Share

Forever and Ever

Author: Sity Mariah
last update Last Updated: 2024-10-29 14:28:01
Satu Minggu Berlalu~

Menjalani rutinitas dan kehidupan setelah pulang dari Bali seperti biasa kembali, tapi ada yang berbeda kali ini. Satu hari sejak pulang dari Bali, pintu kamar tamu dikunci. Aku tidak bisa masuk apalagi menempatinya. Bang Fahad memaksa agar aku tidur lagi di kamar utama. Bersamanya lagi. Dalam satu ranjang yang sama kembali. Lebih parahnya, dia memintaku tidur tepat di sebelahnya. Menjadikan dadanya sebagai pengganti bantal untuk kepalaku.

Entah apa yang sudah merasuki lelaki itu. Karena sepertinya dia benar-benar ingin mewujudkan ucapannya, yaitu mulai menjalani peran sebagai suami dan istri selayaknya.

Karena dia suamiku, mau tak mau aku memang harus patuh padanya. Aku ikuti apa yang dia mau, dan sejauh ini semuanya masih aman. Dia memang tidak menuntut hak sebagai suami yang belum bisa aku berikan. Aku masih perawan hingga saat ini. Tidak ada yang terjadi lebih dari sekedar pelukan, meski sikapnya sudah mulai melunak sekarang.

Semua masih sangat aman, teruta
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Pantang

    Malam hari, aku ditinggal bersama dua pembantu di rumah. Mama dan Papa pergi karena ada urusan dengan bisnisnya. Karena masih jam tujuh dan aku merasa cukup bosan, akhirnya aku memutuskan pergi ke mall sendirian. Mall yang sering aku kunjungi setiap weekend, tentu bersama Rakana. Seperti muda-mudi umumnya yang memilih hang out di mall atau kafe di dalamnya. Puas berkeliling mall, aku masuk ke toko buku. Memilih satu sampai dua buku yang kemudian aku beli dan membawanya ke area baca yang tersedia. Menempati sofa empuk yang disediakan dengan satu buku novel di tangan. Hingga tiba-tiba, gelato es krim strawberry dalam cup berukuran sedang muncul di depan mata saat aku sedang asyik membaca. Membuatku menoleh dan rupanya, itu perbuatan Rakana. "Kamu?!" Aku berseru. Kaget sekaligus kesal karena malah bertemu dengannya di sini. Rakana malah tersenyum. Kemudian tanpa permisi menghempas bobotnya pada sisi kosong di sebelahku. "Es krim buat kamu, Chi," ucapnya dan aku menggeleng cepat. "Ga

    Last Updated : 2024-10-29
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Game Over!

    Angin malam menerpa sepanjang perjalanan pulang. Rakana yang sudah tidak waras menghadang jalanku dan memaksaku ikut pulang dengan motornya. Padahal aku sudah menolak mentah-mentah, tapi dia terus memaksa dan malah membuatku menjadi tontonan pengunjung mall lain. Akhirnya dengan terpaksa aku diantarnya pulang. Dia membawa kendaraan roda dua ini dengan kecepatan sedang dan hati-hati. Seperti ini, seakan mengulang saat-saat kami berpacaran dulu. Setiap malam Minggu, pasti menjadi agenda kami jalan-jalan. Bedanya, waktu itu kadang menggunakan mobil atau motor off-road, sekarang hanya memakai motor matic. Kendaraan ini masih terus melaju. Membelah jalanan malam yang lumayan ramai. Tiba-tiba tangan Rakana meraih tanganku. Membuatku terkesiap apalagi saat ia mengarahkan ke depan perutnya. "Peluk, Chi," ucapnya seraya menoleh sesaat. Plakkk! Aku memukul punggungnya. "Jangan sentuh aku, Raka. Atau aku turun di sini sekarang," ancamku tak suka dia menyentuhku seenaknya. Rakana tak bersua

    Last Updated : 2024-10-29
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Mempertahankan Pernikahan

    "Chi, sebenarnya saya ke Jogja bukan hanya untuk mengurus pekerjaan." Deg! Bang Fahad tiba-tiba berucap kembali tanpa aku bertanya. Aku menggerakkan kepala hingga menoleh dan menatapnya yang sedang fokus menyetir. "Di sana, saya menemui mantan istri saya," ucapnya kembali. Aku terdiam dengan bibir terkatup rapat. Jadi benar, Bang Fahad ke sana memnag bertemu mantan istrinya. Ada yang aneh dalam diriku saat mendengar kabar ini. Kenapa aku merasa biasa saja? Bang Fahad suamiku, dan dia pergi menemui mantan istrinya. Seharusnya aku cemburu dan marah bukan? Tapi ... aku tidak merasakannya sedikit pun. "Lima tahun yang lalu, mantan istri saya sudah menikah lagi. Dia punya anak dengan suaminya yang baru. Tapi kemarin itu saya dapat kabar kalau anaknya sakit dan meninggal dunia. Makanya saya ke sana, untuk takziah saat kebetulan saya ada pekerjaan di sana," jelas Bang Fahad lagi tanpa aku minta. Aku mengangguk. Mencerna penjelasannya "Kamu ... enggak marah 'kan, Chi?" tanya Bang Fahad

    Last Updated : 2024-11-04
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Where is Your Brain?

    Usai melalui perjalanan di pagi hari yang masih sejuk, akhirnya aku bersama Bang Fahad tiba di kantornya. Menaiki lift hingga akhirnya sampai di lantai paling atas lalu masuk ke ruangan khusus miliknya sebagai CEO perusahaan. "Abang mau ke mana?" tanyaku saat masuk ke dalam ruangan lalu menuju meja, Bang Fahad justru mengekor di belakangku. "Anter kamu ke meja ini," jawabnya dengan seulas senyum tipis. Mataku membulat. Sementara Bang Fahad masih memasang senyum yang aneh menurutku. Tangannya terulur menyentuh sisi kepala lalu membelai rambutku. "Selamat bekerja, mmwahh!" Aku makin melongo, manakala Bang Fahad mengucapkan selamat bekerja dan meninggalkan kecupan singkatnya di kening sebelum berjalan menuju meja kebesarannya. Astaga. Kesambet apa lagi dia? Aku yang masih dilanda kebingungan akan sikapnya segera menaruh tas kerja di atas meja kemudian duduk dan menyiapkan laptop. Saat mengeluarkan barang-barang ku dari dalam tas, ternyata aku malah lupa mengisi tumbler minumku. Mau

    Last Updated : 2024-11-04
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Menggugat Cerai

    Jari telunjuk Bang Fahad menunjuk-nunjuk di depan wajahku. Seumur-umur, aku belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini. Aku juga tidak mengerti kenapa laki-laki tua ini sampai membentak-bentak dan menyudutkanku. "Maksud abang apa, sih? Bisa 'kan bicara baik-baik. Gak perlu bentak-bentak!" Aku balik membentak. "Gak bisa. Saya gak bisa bicara baik-baik kalau sudah menyangkut pekerjaan. Kamu lihat berkas itu. Di situ kamu sudah menginput harga yang akhirnya diterima klien. Tapi harga yang kamu berikan salah dan selisihnya besar sehingga perusahaan menerima pembayaran yang tidak sesuai bahkan rugi!" "Saya percayakan pekerjaan itu pada kamu karena sebelumnya saya sudah memberikan file berisi apa saja yang harus kamu kerjakan. Tapi ternyata, kamu tidak mempelajari itu. Kamu malah sibuk dengan drama-drama yang kamu tonton. Pantas saja kamu menjadi perempuan bodoh yang bisa dengan mudah ditipu Rakana, kamu kebanyakan nonton drama unfaedah. Drama melow yang membuat hati gampang baper tap

    Last Updated : 2024-11-05
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Tanpa Rasa Berdosa

    "Papa gak setuju!""Mama juga!"Aku terperangah mendengar kekompakan Mama dan Papa yang menolak keinginanku untuk menggugat cerai Bang Fahad, padahal sebelumnya sudah aku jelaskan kejadian di kantor tadi dan aku sakit hati karenanya."Pernikahan kamu baru satu bulan dan kamu mau menggugat cerai? Kamu mau menjadi janda di usia 23 tahun? Setelah Fahad menjadi pengganti Rakana demi pesta bisa tetap berjalan, kamu malah ingin mengakhirinya? Yang benar saja, Chi? Setelah kami hampir malu karena pernikahan kamu akan batal. Sekarang, kamu ingin apalagi? Menyudahi pernikahan yang baru seumur jagung bahkan baru saja menetas di mana pesta yang kami laksanakan begitu mewah dan besar-besaran? Chi ... apa yang kamu pikirkan?" Mama berucap panjang lebar.Aku mendesah pelan. "Tapi, Ma ... Bang Fahad itu jahat. Dia udah bentak-bentak aku. Mama dan Papa saja gak pernah 'kan bentak-bentak dan marah-marah sama aku?""Chi, itu karena kamu salah. Pe

    Last Updated : 2024-11-05
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Dinner Romantis

    Mobil melaju sampai akhirnya berhenti di parkiran sebuah resto bintang lima. Bang Fahad sudah turun lebih dulu tapi aku tetap duduk di jok mobil. Aku merasa enggan untuk ke luar. Aku masih kesal pada laki-laki itu. Bertindak sesukanya dan lebih aneh bisa begitu mudahnya merebut hati Mama Papa."Chi, ayo!" Bang Fahad membukakan pintu di mana aku duduk. Namun aku menggeleng."Aku gak mau makan. Abang aja sendiri!" jawabku ketus dengan kedua tangan menyilang di depan tubuh."Kamu tuh memang sukanya dipaksa kali, ya. Sukanya digendong terus sama saya," ucapnya membuatku memutar bola mata jengah. "Ke luar, Chi. Apa mau saya gendong lagi kayak tadi di rumah Mama Papamu?""Aku gak mau ke luar. Aku gak mau makan. Abang aja sana sendiri!" sungutku tegas."Saya hitung sampai tiga. Kalau gak mau turun juga, saya gendong kamu, ya! Satu ...."Aku mengembus napas kasar. Nasib apa punya suami tukang maksa begini. S

    Last Updated : 2024-11-06
  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Morning Kiss

    "Aku mau tidur di kamar tamu lagi. Aku gak mau satu kamar sama Abang," jawabku akhirnya. Bang Fahad menatapku intens dengan sorot tajamnya. Seolah tidak yakin terhadap apa yang kukatakan. Aku pun mengangguk cepat sebagai bentuk jawaban atas tatapannya itu. "Saya 'kan sudah meminta kamu untuk mulai menjalani peran kita sebagai suami istri. Kenapa kamu malah ingin tidur terpisah lagi?" Satu alis Bang Fahad terangkat. "Ya gak papa. Aku gak mau aja satu kamar. Kalau Abang masih kunci kamar itu, aku gak mau maafin Abang. Aku juga gak mau pulang!" tegasku kemudian. "Aku mending pergi ke rumah kakakku." Terdengar Bang Fahad menghembus napasnya dan dari lirikan mataku, terlihat ia juga mengusap kasar wajahnya. "Ya sudah, kamu bisa tidur lagi di kamar tamu. Tapi ... kebiasaan yang sudah berjalan jangan diubah, ya?" Kali ini keningku yang mengernyit. "Kebiasaan yang mana?" tanyaku. "Kebiasaan kamu yang mulai melakukan peran sebagai istri. Setiap pagi, menyiapkan pakaian dan sarapan untuk s

    Last Updated : 2024-11-06

Latest chapter

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Izinkan Menebus Semuanya

    "Om Ruslan ...?" ucapku berbisik setelah tahu siapa yang memukul wajahku. Punggung tangan bergerak mengusap sudut bibir bawah yang berdarah. Pukulan tadi memang sangat keras, karena itulah sudut bibirku sampai berdarah."Mau apa kamu ke mari? Mau apa lagi?!" Om Ruslan menghardik. Dia berdiri menjulang di depanku. Wajah dengan rahang mengeras itu menunjukkan bahwa ia tengah diliputi kemarahan. "Setelah tiga tahun berlalu, untuk apalagi kamu menampakkan diri pada Chiara, hah? Belum cukup kamu menyakiti dia sebelumnya? Sekarang Chiara sudah bahagia dan melupakan masa lalu yang buruk bersama kamu. Mau apalagi kamu mengganggu putri saya?!"Aku lantas berusaha bangkit, hingga akhirnya mampu berdiri sekaligus berhadapan dengannya. "Om, saya tidak bermaksud mengganggu Chia. Saya ... ke mari karena memang ingin berbicara pada kalian——""Halah! Sudahlah Fahad, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Sejak tiga tahun yang lalu, kami sudah memutuskan untuk tidak saling mengenal dengan kamu dan kel

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Bisa Kembali Bertemu

    Minuman pesananku baru saja datang, padahal aku berniat untuk berniat. Terpaksa aku menyeruputnya meski sedikit. Karena sudah dibayar, aku pun segera bangkit. Meninggalkan meja dan buru-buru keluar dari resto itu. Masuk ke dalam mobilku lalu duduk di balik setir kemudi. Melepas masker penutup wajah serta topi.Kepala refleks bersandar pada kursi. Obrolan sepasang suami istri tadi terbayang lagi. Aku tidak sanggup lama-lama berada di sana dan terus menguping semuanya. Makin lama hatiku makin nyeri mendengarnya. Bagaimana mereka tampaknya begitu saling menyayangi dan melindungi satu sama lain."Chiara sudah bahagia. Apa aku pulang saja tanpa pernah menemuinya? Karena untuk apalagi aku bertemu? Chiara sudah memiliki kehidupan lain," gumamku dengan tangan mencengkram setir kemudi.Aku sendiri gamang, entah harus bagaimana. Pesan terakhir Mama adalah memintaku untuk meminta maaf pada Chiara dan keluarganya. Tapi aku tidak yakin, Chiara mau bertemu denganku, apalagi keluarganya. Aku sadar k

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Apa Masih Pantas?

    Aku terduduk lesu dengan kedua kaki menekuk, wajahku tenggelam di antara lengan yang bertumpu. Tak kuasa aku menahan tangis, hingga tergugu sendirian di samping pusara anakku sendiri.Apa yang sudah terjadi tiga tahun ke belakang? Apa yang sudah Chiara dan kandungannya lalui? Bagaimana bisa aku mengabaikan mereka hingga kenyataan saat ini benar-benar menamparku.Darah dagingku sudah tiada tanpa aku ketahui. Apa dia sakit? Atau kecelakaan? Atau hal apa yang sudah membuatnya kembali begitu cepat kepada Sang Pencipta?Aku mengangkat wajah yang basah dan mengusapnya meski belum puas menangis. Tanganku kembali terulur pada nisan dari marmer hitam itu dan mengusapnya."Assalamualaikum, Nak ...," ucapku lirih. Aku bahkan baru sadar, kalau aku belum mengucapkan salam sejak mendatangi makam ini."Ini ... papa kamu, Nak. Maaf, papa bahkan baru bisa datang sekarang. Papa pikir kamu sudah tumbuh menggemaskan, tapi ternyata ...." Bibirku rasanya kelu untuk melanjutkan.Aku berusaha untuk meredam t

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Bagaimana Mungkin?

    Aku sudah kembali terbaring di atas ranjang rawat. Menatap langit-langit ruang rawat bercat putih terang. Satu kenyataan sudah kudapat, bahwa Chiara sudah menikah lagi. Dia sudah benar-benar melupakanku, bahkan mungkin sudah tidak mengharapkanku di hidupnya lagi. Aku pun sadar, aku sudah sangat melukainya. Kuhembus napas berat. Mencoba untuk beristirahat agar tidak terlalu mengingat Chiara lagi, terutama wajah teduhnya yang begitu manis dengan kerudungnya tadi. Membuatku gelisah dan tidak tahu malu berharap bisa melihatnya lagi. Satu jam aku sendirian di ruang rawat, berbeda dengan pasien-pasien di balik tirai sebelah yang ditembak sanak keluarganya. Hingga dokter bersama perawat datang dan mengecek kondisiku. Dokter yang berbeda, mulai memeriksa luka di bahu dan pelipisku. Hingga memberi instruksi pada perawat yang sama dengan sebelumnya untuk mengganti perban di kepalaku. "Bapak tidak mengabari saudar

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Bagaimana Ini?

    Malam telah larut saat aku tiba di Malang. Kota ini begitu sunyi, hanya ada cahaya lampu jalan yang temaram menemani perjalananku menuju sebuah penginapan kecil di pinggiran kota. Udara dingin menyeruak masuk dari sela-sela jendela mobil, membuatku kian merasa sendirian di tengah malam yang gelap. Bahkan rinai hujan seolah menyambut kedatanganku.Aku memilih menginap di sebuah losmen sederhana. Tidak ada yang mewah, hanya tempat untukku merebahkan tubuh setelah perjalanan panjang dari kota. Setelah check-in, aku langsung menuju kamar dan menghempaskan tubuh di atas kasur yang terasa keras. Meski lelah, mataku tak juga terpejam. Bayangan Mama, wajah Chia, dan segala kenangan pahit terus menghantui pikiranku.Kuhembus napas kasar. Hati ini rasanya makin kacau, entah ke mana aku harus memulai pencarian nantinya. Bahkan aku tidak memiliki informasi lebih detail tentang keluarga Chiara di daerah ini.Dalam keadaan terlentang, aku meraih ponsel di meja nakas. Memandang layarnya dengan peras

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Menjadi Penawar

    Setibanya di rumah sakit, hari sudah malam. Aku langsung menuju ruang ICU di mana Mama mendapatkan perawatan intensif. Ruangan yang seharusnya steril itu, justru tampak ramai karena ada Papa, dokter dan suster di dalamnya. Aku pun masuk dan mendekat ke samping ranjang.Mama terlihat sudah membuka matanya, tapi napasnya justru tersengal dan tertahan-tahan. Aku meraih tangan Mama yang terasa begitu dingin. Aku menciumnya hingga tanpa terasa air mata menetes begitu saja, melihat keadaan Mama apalagi wajahnya yang sangat pucat."Ma ... mama harus kuat. Mama pasti sembuh dan sehat lagi," bisikku tepat di telinganya. Sementara Papa dengan matanya yang basah, terus mengusap kepala Mama."Had ... kamu harus cari keluarga Om Ruslan. Minta maaf pada mereka. Sampaikan juga permintaan maaf mama karena anak-anak mama sudah menyakiti mereka terutama Chia. Mama ... titip Rakana. Jangan biarkan dia makin tersesat. Didik dia ... agar menjadi lebih baik, Had." Suara Mama parau dan terbata-bata.Aku men

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Bodoh!

    "Hari itu, aku yang menyuntikkan obat tidur saat Chia gak sadarkan diri di dalam mobilku. Aku ... memang menidurinya saat dia dalam kondisi tidak sadarkan diri. Aku terobsesi sama Chia karena aku gak rela dia mencintai Abang. Aku gak rela Chia menjadi milik Abang dan gak ada yang boleh memiliki Chia kalau aku gak bisa memilikinya. Aku yang dengan sadar merekam perbuatanku pada Chia saat dia tertidur agar Abang marah dan menceraikannya. Setelah kalian berpisah, aku bisa memilikinya kembali.""Tapi aku salah, bagaimanapun aku memohon dan mengemis, dia tetap tidak mau menerimaku lagi. Dia gak mau memberiku kesempatan. Dia dan keluarganya pergi tapi aku gagal mengikuti mereka hari itu. Aku cari-cari info tapi gak ada jejak yang bisa aku temukan. Aku kehilangan Chia, benar-benar kehilangan dia. Sampai aku mencoba mulai menerima kehadiran Faula yang sudah melahirkan. Aku mencoba berdamai dengan hubunganku bersama Faula. Hidup sebagai mana harusnya dengan Faula karena Chia gak bisa lagi aku

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Bagai Tersambar Petir

    "Mama kenapa, Pa? Mama sakit apa?" Aku langsung memburu Papa begitu tiba di rumah sakit. Menyusul duduk di kursi tunggu sebrang ruangan ICU.Papa tampak mengusap wajahnya frustasi. Kemudian menengadahkan kepala menempel pada dinding di belakangnya. "Mama sehat-sehat aja sebenarnya, Had. Tapi ....""Tapi apa? Pa, jangan buat aku makin khawatir," pintaku cemas.Papa meraup wajah dengan kedua telapak tangannya, lalu menatapku dengan netra berembun. "Had ... apa kamu tahu Rakana di mana selama ini?"Keningku sontak mengernyit karena selama tiga tahun lamanya, baru kali ini Papa menanyakan Rakana kembali. Aku pun menggeleng. "Aku gak tahu, Pa. Aku juga gak peduli lagi dia di mana. Mungkin, dia sudah menikah dan hidup bersama Chia setelah membohongiku tiga tahun yang lalu," jawabku kemudian.Papa menoleh dan menatapku dengan tatapan tak biasa. "Bagaimana bisa kamu menduga kalau mereka menikah?"Aku mengangkat bahu malas. "Mereka masih saling saling mencintai, Pa. Sangat mungkin kalau mereka

  • DINIKAHI CALON KAKAK IPARKU   Pov FAHAD

    **************TIGA TAHUN KEMUDIAN ....Drrrt Drrrt Drrrt.Aku membuka mata saat ponsel bergetar, menyala karena alarm yang disetel sebelumnya. Setelah bangun, aku segera mematikannya. Waktu menunjukkan pukul delapan pagi. Cepat aku membuka resleting dari tenda yang menjadi tempatku tidur.Lapangan luas membentang. Bau tanah kering menyeruak. Beberapa tenda lain terpasang dengan jarak cukup jauh dari tempatku, menjadi pemandangan pagi ini.Satu tahun ke belakang, aku senang mendaki gunung. Apalagi saat berhasil summit di puncaknya. Rasanya hanya ada aku dan alam, menyatu dan menenangkan.Aku enggan beranjak dari dalam tenda. Aku duduk dengan kedua kaki menekuk sambil memeluk lutut. Memandangi hamparan tanah yang begitu luas di alun-alun Suryakencana saat ini.Saat sendiri seperti sekarang, aku selalu diingatkan akan sosok Chiara. Perempuan manis yang berhasil membuatku jatuh cinta begitu dalam, tapi juga mampu menjatuhkanku tanpa ampun bersama luka yang tak berperi.Dia berselingkuh d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status