Share

Hati yang Diuji

"Dari tadi, aku lihat kamu berbeda dari biasanya. Akhirnya, ketemu juga apa bedanya." Mas Arsya memandangku dengan senyum indah.

Aku mengerutkan kening. Memangnya, apa bedanya aku sama sebelumnya?

"Aku gendutan, ya?" Kutekan kedua pipi dengan tangan. Tahu sendiri kalau perempuan paling anti jika disinggung berat badan olah suami sendiri.

Mas Arsya malah tertawa. Sepertinya dia benar-benar ingin berperang denganku. Aku merengut dan membuang muka, kesal.

"Bukan itu," sanggahnya di sela tawa yang masih berderai. "Itu, anting baru? Kamu tambah cantik pakai itu." Laki-laki berhidung bangir yang duduk di hadapan itu menarik kedua tanganku, lalu meremas pelan. Meja yang memisahkan kami duduk ini untungnya masih kosong. Pesanan kami belum diantar oleh waiter.

"Oh, anting? Dikasih Mas Danu," jawabku tak acuh.

Mas Arsya langsung menarik tangan dan menyandarkan punggung di kursi. Dia seperti tidak suka mendengar jawaban dariku. Apa dia cemburu?

"Mas nggak suka? Aku lepas aja kalau gitu."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status