Beranda / Rumah Tangga / DINIKAHI PRIA PLAYBOY / 147 - Makan Siang Ditemani Boss Besar Bikin Keki

Share

147 - Makan Siang Ditemani Boss Besar Bikin Keki

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 07:00:30

Suasana yang awalnya suka cita pun langsung berubah jadi duka cita. Bukan karena ada yang meninggal ataupun berita menyedihkan lainnya. Melainkan kedatangan si boss yang akan gabung makan siang bersama para gibah squad dan itu membuat semuanya langsung pucat pasi.

“Kepala gue mendadak migren deh,” ceplos Sila sambil memegang keningnya dan memijit-mijit pelan.

“Entar mampir apotek beli koyo terus tempel,” sahut Sofi.

“Udah seneng makan gratis kenapa ada aja sih cobaan hidup,” timpal Rinto.

“Hidup kan nggak harus selalu mulus, Bang,” balas Kiki sambil terkikik.

“Udah santai aja, lagian inikan jam istirahat jadi si boss juga nggak bisa suruh-suruh lha. Gimana pun istirahat ini hak karyawan.” Priyo mencoba menenangkan para teman-temannya yang sudah terlihat tegang.

Ryan dan Melviano yang baru sampai pun langsung menabok punggung Priyo sebagai salam kedatangan mereka. Lebih tepatnya Ryan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   148 - Gibah Squad Jadi Kompor Mleduk

    Ryan merasa hatinya seperti terbakar. Dalamnya kayak ada api-apinya gitu. Entah kenapa rasanya tuh panas aja mendengar istrinya dibelikan sepatu oleh laki-laki lain. Bayangin aja hati suami mana yang nggak cemburu.“Sayang, kamu kok nggak bilang aku pengin sepatu sih?”Kiki menoleh sambil tersenyum seperti tak terjadi apapun bahkan tak paham kalau suaminya kini cemburu.“Oh … ini lho sayang, tadi sepatu aku dibuang sama si boss. Terus Priyo beliin gitu.”“Kok kamu nggak telepon aku aja sih. Kenapa kamu malahan telepon si Priyo itu.”“Iya masa aku telepon kamu yang jauh sih. Lagian sepatu aku dibuang di tong sampah sama si bos terus minta tolong sama Priyo, tapi nggak ketemu terus Priyo beliin deh. Hehehe.”“Tapikan kamu bisa telepon terus kasih kabar ke aku sayang.”“Bukan sepatu doang, Kiki tuh sering dibeliin barang-barang branded tuh sama Priyo,” sambar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   149 - Pemecatan Tak Terhormat

    Kiki masih saja mencerna ucapan laki-laki yang duduk di depannya ini yang statusnya itu sebagai boss. Hati dan pikirannya pun berjalan secara bersamaan untuk menganalisa kejadian hari ini.“Apa ini ada hubungannya sama Ryan?” tanyanya.“APA? Tidak ada.”“Jangan bohong, Mr. Kalian berdua tadi habis ngopi bareng kan? Terus Ryan itu nggak pengin saya kerja. Dan, tiba-tiba saya dipecat dengan alasan tak jelas seperti ini.”Bisa Kiki lihat kalau boss-nya tengah mengambil napas panjang dan menatapnya kembali. Bahkan saat ini Kiki sudah siap mengembalikan uang pesangon itu asal jangan dipecat seperti ini.“Kamu sepertinya harus banyak intropeksi diri. Berkaca. Sudah baik belum dalam bekerja. Itu yang harus kamu lakukan bukannya menuduh orang lain atas pemecatan ini.”“Tapi, Mr, saya nggak tahu kesalahannya apa?”“Ini yang kurang dalam diri kamu. Kurang membaca diri sendiri.&rd

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   150 - Kiki Berkunjung Ke Rumah Mertua

    Setelah dari kantor, yang dilakukan oleh Kiki hanya tiduran sambil menangis saja sampai malam. Bahkan ia lupa makan, dan mandi. Bagi Kiki sendiri ini ujian terberat karena akan menjadi pengangguran yang kerjanya bakalan plonga plongo.Tak lama telinga Kiki menangkap suara pintu yang terbuka. Ia tahu kalau yang masuk ke kamar itu suaminya. Tak usah menoleh juga aroma tubuhnya sudah ketara.“Malam sayang, tumben udah tiduran jam segini.”Kiki diam.Melihat reaksi istrinya yang diam membuat Ryan langsung berjalan mendekat ke ranjang dan memeluk istrinya dengan gemas. Bahkan ia juga langsung mendusel-dusel ke leher jenjang istrinya.“Ih awas ah jangan pegang-pegang.”“Kenapa, hm?”“Nggak usah tanya.”“Jutek banget jawabnya.”“Lagian nyebelin sih.”“Nyebelin gimana sayang?”“Kamu tuh tadi pura-pura sinyal ilang kan? Sejak k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   151 - Nginep Di Rumah Mertua

    Merasa tahu kalau istrinya mulai tak nyaman dan takut saat melihat Abangnya membuat Ryan pun kembali membalas genggaman tangan Kiki dengan begitu erat sebagai tanda kalau dia akan baik-baik aja selama dia berada di sampingnya.Kepala Ryan menoleh dan memberikan senyuman tipis kepada istrinya untuk sedikit santai saat akan memasuki rumah orang tuanya.“Mas.”“Gapapa sayang, kamu bakalan aman ada aku di sini.”Ryan pun merasakan kalau istrinya mulai mempercayakan dengan mulai ikut melangkah masuk untuk bertemu Mama Nina.“Halo sayang,” sapa Nina langsung cipika cipiki kepada putra dan menantunya itu. “Mama kira kalian berdua nggak jadi nginep di sini.”“Jadi dong, Ma, soalnya weekend depan kita berdua mau ke Bandung.”“Ke Bandung?” kening Nina mengerut sebagai tanda kalau ia ingin tahu mereka ke sana untuk apa.“Iya ada urusan.”“Oh &

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   152 - Ketahuan Mama Mertua Saat Skidipapap

    Kiki langsung membekap mulutnya sendiri kala merasa suaranya memang sudah begitu sangat berisik. Ryan sendiri hanya tersenyum penuh kemenangan karena istrinya sudah pasrah dilucuti pakaian oleh dirinya satu persatu. Pertahanan untuk memberikan Ryan pelajaran gagal sudah karena Kiki sendiri pun tak bisa menahan hawa panas dan rangsangan dari suaminya itu.Tak ingin menyia-nyikan kesempatan pun membuat Ryan langsung mengeksplor area sensitive istrinya dan memberikan tanda serta kenikmatan yang luar biasa.Merasa tak kuasa menahan kenikmatan membuat Kiki terus bergelinjang dan menarik kepala suaminya untuk bisa ia kecup hingga akhirnya pun melakukan kissing yang begitu panas yang membuat Kiki benar-benar terbuai.“Sialan!”Ryan terkekeh saat mendengar istrinya mengumpat untuk pertama kali saat mereka bercinta seperti ini. Terlebih birahi sang istri seperti tengah benar-benar keluar. Bahkan kedua tangan Kiki membantu kepala Ryan agar lebih terbena

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   153 - Menikmati Menjadi Pengangguran

    Faktanya ingin puasa dua bulan semua itu hanya ucapan belaka untuk Kiki. Justru hari ini bahkan sejak semalam gelora panas yang lebih mendominasi keluar dari seorang Shakira Intan Ayu dibanding Ryan Anggara. Sosok Ryan hanya sebagai pemancing dan pemanas saja untuk diawal dan selanjutnya yang memimpin kegiatan panas itu Kiki sendiri.Merasa pintar memancing istrinya membuat Ryan selalu tersenyum begitu bangga di saat suara lenguhan keduanya keluar hingga keduanya mencapai ketitik pelepasan.Kiki yang awalnya bingung melakukan di dapur justru kini ia langsung bisa mengusai dan beradaptasi dengan cepat.Selesai melakukan kegiatan panas mereka memilih beres-beres rumah bersama dan istirahat sebentar kemudian pergi kembali ke apartemen.“Mas, cariin kerjaan pokoknya.”“Iya besok senin.”“Nggak mau. Pokoknya sekarang biar senin aku kirim email buat ngelamar.”Kiki terus berbicara soal lamaran kerja. Bahk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   154 - Siapa Mirza Ansel!?

    Merasa terkejut dengan orang yang tak dikenalnya membuat Kiki menampar dengan secepat kilat. Bahkan orang itu mengaduh kesakitan yang membuat Kiki melongo.“Wawan! Ngapain lo pakai rambut palsu gitu.” Kiki mengomel saat melihat orang didepannya tengah melepas rambut palsu gondrong yang dipakainya dan kaca mata hitam yang berhasil menutupi mata yang tampak merah itu.“Gue numpang ngumpet.”“Apaan, enggak!”“Pelit banget lo.”Kiki langsung menghadang Wawan di depan pintu dengan satu tangan yang direntangkan ke arah tembok apartemen.Wawan sendiri hanya berdecak kesal sambil menatap ke bawah dan tersenyum jahil. “Whoa gede banget.”“Apanya yang besar woy!”Wawan pun langsung nyelonong masuk saat melihat Kiki tengah lengah. Kiki melihat itu langsung merasa murka dan berteriak kencang yang mambuat Wawan menutup kedua telinganya dengan telapak tangan.&ldq

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   155 - Mulai Khawatir Dengan Keadaan

    Selesai membahas masalah kerjaan dengan Wawan, kini Kiki tengah bersiap-siap menuju ke salah satu mall. Lebih tepatnya Grand Indonesia karena akan ketemu Ryan untuk makan siang bersama dan sorenya akan ada acara bersama gibah squad yang akan mengadakan pesta pemecatan. Grup sinting memang. Sepertinya kalau nggak sinting bukan gibah squad namanya.Selesai menggunakan make up dan pakaian sedikit rapi, Kiki keluar kamar dan langsung menatap ke arah Wawan yang masih duduk di sofa menunggunya dengan wajah begitu kesal.“Yuk,” ajak Kiki.“Naik ojek aja.”“Nggak. Anterin gue sampai depan pintu mall GI.”“Ya ampun, gue bayarin deh ojeknya.”“No no no. Lo udah makan mi instan sampai dua mangkok juga, gue sampai ngalah buat nggak makan lho.”‘Anjer, mi melar begitu masih aja diungkit sama si Kiki,’ batin Wawan.“Iya oke deh gue anter sampai restoran juga entar.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17

Bab terbaru

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   183 - Meja Nomor 17 Jadi Sejarah

    Saat sudah sampai di depan meja nomor 17. Kiki langsung meringis kala kedua boss itu menatapnya tajam.“Hehe, tadi antri Pak, maaf,” kata Kiki mencoba mencari alibi agar tidak dimarahi.“Apa betul Ghaitsaa?” tanya Melviano sambil tersenyum sinis. Tatapannya kini berpindah ke arah Ghaitsaa yang tampak terkejut dengan pertanyaannya.Ghaitsaa diam, ia bingung harus bohong atau jujur saat ini. Di satu sisi kalau bohong katanya akan dipecat secara tidak terhormat. Ghaitsaa yang masih polos pun akhirnya berkata apa adanya.“Enggak, Pak.”“Lalu? Ngapain saja kalian bisa lama sekali di toilet?” cecar Melviano.“Curhat, Pak.”“Kalian pikir meeting ini ajang buat curhat? Kalau mau curhat ke acara ura kura sana.”“Lho, Bapak nonton acara itu juga?” Mata besar Ghaitsaa langsung membola ketika mendengar boss-nya menonton acara yang digemari oleh para e

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   182 - Meeting Ansell Dan Azekiel

    Disapa seperti itu membuat Melviano langsung menoleh karena posisi duduknya yang membelakangi Mirza.Mulut Melviano langsung terbuka dan tertutup dengan cepat saat melihat ekspresi memohon dari mantan sekertarisnya itu. Apalagi mata dari Kiki sampai kedip-kedip segala.Entah kenapa mantan sekertarisnya itu kenapa jadi kayak orang cacingan begitu? Apa kurang bahagia kerja di Ansell?“Hmm, Pagi.”“Oh maaf, Mr. Saya gerogi sampai nyapa saja salah.” Mirza tersenyum lebar. Ia pun langsung mengulangi sapaan kepada Melviano kembali. “Pagi Mr,” ulang Mirza yang merasa gugup.“Hmm, siang.”Kiki langsung menahan kikikannya. Entah kenapa melihat boss dan mantan boss-nya itu rasanya ingin tertawa. Apalagi hanya soal sapaan saja mereka berdua begitu rempong.Ternyata melihat orang-orang kaya kalau udah eror mirip orang sableng. ‘Orang sableng bersatu,’ batin Kiki.&ldqu

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   181 - Ansell Dan Azekiel

    Selesai mandi dan berpakain rapi, Kiki langsung berlari ke luar kamar dan mendapati Ryan yang masih tertidur di sofa sambil memeluk gambar desainnya. Ia pun hanya menggelengkan kepalanya saja. Merasa tak ingin telat ke kantor pun membuat Kiki langsung menuliskan sebuah note untuk Ryan. Sengaja ia tak membangunkan Ryan agar nanti keberangkatan dirinya ke kantor tak telat. Sebab Kiki tahu betul jika membangunkan Ryan akan beresiko tinggi, dan akan menghambat pekerjaannya.Buru-buru Kiki meletakkan note itu di lengan tangan Ryan. Kiki sedikit memberikan solasi agar menempel di lengan.Selesai dengan urusan note, Kiki langsung pergi keluar apartemen dan memesan gojek untuk mengantarkan ke tempatnya ia bekerja di daerah Kuningan Jakarta.Saat sampai lobby, Kiki menunggu sekitar tiga menitan dan datang ojek online yang dipesannya barusan. Sopir ojek online itu pun langsung menyerahkan helm untuk Kiki pakai.“Ansell grup, ya, Mbak?”&ldq

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   180 - Semakin Cuek

    "Habis dari mana?""Depan.""Ngapain?""Gojekin makanan buat Joko.""Oh ...."Kiki pikir kalau suaminya akan marah atau ngambek. Tapi Ryan hanya bertanya dan kembali jalan ke arah dapur untuk mengambil minum air dingin.Kiki yang baru saja keluar apartemen pun langsung segera berjalan menuju ke kamar untuk istirahat sebelum besok bekerja."Ki.""Iya Mas.""Bisa pijitin aku bentar nggak? Aku capek banget nih tadi banyak klien dan mereka minta cepet semua.""Tapi aku juga capek Mas. Besok juga mau ada meeting.""Ck! udahlah resign aja.""Mas ....""Ya ya ya, kamu memang sangat mencintai kerja dibanding jadi ibu rumah tangga saja."mendapat respon seperti ini justru membuat Kiki semakin terluka. Hal yang sudah pernah dibahas dan disetujui oleh Ryan justru sekarang menjadi boomerang-nya."Bukan nggak mau nurut, tapi aku anak satu-satunya yang mau tak mau harus menjadi tulang punggung

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   179 - Kiki Anak Emas Ansell

    Kiki ragu menjawab pertanyaan dari Manda selaku HRD di Ansell grup. Apalagi dirinya diterima dengan jalur expres karena Mbak Sila yang kenal dekat dengan Manda. Kalau bukan pertemenan dan mereka saling tetangga mungkin dirinya saat ini masih menjadi pengangguran sejati.Kiki pun akhirnya menggeleng pelan. “Belum,” cicitnya.Baik Manda dan Tasya langsung melongo tak percaya. Mereka berdua bahkan langsung saling menatap satu sama lain.“Nggak bohong kan?” tanya Tasya memastikan jika jawaban yang dilontarkan Kiki itu hanya bualan. Tasya masih nggak yakin jika boss-nya bisa menjadi manusia sabar.“Enggak kok, Pak Mirza justru ngajarin saya di hari pertama kerja.”Lagi dan lagi Tasya dan Manda saling menatap satu sama lain. Mereka seakan masih kurang percaya mendengarnya.“Jadi gini Shakira,” kata Manda. “Pak Boss itu merupakan manusia kaku, dia juga begitu perfeksionis. Nggak sabaran ju

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   178 - Kiki Mendadak Jadi Informan Gosip

    Meski hatinya menyuruh untuk tak ikut campur soal Mirza dengan artis sekaligus model papan atas itu. Tapi naluri kepoan dirinya lebih dominan ketimbang hati dan logikanya.Dengan gerakan pelan agar tak ketahuan, Kiki mulai mengintip dibalik tembok. Ia membuka pintu besi secara pelan agar tak menimbulkan suara.Setelah berhasil, ia mulai tengak tengok ke arah kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Mirza juga Laudia Arabella.“Nah itu dia,” gumamnya kala melihat Mirza juga Laudia Arabella tengah saling berhadapan.Jiwa detektipnya mulai muncul dengan sendirinya. Ia melangkah pelan dan langsung mengelurkan ponsel-nya untuk memotret Mirza dan Laudia Arabella.“Yes berhasil, berita eksklusif banget ini,” katanya sambil tersenyum lebar.Merasa sudah punya bukti yang otentik pun membuat Kiki langsung berbalik badan dan kembali ke meja kerjanya sebelum ketahuan.Saat sudah sampai meja kerja dengan selamat, Kiki

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   177 - Karir Nomer Satu!

    Yang awalnya tetap sabar kini Kiki mulai terbakar emosi karena Ryan membawa-bawa soal karirnya. Padahal ia sudah jujur kalau dirinya sangat mencintai pekerjaannya. Ia sangat bahagia jika kerja.“Mas, aku nggak suka kalau kamu bawa-bawa soal karirku.”“Tapi nanti yang ngerawat Danis siapa?”“Ya kamu carilah babysitter.”“Kamu ini belajar dong jadi ibu, Ki.”“Jadi ibu nggak usah belajar. Nanti juga bisa sendiri,” sahutnya ketus. Tatapannya kembali panas. Kiki mulai menatap ke arah jendela mobil dan lebih memilih memperhatikan jalanan.“Keras kepala,” gumam Ryan yang masih bisa Kiki dengar.Mendengar itu membuat Kiki hanya mendengkus sebal. Entah kenapa dirinya selalu salah. Heran banget. Padahal kalau dipikir secara logika yang masih terlihat anak-anak itu Ryan bukan dirinya.Tak ingin menambah keributan membuat Kiki memilih diam sampai Jakarta. Lebih tepatny

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   176 - Salahku Apa, Mas!?

    Setelah setuju untuk berkunjung ke rumah Nindi dan Adnan. Baik Ryan juga Kiki masih duduk dan ngobrol santai dengan sepasang suami istri itu. Apalagi saat ini Danis sudah tertidur dengan begitu pulas.Merasa cukup dengan obrolan yang kurang penting, kini Nindi berdeham dan mencoba membicarakan soal Danis kedepannya. Apalagi dirinya saat ini tengah hamil muda.“Sebelumnya aku minta maaf banget sama kamu, Yan. Kalau aku …. Maaf banget,” kata Nindi yang ragu dan bingung saat akan berbicara soal Danis.“Apaan sih, Nin, tumben banget jadi gagap begitu.”Adnan berdeham dan menggenggam tangan istrinya erat. “Jadi gini, Yan. Kalau Nindi saat ini tengah hamil muda. Dia nggak boleh terlalu capek, dan gue juga mau pindah ke Kalimantan. Lo tahu kan kalau Rena ngamuk suka minta ketemu sama Danis.”Ryan pun mengangguk-angguk paham apa yang ingin disampaikan oleh Nindi barusan. Dan mungkin dia nggak enak untuk ngomongnya

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   175 - Siapa Ayahnya Danis!?

    Kiki kini tengah menunggu jawaban Rena atas pertanyaan yang diajukan olehnya barusan. Entah kenapa tiba-tiba Rena meminta hal yang tak pernah Kiki duga sebelumnya.“Karena aku percaya perempuan yang dipilih Ryan pasti dia perempuan baik.”“Itu hanya jawaban global. Aku pengin tahu spesifikasinya.”Ditantang seperti itu oleh Kiki membuat Rena diam, tatapannya justru langsung menunduk ke lantai dan tiba-tiba saja langsung tertawa begitu kencang yang membuat Kiki terkejut.Merasa kaget pun membuat Kiki langsung memegang dadanya dan mengusap pelan. ‘Dasar sinting,’ batinnya.Tak lama sosok Ryan masuk ruangan dan menatap Kiki serta Rena secara bergantian. Ryan segera mengecek seluruh anggota tubuh istrinya dengan cara diputar-putar yang membuat Kiki memutarkan bola matanya jengah.“Apaan sih Mas diputer-puter begini.”“Kamu nggak diapa-apain, kan?”“Enggak kok.”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status