Share

Bab 83. Penyesalan

“Sialan!” Sean terus mengumpat kasar seraya memukul setir mobilnya. Dia menginjak gas, menambah kecepatan laju mobil. Ya, yang ada dipikiran Sean saat ini adalah Stella. Tangis Stella yang pilu terngiang dibenak Sean.

“Bodoh! Kenapa aku sebodoh ini!” Sean memejamkan mata sesaat merutuki kebodohannya. Jika saja kecemburuan dan amarah dalam dirinya terkendali, maka hal ini tidak akan pernah terjadi. Sejak dulu Sean memang tidak pernah bisa mengendalikan amarahnya. Foto-foto mesra Stella dan Raynold membuat Sean kehilangan akal sehatnya. Amarah Sean meledak kala melihat foto itu. Harusnya dirinya mampu menahan amarahnya paling tidak sampai kebenaran terungkap. Kenyataannya tidak. Foto mesra Stella dan Raynold berhasil membuat Sean tak mampu mengendalikan emosinya.

Suara dering ponsel terdengar, membuat Sean langsung mengalihkan pandangannya pada ponsel yang terus berdering itu. Sean mengembuskan napas kasar kala dering ponsel tak kunjung reda. Dengan raut wajah kesal Sean mengambil pon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status