Share

Bab 88. Putus Asa

Sean menatap gaun tidur Stella. Aroma parfume lembut sang istri begitu menyeruak ke indra penciumannya. Aroma yang begitu Sean sukai dan telah menjadi candu baginya. Sean mengambil salah satu gaun tidur Stella. Memeluknya erat, dan mengirup aroma yang begitu dia rindukan. Sesaat Sean memejamkan matanya, membayangkan memeluk erat sang istri. Sekelabat ingatannya berputar tentang Stella. Banyangan rengekan manja Stella yang selalu dia dengar.

*Sean, apa kau sudah makan? Aku sudah menyiapkan makanan untukmu.*

*Sean, kenapa kau pulang lama sekali? Aku merindukanmu, Sean. Aku takut tadi petirnya besar sekali.*

*Sean, aku tidak bisa tidur kalau kau tidak di sampingku. Aku mau tidur kalau kau sudah pulang kerja, Sean*

Sean mengumpat dalam hati merutuki kebodohannya. Bayangannya terus memikirkan tentang kesalahannya. Rasanya tidak akan mungkin Stella memaafkannya. Namun, Sean tidak akan menyerah. Sean akan terus berjuang agar Stella memaafkannya.

Kini Sean melangkahkan kakinya meninggalkan wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status