Share

Bab 80. Memilih Pergi

Sinar matahari pagi menembus jendala. Perlahan Stella mulai membuka matanya, merasakan silaunya cahaya matahari menyentuh wajahnya. Stella mengerjap beberapa kali. Tepat saat Stella membuka mata, dia sedikit memijat pelipisnya. Kepalanya memberat dan mulai pusing.

“Sudah pagi rupanya,” gumam Stella seraya melirik jam dinding—waktu menunjukan pukul tujuh pagi. Sesaat, Stella menoleh ke samping namun dia tidak mendapati Sean tertidur di ranjang. Stella menghela napas panjang. Ingatan Stella berputar tentang apa yang dikatakan oleh Sean. Bagai sebilah pisau yang tertancap di hati. Luka akibat perkataan Sean, membuat Stella rasanya tidak mampu lagi bertahan.

Tanpa sadar, bulir air mata Stella menetes membasahi pipinya. Pikirannya tak henti memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Sean. Didetik selanjutnya, Stella menyeka air matanya. Menguatkan dirinya sendiri. Kini Stella bangkit dari ranjang, dan segera bersiap-siap.

Tak berselang lama, setelah Stella mengganti pakaiannya. Stella terd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status