Share

Bab 187 Perjanjian Darah

Seorang dokter wanita tengah memeriksa luka di kamar baru Alisya. Setelah kedatangan raja, Alisya dipindahkan dari benteng bawah tanah ke dalam kastil. Sebuah kamar yang luas dengan ranjang empuk yang nyaman menjadi tempat beristirahat sementara sang putri.

Dua hari berlalu sejak kakinya terluka karena Efim, Alisya belum bercakap-cakap lagi dengan pria berkulit pucat yang telah diangkat raja sebagai pengawal pribadi ratu. Selain karena Efim telah menyingkirkan Efatta, bayangan Efim menembus perut Gianira masih terbayang jelas. Hal itu membuat Alisya merasa takut membayangkan pria itu akan terus berada di sekelilingnya.

"Sebaiknya Putri tidak turun dari tempat tidur terlebih dahulu, untuk mempercepat penyembuhan." Dokter wanita berkata dengan ramah membuyarkan lamunan Alisya.

"Terima kasih." Putri dari kerajaan Crysozh menjawab dengan pasrah.

Ingatan Alisya saat memanjat dinding benteng terulang kembali. Rasa di hati sang putri lebih sakit dari pada luka di kakinya yang dibalut perb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status