah membukanya, dan setelah membacanya, ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi.Hari ini Sarah akan jalan dengan Zeline. Kata Zeline, hari ini ingin mengajaknya ke
***Pikiran dan hati Zeline saat ini sedang gelisah setelah ia berbicara dengan Olivia tadi sore. Perempuan itu terus saja berbicara bahwa Kevin telah memiliki kekasih, dan perempuan itu adalah karyawannya yang ada di kantor kakaknya.Hal itu membuat Zeline gusar karena usia perempuan itu terpaut jauh dengan kakaknya. Zeline takut kakaknya terperangkap ke dalam kesalahan yang sama. Zeline tidak mau kakaknya hanya diincar dan didekati karena kakaknya punya kekuasaan dan kekayaan."Aku harus menentang perempuan itu, aku tak akan membiarkan perempuan itu terus dekat dengan kakak. Aku harus cepat menyusun rencana," batin Zeline.Ditambah saat tadi sore ia tak sengaja bertemu dengan Jasmine, mantan kakak iparnya, mengatakan bahwa Kevin sudah dimanfaatkan oleh perempuan yang masih muda dan sudah dibutakan oleh perempuan itu.Hari ini Zeline harus meminta penjelasan dari kakaknya. Ia ingin menyadarkan kakaknya agar tak mengulangi kesalahan yang lalu.Suara mesin mobil terdengar sayup-sayup,
***Keesokan paginyam suasana sangat cerah. Sarah sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan untuk Kevin. Lelaki itu semalam ternyata tidur di apartemen.Mata Sarah tentu masih sembab karena menangis sampai tertidur. Ia masih kecewa dengan sikap Kevin yang tak pernah terbuka dengannya tentang masalah yang dihadapi oleh pria itu.Hingga ia sering bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia berharga dimata lelaki itu? Apakah ia memang ada di hati Kevin atau ia tak ada artinya untuk lelaki itu?"Aku tak mau menerka semua ini, hanya akan membuatku merasa sesak," pikir Sarah.Sarah sibuk dengan pikirannya saat Kevin memeluknya dari belakang. Lelaki itu memeluk pinggang Sarah dengan erat."Aku pikir kamu tidak tidur di sini?" kata Sarah pelan."Hmmm.." jawab Kevin dengan suara parau."Sebelum kamu pulang, aku buatkan kamu sarapan dulu,” kata Sarah."Aku mau di sini agak lama," suara Kevin masih lemah."Kenapa? Apa hari ini kamu tidak ada kencan dengan anakmu?" tanya Sarah."Aku pulang siang aja,
***Ada yang sedang gelisah beberapa hari ini, Zeline harus memastikan perempuan yang ada di foto itu adalah seseorang yang dikenalnya. Saat informasi tambahan yang ia butuhkan telah ada di tangannya, matanya terbelak dengan sempurna. Kali ini, ia akan menemui perempuan itu. Tentu saja ia senang dan tidak menyangka keajaiban dating padany secepat ini.“Aku harus ke sana untuk memastikannya sendiri!” ucap perempuan itu dengan senyum yang bahagia. Ia terus saja melihat laporan tentang Sarah. Perempuan itu tidak sabar memberitahukan pada Shopia bahwa impian gadis kecil itu terwujud dan Sarah kelak akan menjadi bunda untuk bidadari kecil itu.“Shopia sayang, kamu akan mendapatkan cinta yang utuh dan sempurna sebentar lagi,” ucap perempuan itu dengan antusias.Setengah jam kemudian, Zeline datang ke kantor kakaknya untuk menemui Sarah, mereka sudah janjian bertemu di kafe seberang kantor Kevin.Zeline telah memastikan bahwa Kevin sedang ada rapat di luar kantor dan Sarah tidak ikut. Zeline
***Sarah memperhatikan dirinya di depan cermin, ia telah merias wajahnya untuk pergi ke peluncuran brand kosmetik milik Zeline, "Tu es belle". Sarah baru saja mengetahui bahwa Zeline adalah pemilik dari brand kosmetik tersebut, yang sangat terkenal di beberapa negara dan ditujukan untuk kalangan elit.Awalnya, Sarah enggan untuk datang karena pasti di sana akan hadir para sosialita, artis terkemuka, model terkenal, dan pejabat. Namun, karena Zeline mengharapkannya datang, dengan berat hati Sarah menyetujuinya.Orang suruhan Zeline telah datang, perempuan itu sendiri yang menyuruh sopir pribadinya untuk menjemput Sarah, dan gaun yang dikenakannya malam ini juga dikirimkan oleh Zeline. Gaun tersebut sangat cantik dan elegan, memperlihatkan leher Sarah yang indah.Setelah tiba di acara itu, Sarah merasa risih karena banyak orang yang meliriknya sambil berbisik-bisik. Sarah mencari sosok Zeline dan ingin mengucapkan selamat padanya.Namun, ketika akan menghampiri Zeline, langkah Sarah te
***Ada kemarahan yang tersimpan di wajah Kevin karena saat ini ketika lelaki itu dengan berani menantangnya dengan mengajak Sarah berdansa dan juga menggenggam tangan wanitanya.Mereka duduk satu meja, menyebabkan Sarah merasa canggung dan tidak nyaman, terutama melihat ekspresi marah Kevin yang terpancar di wajahnya."Kalian sepertinya cukup dekat setelah kembali dari Bali, Hansen pasti merasa nyaman di Jakarta karena ada yang membuatnya betah di sini," celetuk Olivia.Hansen tersenyum cerah, berbeda dengan Sarah yang canggung dan enggan duduk satu meja dengan mereka."Kalian cocok sekali, tapi, Sarah, kamu tahu, nggak? Biasanya Hansen tidak begitu ramah, biasanya dia yang didatangi oleh para gadis. Sepertinya Hansen benar-benar menyukaimu?" goda Olivia."Benarkah, Hans?" Olivia melirik menggoda Hansen, yang hanya tersenyum."Siapa pun pasti akan terpesona oleh kecantikan dan pesona Sarah, siapa pun pasti akan jatuh cinta padanya," jawab Hansen dengan lembut.Olivia tertawa mendenga