Share

Bab 172

“Ma, ini bisa kita bicarakan baik-baik.” Fery memelas. “Sekarang Mama sama Papa sebaiknya minum dulu, makan dulu. Setelah itu kita ngobrol dengan tenang.”

Fery menuntun sang ibu menuju ke ruang makan di mana Suci sudah menyajikan makan malam untuknya tadi.

“Tunggu sebentar, Bu. Suci bikinkan teh panas ya?” tawar Suci. Ani hanya menjawab dengan gumaman.

“Bapak mau minum apa?” tanya Suci pada Sofyan—ayahnya Fery.

“Oh, saya mau kopi hitam saja. Ada, kan?”

“Oh, tentu saja ada. Pak Dokter juga suka minum kopi hitam sesekali,” jawab Suci dengan ramah. Dia lalu undur diri untuk membuat teh dan kopi.

Ani menilik semua masakan yang sudah dihidangkan Suci di meja. Semuanya terlihat enak. Lalu dia memperhatikan cara gadis itu membuat kopi dan teh. Tangannya begitu luwes dan cekatan.

“Wah, sepertinya pacar barumu itu pintar masak juga, Fer?” ujar Ani.

“Eh, i-iya. Cobain dulu masakannya Suci, Ma. Dia pintas masak dan beres-beres,” jawab Fery.

Ani kembali melebarkan matanya. “Jadi kalian sudah la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eka Vesa Longa
up lagi dong Thor hehehehehhh
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
makasih thor...tambah lucu saja si ferry, semoga jd jodoh beneran deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status