Share

Kedewasaan

Gusti menyerah. Pemuda di depannya, sama keras kepala dengan dirinya. Pria muda itu selalu memiliki jawaban yang tepat dari setiap pertanyaan yang disampaikannya. Entah karena ia sedang tidak dalam kondisi optimal atau memang nalar yang disampaikan pria idaman anak perempuannya itu memang begitu adanya.

Sefti sendiri sudah melarang Gusti untuk bertemu dengan pemuda yang dikaguminya selama ini. Namun Gusti tetap ngotot. Apalagi setelah diketahui jika calon menantunya itu memiliki jiwa pemberontak.

Bagi Gusti, tak ada masalah antara anak pemberontak atau pahlawan negara. Karena hidup seseorang ditentukan oleh takdirnya sendiri. Atas dasar itu, Gusti menemui Haidar.

Gusti ingin mengetes pria muda itu tentang sejauh mana ia mencintai anak perempuan satu satunya itu.

“Baiklah kalau begitu. Malam ini cukup di sini. Kita akan berjumpa lagi lain waktu. Mungkin aku akan memakai baju tentara nanti. Kuharap kau tidak trauma atau pingsan,” ujar Gusti samb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status