Share

Bab 103 Kehamilan Selena

Dengan mata terbelalak raja berkata, "Anakku ... Itu kah kamu?"

"Benar, Ayahanda. Ini aku Fasya putramu. Maaf, telah membuat Ayahanda gelisah." Fasya menjawab dari gendongan Kim.

"Siapkan kursi!" peritah raja.

Tidak lama kemudian dua orang pengawal membawakan kursi untuk Fasya. Pangeran mahkota duduk dengan tenang di hadapan raja dan para menteri.

"Apa yang terjadi?" Wajah raja memang terlihat lebih tenang, tetapi rasa penasarannya belum sirna.

"Sekelompok orang tidak dikenal menyerang kami saat melintasi hutan. Untungnya kami berhasil melarikan diri. Akan tetapi, saat dalam pelarian kami terperosok ke dalam jurang. Untungnya kami diselamatkan oleh seorang kakek yang hidup sebatang kara di hutan," jelas Fasya.

Dafandra merasa ada yang tidak beres dengan apa yang terjadi pada Fasya. Pasalnya dia menyelidiki langsung peristiwa ini. Dengan mata kepalanya sendiri terlihat jelas jejak kaki mereka hilang secara misterius. Apa lagi di beberapa tempat ditemukan tetesan darah yang mengering
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️u. Kalian ada di hati author Sunny.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status