Share

Pelet Warung Soto

Bab 11

Hari merangkak sore saat Bapak mengatakan bahwa ia kepingin makan soto.

Sejenis makanan berkuah dengan daging sapi yang direbus hingga lunak.

Aku disuruh membeli hingga ke pasar kota. Letaknya lima belas kilometer dari desa kami.

Jadi aku akan menuruni pegunungan, lalu menunggu angkot di jalanan umum. Dan angkot akan membawaku ke sana.

Aku buru-buru pergi demi selera makan soto Bapak terpenuhi.

Sempat kudengar teriakan Bapak saat aku menuruni bukit. "Bone, uang Bapak banyak. Nanti kau pakai beli motor. Berhentilah jalan kaki!!"

Senyumku melarik. Ternyata Bapak benar-benar serius ingin aku jadi manusia. Okelah kalau begitu.

Aku tiba di halte kecil di pinggir jalan. Sembari menunggu angkot, ada tiga Emak duduk bergosip memenuhi bangku.

Membicarakan seorang gadis yang rumahnya tepat berada di seberang halte.

Gadis itu sedang menyapu halaman. Mengumpulkan dedaunan gugur ke satu titik lalu dibakar.

"Namanya Abigail. Anaknya sudah alim, rajin pula bantu orang tua," bisik Emak yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status