Share

Warung Makan

SAKDIAH memulai hari pukul 05.30 WIB. Ia solat Shubuh serta dilanjutkan dengan memasak untuk dirinya dan Haidar. Aktivitas berlanjut dengan mengantar sang anak bersekolah. Sekolah tersebut tak jauh dari tempat kerjanya agar ia mudah antar jemput serta memantau aktifitas Haidar.

Ia tak lagi mengeluh. Apalagi ketika ia mengetahui bahwa curhatnya ketika salat malam ternyata turut didengar oleh sang anak saban malam.

Ia telah berjanji pada Haidar untuk tak lagi menangis serta mengeluh atas kekurangan yang mereka rasakan selama ini.

“Aku harus tegar agar anakku tidak tumbuh dengan perasaan minder dan kekurangan,” gumam Sakdiah.

Apalagi Sakdiah juga sadar bahwa banyak keluarga yang mengalami nasib lebih buruk darinya selama konflik Aceh.

Ada juga banyak keluarga yang menjadi korban konflik serta tak makan berhari-hari. Belum lagi, banyak lelaki yang harus keluar dari Aceh agar tak menjadi korban penembakan salah sasaran.

Selama konflik, pere

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status