Beranda / Pernikahan / DINIKAHI PRIA PLAYBOY / 046 - Wejangan Dari Mbak Silla

Share

046 - Wejangan Dari Mbak Silla

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-16 11:00:22

Kantor Azekiel Grup.

Saat ini gue udah fokus sama kerjaan yang diberikan sama Pak Haidar. Kemarin saat berusaha nutupi jejak si Ryan gagal. Mama tahu dan langsung ketawa ngakak banget. Jangan tanya gue gimana saat itu. Yang pasti wajah gue udah merah padam ketahuan sama mama. Malu banget.

Nah pagi tadi pun Pak Haidar sampai negur gue karena hari ini gue berpenampilan nggak kayak biasanya. Gue pakai syal buat nutupin leher sama pakai celana bahan. Biasanya gue kalau kerja pakai rok di atas lutut. Nah hari ini benar-benar beda banget.

“Ki, kalau emang kamu nggak kuat sebaiknya pergi ke rumah sakit untuk periksa.”

“Gapapa kok, Pak. Saya kuat kerja.”

Ya, gue alasan sakit sama Pak Haidar supaya diperbolehkan pakai syal. Mau gimana lagi kalau udah begini coba? Jurus satu-satunya itu cuma bohong aja.

“Ya sudah kalau memang kamu masih kuat. Kalau tidak kuat jangan dipaksa. Saya nggak mau nanti orang-orang berpikiran kej

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   047 - Orang Suruhan Ryan

    Entah kenapa dapat telepon dari Cantika bikin gue merasa nggak enak aja. Pasti ini bakalan ada hubungannya sama Ryan kan? Secara teman gue yang satu itu udah jadi kakak iparnya sekarang.“Cantika teman gue, kakak ipar Ryan.”“Udah cepetan diangkat.”“Iya.”Dengan cepat gue menggeser tombol hijau ke samping untuk menerima telepon dari Cantika. Baru aja akan menjawab dengan salam di seberang sudah heboh terlebih dulu.“Kikiiiiiiiii ... gue nggak nyangka kalau lo bakalan sama Ryan. Duh, gue ngejar dia malahan dapat Abangnya,” ujar Cantika.Mendengarkan kejujuran Cantika bikin gue rada emosi sumpah. Apa maksudnya sih ngomong begitu sama gue.“Jangan maruk.”“Hehehe, enggak dong. Kan gue udah cinta sama Surya sekarang. Btw, Ki ketemuan yuk me time gitu.”“Kapan?”“Minggu ini bisa?”“Em ... bisa, tapi setelah gue

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   048 - Kepikiran

    Pas lagi menoleh ke arah kanan kiri untuk mencari seseorang yang mencurigakan tiba-tiba Andri langsung memegang bahu yang bikin gue kaget.“Ki.”“Hah.”“Nyari apa?”“Nggak nyari apa-apa kok, emm ... Andri aku ke sana duluan ya, nggak enak sama teman udah nunggu lama.”“Oh ... bareng aja.”Haduh! Mau ini cowok ngapain sih. Kenapa ngikutin gue terusan. Gimana ini dong. Mau ngaku udah punya suami nggak mungkin kan? Pacar juga belum ada status sama Ryan.“Emang kamu mau ke mana kalau boleh tahu?” tanya gue biar bisa menghindari si Andri ini.“Kamu sendiri mau ke mana?”Lha ini orang gimana sih?! Gue tanya malahan balik tanya begitu.Tak ingin tambah lama di parkiran pun akhirnya gue lanjut jalan aja meski ponsel milik gue getar terus mendapat telepon dari Ryan. Nggak tahu kenapa gue mendadak takut kalau mau angkat telepon dari Ry

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   049 - Pergi Ke Singapore

    Kini gue lagi mendengarkan suara tarikan napas Ryan yang terdengar begitu kasar juga panjang. Mungkin dia bete juga kesal karena mendengarkan pertanyaan gue yang tiba-tiba membuat kaget itu.“Kenapa kamu tiba-tiba tanya begitu?”“Pengen tahu aja hubungan kamu sama Cantika.”“Biasa aja.”“Biasa aja gimana, Ryan?”“Iya biasa aja, nggak ada yang aneh.”“Yakin?” tanya gue sedikit mendesak ke Ryan. Gimana ya? Ucapan si Cantika itu bikin gue hareudang banget asli. “Jujur aja kalau kamu ada affair sama dia.”“Apaan sih kamu kok jadi ngaco gitu ngomongnya.”“Jawab Ryan.”“Kamu lagi kenapa, hm?”“Gapapa, tadi ketemu Cantika kalau dia suka sama kamu.”“Ngaco ah, udah sayang jangan pikiran yang macam-macam. Aku nggak pernah komitmen sama siapa pun, baru kali ini aku mau menjalin kom

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   050 - Hampir Khilaf

    Ryan tersenyum setelah kurang lebih menerima telepon lima belas menitan di luar. Gue sebetulnya penasaran Ryan dapat telepon dari siapa tapi kayaknya tahap gue belum sampai ke sana.“Yuk makan,” katanya saat melihat semua menu sudah tersaji dengan rapi di atas meja.Gue pun langsung makan aja, bisa dikatakan kalau gue bukan tipe wanita yang akan jaim makan di depan lawan jenis terlebih seseorang yang spesial seperti Ryan ini. Kalau gue sih makan ya makan aja nggak mikirin penilaian orang gimana. Kalau emang dia suka sama gue jadi harus terima segala kondisi gue. Nggak mungkin kan saat pendekatan makan setengah centong nasi pas udah nikah makan sebakul kan nanti pasangan jadi kaget gimana.“Kenapa kamu latihan muay thai?”“Pengin aja biar bisa jaga diri tapi udah keluar.”“Kenapa?”“Nggak nyaman aja kamu buntutin aku.”Aslinya bukan itu sih alasannya, tapi biarkan saja l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   051 - Malam Mingguan

    Malam minggu kali ini gue menunggu Ryan yang nggak pulang-pulang. Padahal gue udah mandi dan dandan rapi banget biar Ryan pulang bisa langsung pergi kencan seperti pada manusia umumnya. Bahkan gue nggak makan hanya menunggu Ryan doang.Kaki gue pun tak henti-hentinya mondar-mandir di dekat jendela hotel karena gelisah menunggu Ryan. Nomor ponsel dia pun dihubungi nggak aktip.“Ryan ke mana sih? Nggak mungkin nyasar kan? Atau dia menghabiskan waktu sama teman-temannya? Misal pun iya harusnya kasih tahu kek,” dumel gue sambil menggenggam ponsel dan sesekali gue gigiti ujungnya karena gelisah.Merasa capek mondar-mandir karena menunggu Ryan yang tak kunjung pulang pun gue memutuskan keluar kamar hotel sendirian menuju ke arah restoran untuk mengisi perut yang dari tadi udah keroncongan.Gue pun memilih tempat duduk di pojokan agar tidak terlihat jomlo-jomlo amat karena yang datang ke restoran ini kebanyakan berpasangan semua tidak seperti g

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   052 - Gantinya Malam Minggu

    Entah kenapa kalau melihat Ryan bawaan gue langsung melow begitu aja. Padahal harusnya bahagia karena orang yang dirindukan sudah di depan mata seperti ini. Tapi, gue sangat takut jika ini merupakan khayalan atau daya imajinasi dalam pikiran gue aja.Untuk memastikan kalau Ryan yang tengah menatap gue itu nyata pun akhirnya sebuah tangan melayang ke arah pipinya.PLAK.“Awww,” pekiknya.“Eh betulan kamu, aku kira hanya halusinasi semata,” kata gue sambil meringis tak enak.Dengan cepat pula gue langsung mengubah posisi menjadi duduk tegap menatap Ryan yang masih mengusapi pipinya yang terkena gampar tangan gue.“Maaf Ryan,” cicit gue.“Gapapa sayang. Kamu kenapa nangis, hm?”“Aku takut kamu selingkuh. Kamu kemana aja sih Ryan, kamu tuh buat aku khawatir tahu nggak sih. Mana nomor kamu nggak aktif pula, kamu tidur sama wanita lain, ya?”Biarkan saja h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   053 - Jaga Dirimu Baik-Baik

    Saat akan melakukan sarapan bersama entah kenapa gue merasa khawatir sama Ryan yang terus menerus tersenyum kayak orang gila. Gue takut aja melihat dia seperti itu.“Ryan.”“Hmm.”“Kamu waras kan?”“Kok tanya begitu sih?”“Lagian kamu cengar cengir terus sejak selesai mandi sampai sekarang sih. Aku jadi takut kamu kerasukan atau kesambet setan Singapore.”“Ck! Aku tuh lagi bahagia lahir batin sayang.”“Kenapa?”“Bahagia aja mendapat servis dari kamu.”Mendengarkan jawaban dia membuat gue menyesal tanya. Tahu begini mendingan pura-pura nggak tahu kalau si Ryan tengah cengar-cengir. Bukan apa atau gimana sih, tapi gue malu banget jika diingat.“Nggak usah dibahas,” kata gue mencoba memperingati.“Kenapa? Itu merupakan prestasi tahu.”“Ck! Prestasi apaan? Udahlah aku malu kalau d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   054 - Pesta Baby Shower

    Satu Bulan Kemudian.Saat ini gue lagi ngecek ke setiap pojok ruangan yang akan digunakan untuk acara baby shower boss. Kali ini gue nggak mau panggil dia ada embel-embel dakjal ngeri keceplosan bisa dipecat.“Gimana Ki? Ada yang kurang nggak?”“Semua udah oke, Win. Pokoknya EO punya lo the best banget deh.”“Cek lagi aja selagi belum mulai acaranya.”Dan gue nurut aja buat ngecek lagi kesetiap sudut ballromm Ritz Carlton. Gue nggak mau kena damprat boss karena kurang perfek atau gimana lha. Bakalan malu habis kalau gue kena omel sama dia terlebih di depan si Kaila biji ketumbar. Duh, tengsin.Kue oke, dekorasi oke, semua makanan juga oke, persiapan lomba juga oke. Fix. Acara bakalan sangat sempurna juga meriah banget nanti. Secara Pak Haidar mengundang tamu kayak orang mau hajatan gitu. Maklum beliau holkay jadi begini deh, dan gue sebagai kacung hanya melaksanakan tugas saja.Merasa sudah oke semu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24

Bab terbaru

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   109 - Sama-Sama Menyalakan Api

    Saat ini yang dilakukan Ryan hanya ingin mengejar istrinya. Memeluknya. Dan menenangkan hatinya yang pasti sangat kacau akibat kejadian tadi.“Sayang … maafin aku,” gumamnya sambil terus menyetir mobil dengan kecepatan penuh. Bahkan bisa sangat tergambar begitu jelas buku-buku jari milik Ryan sampai memutih.Ckiiiitzzz.“Sial! Kucing sialan kalau nyebrang nggak lihat-lihat.” Ryan memaki hewan tak bersalah itu. Ia pun mendesah lega karena tak menabrak kucing. Ryan kembali menarik persneling dan menginjak pedal gasnya untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.Hatinya saat ini benar-benar bimbang. Ia benar-benar takut kalau Kiki akan mengadu sama orangtuanya nanti dan masalah akan semaki lebar dan runyam.Masih sambil menyetir pun Ryan mencoba menghubungi nomor istrinya, tapi lagi-lagi zonk yang didapatkan.“Sayang angkat dong,” gumamnya saat sambungan telepon miliknya tersambung. Tapi, tetap saja t

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   108 - Keadaan Yang Rumit

    Dengan tekad yang kuat pun akhirnya Doni menuruti perintah Kiki dengan menginjak pedal gas dengan kecepatan penuh dan mobil langsung berjalan secepat kilat.Ckiiitttzzz.BRUG.“Kak, gila apa rem mendadak begini,” dumel Kiki yang merasa dahinya terkena dasbor mobil. Ia tadi lupa memakai sabuk pengaman. “Haduh sakit banget.”Doni tak menghiraukan ocehan Kiki, yang dipikirkan oleh otaknya tuh apakah Ryan masih hidup apa udah … sial!“Ki, coba lihat kebelakang. Apakah suami lo masih hidup atau—“Kiki yang masih merasa kesakitan dahinya pun menatap ke arah spion dan melihat kalau Ryan tengah ditolong berdiri oleh wanita itu.“Masih hidup, udah biarin aja.”Doni langsung bernapas lega, matanya pun langsung melirik ke arah spion untuk memastikan ucapan yang dikatakan oleh Kiki itu benar. Ia langsung mendesah lega kala memang benar si Ryan masih hidup. Sepertinya

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   107 - Terbongkar Semuanya

    Doni pun langsung menancapkan gasnya penuh pas sudah berada di jalan tol. Ia bisa melihat Kiki dari ekor matanya kalau adik ketemu gedenya itu tengah cemas.“Lo mendingan tidur aja.”Kiki menggeleng. “Nggak bisa.”“Entar kalau udah sampai gue bangunin.”Tetap saja Kiki bebal untuk dikasih nasihat oleh Doni. Kiki lebih memilih mengabaikan dan tetap memperhatikan jalanan menuju ke arah Bandung.Beberapa jam kemudian.Kini mobil Doni sudah memasuki kawasan Bandung. Ia mulai mengaktipkan gps mobilnya karena tak hapal dengan jalanan kota kembang itu.Terik matahari yang tadi begitu menyengat pun kini mulai terlihat berjalan ke ufuk barat. Kiki bahkan sampai melupakan jadwal makan siangnya hari ini.“Lo belum makan, kan?”“Nggak laper.”“Tapikan lo butuh tenaga, Ki.”“Iya tapi gue nggak laper, Kak.”“Ini udah jam empa

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   106 - Cari Bukti Sampai Dapat

    Doni yang tengah fokus menyetir pun sangat terkejut dengan pertanyaan Kiki yang sangat tiba-tiba sekali. Ia menoleh dan melihat Kiki yang tengah menatapnya lekat. Doni pun berdeham pelan.“Lo nggak lagi kesam—““Hahahaha.”Suara tawa Kiki langsung menghentikan pertanyaan dari Doni. Ia bernapas lega kala mengetahui kalau pertanyaan itu hanya iseng semata.“Sial lo,” maki Doni.“Nggak mungkin lha, Kak, lo bukan tipe gue.”“Anjim! Tipe lo modelan Panji sama Ryan yang suka selingkuh?”“Ck! Nggak usah bahas kelakuan minus mereka.”“Hahahaha, meski wajah gue standar aja tapi gue setia.”“Iyain deh biar cepat.” Kiki pun hanya memutarkan bola matanya malas mendengar pujian Doni yang ditunjukkan untuk dirinya sendiri itu.“Gue pikir tapi serius, gila!”“Kalau itu serius kenapa?”&ldquo

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   105 - Terkejut

    Paham akan kode yang diberikan oleh Doni pun membuat Kiki langsung berjalan lebih mendekat ke arahnya. Doni sendiri berdeham sebelum bertanya kepada wanita separuh baya yang mengenakan baju daster itu.“Permisi Ibu, apa bisa ketemu Rena?”“Rena?”Doni dan Kiki pun mengangguk secara bersamaan. Ia menunggu jawaban dari ibu paruh baya yang tidak Doni kenali. Lagipula wajah mamanya si Rena nggak kayak gitu dulu.“Anak durhaka itu? Udah minggat dia.”Kiki pun makin nggak ngerti dengan jawaban ambigu dari ibu-ibu di depannya itu. “Maksudnya Bu?”“Ya, udah pergi dari sini kurang lebih setahun yang lalu lha.”“Pergi ke mana, ya, Bu?” tanya Kiki yang semakin penasaran.“Kalau nggak salah ke Bandung sama pacarnya.”Mendengar kata ‘Bandung’ membuat Kiki mendadak lemas, tangannya pun langsung meraih telapak tangan Doni. Ia menggenggam kua

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   104 - Datangi Rumah Rena Di Radal

    Kini Doni dan Kiki sudah berada di jalanan menuju ke arah Radio Dalam. Yang dilakukan Kiki hanya menggigiti bibir bawahnya karena merasa takut jika memang dugaan dan feeling-nya benar.“Kak, gue takut banget.”“Lo tenang aja, kalau dia sakitin lo nanti bakalan gue kasih bogem.”“Kalau itu benar, dia nikahin gue buat apa?”“Nah itu gue nggak tahu juga. Soalnya semenjak lulus SMA tuh gue nggak paham kabar anak-anak. Soalnya gue sibuk kuliah sama urusin bisnis kafe. Teman gue yang awet sampai detik ini juga Naren doang.”“Sama Ryan enggak?”“Sama dia juga baru-baru ini doang, Ki, dulu kan dia tinggal di Singapore gitu kan? Balik ke Jakarta kalau ada proyek doang.”Kiki pun kembali menatap ke arah jalanan yang memang tengah padat-padatnya kendaraan. Ia pun mengecek ponselnya dan sangat terkejut saat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari nomor kantor bahkan ada n

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   103 - Cerita Semua Ke Doni

    Doni benar-benar sangat terkejut mendengarkan penuturan dari Kiki. Ia pun langsung beranjak dari kursi kebesarannya dan mendekat ke arah Kiki.“Bayarin taksi,” cicitnya.“Iya nanti gue bayarin.”“Sekarang Kak.”Doni hanya bisa mengembuskan napas pasrah. “Yaudah lo di sini dulu gue mau keluar buat bayarin ongkos taksi lo.”Kiki sendiri hanya mengangguk lemah. Tak terasa tangan Doni pun mengusap kepala Kiki dengan begitu lembut.“Lo sebaiknya duduk dulu di sana.” Doni menunjuk ke arah sofa yang memang tersedia di dalam ruangan kerja miliknya.Sambil menunggu Doni kembali membuat Kiki berjalan pelan ke arah sofa dan duduk sambil bersandar. Air matanya pun terus menetes tiada henti. Hatinya sakit kalau mengingat Ryan yang bisa tertawa begitu lepas tadi.Kiki menatap ke arah pintu saat mendengar pintu itu terbuka. Ia melihat pelayan kafe Doni yang tengah membawa minum ke ar

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   102 - Detektif Joko

    Ryan langsung menutup tubuh istrinya yang polos, ia pun duduk di pinggiran ranjang sambil menatap ke arah lantai.“Kamu kenapa?”“Kenapa apanya?”“Kenapa seperti kedebong pisang tadi?”“Emang kenapa?”“Aku nggak suka sayang, aku merasa lagi main sama patung.”“Terus kamu penginnya aku gimana?”“Kamu nggak kayak biasanya Shakira.”“Aku kan udah bilang lagi capek. Tapi, kamu terus minta dan minta. Apa boleh buat kalau aku diam aja kayak kedebong.”“Sudah lah, terserah kamu saja.”Ryan langsung meraih boxernya yang tergeletak di lantai. Ia memakainya dengan gerakan cepat dan memilih keluar kamar karena merasa kesal dengan permainan malam ini. Istrinya benar-benar beda banget malam ini. Dia lebih banyak diam nggak seperti biasanya kalau dipancing langsung membalas dengan liar juga. Ini udah dikasih pemanasan lam

  • DINIKAHI PRIA PLAYBOY   101 - Ryan Minta Hiya-Hiya

    Entah kenapa Melviano mendadak kasihan dengan sekertarisnya itu. Apalagi baru pulang bulan madu sudah diselingkuhi. Mendingan dirinya kemana-mana. Laki-laki setia yang susah dicari, rasanya Melviano ingin kasih tahu istrinya kalau ada laki-laki lebih brengsek darinya.“Tinggal kan saja laki-laki seperti itu.”Kiki menatap ke arah Melviano. “Saya nggak mau jadi janda, Mr.”Melviano berdeham pelan. “Terserah kamu sih, tapi saya nggak mau urusan rumah tangga dibawa ke kantor seperti ini. Kamu harus bisa professional.”“Iya, Mr.”“Nanti kalau si Joko Susanto datang suruh masuk ke ruangan saya langsung.”“Baik, Mr.”Melviano pun langsung berjalan ke arah ruangan kerjanya yang memang didesain begitu luas dibanding ruang kerja milik Haidar.Yang dilakukan Melviano di dalam ruangan saat ini adalah menghubungi nomor ponsel istrinya. Ia akan memberitahukan kalau diri

DMCA.com Protection Status